Olive Fried Chicken merupakan salah satu restoran cepat saji ayam goreng tepung yang sangat populer di Indonesia, terutama di Yogyakarta.
Merek dagang ini dikenal karena menawarkan ayam goreng yang renyah dengan harga yang sangat terjangkau, menjadikannya favorit di kalangan mahasiswa dan pelajar.
Mengenal Olive Fried Chicken: Bisnis Kuliner Lokal yang Melejit
Olive Fried Chicken pertama kali didirikan pada 2011 silam di Yogyakarta. Bisnis ini digagas oleh pasangan Kunardi Sastraiwjaya dan Aurora Sri Rahayu.
Gerai pertama Olive Fried Chicken dibuka di Jalan Taman Siswa. Sejak sukses membuka gerai pertama, Olive Fried Chicken bertumbuh dan menjadi jaringan lokal yang solid. Tercatat, ada 115 cabang Olive Fried Chicken yang tersebar di Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Kebumen.
Sebagai restoran cepat saji, Olive Fried Chicken menawarkan ayam goreng krispi dengan resep bumbu rahasia. Tentunya, ayam yang disajikan fresh dan halal.
Kenapa Olive Fried Chicken Banyak Digemari?
Olive Fried Chicken memiliki lebih dari 100 gerai yang tersebar di Yoyakarta dan sekitarnya. Gerai yang banyak ini tentunya adalah bukti bahwa restoran cepat saji ini begitu digemari.
Alasan Olive Fried Chicken digemari tidak lain adalah karena rasanya yang enak. Olive Fried Chicken dikenal memiliki potongan ayam yang pas, tepung yang krispi, dan bumbu yang meresap hingga ke daging.
Untuk masalah harga, Olive Fried Chicken juga terdepan karena mematok harga yang bersaing. Bahkan, ada menu yang harganya tak lebih mahal dari angkringan di Jogja.
Harga yang terjangkau ini menjadikan Olive Fried Chicken sebagai santapan pilihan bagi mahasiswa dan masyarakat yang memiliki anggaran terbatas.
Strategi Bisnis di Balik Kesuksesan Olive Fried Chicken
Olive Fried Chicken menerapkan beberapa strategi bisnis yang membuat usaha restoran cepat saji mereka bisa langgeng hingga 14 tahun.
Untuk kalian para pemula, berikut adalah beberapa strategi bisnis utama yang diterapkan Olive Fried Chicken yang bisa ditiru:
Kualitas Produk dan Bahan Baku
Olive Fried Chicken sangat menjaga kualitas produknya, dengan memastikan bahan baku seperti ayam selalu segar dan berkualitas. Mereka juga mempertahankan pemasok bahan baku yang sama sejak awal, membangun hubungan baik dan kepercayaan.
Harga yang Terjangkau
Olive Fried Chicken menargetkan segmen pasar mahasiswa dan masyarakat umum dengan menawarkan produk ayam goreng berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Pendekatan Non-Waralaba
Olive Fried Chicken memilih untuk tidak melakukan waralaba, melainkan mengembangkan bisnisnya secara mandiri dengan membuka cabang satu per satu. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjaga standar kualitas dan kontrol operasional di setiap outlet.
Fokus pada Kepuasan Pelanggan
Olive Fried Chicken berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, menciptakan pengalaman makan yang menyenangkan, dan membangun hubungan baik dengan konsumen.
Pengembangan Berkelanjutan
Meskipun tidak melakukan waralaba, Olive Fried Chicken terus melakukan inovasi dan pengembangan bisnis. Mereka tidak hanya memperluas jangkauan bisnis, tetapi juga menciptakan berbagai menu baru dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Peluang Bisnis: Apakah Bisa Diwaralabakan?
Berdasarkan informasi yang ada, Olive Fried Chicken tidak membuka skema waralaba atau kemitraan. Pemiliknya, Kunardi, memiliki prinsip untuk tidak mewaralabakan bisnisnya dan mempertahankan kendali penuh atas kualitas dan operasional semua gerai.
Keputusan ini bukan tanpa sebab. Kunardi dalam sebuah wawancara mengaku memiliki filosofi bahwa bisnis harus dinikmati dan tidak hanya fokus pada mengejar keuntungan semata.
Dia juga tidak ingin terikat dengan investor yang mungkin memiliki tujuan yang berbeda. Strategi ekspansi Olive Fried Chicken adalah dengan membuka cabang baru secara bertahap dan menggunakan modal sendiri.
Pelajaran Berharga dari Olive untuk Pebisnis Kuliner Pemula
Meski Olive Fried Chicken tak ada peluang waralabanya, kisah sukses tetap bisa menjadi sumber inspirasi dan pelajaran berharga bagi para pebisnis kuliner pemula.
Olive Fried Chicken mengajarkan bahwa kesuksesan dalam bisnis kuliner tidak selalu membutuhkan modal besar atau iklan masif. Dengan fokus pada produk yang berkualitas, harga yang terjangkau, dan strategi ekspansi yang cermat, bisnis kecil pun bisa tumbuh menjadi merek yang dicintai banyak orang.
Untuk dijadikan bahan pembelajaran, berikut beberapa strategi kunci yang membuat Olive Fried Chicken begitu populer dan bertahan di tengah persaingan ketat.
1. Fokus pada Harga Terjangkau dan Kualitas Konsisten
Pelajaran terbesar dari Olive adalah bahwa harga yang ramah di kantong tidak harus mengorbankan kualitas. Mereka berhasil menemukan keseimbangan antara biaya produksi yang efisien dan rasa yang lezat. Strategi ini sangat efektif untuk menarik pasar yang sensitif terhadap harga, seperti pelajar dan mahasiswa.
2. Membangun Loyalitas Melalui Ciri Khas
Meskipun tidak sepopuler merek global, Olive memiliki ciri khas yang kuat. Rasa ayam goreng mereka yang gurih dan renyah telah menciptakan basis pelanggan yang loyal. Mereka tidak berusaha meniru merek lain, melainkan fokus pada apa yang membuat mereka unik.
3. Ekspansi yang Bertahap dan Terkendali
Alih-alih langsung membuka cabang besar di seluruh kota atau membuka waralaba, Olive memilih untuk berekspansi secara bertahap dan menggunakan modal sendiri. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjaga kualitas, standar operasional, dan identitas merek tanpa tertekan oleh tuntutan investor. Strategi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan yang sehat tidak harus terburu-buru.
4. Menentukan Target Pasar yang Jelas
Olive tidak mencoba menjangkau semua orang. Mereka secara spesifik menargetkan pasar dengan daya beli yang terbatas, terutama di sekitar kampus dan sekolah. Lokasi gerai yang strategis di area tersebut menjadi kunci sukses mereka.
5. Membangun Kekuatan Merek Secara Organik
Olive membuktikan bahwa promosi yang paling efektif datang dari mulut ke mulut. Dengan harga yang terjangkau dan rasa yang enak, pelanggan secara alami akan merekomendasikan Olive kepada teman dan keluarga mereka. Ini adalah bukti bahwa produk yang baik adalah pemasaran terbaik.
Kesimpulan
Sebagai penutup, Olive Fried Chicken mengajarkan bahwa kesuksesan dalam bisnis kuliner tidak selalu membutuhkan modal besar atau iklan masif untuk mendapatkan hati pelanggan.
Sedangkan untuk sukses dalam pencatatan laporan keuangan dalam perusahaan, aplikasi keuangan seperti majoo bisa menjadi solusi yang memudahkan. Aplikasi ini membantu pelaku bisnis dalam mencatat pengeluaran, memantau arus kas, dan merencanakan anggaran dengan lebih efisien.