Bagi sebuah negara, kegiatan ekspor umumnya berperan penting untuk pertumbuhan ekonomi. Adanya kegiatan ekspor bisa menciptakan permintaan pasar yang baru.
Lalu, apa yang dimaksud ekspor itu? Ekspor adalah pengiriman komoditas yang diperdagangkan ke luar negeri. Untuk lebih jelasnya, mari simak pembahasan di bawah ini!
Baca juga: Pahami Arti, Manfaat, dan Hambatan Perdagangan Internasional
Pengertian Ekspor
Untuk mengetahui pengertian ekspor secara spesifik, kita perlu merujuk pada peraturan yang berlaku. Dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2014 tentang perdagangan, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean.
Adapun daerah pabean adalah bagian dari wilayah Republik Indonesia baik darat, perairan, maupun udara serta meliputi daerah-daerah tertentu yang termasuk ke dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Dengan kata lain, ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa ke luar negeri. Umumnya, kegiatan ekspor terjadi ketika suatu negara sudah mampu memproduksi barang atau jasa dalam jumlah besar dan kebutuhan komoditas dalam negeri sudah tercukupi.
Maka dari itu, ada peluang terjadinya kelebihan produksi barang yang akhirnya dapat dikirim untuk dijual di luar negeri. Saat melakukan kegiatan ekspor, negara pengekspor akan menerima pemasukan yang biasa disebut sebagai devisa.
Semakin tinggi frekuensi ekspor, semakin tinggi pula devisa yang akan diterima oleh negara.
Dalam pelaksanaan ekspor, tentu ada orang atau lembaga yang melakukan ekspor, yaitu eksportir. Jadi, eksportir merupakan badan hukum atau perseorangan yang melakukan kegiatan ekspor.
Tujuan dan Manfaat Ekspor
Seperti semua kegiatan ekonomi lain, kegiatan ekspor pun tentu memiliki tujuan tertentu. Apa tujuan dari ekspor? Tujuan ekspor antara lain menumbuhkan industri dalam negeri, mengendalikan harga produk, menambah devisa negara, serta memperbanyak lapangan pekerjaan.
Untuk lebih jelasnya, silakan simak tujuan dan manfaat ekspor dalam paparan di bawah ini.
Menumbuhkan Industri Dalam Negeri
Adanya peningkatan permintaan ekspor akan memengaruhi perkembangan industri di suatu negara. Dengan demikian, kegiatan ekspor akan membentuk iklim usaha yang lebih kondusif.
Para pengusaha di negara pengekspor juga akan membiasakan diri untuk bersaing di tengah perdagangan internasional. Secara tidak langsung, kegiatan ekspor akan mendorong industri jadi lebih besar.
Mengendalikan Harga Produk
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ekspor umumnya terjadi bila kemampuan produksi dalam negeri suatu negara sudah lebih dari permintaan atau kebutuhan pasar.
Negara yang melakukan ekspor mampu memanfaatkan kapasitas produksi yang berlebih pada suatu produk. Dengan begitu, negara tersebut dinilai mampu mengendalikan harga produk ekspor yang terjadi di negaranya.
Berkat produksi yang mudah dan melimpah, harga komoditas terkait dapat dijual lebih murah di pasar. Untuk tetap mengendalikan harga pasar, negara perlu melakukan kegiatan ekspor ke negara lain yang membutuhkan produk terkait.
Menambah Lapangan Pekerjaan
Secara tidak langsung, manfaat ekspor lainnya ialah membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan kata lain, adanya kegiatan ekspor turut serta berperan dalam menekan angka pengangguran.
Terciptanya lapangan pekerjaan juga diharapkan bisa menurunkan angka kemiskinan di negara pengekspor.
Salah Satu Sumber Devisa Negara
Bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara, kegiatan ekspor akan memberikan dampak positif, salah satunya menambah devisa negara. Devisa adalah kekayaan milik negara dalam bentuk mata uang asing.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, kegiatan ekspor akan membuka peluang pasar baru di luar negeri. Menariknya, terbukanya peluang tersebut juga akan berdampak pada perluasan pasar domestik suatu negara, masuknya investasi, serta bertambahnya devisa negara.
Faktor yang Mendorong Ekspor
Secara geografis, lokasi Indonesia cukup strategis, yaitu berada di jalur perdagangan internasional. Karena itu, peluang komoditas perdagangan Indonesia menembus pasar internasional sebetulnya relatif besar.
Selain itu, tentu ada faktor-faktor yang mendorong ekspor terjadi. Apa saja faktor pendorong terjadinya ekspor tersebut? Berikut ini penjelasannya.
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
Bukan rahasia lagi, setiap negara mempunyai sumber daya alam yang berbeda-beda. Sementara itu, sumber daya alam merupakan elemen krusial sebab biasanya merupakan bahan baku produksi.
Apabila suatu negara memerlukan sumber daya alam tertentu, negara tersebut akan mencari sumber daya alam terkait ke negara lain. Situasi inilah yang kerap memicu terjadinya perdagangan internasional melalui kegiatan ekspor.
Indonesia dikenal kaya akan sumber daya alam. Sayangnya, kapasitas Indonesia belum memadai terkait pengolahan sumber daya alam tersebut.
Maka dari itu, Indonesia menawarkan hasil sumber daya alam ke negara lain melalui aktivitas ekspor dalam rangka memenuhi kebutuhan produksi di negara tersebut.
2. Meningkatkan Pendapatan Negara
Dalam setiap aktivitas pengiriman barang ke luar negeri atau ekspor, ada kebijakan pajak yang berlaku. Nilai pajak barang dari hasil ekspor tersebut tentu akan menguntungkan negara.
Baca juga: Apa Itu Pajak Ekspor dan Objek Pajaknya? Pahami di Sini!
Bahkan, nilai pajak tersebut menjadi salah satu cara negara dalam meningkatkan pendapatannya. Negara juga dapat melakukan ekspor melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan menjual bahan baku sumber daya alam atau teknologi ke negara lain.
3. Memperluas Pasar
Adanya ekspansi produk ke berbagai negara juga menjadi salah satu faktor yang mendorong ekspor. Pengenalan aneka produk ke berbagai negara memang mampu memberikan keuntungan besar dan meningkatkan hubungan kerja sama dagang yang baik antarnegara.
4. Peningkatan Kualitas Produk Lokal atau UMKM
Di berbagai sektor industri, kini kita bisa melihat brand-brand lokal menggeliat. Tak hanya menawarkan romantisme cinta produk dalam negeri, produk UMKM tersebut kini benar-benar berkualitas.
Nah, kualitas produksi dalam negeri tersebut berpotensi memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional. Peluang ini menjadi salah satu sebab terjadinya kegiatan ekspor.
Bahan baku untuk produk lokal tersebut mungkin diperoleh dari dalam atau luar negeri. Kemudian, produk dibuat sebaik mungkin agar dapat bersaing di pasar internasional.
5. Kerja Sama Antarnegara
Jika ada kecocokan bisnis dan industri antara negara yang terlibat dalam perdagangan internasional, suatu produsen mungkin saja membuka site produksi di negara lain.
Nah, kegiatan ekspor akan membawa dampak positif bagi kedua negara yang bekerja sama. Bahkan, dampak positif tidak hanya dirasakan oleh negara sebagai institusi saja, tetapi juga warga negara yang ada di dalamnya.
6. Kemampuan Eksportir Menangkap Peluang
Sebagai pemilik atau pengelola bisnis yang berniat memperluas pasar ke kancah internasional, kamu perlu menguasai strategi pemasaran. Pasalnya, dalam banyak kasus, faktor yang mendorong ekspor adalah kepiawaian eksportir dalam menangkap dan memanfaatkan peluang pasar.
Dengan demikian, eksportir bisa memperoleh wilayah pemasaran yang luas. Bahkan, tak tertutup kemungkinan bagi eksportir untuk terus memperluas wilayah pemasarannya.
7. Situasi Pasar Luar Negeri
Jumlah permintaan dan penawaran dari berbagai negara akan memengaruhi harga produk atau komoditas di pasar dunia. Apabila permintaan di pasar dunia lebih banyak dibandingkan dengan penawaran, harga produk cenderung naik.
Sebaliknya, jika penawaran barang lebih banyak dari permintaan, harga produk cenderung turun. Keadaan ini tentu akan memengaruhi para eksportir dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan atau menurunkan kegiatan ekspornya.
Contoh Ekspor
Beberapa dari kamu mungkin ada yang bertanya, apa contoh ekspor dari Indonesia? Khusus Indonesia, beberapa contoh ekspor adalah ekspor hasil perkebunan, ekspor hasil laut, dan ekspor produk tekstil.
Beberapa contoh di atas merupakan contoh ekspor yang disebut-sebut sebagai aktivitas ekspor yang menguntungkan bagi Indonesia. Supaya kamu memperoleh gambaran yang lebih jelas, mari kita bahas satu per satu contoh tersebut.
Ekspor Hasil Perkebunan
Di Indonesia terhampar banyak sekali perkebunan, mulai dari perkebunan kelapa sawit, perkebunan kopi, hingga perkebunan karet. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor andalan dari Indonesia.
Meskipun begitu, teh, kopi, karet, rempah-rempah, dan kakao juga banyak diekspor ke luar negeri.
Hasil perkebunan tersebut diekspor ke berbagai negara di dunia, seperti Malaysia, China, Jepang, Jerman, Kanada, dan lain-lain.
Ekspor Hasil Laut
Selain ada banyak perkebunan yang tersebar di wilayah Indonesia, negeri kita juga terkenal kaya akan sumber daya lautnya.
Udang merupakan hasil laut yang menjadi komoditas ekspor utama Indonesia. Komoditas ekspor ini banyak dikirim ke Jepang, Singapura, Malaysia, Inggris, Spanyol, Jerman, China, dan lainnya.
Ekspor Produk Tekstil
Tak hanya itu, tekstil dan produk tekstil termasuk ke dalam 10 besar produk unggulan ekspor dari Indonesia.
Produk-produk tekstil Indonesia banyak diekspor ke Inggris, Jerman, Italia, Kanada, Spanyol, Jepang, Australia, Singapura, Sri Lanka, Korea Selatan, dan sebagainya.
Kesimpulan
Setelah menyimak paparan di atas, semoga kamu jadi memiliki gambaran yang lebih jelas tentang kegiatan ekspor. Undang-undang, peraturan pemerintah, atau para ahli ekonomi mungkin memiliki pengertian tersendiri tentang ekspor.
Namun, seperti yang telah dibahas sebelumnya, secara singkat ekspor adalah proses mengirim atau menjual barang dagangan ke luar negeri.
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan tertentu dan mendatangkan manfaat. Manfaat ekspor, antara lain menumbuhkan industri dalam negeri, mengendalikan harga produk, menambah lapangan pekerjaan, serta meningkatkan devisa negara.
Ekspor terjadi karena didorong oleh banyak faktor, salah satunya perbedaan sumber daya alam setiap negara. Akibatnya, beberapa negara tak memiliki sumber daya alam yang mereka butuhkan untuk produksi sehingga harus mencari komoditas tersebut ke negara lain.
Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, beberapa contoh ekspor dari Indonesia adalah ekspor sumber daya alam seperti ekspor hasil perkebunan dan ekspor hasil laut.
Di samping itu, ekspor juga kerap terjadi karena kepiawaian produsen atau eksportir menangkap peluang pasar. Untuk bisa merepons peluang pasar dengan cepat, idealnya pemilik usaha sudah memiliki sistem pengelolaan bisnis yang rapi.
Keteraturan pengelolaan bisnis dapat kamu capai salah satunya dengan penggunaan alat bantu yang tepat seperti aplikasi POS. Sudahkah bisnismu menggunakan aplikasi POS? Kalau belum, gunakan aplikasi POS yang lengkap sekarang juga!