Bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang bisnis kecantikan, contoh laporan keuangan salon kecantikan yang baik tentu menjadi sesuatu yang selalu menarik untuk dipelajari. Bagaimana tidak? Bagi pelaku usaha salon kecantikan, khususnya yang bergerak di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah, merancang strategi bisnis yang tepat merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mengembangkan bisnis.
Dengan adanya laporan keuangan yang baik, salon kecantikan dapat secara akurat mengukur performa bisnisnya, sehingga lebih mudah untuk merancang strategi bisnis yang benar-benar tepat untuk memaksimalkan potensi pengembangan bisnisnya.
Eits, tidak perlu takut dulu, membuat laporan keuangan sebenarnya bukanlah sesuatu yang susah, kok. Terlebih jika memang sudah paham komponen-komponen penting apa yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun laporan keuangan tersebut.
Mengapa Perlu Membuat Laporan Keuangan Salon
Banyak yang beranggapan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah seperti salon kecantikan tidak membutuhkan laporan keuangan yang serius. Di satu sisi, pendapatan tersebut tak sepenuhnya salah. Namun, di sisi lain, membuat laporan keuangan salon sebenarnya memberikan keuntungan yang besar bagi pelaku usaha.
Salah satu keuntungan yang bisa diperoleh dari adanya laporan keuangan yang rapi adalah pemahaman yang lebih baik terhadap kemampuan bisnis. Pasalnya, dari laporan keuangan yang telah dibuat secara rapi, pelaku usaha dapat mengukur performa bisnisnya dari waktu ke waktu.
Jika dilakukan dalam rentang waktu yang cukup lama, ukuran performa bisnis dapat membentuk pola tertentu yang dapat dimaksimalkan untuk mengembangkan bisnis secara efektif dan efisien. Sebagai contoh, laporan keuangan salon dapat memberi gambaran berapa banyak perlengkapan salon seperti stok pewarna rambut, shampoo, toner, dan semacamnya yang dibutuhkan dalam sebulan.
Tentunya, mengetahui kebutuhan tersebut akan sangat membantu pelaku usaha untuk mengatur kapan waktu yang tepat untuk memesan ulang persediaan barang di toko dan berapa banyak yang perlu dipesan kembali. Ketika dilakukan dengan tepat dan teratur, laporan keuangan ini dapat membantu pelaku usaha untuk mengelola bisnisnya secara efektif dan efisien.
Dalam situasi tersebut, jelas pengembangan usaha pun bisa dilakukan secara tepat tanpa perlu takut ada sumber daya yang terbuang sia-sia, kan?
Baca Juga: Intip Contoh Laporan Keuangan Harian Perusahaan, Yuk!
Menyusun Contoh Laporan Keuangan Salon
Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam menyusun contoh laporan keuangan salon. Bagi yang memang sudah terbiasa, laporan keuangan yang kompleks dan terintegrasi dengan laporan inventaris jelas akan sangat membantu untuk memastikan operasional bisnis harian dapat dilakukan dengan lancar.
Bagi pelaku usaha yang selama ini tidak pernah membuat laporan keuangan dan baru ingin memulai, laporan keuangan yang sederhana bisa dijadikan sarana latihan. Tak perlu memasang target yang terlalu tinggi, misalnya saja dengan mengharapkan laporan keuangan yang dibuat dapat memberikan insight yang tepat dalam perancangan strategi bisnis.
Tujuan-tujuan yang lebih mudah dicapai akan lebih memotivasi kita untuk secara rutin membuat laporan keuangan. Ingat, sama seperti banyak kunci keberhasilan bisnis lainnya, ketekunan merupakan salah satu kunci utama, termasuk dalam membuat laporan keuangan salon.
Sebagai contoh, laporan keuangan yang dibuat secara rutin dan tekun setiap bulannya, sekalipun bentuknya masih sangat sederhana, akan tetapi lebih baik jika dibandingkan dengan laporan keuangan yang dibuat dengan mendetail, tetapi tidak rutin, misalnya saja bulan ini ada laporan keuangannya, tetapi dua bulan lalu tidak ada.
Pastikan untuk membuat laporan keuangan secara berkala di waktu yang sama, dan jika sudah terbiasa, kita bisa mencoba menyesuaikan format laporan keuangan tersebut sesuai dengan kebutuhan, baik dengan menambahkan kolom-kolom pos pengeluaran baru atau justru memecah pos yang sudah ada menjadi pos-pos berbeda yang tujuannya lebih spesifik.
Menerapkan Contoh Laporan Keuangan Salon Kecantikan
Dari banyak contoh laporan keuangan salon kecantikan, kita dapat menemukan bahwa salah satu hal yang paling penting adalah memastikan setiap transaksi yang terjadi telah tercatat dengan baik.
Tanpa adanya pencatatan arus kas yang baik, laporan keuangan yang dibuat pun tidak akan bisa akurat dalam menggambarkan kondisi bisnis secara tepat, dan pada akhirnya akan membuat strategi bisnis yang dirancang pun kurang efektif dalam memaksimalkan potensi pengembangan bisnis.
Oleh karena itu, jangan terlalu asal dalam menerapkan contoh laporan keuangan salon kecantikan yang ditemukan, tetapi perhatikan pula hal-hal yang mendasar seperti pencatatan transaksi yang akurat, pembuatan laporan keuangan secara teratur, dan rapi menyimpan bukti-bukti transaksi untuk memungkinkan melakukan pengecekan ulang jika dibutuhkan.
Jangan lupa untuk menetapkan kembali tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut, apakah sekadar untuk mengukur performa bisnis atau hasil laporan keuangan juga akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun strategi bisnis. Untuk tujuan yang berbeda, tentu penyusunan laporan keuangan yang dilakukan pun harus sesuai.
Baca Juga: Intip Cara Membuat Laporan Arus Kas Metode Langsung, Yuk!
Bagaimana Cara Buat Laporan Keuangan Salon Kecantikan
Jangan bingung dengan cara buat laporan keuangan salon kecantikan, terlebih bagi pelaku usaha yang memang baru memulai. Ingat kembali bahwa laporan keuangan yang baik bukanlah laporan keuangan yang sangat detail, tetapi laporan keuangan yang dikerjakan secara rutin.
Mulailah dengan langkah-langkah kecil, contohnya saja dengan selalu mengumpulkan semua bukti transaksi yang terjadi. Bagi salon dengan skala usaha kecil atau rumahan, mungkin mesin kasir masih belum tersedia. Dalam situasi tersebut, cobalah untuk membuat nota secara manual, sehingga tetap ada bukti transaksi yang dilakukan.
Jika sudah, kelompokkan setiap bukti transaksi tersebut sesuai dengan posnya masing-masing. Misalnya saja, transaksi pendapatan dari jasa salon sebaiknya dipisahkan dari transaksi pendapatan yang terjadi ketika pelanggan membeli produk-produk pelengkap perawatan rambut.
Langkah yang sama sebaiknya juga diterapkan pada pos-pos pengeluaran. Biaya sewa tempat usaha, misalnya saja, idealnya dipisahkan dari biaya pembelian perlengkapan salon, sekalipun keduanya mungkin sama-sama berhubungan dengan biaya operasional. Pemisahan ini akan sangat membantu sekali ketika kita sudah mulai menyusun laporan keuangan.
Selanjutnya, cara buat laporan keuangan salon kecantikan bisa diselesaikan dengan mencatat setiap transaksi tersebut sesuai dengan akun masing-masing. Jangan lupa untuk menambahkan keterangan waktu dengan tepat, sehingga laporan keuangan yang kronologis pun bisa disusun dengan mudah.
Mengelola Keuangan Bisnis Salon
Mengelola keuangan bisnis salon memang merupakan perkara yang bisa dibilang gampang gampang susah, terlebih jika kita sebelumnya memang belum terbiasa membuat laporan keuangan. Namun, tak perlu khawatir. Lakukan dengan perlahan dan lakukan secara rutin, lama-kelamaan, kita akan terbiasa dan bahkan bisa mengembangkan pengelolaan keuangan bisnis kita sesuai dengan kebutuhan.
Salah satu kunci keberhasilan dalam mengelola keuangan bisnis salon adalah memastikan seluruh transaksi tercatat dengan baik. Jika kesulitan melakukannya secara manual, gunakan saja aplikasi majoo yang dapat mencatat seluruh transaksi secara tepat, akurat, dan otomatis.
Tak hanya itu saja, sistem dalam aplikasi majoo sudah saling terintegrasi satu sama lain, sehingga pengelolaan operasional bisnis pun bisa dilakukan dengan lebih mudah. Tanpa perlu membuat dua jenis laporan yang berbeda, aplikasi majoo bisa secara otomatis mencatat pembelian produk-produk perawatan rambut, sekaligus secara bersamaan mengelola sisa barang yang tersedia di tempat usaha.
Bersama aplikasi majoo, pelaku usaha salon bisa mencoba menerapkan berbagai contoh laporan keuangan salon kecantikan secara tepat, sesuai dengan kondisi bisnisnya. Menarik sekali, kan? Yuk, langsung saja coba berlangganan layanan aplikasi majoo!
Sumber:
https://www.academia.edu/44570020/Laporan_Keuangan_dan_Siklus_Perusahaan_Jasa_Salon