Dalam dunia akuntansi, kamu pasti sudah tak asing lagi dengan salah satu tahapan penting dalam siklus akuntansi, yaitu jurnal penutup. Tahap ini memiliki peran krusial dalam menyelesaikan suatu periode akuntansi dan mempersiapkan awal yang segar untuk periode berikutnya. Bagaimana cara kerjanya dan mengapa jurnal penutup begitu penting? Yuk, baca artikel ini sampai selesai, ya!
Apa Itu Jurnal Penutup?
Kamu pasti tahu, kan, kalau jurnal penutup itu bukan sekadar langkah akhir dalam siklus akuntansi yang harus dijalani. Faktanya, fungsi jurnal penutup sangatlah penting, karena berperan dalam menutup periode akuntansi dan memulai yang baru.
Jadi, bagaimana, sih, kamu bisa menjalankan bisnis yang baik tanpa tahu seberapa besar pendapatan dan pengeluaran yang kamu miliki?
Nah, jurnal penutup ini akan membantumu untuk melihat gambaran yang jelas tentang laba bersih atau rugi yang kamu peroleh selama periode tertentu. Tapi, itu belum semua, lho! Fungsi jurnal penutup juga membantu memperbarui saldo akun laba ditahan atau modal.
Gimana, nih? Pasti kamu tidak mau, dong, saldo yang diperoleh dari bisnismu tidak tercatat dengan benar? Dengan jurnal penutup ini, semua itu bisa diatur dengan terorganisir, ya. Jadi, bisa dikatakan bahwa jurnal penutup ini adalah alat untuk memastikan bahwa laporan keuangan kamu akurat dan siap digunakan dalam mengambil keputusan bisnis yang cerdas.
Baca Juga: Jurnal Penutup: Pengertian, Fungsi, & Contoh Jurnal Penutup
Fungsi Jurnal Penutup
Dalam proses akuntansi, jurnal penutup memegang peranan penting dalam menutup periode akuntansi dan mempersiapkan perusahaan untuk memulai periode baru. Fungsi atau tujuan jurnal penutup sangat krusial dalam menyajikan gambaran akurat tentang performa keuangan perusahaan, serta mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi selama periode akuntansi tersebut. Selain itu terdapat banyak fungsi jurnal penutup lainnya, antara lain:
Menyimpulkan Transaksi
Jurnal penutup berfungsi sebagai langkah akhir dalam siklus akuntansi, membantu menyimpulkan semua transaksi yang terjadi selama periode akuntansi tertentu. Ini melibatkan pengumpulan dan konsolidasi data keuangan yang telah dicatat dalam berbagai akun.
Menutup Akun Pendapatan dan Biaya
Salah satu fungsi utama jurnal penutup adalah menutup sementara akun-akun pendapatan dan biaya. Ini dilakukan untuk memindahkan saldo-saldo ini ke dalam Akun Laba Kotor, yang akan menjadi titik awal untuk perhitungan laba bersih atau rugi bersih.
Menghitung Laba Bersih atau Rugi Bersih
Dengan menutup akun pendapatan dan biaya, jurnal penutup membantu menghitung laba bersih atau rugi bersih yang telah dihasilkan selama periode akuntansi tersebut. Ini memberikan gambaran tentang hasil keuangan perusahaan selama periode tersebut.
Memperbarui Saldo Akun Laba Ditahan atau Modal
Fungsi ini melibatkan memperbarui saldo Akun Laba Ditahan atau Modal dengan menambahkan laba bersih atau mengurangkan rugi bersih yang telah dihitung. Ini memastikan bahwa saldo awal periode akuntansi berikutnya mencerminkan hasil dari periode sebelumnya.
Persiapan Akun-Akun untuk Periode Berikutnya
Dengan menutup sementara akun-akun pendapatan dan biaya, jurnal penutup membantu mempersiapkan akun-akun ini untuk memulai kembali pada periode berikutnya. Ini menciptakan kesegaran dan keteraturan dalam pencatatan akuntansi.
Penyediaan Gambaran Keuangan Akhir
Fungsi jurnal penutup membantu dalam penyusunan laporan keuangan akhir, seperti laporan laba rugi dan neraca. Laporan ini memberikan informasi yang penting bagi manajemen, investor, dan pihak terkait lainnya tentang kinerja dan posisi keuangan perusahaan.
Identifikasi Kesalahan dan Ketidaksesuaian
Selama proses penutupan, jika terjadi kesalahan pencatatan atau ketidaksesuaian, akan lebih mudah untuk mengidentifikasinya karena akun-akun telah ditutup dan saldo telah dikonsolidasikan. Ini membantu dalam perbaikan dan akurasi pencatatan selanjutnya.
Pemenuhan Prinsip Akuntansi
Fungsi ini mendukung pemenuhan prinsip-prinsip akuntansi yang mengharuskan penyajian laba bersih atau rugi bersih dalam laporan keuangan. Dengan melakukan penutupan, perusahaan menunjukkan kesesuaian dengan standar akuntansi yang berlaku.
Jurnal penutup memiliki peran yang signifikan dalam proses akuntansi, membantu menutup periode akuntansi, menghitung laba bersih atau rugi bersih, memperbarui saldo akun laba ditahan atau modal, dan mempersiapkan akun-akun untuk periode berikutnya. Selain itu, fungsi jurnal penutup membantu dalam penyusunan laporan keuangan akhir dan mendukung akurasi dan konsistensi dalam pencatatan akuntansi.
Metode Pencatatan Jurnal Penutup
Dalam dunia akuntansi, jurnal penutup berperan penting sebagai langkah akhir dalam siklus akuntansi. Proses ini memungkinkan perusahaan untuk menutup sementara semua akun pendapatan dan biaya, serta mentransfer hasilnya ke akun laba ditahan atau modal.
Terdapat dua metode untuk mencatat jurnal penutup perusahaan dagang, yaitu metode periodik dan perpetual. Berikut ini perbedaan kedua metode pencatatan jurnal penutup ini.
Metode Periodik
Metode periodik dalam pencatatan jurnal penutup melibatkan pengumpulan dan penghitungan seluruh transaksi yang terjadi selama periode akuntansi tertentu, biasanya satu bulan atau satu tahun. Pada akhir periode ini, semua akun pendapatan (seperti penjualan) dan biaya (seperti pembelian) akan diakumulasi dalam akun sementara yang disebut "Akun Laba Kotor." Setelah itu, akun pendapatan dan biaya ditutup dengan mentransfer saldo mereka ke akun laba ditahan atau modal.
Metode Perpetual
Di sisi lain, metode perpetual melibatkan pencatatan secara terus-menerus atas setiap transaksi yang terjadi sepanjang periode akuntansi. Dalam metode ini, akun pendapatan dan biaya tidak perlu ditutup sementara karena saldo mereka terus dipantau dan diperbarui setiap kali ada transaksi. Namun, pada akhir periode, perusahaan masih perlu menyesuaikan akun pendapatan dan biaya untuk menghitung laba bersih. Selain itu, jurnal penutup dalam metode perpetual juga mencakup penyesuaian atas akun persediaan barang dagang, mengingat adanya perubahan stok yang tercatat setiap kali barang masuk atau keluar.
Komponen Jurnal Penutup
Fungsi jurnal penutup adalah untuk menyelesaikan beberapa akun, termasuk pendapatan, beban, ringkasan laba/rugi, dan prive. Ini merupakan pencatatan akhir periode akuntansi yang bertujuan mengalihkan saldo dari akun-akun sementara atau permanen ke dalam buku besar.
Pencatatan ini umumnya dilakukan setelah penyusunan laporan keuangan tahunan perusahaan. Tujuannya adalah memastikan bahwa setiap akun pendapatan dan pengeluaran memiliki saldo nol sehingga mempersiapkan untuk memulai siklus akuntansi berikutnya pada periode baru.
Dalam jurnal penutup, kita akan menemukan komponen atau akun-akun sebagai berikut:
1. Akun Pendapatan
Akun pendapatan adalah akun yang mencatat pendapatan perusahaan. Pendapat ini bisa berasal dari kegiatan bisnis dan pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan bisnis.
Pendapatan dari kegiatan bisnis, seperti penjualan atau pendapatan usaha. Sedangkan pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan bisnis, misalnya penjualan mesin, sewa gedung, dan lain-lain. Seluruh pendapatan yang didapatkan ini dicatat dalam buku besar di dalam akun pendapatan.
Saldo akun pendapatan menggambarkan total pendapatan yang dihasilkan selama periode akuntansi. Dalam jurnal penutup, saldo akun pendapatan akan ditutup sementara dengan mentransfer jumlahnya ke akun laba kotor.
Bentuk jurnal penutup akun pendapatan, yakni:
2. Akun Beban
Pengertian beban di sini adalah pengorbanan yang timbul selama menjalankan aktivitas bisnis untuk menghasilkan pendapatan.
Dalam akuntansi terdapat dua jenis akun beban, yakni beban usaha yang melibatkan pengorbanan langsung untuk operasional bisnis, serta beban lain-lain yang tidak terkait dengan aktivitas bisnis.
Akun beban yang berhubungan langsung dengan operasional perusahaan mencakup biaya seperti listrik, sewa bangunan, dan gaji karyawan. Sebagai contoh, beban yang tidak berkaitan dengan aktivitas usaha adalah bunga pinjaman bank.
Langkah menutup seluruh akun beban dapat diwujudkan dengan memindahkan saldo akun beban ke dalam akun laba rugi.
Bentuk jurnal penutup akun biaya, yakni:
3. Akun Laba Rugi
Proses menutup semua catatan dalam akun laba rugi dilakukan dengan mengalihkan saldo laba rugi ke dalam akun modal. Dalam proses ini ada dua kemungkinan, yakni mencatat laba (pendapatan lebih besar dari beban) atau rugi (pendapatan lebih kecil dari beban). Jika perusahaan mencatat laba, laba rugi akan masuk ke kolom debit dan akun modal akan masuk ke kolom kredit, begitu sebaliknya. Bentuk jurnal penutup akun laba rugi adalah sebagai berikut:
Bisnis mendapatkan laba
Bisnis mengalami rugi
4. Akun Prive
Akun prive mencatat pengeluaran pribadi yang dilakukan oleh pemilik usaha, biasanya dilakukan pada bisnis skala kecil. Walaupun merupakan pengeluaran pribadi, catatan mengenai pengeluaran ini tetap perlu diakui, entah melalui buku besar atau jurnal penutup, karena pengeluaran tersebut akan memengaruhi modal perusahaan.
Akun prive dan modal sangat berhubungan, artinya pengeluaran prive dianggap sebagai pengurangan modal pribadi pemilik bisnis.
Berikut ini bentuk jurnal penutup akun prive:
Kesimpulan
Secara keseluruhan, kamu sekarang telah memahami betapa pentingnya fungsi jurnal penutup dalam proses akuntansi perusahaan. Beberapa fungsi jurnal penutup ini, antara lain menutup akun pendapatan dan biaya, menghitung laba bersih, serta memperbarui saldo akun laba ditahan atau modal, semuanya berperan dalam menyajikan gambaran keuangan yang akurat dan memberikan dasar yang kuat untuk memulai periode berikutnya.
Namun, untuk menjalankan proses pembuatan laporan keuangan yang lebih efisien dan tepat, kamu bisa memanfaatkan aplikasi majoo, lho! Aplikasi majoo adalah solusi tepat untuk membantu menjalankan operasional bisnis dengan lebih mudah, terutama dalam menghasilkan laporan keuangan akurat dan real-time.
Di dalam aplikasi yang berbasis cloud storage ini, banyak fitur yang bisa kamu gunakan untuk mencatat, melacak, dan menganalisis transaksi bisnis secara lebih efektif, membantu menghindari kesalahan pencatatan transaksi, serta memberikan informasi terkait bisnismu dengan lebih cepat.
Dengan menggunakan aplikasi majoo, kamu pun dapat menjaga akurasi dan keteraturan dalam pencatatan keuangan perusahaan sehingga proses membuat jurnal penutup menjadi lebih lancar dan laporan keuangan yang disajikan menjadi lebih andal.
Yuk, berlangganan aplikasi majoo, segera!
Sumber data:
https://www.jojonomic.com/blog/jurnal-penutup/