E-Catalog adalah: Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya

Tahukah kamu cara membuat e-katalog? Bagi kamu yang sudah sering, atau setidaknya pernah, membuat katalog produk secara digital, tentu kamu sudah tak kebingungan lagi saat harus membuat katalog produk ini, kan? Namun, bagi kamu yang mungkin masih baru merintis bisnis atau belum pernah membuatnya, mungkin kamu bahkan bingung dengan fungsi katalog itu sendiri.

Tenang saja, tidak perlu khawatir, karena dalam artikel ini, kita akan membahas secara jelas serba-serbi terkait e-katalog, tak hanya cara membuatnya saja, tetapi juga pengertian dan fungsi yang dimilikinya dalam bisnis.

Kira-kira, bisnis yang sedang kamu kelola perlu e-katalog atau tidak, sih? Tentu akan sulit menjawab pertanyaan tersebut apabila kamu belum tahu apa yang dimaksud dengan e-katalog itu sendiri, kan? Jadi, tak perlu berlama-lama, langsung saja kita mulai pembahasannya, yuk!

Apa Itu E-Catalog?

Sebelum mulai membuat katalog produk untuk bisnismu, ada baiknya kamu perlu tahu terlalu dahulu, apa itu e-catalog? Di zaman yang sudah serba digital seperti sekarang, katalog produk memang bukan lagi menjadi sesuatu yang familier dan diketahui oleh banyak orang, tetapi tak sepenuhnya tidak digunakan lagi, lho!

Meski mungkin kita akan kesulitan untuk menemukan katalog konvensional yang mungkin dulu familier di zaman orang tua kita, keberadaan katalog produk sebenarnya masih cukup signifikan dalam bisnis, hanya saja bentuknya berubah menjadi media digital.

E-katalog merupakan sebuah katalog atau semacam buku menu yang menampilkan seluruh produk serta jasa yang ditawarkan oleh bisnis kita. Katalog ini tidak berbentuk fisik atau cetak seperti katalog-katalog sejenis yang konvensional, tetapi tersedia dalam bentuk elektronik atau digital.

Karena bentuknya yang digital, e-katalog lebih mudah disebarkan ke lebih banyak orang dengan biaya yang jauh lebih murah karena pelaku usaha tidak lagi perlu mencetak katalog secara fisik.

Jadi, tak perlu bingung lagi terkait apa itu e-catalog. Kamu bisa menjelaskannya sebagai semacam buku menu atau daftar yang berisi seluruh produk dan jasa yang ditawarkan oleh sebuah bisnis. Agar lebih jelas, langsung saja kita bahas apa saja komponen e-catalogue yang dibutuhkan, yuk!

Apa Saja Komponen E-Catalogue?

Karena katalog ini dibuat untuk pelanggan, baik pelanggan baru maupun yang sudah loyal terhadap bisnismu, salah satu komponen utama yang harus tersedia adalah identitas dari bisnis yang kamu kelola, mulai dari nama bisnismu, tempat atau lokasi fisik yang bisa dikunjungi, dan juga informasi kontak bagi pelanggan yang ingin menghubungimu tanpa perlu mengunjungi tempat usaha fisik.

Dengan adanya identitas bisnis ini, pelanggan yang melihat katalog produkmu dan tertarik untuk melakukan pembelian pun bisa dengan memasukkan pesanan, baik secara fisik dengan langsung mendatangi tempat usahamu, atau melakukan pemesanan online melalui informasi kontak yang dicantumkan.

Berikutnya, komponen e-catalogue yang tak kalah penting adalah informasi terkait produk yang ingin kamu pasarkan itu sendiri. Umumnya, informasi produk ini tak hanya mencantumkan foto produk atau jasa yang ditawarkan saja, tetapi juga harganya.

Melalui informasi produk tersebut, pelanggan pun dapat lebih mengenal produk atau jasa yang kamu tawarkan, sehingga mereka memiliki bayangan yang jelas sebelum melakukan pemesanan. Dapat difungsikan sebagai media pemasaran, kamu juga bisa mencantumkan keunggulan-keunggulan produkmu secara singkat dalam katalog ini.

Nah, biasanya katalog produk hanya mencantumkan dua komponen utama tersebut, tetapi tidak masalah pula bila kamu ingin mencantumkan informasi lain seperti ketentuan diskon atau potongan harga istimewa bagi pelanggan yang menerima katalog tersebut.

Bagaimana Cara Membuat E-Catalogue?

Tak perlu bingung bagaimana cara membuat e-catalogue untuk bisnismu. Kamu bisa membuatnya secara manual menggunakan berbagai aplikasi desain seperti Adobe Photoshop maupun Illustrator, atau memanfaatkan platform-platform design yang menyediakan templat untuk katalog seperti Canva.

Sebenarnya, kamu juga bisa membuat e-katalog yang berbasis kata menggunakan aplikasi pemrosesan dokumen seperti Google Docs atau Microsoft Office, terlebih jika produk atau jasa yang ditawarkan memiliki variasi beragam yang sangat banyak atau memang merupakan produk dan jasa yang sudah dikenal secara umum.

Namun, apabila produk atau jasa yang ingin dipasarkan memiliki keunikan khusus secara fisik, otomatis kamu perlu mencantumkan foto yang dapat menampilkan keunikan tersebut, kan? Oleh karena itu, aplikasi pemrosesan gambar seperti Adobe Photoshop maupun Canva dirasa lebih tepat dalam cara membuat e-catalogue.

Selanjutnya, dari desain yang sudah dibuat, kamu cukup mengunduh sesuai dengan format yang dibutuhkan. Format file gambar seperti .jpg atau .png kerap dipilih karena mudah untuk dibagikan, tetapi tak sedikit pula yang memilih format dokumen seperti .pdf yang memang dirasa lebih resmi. Apabila listing produk yang dibuat tak terlalu banyak, format gambar mungkin sudah cukup. Akan tetapi, bila produk atau jasa yang ditawarkan memiliki banyak ragam, format dokumen PDF yang dapat memuat banyak informasi sekaligus akan lebih tepat untuk digunakan.

Bagaimana Cara Menyebarkan Contoh Katalog Produk?

Dari contoh katalog produk yang sudah dibuat, kamu dapat menyebarkannya secara langsung kepada pelanggan dengan mudah. Tak seperti katalog produk dalam bentuk fisik yang harus dicetak terlebih dahulu, katalog produk yang sudah berbentuk digital akan lebih mudah untuk disebarkan.

Apabila bisnismu memiliki sistem keanggotaan, kamu dapat mengirimkan blast pesan berisi katalog produk tersebut, baik melalui email maupun aplikasi pesan singkat lain yang digunakan oleh pelangganmu. Namun, apabila bisnismu tidak menerapkan sistem keanggotaan, kamu perlu untuk secara manual mengirimkan katalog produk tersebut kepada pelanggan.

Kamu juga bisa membuat kode QR yang akan membawa pelanggan langsung ke file katalog tersebut secara digital saat dipindai. Dengan cara yang satu ini, kamu cukup mencetak kode QR yang sudah dibuat dan meletakkannya pada titik-titik yang strategis dan terlihat di tempat usahamu.

Dengan kode QR, pelanggan cukup memindai kode QR yang telah disiapkan tersebut untuk melihat katalog produkmu secara lengkap. Mudah sekali, kan?

Seberapa Penting Keberadaan E-Catalog dalam Bisnis?

Di zaman yang sudah serba cepat dan digital seperti sekarang, keberadaan e-katalog cukup penting dalam pengembangan bisnis, lho! Dari sisi kita sebagai pelaku usaha, e-katalog dapat menjadi media yang tepat untuk memasarkan produk-produk maupun jasa yang ditawarkan, memungkinkan kita untuk melakukan upsell dengan menampilkan produk-produk unggulan lain yang mungkin belum diketahui pelanggan.

Dari sisi pelanggan, keberadaan e-katalog juga cukup penting karena dapat membantu mereka untuk mengetahui apa saja yang bisa mereka dapatkan, tanpa mereka perlu secara langsung mendatangi tempat usaha kita. Dengan demikian, pengalaman belanja yang mereka terima pun akan lebih memuaskan.

Katalog digital ini juga dapat difungsikan sebagai media pemasaran, terlebih untuk katalog yang sudah disederhanakan ke dalam bentuk kode tautan maupun kode QR. Pelanggan tak perlu repot-repot datang langsung ke tempat usaha untuk memastikan apakah kita memiliki produk yang sedang dicari, cukup dengan mengklik tautan atau memindai kode QR, mereka sudah mendapatkan seluruh informasinya secara lengkap.

Secara singkat, katalog produk yang disediakan secara digital ini memegang peranan yang cukup penting dalam membangun brand awareness, memastikan pelanggan dapat memperoleh pengalaman terbaiknya saat berbelanja. Terlebih lagi bila bisnismu juga memanfaatkan fitur-fitur unggulan dalam aplikasi majoo yang tak hanya mampu menyelesaikan pengelolaan operasional harian bisnis dengan lebih mudah, tetapi juga membantumu menjaga tingkat kepuasan pelanggan.

Yuk, segera saja berlangganan aplikasi majoo dan maksimalkan setiap layanan serta fitur unggulannya untuk membuat bisnismu semakin maju dan berkembang!

Sumber: -