Secara sederhana, yang dimaksud dengan kegiatan distribusi adalah suatu proses penyaluran yang mencakup penyampaian ataupun proses pengiriman pada beberapa orang atau pada beberapa tempat. Dalam dunia bisnis, kegiatan distribusi dilakukan untuk mempermudah proses penyampaian dan juga penyaluran barang ataupun jasa dari produsen ke konsumen.
Pelaku kegiatan distribusi yang disebut dengan distributor, bertanggung jawab untuk menjadi fasilitator agar setiap konsumen bisa mendapatkan barang atau jasa dari produsen. Distributor biasanya membeli barang terlebih dahulu dari pihak produsen agar selanjutnya bisa dijual kembali kepada para konsumen. Para distributor tersebut selayaknya mampu membuat suatu barang atau jasa agar bisa tersebar luas ke target pasar yang membutuhkan.
Dari penjelasan di atas maka bisa disimpulkan bahwa kegiatan distribusi adalah sesuatu yang erat kaitannya dengan kegiatan pemasaran.
Pengertian Kegiatan Distribusi
Agar lebih mudah dalam mengenal dan memahami segala sesuatu yang terkait dengan distribusi, maka terlebih dahulu sebaiknya mengetahui definisi dari distribusi itu sendiri. Beberapa ahli mengungkapkan pengertian dan penekanannya masing-masing dalam memaknai distribusi.
Soekartawi
Soekartawi memiliki pandangan yang sedikit berbeda mengenai pengertian kegiatan distribusi. Dalam pandangannya, distribusi lebih cenderung kepada aktivitas yang dapat membuat barang atau jasa dapat diterima oleh konsumen akhir.
Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa distribusi tidak hanya sampai ke konsumen industri yang memanfaatkan barang atau jasa tersebut dalam pembuatan barang atau jasa lainnya. Titik akhir dari kegiatan distribusi adalah barang maupun jasa tersebut diterima atau dipergunakan oleh konsumen, bukan untuk dijual kembali.
Basu Swastha
Basu Swastha adalah salah seorang ahli manajemen yang mendefinisikan kegiatan distribusi sebagai saluran pemasaran yang dipakai oleh pembuat produk (yang disebut produsen) untuk mengirimkan produknya kepada konsumen (baik konsumen personal maupun industri).
Dalam definisi ini, distribusi berarti sebuah saluran yang dibuat atau diciptakan oleh produsen, sementara konsumen (personal maupun industri) mendapatkan barang atau jasa dari saluran tersebut.
Alex S. Nitisemito
Alex S. Nitisemito juga mempunyai definisi yang berbeda tentang kegiatan distribusi. Alex memberikan penekanan kepada peran distributor dalam proses distribusi. Alex memandang kegiatan distribusi adalah lembaga-lembaga penyalur atau distributor yang berkegiatan menyalurkan barang-barang maupun jasa-jasa dari produsen kepada konsumen.
Definisi Alex S. Nitisemito ini menonjolkan pentingnya keberadaan distributor dalam proses produksi dan konsumsi barang maupun jasa. Distributor bukan hanya saluran yang diciptakan oleh produsen, melainkan dapat berdiri independen sebagai suatu lembaga tersendiri di luar produsen maupun konsumen.
Jenis-jenis Kegiatan Distribusi
1. Langsung
Kegiatan distribusi langsung dilakukan oleh produsen kecil agar bisa meminimalisir biaya distribusi. Pihak produsen bisa menjual produk tersebut secara langsung ke konsumen, yakni dengan melakukan pemasaran, penjualan dan pengiriman barang sendiri.
2. Tidak Langsung
Jenis distribusi yang kedua adalah distribusi tidak langsung. Di sini, pihak produsen hanya fokus dalam mengandalkan jasa distributor saja, yaitu grosir ataupun retail. Kegiatan distribusi tidak langsung ini biasanya dipakai oleh perusahaan berskala besar agar bisa menjangkau pemasaran yang lebih luas.
3. Semi Langsung
Kegiatan distribusi semi langsung adalah kegiatan yang lebih mengacu pada jalur distributor khusus. Proses ini memanfaatkan produsen agar bisa mengendalikan distributor, contohnya distribusi dengan barang dengan harga mahal dan mewah.
Contoh Kegiatan Distribusi
Ada banyak contoh kegiatan distribusi yang dengan mudah bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah:
Produsen Makanan Online
Produsen makanan yang memasarkan produknya secara online dan mengirimnya langsung ke konsumen merupakan salah satu contoh kegiatan distribusi. Umumnya kegiatan ini termasuk dalam distribusi tidak langsung karena pihak produsen lebih sering menggunakan jasa kurir dan sebagainya.
Kegiatan Jual Beli Sayuran
Petani sayuran yang menjual hasil tanamnya pada pedagang sayur, yang kemudian menjual kembali sayurnya pada konsumen termasuk dalam contoh kegiatan distribusi langsung karena terjadi tanpa adanya pihak perantara.
Penjualan Hewan Kurban
Menjelang Hari Raya Iduladha ada banyak pedagang hewan kurban yang membuka lapak musiman. Kegiatan ini termasuk dalam distribusi langsung karena hewan ternak tersebut dijual langsung ke konsumen.
Dealer Kendaraan Bermotor
Kendaraan bermotor yang dipasarkan oleh pabriknya melalui dealer atau showroom juga termasuk dalam contoh kegiatan distribusi tidak langsung. Pihak dealer atau showroom merupakan pihak perantaranya.
Pembelian Hasil Perkebunan Langsung di Kebun/Ladang
Saat ini, ada banyak kebun atau ladang yang memperbolehkan konsumen untuk membeli langsung hasil perkebunan dari pihak petaninya.
Reseller Perabot atau Perlengkapan Rumah Tangga
Penjualan perabot atau perlengkapan rumah tangga dari produsen melalui agen/reseller tentu termasuk contoh kegiatan distribusi. Dari adanya pihak reseller, bisa kamu ketahui bahwa ini adalah kegiatan distribusi tidak langsung.
Tujuan Kegiatan Distribusi
Seperti yang sudah disampaikan di awal artikel ini bahwa pada dasarnya tujuan kegiatan distribusi bukan hanya untuk menyalurkan produk atau jasa dari produsen kepada konsumen, melainkan masih ada beberapa tujuan lainnya.
1. Untuk Mempermudah Konsumen dalam Mendapatkan Barang/Jasa
Tujuan kegiatan distribusi yang utama adalah agar bisa lebih memudahkan konsumen dalam memperoleh barang atau jasa, ini dikarenakan tidak semua konsumen memiliki akses ke produsen secara langsung. Dengan adanya kegiatan distribusi konsumen bisa mendapatkan barang yang mereka butuhkan. Selain itu kegiatan ini juga menjamin barang yang diterima oleh konsumen sesuai dengan harapan.
2. Sebagai Jaminan Proses Produksi
Bila kegiatan distribusi dilakukan dengan alur yang baik maka akan mampu menjaga keterkaitan antar suatu proses produksi agar barang tersebut tidak menumpuk terlalu lama di gudang. Semakin banyak konsumen yang menerima atau membutuhkan barang, makan proses produksi akan semakin cepat. Proses produksi barang hanya mungkin berlanjut bila barang produksi sebelumnya telah diterima oleh konsumen.
Hal ini biasanya hanya berlaku untuk produsen berskala besar dan menengah, karena produsen kecil umumnya melakukan penjualan langsung ke konsumen demi mempersingkat jalur distribusinya.
3. Agar Barang/Jasa Lebih Berguna
Produsen membuat barang dan jasa tujuannya untuk bisa dimanfaatkan oleh konsumen. Tapi bila tidak disalurkan dengan tepat waktu, maka konsumen tidak akan bisa menikmati barang ataupun jasa tersebut.
4. Pemerataan Produk ke Seluruh Wilayah
Kegiatan distribusi dapat membantu produsen menjangkau wilayah pemasaran yang lebih luas. Dengan begitu maka produsen juga bisa menjangkau lebih banyak konsumen yang berada jauh dari lokasi produksi.
5. Untuk Mempertahankan dan Mengembangkan Kualitas Produksi
Tujuan kegiatan distribusi lainnya adalah untuk menjamin produsen dapat terus mempertahankan proses produksinya. Kegiatan distribusi juga bertujuan agar produsen bisa mendapatkan data terkait barang atau jasa yang diproduksinya.
6. Untuk Meningkatkan Nilai Jual Barang
Kegiatan distribusi juga bertujuan untuk meningkatkan nilai jual barang. Dalam suatu proses distribusi, jarak pengiriman barang dari produsen menuju konsumen diperhitungkan dalam biaya produksi yang nantinya akan berpengaruh pada harga jual di pasaran. Sudah banyak contoh dari hal ini, banyak barang produksi yang harganya jadi melonjak setelah disalurkan ke lokasi yang jauh oleh distributor.
Manfaat Kegiatan Distribusi
Dari seluruh penjelasan di atas mengenai pengertian, jenis, tujuan, dan contoh kegiatan distribusi, maka bisa dianggap bahwa kegiatan distribusi adalah sebuah proses yang memiliki banyak manfaat dalam dunia bisnis. Lalu, apa manfaat kegiatan distribusi tersebut?
Berikut beberapa manfaat kegiatan distribusi.
Memastikan barang atau jasa lebih bermanfaat, dan dapat digunakan oleh konsumen dengan baik. Tanpa adanya kegiatan distribusi, maka barang tersebut tidak dapat dipakai oleh konsumen.
Menjamin kesinambungan proses produksi. Kegiatan distribusi menjamin barang bisa beredar dengan baik, dan tidak menumpuk di gudang.
Memudahkan konsumen mendapatkan barang dan jasa yang mereka butuhkan. Untuk produk tertentu, konsumen tidak bisa langsung mendapatkannya dari produsen, dan memerlukan distributor sebagai perantara penyaluran barang atau jasa.
Menjamin barang atau jasa sampai ke tangan konsumen yang membutuhkannya dalam kondisi yang baik. Proses ini bahkan dimulai sejak promosi dan pemasaran dilakukan.
Rangkuman
Mari kita rangkum bersama uraian di atas.
1. Sebutkan contoh kegiatan distribusi di Indonesia!
- Penjualan kendaraan bermotor melalui dealer atau showroom
- Pembelian hasil perkebunan langsung dari pihak petani
- Penjualan hewan kurban
- Produsen makanan online
- Reseller perabot rumah tangga
2. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut?
Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor
3. Pihak yang melakukan kegiatan distribusi barang disebut?
Pihak yang melakukan kegiatan distribusi barang disebut distributor barang.
Kesimpulan
Kegiatan distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menggabungkan proses produksi dan juga proses konsumsi. Tujuan kegiatan distribusi yang utama adalah agar bisa menyalurkan barang yang dihasilkan oleh produsen ke pihak konsumen.
Pelaku kegiatan distribusi ini disebut dengan distributor. Kegiatan ini digolongkan dalam 3 jenis, yakni distribusi langsung, tidak langsung, dan semi langsung yang memiliki contoh kegiatan distribusi masing-masing.
Bisa disimpulkan pula apa manfaat kegiatan distribusi dalam dunia bisnis. Salah satunya adalah dapat menjamin proses produksi terus berlangsung dan menjamin barang atau jasa bisa sampai ke tangan konsumen secara aman.
Di dunia bisnis yang semakin berkembang mengikuti kemajuan teknologi seperti saat ini, jalur kegiatan distribusi bisa dipersingkat. Hal ini tak lepas dari peran digitalisasi bisnis yang bisa diterapkan oleh para pelaku bisnis atau pemilik usaha.
Bila sebelumnya terasa cukup sulit dalam memasarkan produk yang berada di luar negeri atau di luar pulau, dengan adanya digitalisasi ini keseluruhan prosesnya bisa jadi lebih mudah.
Contohnya, kamu bisa memesan barang yang kamu perlukan hanya dengan menggunakan marketplace online, tidak usah lagi mengunjungi toko. Contoh lainnya adalah bila kamu adalah pihak produsen yang menggunakan sistem distribusi langsung, maka ada aplikasi seperti majoo yang bisa membantu kamu dalam memudahkan proses pemasaran.
Aplikasi Majoo menyediakan banyak fitur seperti order online, self order, bahkan aplikasi dashboard untuk membantu kamu mengontrol bisnis lebih mudah dan praktis.