Kamu pernah mendengar tentang IKM (Industri Kecil Menengah), kan? Selain Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), IKM adalah salah satu kategori usaha yang banyak dibicarakan saat ini. Namun, apakah kamu benar-benar mengetahui dan memahami apa itu IKM? Lalu, apa perbedaan IKM dan UMKM?
Artikel ini akan membahas secara detail tentang IKM, termasuk perbedaannya dengan UMKM. Yuk, baca sampai selesai, ya!
Apa Itu IKM ( Industri Kecil Menengah )?
IKM adalah singkatan dari Industri Kecil Menengah. Industri ini merupakan sektor ekonomi yang melibatkan usaha-usaha dengan skala kecil hingga menengah dalam pengolahan bahan mentah menjadi produk akhir yang siap dipasarkan.
IKM (Industri Kecil Menengah) berperan penting dalam perekonomian Indonesia. IKM tidak hanya menghasilkan produk dengan nilai tambah, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, lho!
Keberadaan IKM sangat beragam dan dapat ditemukan di berbagai sektor industri, misalnya pada industri makanan dan minuman, kerajinan tangan, pakaian, furnitur, dan masih banyak lagi. Meskipun beroperasi dalam skala yang lebih kecil dibandingkan industri besar, IKM memiliki peran strategis dalam perekonomian karena mampu menghasilkan produk yang beragam dan bersifat unik.
IKM juga berperan penting dalam mempertahankan keberagaman budaya dan warisan lokal, lho! Pasalnya, sering kali produk yang dihasilkan oleh IKM mencerminkan kekayaan budaya dan keunikan daerah setempat.
Dukungan kepada Industri Kecil Menengah adalah upaya penting dalam memajukan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu memberikan support kepada IKM agar dapat terus berkembang, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat daya saing industri di dalam negeri.
Baca Juga: Cara Mengelola Stok Barang Bagi Pelaku UMKM
Dasar Hukum IKM ( Industri Kecil Menengah )
Berikut ini penjabaran aturan mengenai kegiatan industri berdasarkan Peraturan Menteri No. 64/M-IND/PER 7/2016, yakni:
Industri merujuk kepada semua kegiatan ekonomi yang melibatkan pengolahan bahan baku dan pemanfaatan sumber daya industri untuk menghasilkan barang dengan nilai tambah dan manfaat yang lebih tinggi.
Tenaga kerja mengacu pada karyawan yang bekerja secara tetap dan menerima penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur.
Nilai investasi mencakup nilai aset seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan, serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam kegiatan industri, tetapi tidak termasuk modal kerja.
Kegiatan industri dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah tenaga kerja dan nilai investasi.
Industri kecil memiliki nilai investasi kurang dari Rp1 miliar (nilai tanah dan bangunan tempat usaha tidak dihitung) dan mempekerjakan maksimal 20 orang tenaga kerja. Sedangkan industri menengah memiliki nilai investasi antara Rp1 miliar hingga Rp15 miliar (termasuk nilai tanah dan bangunan) atau nilai investasi di bawah Rp1 miliar tetapi mempekerjakan 20 orang tenaga kerja atau lebih.
Apa Perbedaan IKM dan UMKM?
Setelah mengetahui pengertian dari IKM, berikut ini terdapat perbedaan antara IKM (Industri Kecil Menengah) dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang perlu kamu ketahui, yakni:
Omzet Penjualan
Perbedaan pertama antara IKM dan UMKM terletak pada omzet penjualan. Di bawah ini perkiraan kisaran omzet penjualan tahunan untuk kedua jenis usaha tersebut.
IKM
Kisaran omzet penjualan tahunan IKM kecil antara Rp100 juta hingga Rp1 miliar.
Kisaran omzet penjualan tahunan IKM menengah antara Rp1 miliar hingga Rp50 miliar
UMKM
Kisaran omzet penjualan tahunan UMKM mikro, kurang dari Rp500 juta.
Kisaran omzet penjualan tahunan UMKM kecil antara Rp500 juta hingga Rp2,5 miliar.
Kisaran omzet penjualan tahunan UMKM menengah antara Rp2,5 miliar hingga Rp50 miliar.
Aset
UMKM memiliki aset sekitar Rp50 juta hingga Rp10 miliar. Sedangkan, IKM memiliki aset dalam kisaran Rp200 juta hingga Rp10 miliar (menurut Peraturan Kementerian Perindustrian)
Kegiatan Operasional
IKM berkaitan dengan kegiatan ekonomi dalam skala kecil hingga menengah yang melibatkan proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi yang siap dipasarkan.
Di sisi lain, meskipun UMKM tak jarang melakukan kegiatan operasional yang hampir sama dengan IKM, umumnya UMKM hanya menjual produk jadi kepada masyarakat. Dalam hal ini, UMKM dapat dianggap sebagai mitra bagi IKM dalam membantu memasarkan produk.
Kategori
Perbedaan antara IKM dan UMKM juga dapat dilihat dari kategori yang digunakan. IKM dikategorikan berdasarkan nilai investasi dan jumlah tenaga kerja, sedangkan UMKM dikategorikan berdasarkan aset yang dimilikinya dan omzet selama satu tahun.
Legalitas secara Hukum
Perbedaan lainnya terletak pada aspek legalitas. Perizinan UMKM diatur dalam Peraturan Presiden Tahun 2014 Nomor 98 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Tahun 2009 Nomor 46. Namun, peraturan terkait IKM diatur dalam Peraturan Pemerintah Tahun 2015 yang berkaitan dengan Izin Usaha Industri.
Jenis IKM ( Industri Kecil Menengah )
Ada banyak contoh (Industri Kecil Menengah) yang bisa dijumpai di tengah masyarakat Indonesia. Berikut jenis-jenis IKM yang banyak dikembangkan di Indonesia, antara lain:
1. Usaha Kuliner
Usaha kuliner merupakan salah satu bentuk IKM yang sangat populer dan terus berkembang hingga saat ini. IKM kuliner umumnya melakukan pemasaran langsung produk mereka. Mengapa demikian? Karena IKM adalah skala usaha yang relatif kecil sehingga memungkinkan mereka untuk melakukan seluruh proses bisnis secara mandiri.
Selain itu, kerja sama antara IKM kuliner dengan UMKM (pihak retail) sering terjadi untuk memperluas jangkauan pemasaran produk dan menjangkau lebih banyak pelanggan dalam penjualan makanan atau kuliner.
2. Konveksi
Industri konveksi, baik dalam skala kecil maupun besar, dapat dikategorikan sebagai IKM. Produsen konveksi memiliki opsi untuk memasarkan produk secara langsung kepada pelanggan atau bekerja sama dengan UMKM untuk memperluas pemasaran produk. Proses pengolahan bahan dalam industri konveksi juga memerlukan tenaga kerja sesuai dengan ketentuan yang telah dijelaskan sebelumnya.
3. Usaha Kerajinan
Usaha kerajinan seperti kerajinan kayu atau tanah liat, juga sangat populer dalam IKM hingga saat ini. Para pengrajin langsung memproduksi karya mereka dan menjualnya melalui studio kerajinan yang mereka buka sehingga pelanggan dapat memperoleh produk langsung dari sana.
Selain itu, pemasaran produk kerajinan juga dapat dilakukan melalui toko online atau melalui kerja sama dengan UMKM untuk memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan jumlah penjualan.
Baca Juga: Sedang Mencari Ide Usaha? Coba Bisnis Rice Bowl Rumahan!
Kesimpulan
Nah, itulah informasi terkait IKM (Industri Kecil Menengah) dan perbedaannya dengan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). IKM adalah aktivitas ekonomi yang mengacu pada proses pembuata produk dari proses pengadaan bahan baku hingga barang jadi dan siap untuk dijual ke masyarkat.
Salah satu aspek penting dalam pengelolaan bisnis adalah akuntansi dan pembukuan. Menyelesaikan masalah akuntansi seperti pembukuan, perubahan modal, arus kas, perpajakan, dan lainnya, membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi, bukan?
Jika pengelolaan ini dilakukan secara manual, ada banyak kerugian yang dapat dialami, misalnya risiko kesalahan, waktu pengerjaan yang lama, dan risiko fraud (kecurangan). Untuk mengatasi masalah ini, hadirnya aplikasi majoo sangatlah membantu, lho!
Aplikasi majoo adalah aplikasi wirausaha online yang telah dipercaya oleh puluhan ribu pengusaha di Indonesia, baik yang beroperasi dalam skala kecil maupun besar. Aplikasi berbasis cloud ini mampu menyediakan laporan keuangan, seperti laporan arus kas, laporan laba rugi, laporan neraca, dan bisa menyajikan lebih dari 30 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat, dan akurat. Bahkan, kamu dapat mengakses data laporan tersebut kapan saja dan di mana saja sesuai kebutuhanmu.
Selain itu, aplikasi majoo juga dilengkapi dengan fitur bisnis yang meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnismu, seperti fitur Point of Sales (POS), inventory, Customer Relationship Management (CRM), karyawan, dan masih banyak lagi. Dengan begitu, kamu dapat lebih fokus dalam mengembangkan dan menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk bisnismu, ya.
Seluruh keunggulan dan fitur bisnis yang luar biasa dari aplikasi majoo dapat dinikmati dengan biaya investasi yang sangat terjangkau, lho!
Apakah kamu masih ragu? Kami memberikan kesempatan untuk mencobanya selama 14 hari secara gratis!
Jadi, tunggu apalagi? Ayo, digitalkan bisnis IKM-mu sekarang juga!