Mungkin, saat di sekolah, kamu sudah pernah mempelajari bahwa eksploitasi adalah salah satu tindakan yang sangat merugikan dan harus dihindari oleh kita semua. Namun, mungkin saat masih bersekolah, kamu belum tahu benar bagaimana praktik nyata eksploitasi ini dalam kehidupan sehari-hari.
Nah, sebagai seorang pelaku usaha, ada baiknya kamu mempelajari lebih dalam terkait eksploitasi ini, lho! Pasalnya, sebagai seorang pelaku usaha, kemungkinanmu untuk melakukan praktik ini akan lebih besar ketika dibandingkan dengan saat kamu masih bersekolah. Tentu tidak ingin, kan, bisnis yang sudah dikelola dengan susah payah dicap sebagai bisnis eksploitatif hanya karena kamu tidak memahami praktik yang satu ini dan tak sengaja melakukannya dalam bisnismu.
Oleh karena itu, supaya dapat menghindari tudingan yang semacam itu, tak ada salahnya, kan, mengenali apa yang dimaksud dengan eksploitasi. Tak hanya terbatas pengertiannya saja, tetapi juga jenis serta contoh-contoh dan dampaknya. Nah, langsung saja kita bahas bersama-sama, yuk!
Memahami Pengertian Eksploitasi
Secara singkat, pengertian eksploitasi adalah sebuah tindakan yang memanfaatkan suatu objek secara sewenang-wenang atau berlebihan. Umumnya, praktik ini dilakukan untuk kepentingan ekonomi, tetapi bisa juga dilakukan untuk kepentingan-kepentingan lainnya, misalnya saja untuk mengonsolidasikan kekuasaan.
Objek pada praktik ini bisa berupa apa saja, mulai dari lingkungan, sumber daya manusia, bahkan sistem. Tentu, dalam kehidupan sehari-hari, kita tetap perlu memanfaatkan sumber-sumber daya tersebut, misalnya saja saat melakukan eksplorasi atau pembukaan lahan baru, mau tidak mau pemanfaatan sumber daya alam dan manusia sekitar pun akan terjadi. Lebih lanjut terkait perbedaan eksplorasi dan eksploitasi akan kita bahas pula, jadi tenang saja.
Pada dasarnya, yang menjadi kata kunci dalam pengertian eksploitasi adalah kesewenang-wenangan atau pemanfaatan yang berlebihan. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan secara terus-menerus, contohnya saja, mungkin tidak bisa langsung dikategorikan sebagai praktik eksploitasi, terutama bila pemanfaatan sumber daya tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan sama sekali tidak berlebihan.
Di sekolah, mungkin kita hanya mempelajari tentang eksploitasi sumber daya alam saja. Namun, sebenarnya ada berbagai jenis lain dari praktik yang satu ini.Yuk, kita lanjutkan pembahasannya agar lebih jelas, yuk!
Mengenal Perbedaan Eksplorasi dan Eksploitasi
Secara mendasar, perbedaan eksplorasi dan eksploitasi umumnya terletak pada waktu pelaksanaannya. Eksplorasi biasanya dilakukan di awal untuk mengetahui potensi serta kemungkinan risiko dari pemanfaatan suatu sumber daya.
Dengan kata lain, eksplorasi merupakan praktik untuk mencari tahu informasi suatu objek secara mendalam dan mencoba setiap kemungkinan manfaat yang bisa dilakukan terhadap objek tersebut. Selanjutnya, eksplorasi umumnya diikuti dengan praktik lain yang dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari eksplorasi tersebut, bisa dengan melanjutkan pemanfaatan sumber daya maupun praktik lain yang dibutuhkan.
Sementara itu, eksploitasi dilakukan setelah eksplorasi selesai dilakukan. Praktik ini bisa dilakukan dengan mempertimbangkan hasil eksplorasi atau justru mengabaikan hasil eksplorasi tersebut, jika dinilai keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar.
Selain waktu pelaksanaannya, tujuan dari dua praktik ini juga sangat berbeda. Apabila eksplorasi dilakukan untuk mengetahui potensi serta risiko dari suatu objek, dan eksplorasi akan dihentikan ketika tujuan tersebut tercapai, praktik eksploitasi memiliki tujuan yang berorientasi pada keuntungan semata dan kerap kali terus dilanjutkan hingga manfaat yang dimiliki oleh sumber daya yang menjadi objeknya benar-benar habis.
Dengan kata lain, meski mungkin sama-sama memanfaatkan sumber daya yang ada, praktik eksplorasi tidak selalu berujung pada dampak negatif, terlebih bila rekomendasi yang dihasilkan benar-benar dipatuhi, berbeda dengan praktik eksploitasi yang jelas-jelas memberikan dampak negatif, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Apa Saja Jenis Eksploitasi?
Apa saja jenis eksploitasi yang bisa kita temukan praktiknya dalam kehidupan sehari-hari? Secara umum, karena cakupannya yang luas, sebenarnya ada banyak sekali contoh eksploitasi yang bisa dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satunya adalah jenis eksploitasi sosial yang dilakukan dengan mempekerjakan karyawan secara berlebihan, bisa dengan memberikan beban kerja yang jauh lebih besar dari kapasitasnya, atau dengan memberikan shift kerja yang panjang tanpa adanya istirahat yang cukup, maupun upah lembur pengganti waktunya.
Praktik tersebut dapat dikategorikan sebagai praktik eksploitasi sosial karena kita memanfaatkan posisi tawar kita sebagai bos atau pemilik usaha yang lebih tinggi dibandingkan posisi tawar karyawan, kemudian secara sewenang-wenang berlebihan memanfaatkan sumber dayanya sebagai manusia. Dengan adanya ketimpangan kekuasaan tersebut, karyawan akan kesulitan untuk menolak permintaan lembur yang berlebihan tadi.
Selain praktik eksploitasi secara sosial melalui relasi kerja di atas, apa saja jenis eksploitasi lain yang juga umum dan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari? Banyak, lho, misalnya saja eksploitasi ekonomi dan lingkungan. Kita bahas lebih lanjut, yuk!
Eksploitasi Ekonomi dan Lingkungan
Eksploitasi ekonomi merupakan salah satu praktik eksploitasi yang paling umum. Contoh eksploitasi sosial terhadap karyawan yang telah dijelaskan di atas juga dapat digolongkan sebagai praktik eksploitasi ekonomi.
Pasalnya, dalam praktik tersebut, tak hanya terjadi pemanfaatan terhadap ketimpangan kekuatan sosial saja, tetapi juga pemanfaatan berlebihan terhadap nilai ekonomi karyawan.
Dengan tidak memberikan upah yang layak, atau upah lembur yang sesuai ketika karyawan bekerja di luar cakupan beban kerja atau shift kerja yang telah disepakati di awal, artinya pelaku usaha secara sewenang-wenang dan berlebihan memanfaatkan karyawan tersebut untuk keuntungan ekonomi.
Sedikit berbeda, praktik eksploitasi lingkungan juga termasuk salah satu contoh yang paling mudah ditemui. Dalam praktik ini, yang menjadi objek bukan lagi karyawan atau sumber daya manusia, tetapi alam dan lingkungan. Misalnya saja dengan melakukan pembalakan hutan untuk tujuan keuntungan.
Seperti yang kita ketahui, hutan memiliki peranan yang besar dalam memastikan kelestarian lingkungan. Idealnya, pemanfaatan sumber daya hutan diikuti dengan praktik reboisasi atau penghijauan ulang. Agar situasi ideal ini terjadi, hutan tidak bisa dibabat seenaknya atau secara terus-menerus, melainkan dengan memastikan terlebih dahulu adanya upaya penghijauan yang dapat menggantikan pohon yang ditebang.
Hanya saja, dalam kasus pembukaan lahan, hutan kerap kali dibabat tanpa adanya ruang baru untuk melakukan penghijauan, sebagai akibatnya alam dan lingkungan pun menjadi rusak ekosistemnya, dan situasi ini bisa membawa dampak yang lebih jauh seperti meningkatnya potensi risiko banjir serta tanah longsor.
Mengenal Contoh Contoh Eksploitasi dan Dampaknya
Selain jenisnya yang berbeda-beda, ada beragam praktik yang juga dapat digolongkan sebagai contoh eksploitasi, misalnya saja praktik kerja paksa, jual beli manusia, maupun pemerasan.
Setiap contoh tersebut jelas memiliki dampaknya masing-masing yang dapat memberikan kerugian besar jika dibiarkan terus terjadi. Di satu sisi, praktik eksploitasi memang memberikan keuntungan yang besar bagi pelaku. Namun, tentu kerugian pun harus ditanggung oleh korban.
Sayangnya, tak hanya korban langsung saja yang harus menanggung dampak praktik yang buruk ini. Dalam skala yang lebih besar, banyak pihak lain yang juga dapat menanggung dampak eksploitasi.
Sebagai contoh, eksploitasi lingkungan dengan membabat hutan secara berlebihan dapat memberikan dampak yang besar pada masyarakat sekitar, tidak hanya pihak-pihak yang memiliki hak atas hutan tersebut saja. Pasalnya, dengan pembalakan hutan, risiko banjir dan longsor akan semakin tinggi, dan jelas akan merugikan masyarakat yang berada di sekitar hutan tersebut.
Setelah memahami pengertian eksploitasi dan dampaknya seperti yang telah dijelaskan di atas, kita sebagai pelaku usaha pun harus mawas diri agar tidak dengan sengaja maupun tidak sengaja melakukan praktik eksploitasi. Apabila ingin memperoleh keuntungan bisnis yang lebih besar, berorientasi pada efisiensi dan efektivitas bisa menjadi pilihan, misalnya dengan menggunakan aplikasi majoo yang sudah dilengkapi beragam fitur unggulan untuk mempermudah pengelolaan operasional bisnis harian.
Yuk, gunakan layanan aplikasi majoo sekarang juga!
Sumber: -