Kalau biasanya kita membahas topik yang skalanya praktis dan bisa diterapkan langsung dalam usaha yang sedang dijalankan, kali ini beda. Bedanya apa?
Kita akan membahas sesuatu yang sifatnya nasional. Tentang negara, tenang saja ini bukan perkara politik ataupun hiruk-pikuk kasus yang berseliweran di media massa.
Berat, gak, sih, bahas-bahas negara? Harusnya, sih, tidak, ya. Apa pun yang menyoal ekonomi negara tentu saja pada akhirnya akan berimbas pada usaha kamu. Pun, sebaliknya, iya kan?
Jadi, sekarang topik yang mau kita ulik adalah pendapatan negara. Yuk, naik sedikit pengetahuan kita agar tak sekadar membahas pendapatan usaha dari bisnismu.
Pendapatan negara, kan, banyak jenisnya. Pendapatan yang dibahas adalah Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). Apa sih GNP dan untuk apa mempelajarinya?
Jawabannya ada di bawah ini. Sikat sampai habis artikel ini, ya!
Pengertian GNP
Sebagai pelaku usaha yang menebar jaring kail demi laba di dalam ‘kolam’ perekonomian negara, sudah selayaknya kamu tahu mengenai pendapatan nasional.
Pahami Dahulu Jenis Pendapatan Nasional
Tahukah kamu, ada berapa jenis pendapatan nasional alias sumber pemasukan dana dari negara yang sedang kamu tempati ini? Mungkin kamu familiar beberapa di antaranya.
Ulasan di buku Perekonomian dan Bisnis Indonesia (2021), ada 6 jenis pendapatan nasional. Coba selidiki perbedaan di antaranya karena ini kunci agar kamu paham sebelum lanjut ke dalam rumus dan perhitungannya.
- Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP): jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.
Oh ya, pendapatan ini juga memasukkan hasil produksi barang dan jasa perusahaan orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.
Namun ingat, hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara yang berada di luar negeri tidak turut diperhitungkan.
- Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP): jumlah seluruh produk barang dan jasa suatu negara dalam satu tahun.
Nah, GNP ini meliputi barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara (nasional) baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri.
Namun ingat lagi, justru komoditas perusahaan asing yang berada di dalam negeri tidak diperhitungkan. Local only!
- Produk Nasional Neto atau Net National Product (NNP): nilai pasar barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun.
Perlu dicatat, NNP ini merupakan GDP dikurangi penyusutan barang-barang yang digunakan dalam proses produksi.
- Pendapatan Nasional Bersih atau Net National Income (NNI). Dari sisi pendapatan, NNI merupakan pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Dari sisi produksi, NNI adalah sejumlah nilai bersih barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Jumlahnya diketahui dari NNP dikurangi pajak tidak langsung.
- Pendapatan Orang Pribadi atau Personal Income (PI): seluruh pendapatan yang benar-benar diterima oleh masyarakat.
- Pendapatan yang Siap Dibelanjakan atau Disposable Income: pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan diperoleh dari penghasilan orang pribadi setelah dikurangi dengan pajak langsung.
Oke, dari seluruh kantong-kantong sumber pendapatan nasional tadi jenis pendapatan negara yang menjadi fokus kita saat ini adalah pendapatan warga negara sendiri. Ya, benar. Mencakup yang dihasilkan di dalam maupun di luar negeri.
Sekali lagi, local only! Hei lihat, ini berarti salah satunya adalah barang dan jasa yang kamu hasilkan tentunya.
Apa Itu GNP?
Kepanjangan GNP adalah Gross National Product yang sering disebut juga dengan Produk Nasional Bruto (PNB).
Agar kamu lebih memahaminya, ingat saja pada dasarnya GNP merupakan penghasilan negara yang ‘diberikan’ oleh seluruh aktivitas ekonomi rakyatnya dalam periode tertentu.
Sebagai gambarannya di Indonesia. GNP bisa kamu bayangkan sebagai pundi-pundi uang hasil usaha seluruh WNI yang melakukan jual beli barang dan jasa di bumi Indonesia maupun negara lain.
Apakah kamu salah satunya? Jika ya, kamu sudah berkontribusi, loh, pada GNP negara ini. Kamu keren!
Bagaimana jika ada warga negara Jepang yang membuka usaha di Indonesia dan memperoleh pendapatan dari usahanya? Tentu ini tidak dimasukkan dalam perhitungan GNP, ya.
Kalau kamu masih membutuhkan definisi sesuai literatur berikut rangkumannya, ya.
GNP adalah perkiraan nilai total barang dan jasa yang dihasilkan oleh sebuah negara dengan alat produksi yang dimiliki oleh penduduk negara tersebut selama rentang waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Prinsip-Prinsip Perhitungan GNP
Dengan memahami prinsip ini, kamu tak akan terbalik-balik dengan jenis pendapatan nasional lainnya ketika menghitung besarannya.
- GNP dihitung dengan menjumlahkan pengeluaran konsumsi pribadi, investasi domestik swasta, pengeluaran pemerintah, ekspor bersih, dan pendapatan penduduk dari investasi luar negeri. Jumlah tersebut kemudian dikurangi dengan pendapatan perekonomian warga negara asing.
- GNP dihitung sebelum melakukan penyisihan konsumsi modal yang digunakan dalam proses produksi (depresiasi). Berkebalikan prinsipnya dengan NNI yang dihitung setelah depresiasi.
- GNP merupakan alat ukur moneter suatu negara. Inilah alasan mengapa pendapatan yang dihasilkan WNA tidak dimasukkan ke dalam perhitungan GNP.
- GNP memasukkan pendapatan dari investasi di luar negeri yang dilakukan oleh warga negara sendiri.
Baca Juga: Memahami Perbedaan Sistem Ekonomi Liberal dengan Campuran
Perbedaan GDP dan GNP
Masing bingung dengan perbedaan GDP dan GNP? Mudah saja untuk membedakannya asal tahu prinsip dasar dari keduanya.
Boleh, ya, dijelaskan dengan sebuah negara bernama Indonesia yang seluruh warganya kita sebut dengan WNI dan penduduk asingnya kita sebut dengan WNA.
GNP pada prinsipnya adalah jumlah total pendapatan dari seluruh unit usaha yang dihasilkan hanya oleh WNI, baik di dalam negeri maupun di Indonesia.
Sedangkan GDP pada prinsipnya adalah jumlah total pendapatan dari seluruh unit usaha hanya di dalam Indonesia, yang dihasilkan baik oleh WNI dan WNA.
Mudah, kan?
Contoh GNP
Jika kamu masih ingin contoh GNP yang lebih konkret, kita lihat perusahaan-perusahaan yang mungkin kamu kenal.
- Gojek, perusahaan anak bangsa milik Indonesia besutan Nadiem Makarim, dihitung dalam GNP. Pendapatannya di Indonesia, Vietnam, dan Singapura menjadi nilai yang ditambahkan ke dalam nilai GNP Indonesia.
- Pabrik Honda di Cikarang tidak dimasukkan ke dalam GNP. Walaupun pabriknya ada di Indonesia, kepemilikkan perusahaan tersebut milik WNA.
Setelah kamu bisa membedakan perusahaan atau usaha yang masuk ke dalam perhitungan GNP, kamu bayangkan seluruh pendapatan yang masuk ke negara akan membuahkan diagram seperti di bawah ini:
(Sumber: katadata.com)
Diagram di atas merupakan data Bank Dunia mengenai GNP negara ASEAN pada tahun 2021. Bisa dilihat bahwa GNP Indonesia pada saat itu paling tinggi mencapai US$1.154 miliar! Adakah usaha kamu di dalam perhitungan itu?
Manfaat Menghitung GNP
Lalu, memangnya kenapa jika GNP suatu negara itu tinggi atau rendah? Apa manfaat menghitung GNP bagi sebuah negara?
Manfaat utama dari perhitungan GNP adalah untuk menilai tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara. Mencakup tinggi rendahnya standar hidup masyarakat di suatu negara berdasarkan pendapatannya.
Jika dirinci, ada beberapa manfaat umum dari perhitungan GNP, yaitu:
- Menjadi indikator tingkat kemakmuran dan kualitas hidup sebuah negara.
- Bahan evaluasi atas kinerja perekonomian dalam suatu negara.
- Alat ukur perubahan perekonomian dari periode ke periode.
- Alat untuk membandingkan perbandingan kinerja ekonomi dan kualitas hidup antarnegara.
- Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan antar negara.
Cara Menghitung GNP
Mari mulai belajar menghitung GNP. Pusing, gak, ya? Tenang saja, selama kamu bisa memahami variabel dalam rumus GNP, kamu pasti bisa cepat memahami.
Agar lebih paham lagi, coba kamu sekrol ke atas sebentar saja di bagian prinsip-prinsip perhitungan GNP. Diingat, ya.
Sekarang, kita lihat beberapa rumus perhitungan GNP:
Rumus 1. GNP = Pendapatan WNI di dalam negeri + Pendapatan WNI di luar negeri
atau
Rumus 2. GNP = GDP + (Pendapatan WNI di luar negeri - Pendapatan WNA di dalam negeri)
atau
Rumus 3. GNP = GDP - Pendapatan Neto atas faktor dari luar negeri
O ya, istilah WNI maksudnya memang warga negara Indonesia jika untuk menghitung GNP Indonesia. Tentu saja jika yang dihitung GNP Wakanda maka maksudnya adalah warga negara Wakanda. Paham, kan, maksudnya?
Lihat, pada rumus di atas, rumus 1 dan 2 ada variabel GDP. Maka kamu harus tahu juga rumus GDP agar bisa dimasukkan ke dalam rumus GNP.
GDP = C + I + G + (X - M)
Keterangan:
- C adalah consumption atau konsumsi pihak rumah tangga.
- I adalah investment atau Investasi.
- G adalah government, konsumsi pemerintah atau pengeluaran negara.
- X adalah ekspor.
- M adalah impor.
Ayo, Kita Coba Hitung GNP!
Contoh 1
Pada tahun 2040, negara bernama Galaunesia, memiliki pendapatan dalam negeri sebesar Rp100 miliar. Warga negara Galaunesia yang tinggal di luar negeri memiliki pendapatan total Rp70 miliar. Sementara warga negara asing yang tinggal di Galaunesia punya pendapatan Rp50 miliar.
Coba kamu hitung berapakah GDP dan GNP Galaunesia di tahun 2040?
Jawaban Contoh 1
Kita gunakan rumus 1 GNP jika data yang disajikan seperti contoh di atas.
Rumus 1. GNP = Pendapatan WNI di dalam negeri + Pendapatan WNI di luar negeri
Maka GNP Galaunesia tahun 2040 = Rp100 miliar + Rp70 miliar = Rp170 miliar.
Lalu untuk GDP kita ingat prinsipnya, yaitu semua penghasilan di dalam negeri Galaunesia, yang dihasilkan warga negara Galaunesia dan warga negara asing di dalam negeri.
Maka GDP Galaunesia tahun 2040 = Rp100 miliar + Rp150 miliar = Rp150 miliar.
Contoh 2
Pada tahun 1700, negara Impianesia memiliki data seperti di bawah ini. Sudah mencakup pendapatan warga negara Impianesia (WNI) dan warga negara asing (WNA).
Jawaban Contoh 2
Pertama, kita hitung GDP terlebih dahulu menggunakan rumus:
GDP = C + I + G + (X - M)
Maka GDP Impianesia = 200 juta + 90 juta + 600 juta + (70 juta – 40 juta) = Rp920 juta.
Dari sini, kita bisa menghitung GNP Impianesia dengan rumus 2:
GNP = GDP + (Pendapatan WNI di luar negeri - Pendapatan WNA di dalam negeri)
Maka GNP Impianesia = 920 juta + (50 juta – 20 juta) = Rp950 juta.
Baca Juga: Supply Chain Management: Tujuan, Jenis, dan Contohnya
Kesimpulan
Yap! Sampai sini apakah penjelasan di atas bisa dipahami dengan baik? Semoga, ya. Coba sesekali pelajari mengenai GNP negara-negara di dunia setiap tahunnya. Lalu bandingkan dengan kesejahteraan penduduknya.
Dari sini, setelah secara ekonomi bahasan kita naik ke level besar alias negara, mari kita turun lagi ke dalam usaha yang sedang kamu geluti. Jelas bukan, bahwa setiap nilai usaha yang kamu hasilkan akan mendongkrak GNP negara.
Itu artinya, kamu beserta bisnis yang kamu jalankan sudah berhasil menjadi salah satu kaki yang menggerakkan roda ekonomi Indonesia!
Jika kamu masih membutuhkan pendampingan dalam mengembangkan usahamu, majoo selalu siap sedia membantumu, Majoopreneurs!