Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 telah membawa banyak perubahan bagi kehidupan masyarakat, terutama di bidang ekonomi. Salah satu bidang ekonomi yang paling merasakan dampaknya adalah bisnis UMKM.
Menjalankan proses jual beli secara offline seperti biasanya jelas tidak bisa dilakukan karena beberapa pembatasan yang diterapkan pemerintah. Kalaupun tetap bisa membuka toko seperti biasa, terdapat jam operasional yang wajib ditepati. Pembatasan mengakibatkan pemasukan mereka menjadi berkurang drastis. Pebisnis dan pegiat UMKM harus memutar otak memikirkan strategi bisnis apa saja yang bisa ditempuh agar bisnisnya tidak sampai mengalami kemunduran atau bahkan kolaps.
Salah satu solusi yang dipercaya bisa tetap membuat bisnis UMKM lancar tanpa harus kehilangan konsumen dan profit adalah bisnis online. Secara singkat, yang dimaksud dengan bisnis online adalah menjalankan usaha untuk menawarkan produk barang atau jasa melalui media digital. Media digital di sini contohnya adalah website, blog, dan akun media sosial. Hal ini menjadi mungkin dilakukan karena bisnis dengan sistem online dianggap sebagai sebuah usaha yang efisien dan tidak membutuhkan modal operasional yang besar.
Salah satu cara mempertahankan omset yaitu menjalankan bisnis online. Ada beberapa alasan mengapa para pegiat UMKM sebaiknya mulai mencoba berjualan melalui online atau e-commerce. Alasannya antara lain:
1. Menjangkau pasar yang lebih global
Bisnis online dapat membawa bisnis UMKM pada pasar yang lebih global. Dengan menggunakan koneksi internet yang saat ini sudah menjangkau seluruh wilayah, siapa saja dapat melihat produk atau jasa yang kamu tawarkan. Apabila kamu pegiat UMKM dan menjalankan operasional bisnis dengan membuka toko fisik atau offline, maka terdapat pembatasan jam buka dan tutup toko. Hal ini tentu saja tidak akan terjadi pada bisnis online. Toko virtual milik kamu akan bisa diakses dari mana saja dan kapan saja selama 24 jam setiap harinya.
Selain itu, apabila kamu sebagai pemilik UMKM yang menjalankan bisnis online, kamu juga bebas menentukan lokasi kerja. Kamu bisa bekerja, menjalankan, memantau usaha, dan memikirkan strategi bisnis berikutnya dari mana saja dan kapan saja selama tersedia jaringan internet.
2. Memudahkan UMKM membaca tren dan permintaan pasar
Bisnis online akan secara otomatis memudahkan para pegiat UMKM dalam membaca tren dan permintaan pasar. Di saat pandemi seperti sekarang ini dengan adanya pembatasan, di mana pemilik usaha tidak bisa bertemu dan berinteraksi langsung dengan konsumen, sehingga terdapat kesulitan untuk mengetahui apa yang sedang menjadi tren dan banyak diminati oleh masyarakat.
Namun bila pelaku UMKM menjalankan bisnis dengan metode online, tren dan permintaan pasar akan mudah untuk diketahui dengan memanfaatkan sistem pencarian di Google, pencarian di e-commerce, juga tagar yang ada. Bila permintaan pasar dapat kamu penuhi, maka bisnismu akan tetap bisa bertahan.
3. Tidak membutuhkan biaya operasional yang besar
Bisnis online juga ternyata mampu menekan biaya operasional. Dimulainya bisnis ini maka pegiat UMKM tidak memerlukan adanya toko fisik untuk menjual produknya. Secara tidak langsung, pegiat UMKM tidak memerlukan dana untuk menyewa toko. Semua proses promosi, penawaran, dan pemasaran bisa dilakukan dengan menggunakan media sosial di internet.
Menjalankan bisnis secara offline atau konvensional banyak biaya yang harus dikeluarkan. Mulai dari biaya sewa toko, tagihan listrik, biaya keamanan, dan dana lainnya yang kadang tak terduga.
4. Membangun citra baik UMKM
Citra yang terbentuk biasanya didapat dari penilaian para pembeli. Penilaian ini nantinya bisa membantu saat pelaku usaha ingin melakukan kerja sama dengan UMKM lain, misalnya. Saat ini banyak pebisnis dan pegiat UMKM yang mengukur kredibilitas sebuah usaha dari penilaian konsumen. Jika penilaiannya baik, maka dapat diartikan tingkat kepercayaan konsumen terhadap usaha tersebut tinggi.
5. Membangun hubungan dan interaksi yang baik dengan konsumen
Bila kamu menjual dan menawarkan produk dengan cara konvensional, maka interaksi dengan konsumen hanya bisa terjadi saat bertemu dan bertatap muka secara langsung. Akan tetapi bila dijalankan dengan strategi bisnis online, maka interaksi dengan konsumen dapat dilakukan kapan saja. Pegiat UMKM bisa menjawab berbagai pertanyaan dari konsumen tanpa ada batasan waktu. Interaksi yang dilakukan pun bisa lebih dekat.
Dalam bisnis online tidak akan ada kesulitan bagi konsumen untuk melakukan kontak dengan pemilik usaha. Hal ini dikarenakan semuanya bisa dilakukan melalui telepon, email, atau akun pribadi usaha tersebut di media sosial atau marketplace.
Selain itu, dengan memanfaatkan jasa kurir ekspedisi, bisnis online juga menghadirkan kenyamanan dalam mengantarkan produk langsung ke tempat konsumen. Konsumen tidak perlu repot datang ke toko offline milik UMKM tersebut.
Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk menjalankan strategi bisnis ini? Tentunya semua akan terasa mudah, efisien, dan hemat waktu.