Coba kamu bayangkan, jika ada sebuah bisnis beromzet sudah lebih dari 11 digit. Pemilik perusahaan akan kesulitan jika ditanya tentang kenaikan omsetnya karena harus menyebutkan angka rupiah yang berderet.
Ya, seperti yang kita tahu bahwa kemajuan sebuah usaha dilihat dari ukuran besar kemajuan dalam pendapatannya per bulan atau per tahun.
Untuk menyederhanakan gambaran kemajuannya tersebut, dibuatlah dalam skala persentase.
Lebih mudah menyebutkan, “Lumayan, kenaikan omset usaha saya 35% setiap bulannya,” daripada, “Kenaikan omset per bulan sekitar Rp7.452.900,” bukan?
Apa Itu Persentase Kenaikan?
Sebelum lebih mendalam, mari kita pahami dahulu konsep persentase dan definisi persentase kenaikan dalam UMKM atau perusahaan.
Konsep Persentase
Dalam UMKM atau bisnis, kita sering berhubungan dengan persen. Misalnya saja suku bunga, kenaikan harga barang, nilai inflasi, diskon, dan lain-lain.
Persentase dalam bahasan ini dipahami sebagai bagian dari keseluruhan. Keseluruhan ini dinyatakan dalam besaran 100. Disimbolkan dengan persen (%).
Ini berarti jika misalnya kamu melihat angka kenaikan 50% maka maksudnya adalah 50 dari 100 adalah nilai kenaikannya.
Artinya, harga naik hampir setengahnya. Jika barang asalnya Rp1.000 maka naik menjadi Rp1.500.
Sampai sini, semoga kamu sudah paham, ya.
Definisi Persentase Kenaikan
Nah, sebegitu banyaknya penyederhanaan menggunakan konsep persen, penerapannya pun sangat berguna dalam UMKM. Misalnya saja menghitung persentase kenaikan.
Persentase kenaikan adalah perubahan secara relatif yang menunjukkan besarnya kenaikan angka akhir terhadap angka awal.
Persentase kenaikan dalam UMKM ini mencakup di beberapa lini, seperti:
- Persentase kenaikan penjualan atau omset.
- Persentase kenaikan produksi.
- Persentase kenaikan harga barang.
- Persentase kenaikan gaji karyawan.
- Persentase kenaikan suku bunga bank.
Manfaat Menghitung Persentase Kenaikan Dalam Umkm
Mengetahui nilai persentase kenaikan dalam UMKM memiliki beberapa manfaat, yaitu:
- Memberikan gambaran mengenai kemajuan usaha jika persentasenya naik terus dari waktu ke waktu.
- Pun sebaliknya, memberikan gambaran kemunduran usaha jika persentasenya tak menunjukkan kenaikan.
- Menjadi target yang mudah dipahami ketika membuat perencanaan usaha tahunan.
- Sebagai peta jalan atas target omset per tahunnya. Misal 2022 persentase kenaikan 35%, 2023 menjadi 50%, 2025 menjadi 100% dan seterusnya.
- Menjadi daya tarik bagi investor jika persentase kenaikan dari usahamu terus bertumbuh.
- Alat ukur ‘kesehatan’ usaha. Persentase kenaikan yang merangkak naik terus merupakan indikator usaha yang kamu jalankan bertumbuh kembang dengan baik.
- Menjadi dasar perancangan strategi SDM, produksi, dan pemasaran.
- Bisa menjadi perhitungan dasar untuk proyeksi biaya yang harus disiapkan demi keberlangsungan usaha.
Baca Juga: Mari Belajar Analisis Rasio Keuangan!
Cara Menghitung Persentase Kenaikan
Terdapat dua cara untuk menghitung persentase kenaikan, yaitu cara manual dengan rumus dan cara otomatis dengan perangkat lunak Excel.
Cara Menghitung Persentase Kenaikan dengan Rumus
Persentase kenaikan bisa dihitung menggunakan rumus berikut ini:
Persentase kenaikan (%) = (( akhir-awal ))/awal x 100%
Agar lebih memahaminya, mari kita coba hitung persentase kenaikan penjualan dalam sebuah contoh kasus.
Contoh Persentase Kenaikan Penjualan
Dealer motor Pak Bryan tahun 2020 berhasil menjual 98 unit. Ada kenaikan di tahun 2021 menjadi 103 unit. Maka persentase kenaikan penjualan dealer motor Pak Bryan adalah:
Persentase kenaikan (%) = (103 – 98) x 100%
98
= 5%
Dari perhitungan tersebut diperoleh gambaran bahwa kenaikan persentase penjualan dealer motor Pak Bryan sebesar 5%.
Contoh Persentase Kenaikan Produksi
PT Nurani Semesta menghitung total biaya pembuatan produk tas ransel premium tahun 2020 adalah sebesar Rp20.000.000. Rupanya di akhir tahun 2021, jumlah total biaya produksi produk yang sama sebesar Rp23.000.000.
Pemiliknya sedang ingin memprediksi berapa biaya produksi yang harus disiapkan untuk tahun 2022 dilihat dari persentase kenaikan produksi produk tersebut.
Mari kita aplikasikan rumus di atas untuk menghitungnya:
Persentase kenaikan (%) = (Rp23.000.000 – Rp20.000.000) x 100%
Rp20.000.000
= 15%
Dari perhitungan tersebut diperoleh gambaran bahwa kenaikan persentase produksi tas ransel premium adalah sebesar 15%.
Cara Menghitung Persentase Kenaikan Excel
Persentase kenaikan bisa juga dihitung menggunakan perangkat Microsoft Excel. Sebenarnya menggunakan rumus yang sama dengan cara manual.
Namun perbedaannya hanya pada penyajian dan otomatisasinya.
Cara menghitung persentase kenaikan dengan Excel tidak harus mengalikan dengan angka 100%. Kamu hanya perlu melainkan dapat mengubah format angka biasa menjadi persentase.
Ikuti langkah-langkah di bawah ini, ya. Pastikan kamu sudah membuka halaman baru di Excel lalu tuliskan nilai awal dan akhir dalam kolom berbeda.
- Masukkan nilai awal dan akhir. Maksudnya nilai di waktu sebelumnya dan yang terbaru. Baik itu nilai omzet, nilai harga barang, besaran gaji karyawan, dan lain-lain yang sedang ingin kamu hitung kenaikannya.
- Masukkan rumus pengurangan harga awal dikurangi harga akhir di kolom C2. Rumusnya yaitu = A2-B2.
- Masukkan rumus pembagian pada sel D2 yang menghasilkan bilangan desimal. Rumusnya yaitu = C2/B2.
- Mengubah tampilan bilangan menjadi bentuk persentase (%). Caranya dengan menekan Ctrl diikuti angka 1 (satu) pada keyboard yang menampilkan kotak Format Cells.
- Klik tab “Number” dan pilih “Percentage” di bagian Decimal places.
- Berikutnya tekan “OK”.
Bagaimana Jika Nilai Akhir Lebih Kecil Dari Nilai Awal?
Ya, itu wajar saja. Jika demikian maka dinamakan dengan persentase penurunan. Lalu bagaimana cara menghitung persentase penurunan?
Sebetulnya sama saja. Namun agar lebih jelasnya ikuti saja langkah berikut ini, ya.
- Masukkan jumlah nilai awal di kolom A dan nilai akhir di kolom B. Lihat, untuk penurunan tentu nilai akhir lebih kecil daripada nilai awal.
- Hitung selisih dengan melakukan pengurangan pada kolom C. Rumusnya =A2-B2.
- Masukkan rumus pembagian pada kolom D, rumusnya yaitu =C2/A2
- Mengubah tampilan bilangan menjadi bentuk persentase (%). Caranya dengan menekan Ctrl diikuti angka 1 (satu) pada keyboard yang menampilkan kotak Format Cells.
- Klik tab “Number” dan pilih “Percentage” di bagian Decimal places.
- Berikutnya tekan “OK”.
Simulasi perhitungan di atas hanyalah bentuk paling sederhana agar kamu mudah memahaminya.
Kenyataannya, nilai yang dimasukkan akan lebih banyak dan kompleks.
Namun dengan menggunakan Microsoft Excel, kamu tak perlu menghitung satu per satu.
Pastikan saja kamu memasukkan nilai awal dan akhirnya dengan teliti dan lakukan kroscek agar data lebih akurat.
Baca Juga: Rumus Persentase, Cara Menghitung Beserta Contoh Penggunaanya
Kesimpulan
Sebagai penutup, kami mengajak semua pelaku UMKM agar lebih rapi dalam membuat laporan keuangan agar data yang dimasukkan pada penghitungan menjadi lebih valid.
Pada akhirnya, kamu akan mendapat ‘alat bantu’ agar lebih mampu membuat strategi bisnis yang jitu.
Sudah berapa banyak artikel majoo yang kamu baca, Majoopreneurs? Apakah semua artikel itu dapat membantumu lebih memahami kebutuhan bisnismu? Semoga, ya! Jika ada pertanyaan, majoo akan menjawabnya dengan senang hati.
Oh, ya. Ingat, bisnis itu butuh data sebagai peta. Semangat merapikan data dan memanfaatkannya, ya, Majoopreneurs!