Dropshipping adalah: Pengertian, Contoh dan Cara Kerjanya

Penulis Ajar Pamungkas
10 June 2025

article thumbnail

Dropshipping adalah salah satu bidang bisnis yang sebenarnya bisa dibilang cukup unik. Pasalnya, bidang bisnis yang satu ini bisa dilakukan dengan modal yang sangat minimal sekali, bahkan untuk beberapa bisnis, metode dropshipping bisa dilakukan dengan modal yang sepenuhnya nol.

Tak mengherankan, kan, bila banyak sekali pelaku usaha yang mulai melirik dropshipper sebagai salah satu strategi untuk memastikan angka penjualan bisnisnya dapat dimaksimalkan secara optimal. Nah, bagi kamu yang juga tertarik atau bahkan belum tahu sama sekali dengan metode yang satu ini, langsung saja kita bahas secara mendetail bersama-sama, yuk!

Metode seperti apa, sih, yang sebenarnya dimaksud dengan dropshipping? Bagaimana cara kerja metode yang satu ini? Apa saja contoh praktik bisnis yang sebenarnya bisa digolongkan sebagai dropshipping? Kemudian, yang paling penting, apakah benar dropshipping adalah metode terbaik bagi kamu yang ingin berjualan?

Daripada terus bertanya-tanya, langsung saja kita mulai pembahasannya, yuk! Siapa tahu, setelah menyimak dan memahami dengan baik pengertian dropshipping, kamu jadi lebih tertarik untuk menekuni peluang bisnis yang satu ini. Yuk, simak artikel ini dengan lebih saksama, ya!

Benarkah Dropshipping adalah Metode Terbaik Berjualan?

Sesungguhnya, metode terbaik untuk berjualan jelas tidak bisa diaplikasikan untuk setiap orang. Tergantung dari situasi dan kondisi bisnis yang dimiliki, tentu akan ada berbagai perbedaan dalam memandang seberapa menguntungkannya metode dropshipping dalam pengembangan bisnis.

Apabila kamu ingin menjadi seorang dropshipper, atau mungkin kamu ingin menggunakan jasa dropshipper dalam pengembangan bisnismu, ada baiknya untuk mengenali terlebih dahulu sifat bisnismu untuk menentukan apakah keberadaan dropshipper benar-benar dibutuhkan dalam operasional bisnis tersebut.

Dengan keunikan yang dimilikinya, metode ini sebenarnya bisa mengoptimalkan kenaikan angka penjualan apabila pengaplikasiannya benar-benar tepat dengan sifat bisnis yang ingin digarap.

Sebagai contoh, bagi bisnis yang baru mulai berkembang dan masih belum memiliki nama yang andal di pasaran, keberadaan dropshipper dapat membantu memperluas jangkauan penjualan bisnis, sehingga kamu bisa menjangkau pelanggan yang lebih beragam sesuai dengan target audiens yang dimiliki oleh dropshipper yang dipilih. Namun, tentunya metode ini tak terlalu signifikan jika digunakan oleh bisnis yang sudah besar namanya, kan?

Agar dapat menentukan dengan tepat apakah bisnis yang kamu jalankan memang membutuhkan keberadaan seorang dropshipper atau tidak, kamu perlu memahami terlebih dahulu pengertian dropshipping dengan baik. Tak perlu cemas jika kamu masih belum tahu, langsung saja kita bahas bersama-sama, yuk!

Memahami Pengertian Dropshipping

Secara singkat, dropshipping adalah sebuah metode penjualan dengan menambah jumlah penghubung agar pelaku usaha dapat menjangkau pelanggan secara luas, tetapi tidak secara langsung.

Hubungan antara pelaku usaha sebagai produsen atau penjual dengan pelanggan selaku konsumen ini dapat digolongkan sebagai hubungan tidak langsung, karena di tengah-tengahnya terdapat dropshipper yang menghubungkan komunikasi antara kedua pihak ini.

Komunikasi yang dilakukan oleh pelaku usaha sebagai bentuk kegiatan pemasaran bisnis dapat dilakukan oleh dropshipper, sehingga jangkauan pemasaran pun akan lebih luas dalam mengumpulkan audiens yang ditargetkan. Di sisi lain, pelanggan pun tidak perlu repot-repot melakukan pemesanan langsung kepada pelaku usaha, tetapi cukup memanfaatkan dropshipper untuk memasukkan pesanan.

Dengan kata lain, metode dropshipping tak ubahnya menyediakan hub penghubung yang memudahkan pelanggan untuk melakukan pembelian, sekaligus mempermudah pelaku usaha dalam memasarkan komoditas bisnis yang dimilikinya.

Di sisi lain, karena fungsinya hanya sebagai penghubung, metode dropshipping ini juga menguntungkan bagi para dropshipper karena mereka tidak perlu menyiapkan modal yang terlalu besar guna menyediakan komoditas bisnisnya sendiri. Jadi, tidak aneh, kan, apabila metode yang satu ini cukup banyak mendapat atensi dari berbagai pihak, mulai dari pelaku usaha, pelanggan, dan bahkan dropshipper itu sendiri.

Eits, tidak perlu terburu-buru untuk menjadi dropshipper, ya! Coba pahami dulu cara kerja dropship sebelum kamu menerjuni bidang bisnis yang unik ini.

Bagaimana Cara Kerja Dropship

Cara kerja dropship sebenarnya tidak terlalu rumit untuk dipahami. Pihak yang bisa dilibatkan dalam praktik ini pun tak terlalu banyak, sehingga kompleksitasnya memang tidak begitu tinggi. Setidaknya, di luar pelanggan yang menjadi konsumen akhir, praktik dropship sudah dapat dilakukan hanya dengan pelaku usaha dan setidaknya satu dropshipper.

Pelaku usaha dapat mengalihkan sebagian peran yang dimilikinya kepada dropshipper, misalnya untuk melakukan pemasaran atau menerima pemesanan, tetapi seluruh rantai distribusi tetap dipegang oleh pelaku usaha, sehingga tetap ada batasan yang jelas antara pemilik usaha dengan dropshipper yang menawarkan jasanya.

Nantinya, pelanggan dapat melakukan pemesanan dengan menghubungi dropshipper yang telah ditunjuk tersebut, umumnya karena pelanggan ini juga menjadi audiens yang ditargetkan oleh dropshipper. Pesanan tersebut kemudian akan diteruskan oleh dropshipper kepada pelaku usaha untuk diproses. Jika sudah, pelanggan pun cukup menunggu hingga barang dikirim oleh pelaku usaha.

Ingat selalu bahwa dalam cara kerja dropship ini, tidak semua peran pemilik usaha akan diambil oleh dropshipper, tapi hanya terbatas pada sebagian kegiatan pemasaran dan pemesanan saja. Dengan kata lain, pembayaran pada setiap penjualan yang terjadi akan tetap ditangani langsung oleh pelaku usaha.

Upah atau ganti jasa dropship nantinya akan dihitung dalam bentuk komisi yang akan diberikan oleh pemilik usaha sesuai dengan jumlah pelanggan yang berhasil dikumpulkan oleh dropshipper. Dengan metode seperti ini, sebenarnya praktik dropship sangat menguntungkan setiap pihak yang terlibat, kan?

Mengenal Beragam Contoh Dropshipping

Semakin tertarik untuk menjadi seorang dropshipper atau bahkan menggunakan jasa dropshipper untuk mengembangkan bisnismu? Perhatikan terlebih dahulu beberapa contoh dropshipping yang umum dilakukan berikut.

Yap, benar sekali. Tidak semua bisnis bisa dijalankan dengan sistem dropshipping karena kita perlu melihat kembali karakteristik atau sifat dari bisnis yang dijalankan itu sendiri. Jangan lupa bahwa praktik dropshipping ini sebenarnya menambahkan mata rantai pada proses pemesanan dan distribusi, dengan kata lain proses pembelian akan semakin panjang, sehingga tidak semua produk bisa diperdagangkan dengan metode ini.

Bisnis makanan, misalnya, akan riskan sekali bila dilakukan dengan metode dropshipper karena usia produk yang cukup cepat. Apabila terjadi hambatan pada pemesanan dan distribusi produk akibat kendala yang terjadi saat praktik dropshipping yang dilakukan, kita pun akan sulit untuk memastikan pelanggan bisa menerima produk dengan kualitas yang baik, kan?

Sebaliknya, untuk bisnis-bisnis dengan komoditas dengan usia produk yang lebih panjang, contoh dropshipping pun bisa dengan mudah kita temukan. Misalnya saja pada bisnis pakaian maupun produk-produk perawatan kulit. Dalam bisnis-bisnis tersebut, tambahan mata rantai pemesanan dan distribusi tidak terlalu berpengaruh pada kualitas produk yang akan diterima oleh pelanggan.

Memaksimalkan Keuntungan Dropshipping

Ada banyak sekali keuntungan dropshipping bagi setiap pihak yang terlibat di dalamnya. Bagi dropshipper sendiri, keuntungan ini hadir dari kemudahan pengelolaan bisnis serta sedikitnya modal yang perlu disiapkan.

Bagaimana, tidak, kan, toh dengan metode dropship, para dropshipper tidak perlu menyiapkan modal yang terlalu besar untuk melakukan produksi. Lebih lanjut lagi, dropshipper juga tidak perlu menyiapkan gudang maupun rantai distribusi karena peran ini akan tetap dipegang oleh pemilik usaha. Dengan modal yang sangat minimal ini, dropshipper pun bisa fokus pada kegiatan pemasaran dan penerimaan pesanan dari pelanggan.

Bagi pelaku usaha sendiri, sekalipun masih ada peran-peran bisnis yang harus dijalankan, keuntungan dropship tetap dapat dimaksimalkan dengan memperluas jangkauan pemasaran melalui bantuan jasa yang diberikan oleh para dropshipper.

Pelaku usaha dapat fokus pada proses produksi atau memastikan mulusnya rantai distribusi tanpa perlu terlalu memikirkan kegiatan pemasaran bisnis yang dapat diserahkan kepada dropshipper. Ditambah lagi, dengan penghitungan komisi dropship yang ideal, biaya pemasaran ini juga dapat ditekan, memberikan margin keuntungan bisnis yang lebih besar.

Nah, agar praktik dropshipping yang dilakukan bisa lebih maksimal lagi dalam mendatangkan keuntungan bisnis, pastikan untuk mempermudah pengelolaan operasional bisnis harian dengan berbagai fitur unggulan yang ditawarkan oleh aplikasi majoo. Melalui pengelolaan bisnis yang lebih efektif dan efisien, keuntungan bisnis pun akan semakin besar. Jadi, tunggu apa lagi? Segera berlangganan layanan aplikasi majoo dan nikmati semua manfaatnya, yuk!


Sumber: -


Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo