Conversion Cost VS Prime Cost: Pengertian, Rumus dan Contoh yang Benar

Penulis Dini N. Rizeki
13 February 2025

article thumbnail

Conversion cost adalah salah satu komponen penting dalam menghitung biaya produksi yang sering dibahas dalam dunia bisnis dan akuntansi. Biaya ini mencakup seluruh pengeluaran yang diperlukan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi, seperti tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. 

Pemahaman tentang conversion cost tidak hanya membantu perusahaan dalam menentukan harga pokok produksi, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan efisiensi operasional. Namun, seringkali istilah ini membingungkan karena berhubungan erat dengan biaya lain seperti prime cost. Jadi, apa sebenarnya perbedaan antara conversion cost dan prime cost? Mari kita bahas secara mendalam!

Apa yang Dimaksud dengan Conversion Cost?

Ketika berbicara tentang biaya produksi dalam dunia akuntansi dan manajemen keuangan, dua istilah yang sering muncul adalah conversion cost dan prime cost. Meskipun keduanya memiliki hubungan erat dalam proses produksi, masing-masing memiliki peran dan fungsi yang berbeda. 

Apa yang dimaksud dengan conversion cost? Conversion cost adalah kombinasi biaya yang dikeluarkan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi, baik biaya langsung maupun tidak langsung. Biaya ini mencakup semua elemen yang terlibat dalam proses konversi, seperti biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

Komponen utama yang ada pada conversion cost adalah

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya ini meliputi gaji, upah, atau tunjangan yang diberikan kepada pekerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi. Misalnya, upah operator mesin atau tukang jahit di pabrik pakaian.

Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead meliputi semua pengeluaran yang tidak bisa secara langsung ditelusuri ke produk tertentu tetapi tetap diperlukan dalam proses produksi. Contohnya adalah biaya listrik untuk menjalankan mesin, biaya perawatan mesin, dan penyusutan alat produksi.

Rumus conversion cost yang digunakan untuk menghitung biaya tersebut adalah: 

Conversion Cost = Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik

Dengan rumus ini, perusahaan dapat menghitung total biaya yang dibutuhkan untuk mengubah bahan mentah menjadi barang siap jual.


Apa yang Dimaksud dengan Prime Cost?

Conversion cost sering dihubungkan dengan prime cost. Alasan utamanya karena keduanya merupakan bagian dari total biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. 

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan prime cost

Prime cost adalah total biaya langsung yang terlibat dalam produksi barang atau jasa. Berbeda dengan conversion cost, prime cost lebih fokus pada bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung tanpa memperhitungkan biaya overhead.

Biaya utama prime cost terdiri atas komponen berikut:

Biaya Bahan Baku Langsung

Ini adalah biaya bahan mentah yang digunakan secara langsung dalam pembuatan produk. Misalnya, kain untuk produksi pakaian atau kayu untuk pembuatan furniture.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Sama seperti pada conversion cost, komponen ini mencakup biaya pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi.

Untuk menghitungnya, rumus prime cost yang digunakan adalah: 

Prime Cost = Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung

Rumus ini membantu perusahaan menentukan total biaya langsung yang terkait dengan produksi.

Perbedaan Conversion Cost dan Prime Cost

Agar lebih jelas, berikut adalah tabel perbandingan antara conversion cost dan prime cost:

1. Pengertian

Conversion cost adalah biaya yang diperlukan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi, mencakup tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Sedangkan, prime cost adalah biaya langsung yang meliputi bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang digunakan dalam produksi.

2. Komponen Biaya

Conversion cost terdiri dari tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Sementara, prime cost terdiri dari bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

3. Fokus Biaya

Conversion cost berfokus pada efisiensi proses konversi bahan baku menjadi barang jadi. Prime cost berfokus pada total biaya langsung yang digunakan untuk memproduksi barang.

4. Tujuan Analisis

Conversion cost digunakan untuk mengevaluasi biaya yang terlibat dalam proses pembuatan produk. Di sisi lain, prime cost digunakan untuk menghitung total biaya langsung yang berkontribusi pada produk.

5. Contoh Biaya

Conversion cost mencakup upah operator, biaya listrik mesin, dan penyusutan peralatan. Prime cost mencakup biaya pembelian bahan mentah dan upah pekerja yang membuat produk.

Meskipun terdapat tumpang tindih pada komponen tenaga kerja langsung, kedua jenis biaya ini memiliki fokus analisis yang berbeda.

Contoh Penghitungan Conversion Cost dan Prime Cost

Agar lebih mudah dipahami, berikut adalah contoh penghitungan conversion cost dan prime cost.

Sebuah perusahaan memproduksi meja kayu. Dalam satu bulan, berikut adalah data biaya yang terkait dengan produksi:

  • Biaya bahan baku kayu: Rp50.000.000

  • Upah tenaga kerja langsung: Rp20.000.000

  • Biaya overhead pabrik (listrik, penyusutan, perawatan mesin): Rp10.000.000

Penghitungan prime cost untuk pabrik tersebut adalah:

Prime Cost = Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung

Prime Cost = Rp50.000.000 + Rp20.000.000

Prime Cost = Rp70.000.000

Sedangkan, penghitungan conversion cost-nya: 

Conversion Cost = Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik

Conversion Cost = Rp20.000.000 + Rp10.000.000

Conversion Cost = Rp30.000.000

Pentingnya Memahami Conversion Cost dan Prime Cost

Menghitung conversion cost dan prime cost memiliki beberapa manfaat penting, terutama dalam pengambilan keputusan dalam bisnis yang sedang kamu jalankan. 

Menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)

Dengan mengetahui biaya-biaya ini, kamu dan pemilik perusahaan lainnya dapat menghitung harga pokok produksi secara akurat dan menetapkan harga jual yang kompetitif.

Efisiensi Produksi

Analisis conversion cost dapat membantu perusahaan memahami seberapa efisien proses produksinya. Jika ternyata biaya overhead terlalu tinggi, perusahaan bisa mencari cara untuk menguranginya, seperti menggunakan teknologi yang lebih hemat energi.

Perencanaan dan Penganggaran

Memahami prime cost dan conversion cost memudahkan perusahaan dalam merencanakan anggaran dan alokasi sumber daya.

Evaluasi Profitabilitas

Dengan menghitung biaya langsung dan tidak langsung, perusahaan dapat mengevaluasi profitabilitas produk tertentu secara lebih detail.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara conversion cost dan prime cost adalah langkah penting dalam manajemen biaya produksi. Keduanya memberikan wawasan berbeda tentang proses produksi dan membantu perusahaan meningkatkan efisiensi serta profitabilitas.

Namun, menghitung dan memantau biaya seperti conversion cost dan prime cost bisa menjadi tantangan tersendiri, apalagi jika kamu melakukannya secara manual. Di sinilah aplikasi keuangan majoo dapat menjadi solusi. Dengan fitur pengelolaan keuangan yang lengkap, majoo membantumu mencatat, menghitung, dan menganalisis berbagai komponen biaya produksi secara otomatis.

Tidak hanya itu, majoo juga memudahkan kamu memonitor seluruh aspek operasional bisnis, mulai dari stok bahan baku hingga laporan keuangan. Dengan dukungan data yang akurat dan real time, kamu bisa mengambil keputusan yang lebih tepat untuk mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan profitabilitas usaha.

Jadi, untuk mengelola biaya produksi seperti conversion cost dan prime cost dengan lebih praktis dan efisien, yuk, mulai gunakan aplikasi majoo sekarang!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo