9 Contoh Investasi Jangka Pendek yang Wajib Diketahui

Ditulis oleh Faiqotul Himma

article thumbnail

Setiap investor yang melakukan investasi tentu memiliki tujuan masing-masing.

Kini investasi dianggap sebagai salah satu upaya mengelola keuangan agar terjamin di masa mendatang atau mencapai financial freedom. Sering kali Investasi dilihat sebagai sebuah komitmen besar dalam jangka waktu panjang sehingga orang enggan untuk memulai investasi. Instrumen investasi pun beragam, mulai dari emas, reksa dana, hingga obligasi.

Investasi sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Investasi yang memiliki barrier of entry yang lebih rendah adalah investasi jangka pendek.

Kendati demikian, setiap orang mempunyai tujuan masing-masing dalam berinvestasi, termasuk dalam berinvestasi jangka pendek. Investasi jangka pendek yang menguntungkan sekalipun juga memiliki risiko tersendiri. Oleh karena itu, sebelum kamu berinvestasi, sebaiknya memperhitungkannya dengan matang.

Lantas, apa pengertian, contoh, dan cara investasi jangka pendek? Berikut ini akan penjelasan lebih dalam lagi.

Pengertian Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah instrumen investasi yang bisa dicairkan dalam jangka waktu pendek. Menurut Corporate Finance Institute (CFI), pada umumnya investasi jangka pendek memiliki periode pencairan setelah satu hingga tiga tahun. Namun, menurut Investopedia terdapat instrumen investasi jangka pendek yang dapat dicairkan dalam waktu beberapa bulan saja.

Berbeda halnya dengan investasi jangka panjang yang memiliki penalti bila ditarik sebelum jatuh tempo sedangkan pencairan dana investasi jangka pendek pencairannya lebih fleksibel. Selain itu, keuntungan yang didapat dari investasi jangka pendek relatif lebih stabil.

Akibat tingkat risiko yang relatif lebih rendah sehingga investasi jangka pendek sangat diminati investor pemula.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), pengertian investasi jangka pendek adalah investasi lancar yang dapat segera dicairkan untuk dimiliki selama satu tahun atau kurang.

Menurut Lombantoruan Shopar, pengertian investasi jangka pendek adalah aktiva yang tingkat likuiditasnya sangat tinggi.

Trading forex merupakan salah satu instrumen investasi jangka pendek yang high risk high return.

Tujuan Investasi Jangka Pendek

Setiap investasi pasti memiliki tujuan di dalamnya, termasuk investasi jangka pendek ini. Berikut ini beberapa tujuan investasi jangka pendek, yaitu:

  • Investasi yang diperuntukkan untuk investor pemula supaya mendapatkan pengalaman dalam berinvestasi.
  • Dapat menambah cash flow dalam jangka waktu yang relatif lebih singkat.
  • Dapat menambah modal bisnis dalam waktu pendek bagi para pemilik usaha.
  • Memperoleh tambahan dana dari uang yang diinvestasikan dalam periode yang lebih singkat.
  • Menjadi passive income.

Baca Juga: Perbedaan Funding Bank dan StartUp

Karateristik Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek juga mempunyai karateristik tersendiri, seperti:

  • Investasi dapat segera diperjualbelikan atau dicairkan.
  • Imbal hasil bisa dinikmati dalam waktu relatif singkat.
  • Investasi jangka pendek ditujukan untuk manajemen kas, yang berarti investasi dapat dijual bila timbul kebutuhan kas.
  • Investasi dapat memenuhi kebutuhan jangka pendek. Hal ini karena mayoritas investor pemula belum memiliki pendapatan bulanan yang terlalu tinggi untuk berinvestasi di setiap bulannya.
  • Memiliki risiko rendah dibanding dengan investasi jangka panjang.
  • Imbal hasil yang diterima cenderung lebih rendah dibandingkan investasi jangka panjang.

Contoh Investasi Jangka Pendek

Ada beberapa contoh investasi jangka pendek. Di Indonesia sedikitnya terdapat sembilan contoh investasi yang banyak diminati, seperti:

1. Deposito

Deposito adalah salah satu instrumen investasi jangka pendek yang dimiliki oleh suatu perbankan dan memiliki tujuan untuk membantu para nasabah menyimpan dananya dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan. Deposito dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang sudah disepakati oleh nasabah dan perbankan, mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan.

Untuk mulai berinvestasi menggunakan deposito, kamu membutuhkan dana investasi minimal Rp5.000.000 dengan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan. Suku bunga deposito sendiri berada di angka 3,37%. Semakin lama jangka waktu yang dipilih oleh nasabah, bunga yang diberikan bank pun semakin besar.

  • Dana minimal: Rp5.000.000 – Rp10.000.000
  • Minimal Tenor: 1 Bulan
  • Suku bunga: 3,37% per tahun (per 8 Februari 2022)

2. Reksa Dana

Reksa dana adalah salah satu alternatif investasi khususnya untuk pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu serta keahlian untuk menghitung risiko atas dana investasi yang mereka investasikan. Dana investasi tersebut dikelola oleh Manajer Investasi (MI) untuk diinvestasikan ke dalam portofolio investasi, seperti reksa dana saham, obligasi, dan pasar uang.

Reksa dana merupakan sebuah cara untuk para investor yang ingin melakukan diversifikasi investasi dengan memecahnya ke dalam beberapa instrumen. Jenis instrumen investasi ini harus ditanamkan ke beberapa perusahaan dan tidak cukup pada satu perusahaan saja.

Adanya diversifikasi investasi inilah yang membuat bunga yang diterima dari investasi yang telah ditanamkan akan berbeda. Misalnya terjadi penurunan saham pada satu perusahaan, setidaknya tidak seluruh investasi yang ditanamkan akan mengalami kerugian.

Selain itu reksa dana diharapkan dapat meningkatkan peran para investor lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

  • Dana minimal: Rp100.000 – Rp 10.000.000
  • Minimal Tenor: Tidak ada dan dapat dicairkan langsung
  • Imbal hasil: 5% – 10% per tahun. Reksa dana pasar uang sebesar 6% – 8%, reksa dana campuran sebesar 10% – 12%, dan reksa dana saham sebesar 10% – 20%.

3. Obligasi Negara Ritel (ORI)

Obligasi Negara Ritel (ORI) merupakan investasi jangka pendek lain yang cukup populer di Indonesia. Instrumen investasi ini pada dasarnya adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah. Karena dikeluarkan oleh pemerintah, instrumen investasi ini mempunyai tingkat risiko rendah.

Meskipun ORI memiliki risiko rendah, jumlah minimal investasinya terbilang cukup besar. Batas minimal pembelian ORI mulai Rp3.000.000 dengan tenor 3 tahun. Investor dapat memilih untuk memegangnya hingga jatuh tempo (hold to maturity) atau menjualnya ke pasar sekunder dan akan mendapatkan capital gain.

4. Saving Bonds Ritel (SBR)

Saving Bonds Ritel (SBR) adalah salah satu jenis Surat Berharga Negara (SBN) dan produk investasi yang berupa surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dana investasi yang terkumpul dari instrumen investasi ini akan digunakan untuk keperluan pemerintahan. Bila kamu membeli SBR, kamu telah bertindak sebagai pemberi pinjaman kepada negara.

Investasi jangka pendek satu ini sangat cocok untuk kamu investor pemula. Hal ini karena SBR yang diterbitkan pemerintah lebih terjamin keamanannya.

Umumnya tenor yang dimiliki SBR sekitar 2 tahun dan return yang diberikan akan disetor setiap bulannya. Menariknya SBR ini terdapat early redemption dengan jumlah maksimal 50% dari total nilai investasi. Selain itu, kamu pun dapat mulai berinvestasi SBR dari nominal Rp1.000.000.

5. Peer to Peer Lending (P2P Lending)

Bagi kamu yang ingin mengembangkan dana jangka pendek bisa mencoba P2P Lending sebagai salah satu alternatif diversifikasi instrumen investasi. Melalui P2P Lending kamu menjadi lender (pemberi pinjaman) dan akan mendapatkan bunga dengan meminjamkan dana investasi kepada borrower (peminjam).

Tenor P2P Lending mulai dari 1 hingga 12 bulan. Setelah tenor berakhir, kamu dapat mendapatkan dana investasimu di awal beserta bunganya. Sebagian besar borrower merupakan UKM Indonesia yang membutuhkan pinjaman modal usaha, sehingga kamu dapat membantu para pengusaha lokal untuk mengembangkan bisnisnya.

  • Dana minimal: Rp100.000
  • Minimal Tenor: mulai dari 1 bulan
  • Bunga: 16% per tahun

6. Trading Forex

Trading forex adalah jual beli mata uang asing yang sedang populer belakangan ini lantaran return yang diperoleh terbilang cukup tinggi.

Penting halnya untuk kamu ketahui bahwa, trading forex berprinsip high risk high return yang artinya semakin besar return yang didapatkan, risikonya pun semakin tinggi.

Sebenarnya tidaklah sulit untuk mulai berinvestasi trading forex. Kamu hanya perlu membeli sejumlah mata uang asing lalu hold untuk sementara waktu dan jual kembali ketika harganya naik.

Bila kamu investor pemula sebaiknya memilih mata uang yang cenderung stabil, seperti dolar AS, Euro, dan Poundsterling.

7. Saham

Selain trading forex, contoh investasi jangka pendek paling menguntungkan adalah saham. Investasi saham dalam jangka pendek pun memiliki prinsip high risk high return. Kamu perlu menyiapkan modal cukup besar bila ingin membeli saham perusahaan yang relatif stabil atau sering disebut blue chip.

8. Emas Batangan

Emas adalah logam mulia harganya cenderung stabil dan selalu naik dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, investasi emas sangatlah cocok bila kamu tidak ingin mengambil risiko besar dalam berinvestasi.

9. Tabungan Berjangka

Tabungan berjangka menjadi salah satu investasi jangka pendek yang bisa dipilih karena caranya cukup mudah dan efisien. Namun, dari segi return yang didapatkan sangatlah rendah. Keuntungan dari menggunakan instrumen investasi ini, kamu tidak memiliki kewajiban untuk menyetorkan dana investasi setiap waktu sehingga kamu bebas mengisi saldo rekening kapanpun sesuai dengan keinginanmu.

Dana minimal: Rp10.000 – Rp500.000

Minimal Tenor: Tidak ada

Suku bunga: 0.5% – 4% per tahun

Baca Juga: Pinjaman: Pertimbangkan Dulu Hal-Hal Ini Sebelum Mengajukan

Bentuk Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek dapat dilakukan dalam bentuk sertifikat bank, deposito, atau surat berharga seperti saham (efek ekuitas) dan obligasi (efek Utang). Berikut ini pengertian bentuk investasi jangka pendek.

Efek Bersifat Ekuitas

Efek bersifat ekuitas adalah saham perusahaan (saham biasa yang termasuk ke dalam saham preferen). Pada efek bersifat ekuitas para pemegang saham tidak berhak atas pembayaran apapun. Apabila terjadi pailit, nilai saham hanya berbentuk sisa harta perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran hutang terhadap semua kreditur perusahaan. Pemegang saham memiliki hak atas return perusahaan dan kenaikan harga saham.

Efek Bersifat Utang

Efek bersifat utang seperti obligasi atau surat berharga komersial bergantung pada tenor pembayaran. Investor secara khusus mempunyai hak atas pembayaran pokok hutang, bunga, dan hak lainnya sesuai dengan perjanjian dalam persyaratan penerbitan surat utang. Efek bersifat utang diterbitkan dengan tenor yang tetap dan hanya dapat diuangkan ketika efek sudah jatuh tempo.

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Jangka Pendek

Setiap investasi tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tak terkecuali investasi jangka pendek. Inilah kelebihan dan kekurangan investasi jangka pendek yang kamu perlu tahu.

Kelebihan investasi jangka pendek

  • Mempunyai tingkat likuiditas tinggi.
  • Pengembalian imbal hasil cepat dengan perputaran uang yang cepat. Hal ini mengakibatkan return pokok investasi dan bunga lebih cepat diperoleh. Selepas itu, kamu dapat menginvestasikan kembali ke investasi lain atau melalui trading di pasar uang dan lainnya.
  • Imbal hasil yang diperoleh relatif stabil.
  • Cocok untuk investor pemula.

Kekurangan investasi jangka pendek

  • Return yang didapatkan lebih rendah bila dicairkan dalam waktu singkat.
  • Rentan terhadap inflasi. Hal ini karena valuasi yang tidak dapat bersaing dengan tingkat inflasi tahunan.
  • Efek compounding tidak signifikan.

Baca Juga: Saham adalah: Pengertian dan Jenisnya

Cara Investasi Jangka Pendek

Apapun jenis investasi jangka pendek pasti memiliki risiko yang besar, sehingga perlu waspada dan berhati-hati. Apabila salah perhitungan sedikit, bukan tidak mungkin mengalami kerugian. Ketika instrumen investasi dikelola dengan benar, keuntungan yang didapatkan akan berlipat ganda. Nah, bagaimana cara investasi jangka pendek yang benar agar tetap mendapatkan return? Simak caranya di bawah ini, ya.

1. Menentukan Tujuan Investasi

Berinvestasi tanpa mempunyai tujuan yang jelas akan membuatmu bingung. Berbeda halnya ketika kamu mempunyai tujuan yang jelas seperti meraih financial freedom di masa yang akan datang, tentu kamu akan lebih termotivasi dalam melakukan investasi.

2. Mempelajari Cara Kerja Setiap Instrumen Investasi

Apabila perkembangan instrumen investasi cenderung tidak ada perubahan, bisa jadi kinerjanya di masa depan tidak akan ada perubahan yang signifikan. Pelajarilah grafik kinerja pertumbuhan instrumen investasi secara teliti dan cari tahu track record dari platformnya.

3. Pilihlah Instrumen Investasi yang Dipahami

Tips jitu dalam melakukan investasi yaitu mengetahui dan memahami instrumen investasi yang dipilih. Bila kamu belum paham, cobalah pelajari terlebih dahulu instrumen yang menarik dan berpotensi untuk dibeli. Investor pemula akan lebih memilih instrumen investasi yang berisiko rendah, seperti emas, reksa dana, atau deposito.

4. Mulailah Investasi dari Modal Kecil

Walaupun memiliki risiko rendah, sebaiknya mulailah berinvestasi dengan modal kecil. Pastikan untuk menggunakan uang dingin atau uang yang hanya digunakan untuk berinvestasi. Hindarilah berutang untuk modal investasimu.

5. Pilihlah Instrumen Investasi dengan Return Tinggi

Tujuan berinvestasi untuk mendapatkan return. Carilah instrumen investasi yang menawarkan return tinggi. Lakukan riset mendalam karena semua instrumen investasi memiliki risiko masing-masing.

6. Menggabungkan dengan Investasi Jangka Panjang

Memang investasi jangka pendek memiliki return yang rendah. Namun kamu bisa melakukan diversifikasi investasi dengan menggabungkan investasi jangka panjang, sehingga mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dengan melakukan diversifikasi portofolio yang baik, membuat nilai investasimu tetap positif dan di atas inflasi. Selain itu, carilah cara yang tepat untuk menghitung investasi jangka pendek.

Kesimpulan

Investasi jangka pendek adalah instrumen investasi yang bisa dicairkan dalam jangka waktu pendek. Walaupun memiliki return yang rendah, kamu bisa menggabungkannya dengan investasi jangka panjang agar return yang kamu peroleh menjadi maksimal.

Meskipun situasi saat ini terasa sulit bagi para pebisnis, tetapi ada pihak yang selalu bersedia mendukung pebisnis kecil, contohnya penyedia aplikasi POS yang mulai menghadirkan fitur funding (pendanaan) untuk bisnis. Ekosistem digital yang mulai dibentuk agar pemilik UMKM lebih mudah dalam mengakses pendanaan.

Nah, mungkin kamu perlu mencari aplikasi seperti ini sehingga tidak hanya memudahkan operasional bisnis saja, tetapi mendukung pemulihan dan growth bisnisnya.

Aplikasi berbasis ekosistem digital ini seperti aplikasi majoo. Kamu dapat mengajukan pinjaman modal bisnis kepada penyedia dana seperti peer to peer lending (P2P). Bila langkah mengajukan dana usaha ke bank sangat sulit, kamu bisa membuat pengajuan online melalui fitur POS (Point of Sales) aplikasi majoo sesuai dengan jumlah dana yang kamu butuhkan.

Pihak bank yang bekerja sama dengan fitur POS pada aplikasi majoo akan menilai pengajuan tersebut dan memberikan konfirmasi dalam waktu dalam dua menit saja. Dengan kecepatan konfirmasi ini, kamu akan mengetahui secara lebih cepat terkait ajuan modalmu diterima atau tidak, sehingga tidak wasting time.

So, sudahkah kamu ingin mengikuti #langkahmajoo untuk bisnismu agar lebih growth dan berkembang? Gunakan segera aplikasi majoo!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo