Pernah mendengar istilah FOMO? Ya, belakangan istilah ini memang sedang cukup populer, terutama bagi para pengguna media sosial. Singkatnya, FOMO adalah singkatan dari Fear Of Missing Out, yang bisa diartikan sebagai rasa takut merasa “tertinggal” karena tidak mengikuti aktivitas tertentu. Rasa takut atau khawatir inilah yang dimanfaatkan oleh para pebisnis untuk mencoba strategi FOMO marketing.
Salah satu penyebab FOMO adalah penggunaan media sosial. Semakin berkembangnya teknologi menjadikan hampir semua orang di dunia ini dapat dengan mudah menerima jutaan informasi di luar sana. Ada banyak aplikasi yang menyediakan layanan visual, misalnya Instagram yang menampilkan foto atau video. Dari aplikasi-aplikasi semacam itulah, muncul rasa khawatir atau cemas dari para pengguna yang menyaksikan kehidupan orang lain.
Banyak pebisnis yang mulai memanfaatkan hal tersebut, agar para calon konsumennya merasa takut dan khawatir tidak akan kebagian produk tertentu, jika tidak segera membeli. Seperti apa strategi FOMO yang dilakukan?
FOMO adalah …
Sebelum membahas mengenai FOMO marketing lebih jauh, tidak ada salahnya kita mengenal dulu apa yang dimaksud dengan FOMO. Seperti tadi sudah disebutkan, FOMO adalah singkatan dari Fear Of Missing Out. Istilah FOMO pertama kali dikemukakan oleh Dr. Andrew K. Przybylski pada tahun 2013.
FOMO didefinisikan sebagai suatu perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru, entah itu berita, tren, gosip terbaru, dan masih banyak lagi hal lainnya.
Rasa takut ketinggalan ini cenderung mengacu pada perasaan atau anggapan bahwa orang lain akan lebih bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik jika melakukan atau mengetahui sesuatu hal tersebut.
Apa saja gejala yang memperlihatkan bahwa seseorang mengalami FOMO?
- Selalu mengecek gadget
- Lebih peduli dengan media sosial daripada kehidupan nyata
- Rasa ingin tahu tentang kehidupan orang lain
- Rasa selalu ingin tahu gosip terbaru.
- Rela mengeluarkan uang melebihi kemampuan dan membeli hal yang sebenarnya tidak penting
FOMO adalah fenomena yang berkaitan dengan perasaan, dan bukan hanya bisa dirasakan oleh kalangan tertentu. Rasa tersebut akhirnya bukan hanya berpengaruh pada hubungan sosial, melainkan juga pada ekonomi seseorang.
Apakah FOMO selamanya terkesan negatif? Tidak juga. Buktinya, banyak pebisnis yang kemudian menyadari bahwa FOMO bisa dimanfaatkan sebagai salah satu strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan, khususnya yang dilakukan secara online.
FOMO Marketing
Strategi FOMO marketing bisa dibilang merupakan salah satu strategi yang cukup efektif dalam proses marketing atau pemasaran bisnis. Definisi FOMO yang menggambarkan perasaan seseorang yang takut ketinggalan, sesuai dengan keinginan pebisnis yang menginginkan konsumennya untuk terus melakukan pembelian karena tidak ingin ketinggalan tren.
FOMO marketing memanfaatkan rasa takut pada individu tersebut untuk membuat calon konsumen melakukan pembelian sesegera mungkin. Karena bila tidak segera melakukan pembelian, mereka akan ketinggalan sesuatu, mulai dari diskon spesial, promo tertentu, sampai dengan produk-produk yang dipasarkan secara limited edition. Secara otomatis, strategi FOMO ini dapat meningkatkan angka penjualan produk barang atau jasa dengan signifikan.
Sebenarnya, FOMO marketing strategy ini sudah cukup lama dilakukan oleh para pebisnis, khususnya marketer. Namun, dengan adanya teknologi internet dan media sosial seperti sekarang, penerapannya menjadi jauh lebih mudah.
Jika kamu ingin menerapkan FOMO marketing pada bisnismu, sebaiknya kamu melakukan riset yang cukup mendalam terlebih dulu. Menurut Dr. Chris Hodkinsons, salah seorang profesor bisnis University of Queensland, strategi FOMO bukan hanya sekadar melihat tren, namun bagaimana bisnis yang kamu jalankan bisa memberikan pengalaman dan advokasi pada konsumen.
Baca juga: 9 Media Promosi Online Paling Efektif, Kamu Pilih yang Mana?
Cara Menerapkan Strategi FOMO Marketing
Tadi sudah disebutkan bahwa dengan adanya koneksi internet dan banyaknya platform media sosial, penerapan FOMO marketing bisa menjadi lebih mudah. Namun, bukan berarti kamu bisa menerapkan strategi FOMO ini dengan bebas dan asal-asalan begitu saja di website. Kalau kamu melakukannya tanpa rencana dan perhitungan, bisa-bisa malah konsumen menjadi tidak percaya dengan bisnismu. Berikut beberapa cara untuk menerapkan strategi FOMO dalam bisnis yang bisa kamu coba.
Berikan Diskon atau Potongan Harga Terbatas
Siapa sih yang tidak suka dengan diskon atau potongan harga? Banyak konsumen yang menganggap bahwa adanya diskon bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan barang tertentu dengan harga yang lebih murah.
Namun, bagaimana kalau ternyata diskon tersebut hanya berlangsung dalam waktu terbatas? Bisa dipastikan para calon pembeli akan lebih semangat lagi untuk membeli produk tersebut karena tidak mau ketinggalan. Mendapatkan potongan harga adalah kesempatan emas yang tentunya tidak bisa disia-siakan begitu saja.
Baca juga: Berbagai Cara Menghitung Diskon yang Menarik Diterapkan!
Pemberitahuan Penjualan secara Real Time
Manusia memiliki rasa cenderung untuk mengikuti hal yang dilakukan orang lain, apalagi jika hal tersebut dilakukan secara masif. Kecenderungan tersebut dinamakan dengan istilah social proof, yang ternyata berlaku juga dalam dunia bisnis.
Singkatnya, seorang konsumen akan merasa lebih nyaman dan aman saat membeli suatu produk yang sudah dibeli oleh orang lain. Kamu juga bisa menerapkan social proof dan FOMO di saat yang sama pada website bisnismu dengan menggunakan fitur tertentu yang bisa memberikan notifikasi atau pesan pop-up secara real-time di website saat ada konsumen yang melakukan pembelian.
Dengan begitu, konsumen yang sedang berkunjung ke website milikmu akan merasa lebih yakin untuk melakukan pembelian, karena mereka menyaksikan langsung terjadinya transaksi pembelian dari orang lain. Konsep pemberitahuan dari hanya muncul dalam beberapa detik, juga bisa menumbuhkan rasa penasaran kepada pengunjung.
Tampilkan Jumlah Pengguna
Contoh lainnya dari penerapan social proof dan FOMO adalah dengan menampilkan jumlah pengguna atau konsumen yang sudah melakukan pembelian produk yang kamu jual.
Secara otomatis, pengunjung lainnya akan merasa yakin untuk melakukan pembelian karena memang sudah banyak orang lain yang percaya dengan produk bisnismu. Selain itu, rasa FOMO yang mereka alami akan menjadikan mereka bertanya-tanya, “Wah, selama ini aku sudah ketinggalan tren ya?”.
Tunjukkan Bahwa Produk Sedang Dibutuhkan Banyak Orang
Strategi FOMO yang satu ini sebenarnya bisa menimbulkan dua efek kepada calon konsumen. Pertama, jika mereka tidak langsung membeli, kesempatan untuk membeli produk tersebut akan hilang sampai batas waktu yang tidak diketahui. Kedua, jika mereka tidak membeli produk tersebut saat ini, kemungkinan besar mereka harus membeli produk lain dengan harga yang jauh lebih mahal.
Kedua efek tersebut akan mendorong calon konsumen untuk segera membuat keputusan. Semakin lama mereka menunda pembelian, semakin kecil kemungkinan mereka akan mendapatkan produk tersebut, karena sudah kalah dengan orang lain.
Batasi Ketersediaan Produk
Strategi yang ini hampir mirip dengan nomor empat di atas. Bedanya, alih-alih menampilkan popularitas, Anda justru menampilkan sisa stok produk.
Dengan begini, calon konsumen bisa tahu dengan jelas berapa sisa produk yang mereka inginkan sebelum kehabisan. Ini akan menghasilkan sense of urgency kepada calon konsumen untuk segera membeli produk tersebut.
Oh ya, Anda juga bisa melipatgandakan sense of urgency dari strategi ini dengan memberikan timer countdown. Jadi, produk tersebut hanya tersedia terbatas dalam jangka waktu tertentu saja (flash sale).
Menghadirkan Produk Eksklusif
Produk eksklusif juga bisa menjadi salah satu hal yang akan menarik minat konsumen untuk bisa memiliki produk Anda. Biasanya produk eksklusif hadir dalam jumlah yang sangat terbatas. Bahkan bisa saja produk eksklusif ini dijadikan sebagai reward atau hadiah bagi beberapa pelanggan yang bisa memenuhi ketentuan untuk memilikinya. Hal ini bisa saja menimbulkan semangat pada para pelanggan untuk berusaha mendapatkan produk eksklusif tersebut. Dalam hal ini perusahaan Anda mungkin bisa mengeluarkan beberapa jumlah produk eksklusif saja di awal. Anda bisa mengeluarkannya di saat-saat tertentu saja. Maka lama-kelamaan pelanggan akan selalu menunggu kehadiran produk Anda tersebut sehingga selalu mengikuti perkembangan bisnis Anda.
Berikan Batasan Waktu Pesanan
Batas waktu pemesanan, secara langsung bisa berpengaruh pada pola pikir konsumen yang merasa jika tidak membeli sekarang, habislah kesempatan tersebut.
Umumnya, strategi ini diterapkan pada pemesanan tiket konser, tiket perjalanan atau kamar hotel pada season tertentu, bahkan tiket nonton bioskop. Batasan waktu yang diterapkan biasanya berkisar antara 15 menit hingga setengah jam sebelum pesanan otomatis dibatalkan oleh sistem. Meskipun ada juga website yang memberikan waktu hingga 24 jam untuk menyelesaikan pembayaran.
Intinya adalah kamu bisa menerapkan batasan waktu bisa dengan tujuan untuk memberikan sense of urgency kepada calon konsumen untuk segera membayar pesanannya. Now or nothing.
Ciptakan Rasa Kompetisi Antar Konsumen
Percaya atau tidak, pada dasarnya, FOMO memiliki hubungan erat dengan persaingan. Jadi, usahakan untuk membuat calon konsumenmu merasa saling bersaing untuk mendapatkan produk yang dijual.
Tawarkan Gratis Ongkir yang Terbatas
Menurut beberapa survei yang dilakukan, salah satu alasan orang melakukan pembelian secara online adalah faktor ongkos kirim. Dengan kata lain, konsumen sangat cinta dengan gratis ongkir.
Jika kamu bisa memberikan gratis ongkir secara terbatas bagi mereka, tentunya hal tersebut akan dimanfaatkan dengan sangat baik. Saat ada penawaran gratis ongkir terbatas, ada kecenderungan orang akan segera melakukan pembelian. Jika tidak, mereka akan kelewatan gratis ongkir dan harus mengeluarkan uang lebih untuk biaya pengirimannya (yang seharusnya bisa gratis).
Perbaiki Bagian Rekomendasi Produk
Memberikan rekomendasi produk berdasarkan apa yang dibeli atau dilihat oleh konsumen merupakan praktik yang sudah sangat umum di toko online. Namun, ternyata kamu bisa mengubah praktik ini menjadi lebih FOMO dengan cara yang sederhana dan mudah.
Alih-alih menuliskan “produk yang berkaitan” atau “rekomendasi produk yang mirip,” kamu bisa mengubahnya menjadi, “Orang lain juga membeli produk ini.” Perubahan kecil ini akan menambahkan elemen social proof, sehingga bisa memicu munculnya perasaan FOMO pada konsumen.
Menampilkan Testimoni Pelanggan
Adanya testimoni dari pelanggan akan membuat konsumen semakin percaya dengan brand perusahaan milik kamu. Jadi, memang sebaiknya sertakan testimoni dari pelanggan lainnya pada penawaran produkmu.
Adanya testimoni dari pelanggan lain yang sudah pernah membeli akan membuat calon konsumen merasa bahwa produk yang kamu jual ternyata memang menguntungkan dan bermanfaat. Strategi ini tentu akan menjadi cara terbaik dalam menjalankan bisnis.
Baca juga: Contoh Testimoni dan Cara Mendapatkan Testimoni Pelanggan
Efek Strategi FOMO pada Penjualan Bisnis
Ada beberapa efek strategi FOMO yang bisa kamu dapatkan jika menerapkannya dalam bisnis, yaitu:
- Mendorong angka penjualan
- Mendapatkan keuntungan lebih besar dalam waktu singkat
- Sebagai metode branding
- Sebagai sarana memperluas pasar
Kesimpulan
FOMO adalah singkatan dari Fear Of Missing Out, yang bisa diartikan sebagai suatu perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru, entah itu berita, tren, gosip terbaru, dan masih banyak lagi hal lainnya.
Sementara, FOMO marketing merupakan salah satu strategi yang bisa kamu coba untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan rasa takut atau khawatir dari konsumen tersebut.
Menerapkan strategi FOMO pada website bisnis ternyata tidak sulit bukan? Walaupun mudah, FOMO dianggap salah satu strategi yang cukup efektif untuk meningkatkan penjualan karena memanfaatkan rasa takut manusia. Jika kamu mencoba untuk menggabungkan FOMO dengan strategi bisnis lainnya, bisa saja angka penjualan bisnismu menjadi jauh lebih meningkat.
Strategi lainnya seperti apa yang dimaksud? Masih bingung? Tenang. Kalau kamu berlangganan majoo, ada fitur aplikasi CRM yang akan membantu kamu untuk memilih dan menentukan promo atau strategi pemasaran yang tepat untuk dilakukan berdasarkan analisis bisnis. Tidak ada lagi deh, yang namanya bingung mau pakai promo yang mana. Yuk, sekalian FOMO berlangganan majoo!