Apa Itu Jurnal Penyesuaian dan Apa Saja Komponennya?

Penulis Ajar Pamungkas
17 July 2025

article thumbnail

Sebenarnya, tidak semua orang tahu, lho, apa itu jurnal penyesuaian. Wajar saja, kan, toh tidak semua orang melakukan pengelolaan dan pencatatan keuangan dengan detail, terlebih jika memang tidak ada kebutuhan khusus untuk melakukannya.

Namun, sebagai seorang pelaku usaha, tentu ada baiknya kita mengetahui serba-serbi terkait jurnal penyesuaian, mulai dari pengertian yang dimilikinya, kapan jurnal ini perlu disusun, ciri-ciri yang dimiliki, dan tentu saja komponen penting yang ada di dalamnya. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, tentu akan lebih mudah bagi kita untuk membuatnya bila ternyata dibutuhkan, kan?

Bagi kamu yang masih melakukan pengelolaan dan pencatatan keuangan secara sederhana, serta kamu yang mungkin masih bingung dengan penggunaan jurnal yang satu ini. Tak perlu khawatir, karena dalam artikel ini, kita akan membahasnya secara lengkap agar kamu tak lagi bingung.

Sudah siap untuk berkenalan dengan jurnal penyesuaian? Langsung saja kita bahas bersama-sama, yuk, mulai dari pengertian serta ciri-ciri yang dimilikinya.

Apa Itu Jurnal Penyesuaian?

Secara singkat, sesuai dengan namanya, jurnal penyesuaian adalah jenis laporan keuangan yang digunakan untuk menyesuaikan hasil pencatatan keuangan agar saldo akhir pada pencatatan keuangan tersebut secara tepat merefleksikan situasi keuangan secara riil.

Untuk memahami dengan baik apa itu jurnal penyesuaian, kita perlu memahami dahulu kondisi yang memungkinkan adanya jurnal yang satu ini. Sebagai contoh, pernah, tidak, sih, kamu melakukan kesalahan pencatatan keuangan? Atau mungkin pernah tidak kamu melewatkan salah satu transaksi pada pencatatan keuangan yang tengah dilakukan?

Dengan adanya kesalahan-kesalahan tersebut, sudah barang tentu saldo akhir yang dihasilkan pun tidak akurat dalam menggambarkan kondisi keuangan secara tepat, kan? Nah, dalam situasi tersebut, kamu bisa membuat jurnal penyesuaian untuk memastikan saldo yang tertera dalam pencatatan keuangan sudah benar-benar sesuai dan menunjukkan gambaran kondisi keuangan secara tepat.

Dengan kata lain, kita dapat menganggap jurnal penyesuaian sebagai jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan perubahan saldo secara tepat, sesuai dengan transaksi yang benar-benar terjadi.

Keberadaan jurnal ini dibutuhkan untuk memastikan saldo akhir yang dicantumkan dalam laporan keuangan benar-benar menunjukkan saldo yang tepat. Lebih detail lagi, jurnal penyesuaian juga akan mencatat pos-pos transaksi yang memengaruhi perubahan saldo tersebut, sehingga pelacakan dan evaluasi laporan keuangan pun akan lebih mudah dilakukan.

Tanpa adanya jurnal penyesuaian, pelaku usaha akan kesulitan untuk mengetahui secara tepat besarnya harta yang dimiliki, sekalipun sudah melalui proses pencatatan keuangan bisnis.

  • Mengenali Ciri-Ciri Jurnal Penyesuaian

Agar kamu memiliki pemahaman yang lebih baik terkait jurnal penyesuaian, kamu dapat mengenali ciri-ciri jurnal penyesuaian.

Ciri yang paling utama terletak pada pelaksanaannya yang umumnya dilakukan di akhir proses pencatatan keuangan. Dengan demikian, kamu dapat mencocokkan apakah laporan keuangan atau buku besar yang disusun sudah secara tepat menggambarkan kondisi keuangan bisnis. Dengan kata lain, jurnal penyesuaian memiliki fungsi kontrol terhadap laporan keuangan atau buku besar yang telah dibuat.

Ciri-ciri jurnal penyesuaian yang tak kalah unik adalah sifatnya yang mengakui aset dan beban yang belum tercatat. Sebagai contoh, dalam pencatatan keuangan, umumnya kita hanya mencatat transaksi yang sudah terjadi saja seperti pembelian atau penjualan, kan? Padahal, dalam praktiknya di lapangan, terkadang ada pula transaksi yang belum terjadi sehingga tidak bisa dicatat, seperti pada situasi adanya pembelian terutang.

Dalam situasi tersebut, laporan mencatat terjadinya pembelian dengan nilai tertentu, tetapi karena sebenarnya pembelian dilakukan secara terutang, uang secara riil untuk transaksi tersebut belum diterima. Tanpa adanya jurnal penyesuaian, nilai aset yang dimiliki akan tercatat lebih besar dari seharusnya karena pembelian tersebut sudah tercatat sebagai perolehan, sekalipun pembayarannya sesungguhnya belum diterima.

Karena sifatnya yang demikian, tak mengherankan, kan, bila jurnal penyesuaian kerap dianggap sebagai kontrol untuk mengoreksi kesalahan yang dibuat pada buku besar?


Kapan Jurnal Penyesuaian Dibutuhkan?

Pada dasarnya, jurnal penyesuaian bisa dibuat kapan saja, misalnya saja segera setelah transaksi terjadi. Namun, umumnya, jurnal ini dibuat di akhir periode pencatatan keuangan. Dengan demikian, kamu pun bisa mengetahui dengan pasti kondisi keuangan bisnismu secara akurat.

Keberadaan jurnal yang satu ini akan semakin dibutuhkan ketika bisnis atau pencatatan keuangan yang dikelola sudah semakin kompleks, misalnya saja saat bisnis sudah mulai menangani pembelian atau penjualan dengan pembayaran yang tidak dilakukan secara langsung tunai.

Apabila skala bisnis masih cukup kecil dengan kompleksitas yang rendah, misalnya saja hanya melayani transaksi jual beli secara langsung dengan pembayaran yang juga langsung lunas, jurnal penyesuaian mungkin tidak terlalu dibutuhkan.

Namun, ingat, jurnal penyesuaian tidak hanya mengatur pembelian atau penjualan dengan pembayaran di belakang saja, tetapi juga penyusutan. Seperti yang kita ketahui, nilai suatu alat produksi akan terus berkurang seiring waktu. Mesin produksi, contohnya saja, lambat laun akan kehilangan nilainya seiring dengan penggunaan, sehingga harga jualnya akan di bawah harga beli.

Dalam situasi tersebut, jurnal penyesuaian perlu dibuat untuk mengetahui besarnya nilai penyusutan, sehingga saldo akhir, terlebih pada aset, dapat disesuaikan secara tepat, sesuai dengan nilainya yang riil. Jadi, bagi kamu yang masih mengelola bisnis berskala kecil dengan kompleksitas yang tidak terlalu rumit, mungkin jurnal ini masih belum terlalu dibutuhkan, ya!

Apa Saja Komponen Penting yang Ada di Jurnal Penyesuaian?

Apabila kamu merasa perlu untuk menyusun jurnal penyesuaian, pastikan untuk memperhatikan beberapa komponen penting yang ada di jurnal penyesuaian. Karena berkaitan dengan perubahan saldo, komponen-komponen tersebut perlu diperhatikan dan dicatat dengan hati-hati agar saldo akhir bisa secara akurat menggambarkan kondisi keuangan bisnis.

Komponen yang paling utama tentunya komponen akun yang mengalami penyesuaian. Pencatatan ini akan sangat membantu saat kamu membuat jurnal khusus dan juga buku besar yang memisahkan besarnya saldo berdasarkan akun atau pos pengeluaran serta pos pendapatannya.

Dengan menyertakan komponen penting yang ada di jurnal penyesuaian seperti akun yang disesuaikan, kamu tidak akan lagi kebingungan saat menyusun laporan keuangan yang tepat dan akurat.

Komponen berikutnya yang tak kalah penting adalah arus debit dan kredit untuk setiap akun yang disesuaikan. Ingat kembali bahwa jurnal penyesuaian mencatat segala hal yang memengaruhi perubahan saldo, jadi kamu juga perlu tahu berapa nilai perubahan pendapatan, beban, aset, dan liabilitas yang terjadi.

Beberapa pelaku usaha juga menyertakan tanggal sebagai komponen yang penting dalam penyusunan jurnal penyesuaian. Dengan mencatat tanggal terjadinya perubahan, kamu akan lebih mudah dalam melakukan evaluasi pelaporan keuangan bisnis, misalnya saja dengan mencocokkan transaksi yang tercatat dengan bukti transaksi tersebut pada tanggal terjadinya. Cukup mudah, kan?

Bagaimana Cara Membuat Jurnal Penyesuaian?

Cara membuat jurnal penyesuaian sebenarnya cukup mudah dilakukan. Pertama-tama, kamu perlu mengidentifikasi terlebih dahulu akun yang ingin disesuaikan. Sesudahnya, kamu cukup menghitung jumlah penyesuaiannya sesuai dengan jenisnya, seperti penyesuaian beban, pendapatan, aset, atau liabilitas.

Selanjutnya, catatkan penyesuaian yang terjadi dengan disertai tanggal, nama akun yang mengalami pendebitan atau pengkreditan, besarnya jumlah pendebitan serta pengkreditan tersebut, dan juga keterangan lain yang dibutuhkan jika memang ada.

Pada dasarnya, cara membuat jurnal penyesuaian bisa berhenti sampai di tahap ini, tetapi tidak ada salahnya kamu melakukan tahap lanjutan yaitu dengan memeriksa apakah saldo sudah seimbang antara arus debit dan kreditnya setelah mengalami penyesuaian. Apabila saldo ternyata masih belum seimbang, artinya terjadi kesalahan pencatatan yang perlu diidentifikasi serta dikoreksi.

Namun, apabila saldo sudah seimbang, artinya tidak ada kesalahan apa pun yang terjadi saat melakukan penyesuaian, sehingga kamu bisa langsung melakukan posting jurnal penyesuaian ke buku besar untuk memperbarui saldo akun yang telah disesuaikan. Cukup mudah, kan?

Idealnya, tentu saja saldo keuangan bisnis harus selalu seimbang. Oleh karena itu, pencatatan transaksi perlu dilakukan secara tepat. Untuk membantumu menyelesaikannya, kamu bisa memanfaatkan fitur keuangan dari aplikasi majoo yang dapat mencatat setiap transaksi yang terjadi secara tepat, akurat, dan otomatis.

Jadi, tunggu apa lagi, langsung saja berlangganan layanan aplikasi majoo dan nikmati seluruh kemudahan pengelolaan operasional harian bisnismu sekarang juga!

Sumber: -


Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo