Arus kas atau cash flow adalah suatu penghitungan keuangan yang sangat penting dalam bisnis. Pasalnya, dengan arus kas ini, kamu bisa mengetahui arus keluar dan masuknya uang pada bisnismu. Dengan demikian, kamu pun dapat membuat perencanaan keuangan bisnis yang lebih baik lagi pada periode berikutnya.
Tanpa adanya pemahaman yang baik terkait arus kas, bukan tidak mungkin, lho, kamu akan menemui kesalahan perkiraan atau proyeksi keuangan bisnis. Apabila selisihnya tak terlalu jauh, sih, mungkin tidak masalah. Namun jika selisih perhitungan yang hilang cukup besar, kegiatan operasional bisnis di periode-periode berikutnya pun pasti akan terganggu, kan?
Nah, oleh karena itu, kamu perlu memahami dengan baik serba-serbi tentang arus kas ini. Apabila kamu benar-benar bingung dan tak tahu harus mulai memahami dari mana, jangan panik, simak saja artikel berikut yang akan membahas arus kas secara lengkap. Mulai dari pengertiannya, jenis-jenisnya, serta cara membuatnya!
Yuk, langsung saja kita bahas bersama!
Mengenal Apa Itu Cashflow
Apa itu cashflow? Secara singkat, kita dapat mengartikannya sebagai arus kas. Nah, arus yang dimaksud di sini adalah arus masuk serta arus keluarnya keuangan bisnismu.
Secara umum, apabila jumlah uang yang keluar lebih besar dibandingkan jumlah uang yang masuk, artinya bisnis mengalami kerugian. Begitu pula sebaliknya, apabila jumlah uang yang keluar lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah uang yang masuk ke dalam kas, artinya bisnis yang kamu kelola berhasil mencatatkan keuntungan.
Tanpa adanya arus kas atau cash flow, kamu akan kesulitan dalam menentukan posisi keuangan bisnismu dan penghitungan laba rugi bisnis pun menjadi kurang akurat. Jika sudah demikian, otomatis strategi bisnismu pun akan kehilangan arah karena kamu jadi kurang tepat dalam mengidentifikasi ruang-ruang perbaikan yang diperlukan oleh bisnismu, kan?
Sebaliknya, jika kamu mencatat arus kas secara tepat dan akurat, kamu dapat mengevaluasi cash flow secara berkala dan mudah bagimu untuk mengetahui aspek mana saja dari keuangan bisnismu yang bisa ditingkatkan. Dengan demikian, penyusunan strategi bisnis pun akan lebih mudah dilakukan untuk memastikan bisnismu dapat terus maju dan berkembang.
Jenis-Jenis Cash flow
Tergantung dari sifat transaksi yang dicatat, kamu dapat menggunakan jenis-jenis cash flow yang sesuai. Setidaknya, ada tiga jenis arus kas yang penting untuk kamu ketahui, yakni operational cash flow atau arus kas operasional, investment cash flow atau arus kas investasi, dan juga financing cash flow atau arus kas pembiayaan.
Jangan terburu-buru merasa takut dan menganggap bahwa arus kas ini sesuatu yang rumit karena jenisnya yang banyak tersebut, karena setiap jenis arus kas ini sebenarnya cukup mudah dipahami karena sifatnya yang spesifik.
Arus kas operasional, misalnya saja, hanya mencatat arus keuangan bisnis yang keluar dan masuk, tetapi terbatas pada transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan operasional bisnis saja. Tentunya, pencatatan arus kas operasional akan berbeda dengan pencatatan arus kas investasi dan juga arus kas pembiayaan.
Agar tidak semakin bingung, langsung saja kita bedah setiap jenis arus kas ini secara mendalam, yuk! Dengan demikian, kamu pun akan semakin mudah memahami kegunaan dan tujuan dari setiap jenis arus kas tersebut!
Operational Cash Flow
Arus kas operasional atau operational cash flow kerap dihitung dengan mengacu pada kas bersih. Pasalnya, arus kas operasional merupakan gambaran yang akurat terhadap kondisi bisnis secara normal.
Sesuai dengan namanya, cash flow yang satu ini merupakan arus kas yang mencatat perputaran atau keluar masuknya uang pada setiap transaksi yang berkaitan dengan pengelolaan operasional bisnis. Agar bisnis dapat terus berjalan, nilai arus kas yang satu ini harus dipastikan tetap positif.
Apabila nilai arus kas operasional minus, artinya beban operasional lebih besar jika didapatkan dari hasil kegiatan operasional tersebut. Apabila terus-menerus dibiarkan minus, otomatis beban operasional ini akan menggerus saldo awal yang dimiliki tanpa ada tambahan pendapatan baru.
Dalam situasi tersebut, bisnis dapat dikatakan mengalami kerugian. Kemudian, apabila kondisi minus ini terus terjadi dan saldo awal habis digerus oleh beban operasional, otomatis pada periode berikutnya kegiatan operasional bisnis pun harus dikurangi atau bahkan dihentikan sepenuhnya karena sudah tidak ada lagi modal yang bisa digunakan untuk menanggung beban operasional tersebut.
Karena sifatnya yang demikian. Kamu sebagai pelaku usaha perlu memastikan agar arus kas operasional nilainya selalu positif, dan mengambil langkah yang dibutuhkan bila nilainya sudah berubah menjadi negatif.
Investment Cash Flow
Bila arus kas operasional harus dijaga agar tetap positif, arus kas investasi atau investment cash flow justru berlaku sebaliknya.
Dalam arus kas yang satu ini, nilai negatif justru menunjukkan bahwa kegiatan investasi yang dilakukan oleh bisnis berjalan dengan lancar, dan bisnis pun dianggap melakukan investasi yang sehat.
Kegiatan investasi yang tercakup dalam arus kas ini cukup beragam, mulai dari sekuritas, properti, maupun aset lainnya. Semakin sehat suatu perusahaan, kemampuannya untuk berinvestasi pada aset-aset tersebut pun akan semakin lancar. Situasi inilah yang kemudian menyebabkan arus kas investasi kerap kali berada dalam posisi negatif.
Sebaliknya, apabila keuangan bisnis sedang tidak sehat, investasi pun akan sulit untuk dilakukan karena modal perlu difokuskan pada beban operasional, kan? Sehingga arus kas investasi pun akan cenderung positif pada bisnis-bisnis yang tidak sedang dalam kondisi terbaiknya.
Financing Cash Flow
Di antara jenis-jenis cash flow, financing cash flow atau arus kas pembiayaan bisa dibilang sebagai arus kas yang paling rumit. Pasalnya, berbeda dengan arus kas operasional dan juga arus kas investasi, pengelolaan arus kas pembiayaan juga melibatkan pihak-pihak lain seperti pemilik usaha, investor, maupun kreditur.
Situasi tersebut terjadi karena transaksi-transaksi yang tercakup dalam arus kas pembiayaan merupakan transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pembiayaan bisnis. Pembiayaan ini dapat meliputi pembayaran utang, ekuitas, maupun dividen.
Penghitungan arus kas ini bisa menjadi sangat rumit karena berkaitan dengan berapa banyak pihak yang berkaitan dengan pengelolaan bisnis secara keseluruhan. Misalnya saja, untuk bisnis yang dimodali secara mandiri tanpa bantuan investor dan semacamnya, tentu pembiayaan dividen tidak perlu diperhitungkan karena tidak ada pembagian keuntungan hasil usaha, kan?
Pun demikian bila pembiayaan bisnis dilakukan dengan utang. Semakin banyak pemberi utang yang ada dalam suatu bisnis, tentu semakin banyak pula pembiayaan utang yang perlu dicatat dalam arus kas ini.
Cara Membuat Cash flow yang Benar
Setelah memahami pengertian dan juga jenis-jenis cash flow, tentu kamu mulai bertanya-tanya bagaimana, sih, cara membuat cash flow yang benar, kan?
Nah, untuk dapat membuat penghitungan arus kas yang secara tepat menggambarkan kondisi kesehatan bisnis, kamu perlu terlebih dahulu mengumpulkan laporan laba rugi pada periode berjalan dan juga laporan neraca pada periode sebelumnya.
Kedua sumber data ini dibutuhkan untuk mengetahui kondisi kesehatan bisnis karena dengan menghitung selisih antara keduanya, kamu akan mengetahui apakah pengelolaan bisnismu mengalami keuntungan atau justru kerugian.
Dengan membandingkan kenaikan serta penurunan kas keuangan bisnis dengan saldo awal yang dimiliki, kamu akan mengetahui apakah arus kas tersebut positif atau justru negatif. Apabila saldo akhir lebih besar jika dibandingkan dengan saldo awal yang didapatkan dari laporan neraca di periode sebelumnya, artinya arus kas bisnis bersifat positif dan bisnis berhasil meraup keuntungan.
Sebaliknya, apabila saldo awal lebih besar jika dibandingkan dengan saldo akhir, artinya ada penurunan kondisi keuangan bisnis yang menyebabkan bisnis mengalami kerugian. Dalam situasi seperti ini, evaluasi cash flow secara mendalam perlu dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan memperbaikinya, sehingga strategi yang tepat pun bisa diterapkan agar arus kas pada periode berikutnya kembali bernilai positif.
Agar tidak terjadi kesalahan dalam menghitung keuangan bisnis, kamu dapat menggunakan fitur keuangan aplikasi majoo yang mampu mencatat setiap transaksi yang terjadi secara tepat, akurat, dan otomatis. Dengan demikian, laporan keuangan bisnis pun menjadi akurat sebagai acuan dalam penyusunan strategi bisnis.
Yuk, langsung saja berlangganan aplikasi majoo dan nikmati kemudahan pengelolaan oeprasional bisnis secara efektif dan efisien!