Kelompok Primer dan Sekunder: Perbedaan, Ciri, dan Contohnya

Ditulis oleh Nisa Destiana

article thumbnail

Seperti yang sudah diketahui, dalam keseharian manusia berinteraksi. Interaksi antara manusia tersebut melahirkan suatu kelompok sosial, yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder.

Bila kamu belum mengetahui pengertian, contoh, ciri, serta perbedaan kelompok sekunder dan primer, simak artikel ini sampai selesai, ya.

Kelompok primer

Kelompok sosial yang anggotanya saling mengenal secara pribadi dan akrab merupakan kelompok primer atau primary group. Dalam kelompok sosial ini, hubungan sosial anggotanya dapat melibatkan hubungan fisik atau tidak.

Akan tetapi, kelompok ini sering kali disebut sebagai face to face group sebab hubungannya kerap melibatkan interaksi yang intensif. Wajar saja bila para anggota kelompok ini mempunyai kedekatan personal serta emosional.

Berkat keakraban tersebut, banyak bentuk hubungan dalam primary group yang hangat dan penuh kebersamaan.

Ciri-ciri kelompok primer

Primary group dapat dikenali dari ciri utamanya, yaitu karakter interaksi yang intim berdasarkan kasih sayang, kedekatan, serta keakraban. Adapun ciri kelompok primer lainnya, antara lain:

  • Jumlah anggotanya sedikit sehingga saling mengenal satu sama lain
  • Terdapat rasa solidaritas yang tinggi antara anggotanya karena saling ketergantungan serta memegang nilai yang sama
  • Perasaan mempunyai nasib dan sejarah hidup yang sama
  • Bentuk interaksi yang tidak resmi atau bersifat informal
  • Tempat mencari kehangatan baik secara fisik maupun emosional

Ciri-ciri tersebut menunjukkan bahwa primary group biasanya merupakan kelompok spesial dalam hidup seseorang. Setiap orang umumnya mempunyai primary group. Tanpa keberadaan primary group, seseorang akan cenderung merasa kesepian.


Contoh kelompok primer

Dari paparan di atas, terlihat bahwa primary group terbatas pada relasi-relasi yang bersifat intim. Apa saja relasi tersebut? Mari simak contoh kelompok primer berikut ini!

  • Keluarga

    Dari sisi sosiologi, keluarga memiliki fungsi afeksi atau tempat individu bernaung dan memperoleh kasih sayang serta ketenangan. Orang tua atau saudara kandung berperan penting dalam menjalankan fungsi afeksi ini. Umumnya, seseorang kembali ke keluarga setelah mengalami gejolak di luar.

    Sebagai unit terkecil dalam kelompok sosial, keluarga terbilang unik. Hubungan anggotanya didasarkan pada ikatan darah serta teritori fisik yang dekat alias berada di rumah yang sama. Situasi ini menciptakan kedekatan secara emosional.

    Namun, tidak semua orang mempunyai keluarga sebagai kelompok primer. Pada kasus demikian, seseorang biasanya berlindung atau mencari kasih sayang di luar lingkup keluarga seperti teman.

  • Teman atau sahabat

    Sahabat atau teman dekat juga merupakan contoh kelompok primer. Seseorang mungkin tidak memiliki hubungan darah dengan teman atau sahabatnya, tetapi mempunyai kedekatan tertentu karena sudah lama saling mengenal.

    Kedekatan emosional dapat muncul karena lamanya waktu saling mengenal atau intensitas komunikasi. Tidak heran bila kita mendengar ungkapan ‘teman yang sudah terasa seperti keluarga’.

    Dengan kata lain, bagi individu yang bersangkutan, fungsi afeksi keluarga dijalankan oleh teman atau sahabat.

  • Kerabat

    Istilah kerabat umumnya merujuk kepada kelompok sosial yang mempunyai kesamaan nenek moyang. Kesamaan tersebut mendorong lahirnya kedekatan emosional sebab orang-orang tersebut tidak lagi terasa asing.

    Sebaliknya, justru terasa sangat dekat, terlebih bila orang dengan kesamaan nenek moyang ini kita temui di perantauan. Adanya kesadaran kolektif bahwa kelompok ini berasal dari garis keturunan yang sama menumbuhkan solidaritas.

    Karena itu, kerabat juga lazim menjadi primary group di dalam kehidupan seseorang.

Baca Juga: Pengertian Kebutuhan Sekunder: Faktor dan Contohnya

Kelompok sekunder biasanya dihubungkan oleh suatu kepentingan tertentu saja, misalnya rekan kerja.

Kelompok sekunder

Sedikit berbeda dengan primary group, kelompok sekunder adalah kelompok sosial yang hubungannya relatif impersonal dan bersifat sementara. Umumnya, relasi ini berorientasi untuk menyelesaikan tujuan atau tugas tertentu saja.

Karena itu, kelompok ini disebut juga sebagai special interest group atau kelompok kepentingan khusus.

Hubungan di dalam special interest group berputar di sekitar kepentingan dengan rentang sempit serta tujuan praktis yang tanpa adanya tujuan tersebut, kelompok ini tidak ada.

Ciri-ciri kelompok sekunder

Berdasarkan paparan di atas, terlihat bahwa salah satu ciri kelompok sekunder adalah tidak memperhitungkan kedekatan personal anggotanya. Di samping ciri utama tersebut, special interest group mempunyai karakteristik lain, di antaranya:

  • Memiliki jumlah anggota yang besar
  • Anggotanya mungkin saja tidak saling mengenal
  • Komunikasi yang dilakukan antara anggota bersifat sementara serta impersonal
  • Berupa kelompok fungsional yang kehadirannya ditujukan untuk melaksanakan tugas tertentu
  • Umumnya tidak memberikan pengaruh utama kepada anggotanya

Karena kelompok ini berorientasi tujuan tertentu yang ingin dicapai, tidak jarang kelompok tersebut tidak terbentuk lagi ketika tujuan telah berhasil diraih atau tugas sudah selesai.

Contoh kelompok sekunder

Dalam keseharian, kita sendiri mungkin terlibat dalam kelompok sosial yang sifatnya tidak personal. Namun, untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, silakan simak contoh kelompok sekunder di bawah ini!

  • Lingkungan kerja

    Hubungan di tempat kerja merupakan contoh special interest group yang mungkin paling terasa dekat dengan banyak orang.

    Interaksi dengan partner kerja, atasan, atau bawahan merupakan contoh nyata hubungan kelompok yang disatukan tujuan atau proyek tertentu. Kelompok sosial ini bertujuan menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan.

Baca juga: Melakukan Manajemen Sumber Daya Manusia secara Efektif

  • Lingkungan pendidikan atau sekolah

    Lingkungan pendidikan yang dimaksud dalam konteks ini adalah pembelajaran di kelas. Di ruang kelas guru bertugas menciptakan lingkungan serta struktur yang dapat membantu siswa belajar.

    Sementara itu, siswa perlu mengikuti seperangkat aturan dan ketentuan untuk mencapai tujuan pendidikan mereka. Saat tujuan pendidikan sudah tercapai, siswa dan guru bisa saja tidak berinteraksi lagi.

    Maka dari itu, komunitas sosial di lingkungan pendidikan atau sekolah termasuk contoh kelompok sekunder.

  • Beragam asosiasi

    Merujuk pada kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), asosiasi adalah perkumpulan orang yang mempunyai kepentingan yang sama. Tidak heran bila berbagai asosiasi memang termasuk ke dalam contoh special interest group.

    Sebagai contoh, asosiasi profesi yang merupakan perkumpulan orang dengan profesi yang sama, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan berbagai ikatan dokter, mulai dari dokter umum hingga dokter spesialis.

    Contoh lainnya adalah asosiasi internasional, yaitu organisasi internasional yang mendasari terbentuknya lembaga-lembaga internasional lintas negara dengan anggota tersebar di beberapa negara, misalnya International of Red Cross atau Palang Merah Internasional.

  • Partai politik

    Sudah jelas bahwa partai politik terdiri dari sekelompok orang yang disatukan oleh kepentingan politik.

    Jika ditilik dari latar belakangnya, anggota partai politik bisa berasal dari etnis, profesi, agama, serta komunitas yang berbeda. Namun, karena mempunyai tujuan politik yang sama, mereka membentuk satu kelompok sekunder.

    Ketika tujuan sudah tercapai atau berubah, anggota di dalam partai politik sangat mungkin tidak membentuk kelompok yang sama lagi. Bahkan, mungkin beralih ke kelompok politik lain yang mewadahi tujuan serupa.

    Begitulah esensi dari special interest group, tidak ada kedekatan emosi dan personal sehingga kelompok ini dapat terbentuk dan berakhir kapan saja tergantung pada sudah tercapai atau tidaknya tujuan.

Perbedaan kelompok sekunder dan primer

Seperti yang sudah diketahui, kelompok primer memegang peran lebih krusial dalam kehidupan seseorang. Pasalnya, kelompok ini menghadirkan ikatan emosi dalam jangka panjang serta memenuhi kebutuhan psikis manusia.

Baca juga: Mengetahui Tentang Kebutuhan Primer, Sekunder, Tersier

Sementara itu, kelompok sekunder dibuat untuk menjadi ruang pertukaran manfaat bagi para anggotanya. Orang-orang yang berada dalam satu special interest group umumnya mempunyai minat, tujuan, atau aktivitas yang sama.

Jadi, perbedaan kelompok sekunder dan primer yang utama terletak pada karakter interaksinya. Primary group bersifat lebih personal serta emosional dibandingkan dengan special interest group yang hanya digerakkan oleh kepentingan yang sama.

Meskipun begitu, bukan tidak mungkin kelompok sekunder berubah menjadi kelompok primer, misalnya, tim kerja jadi terasa seperti keluarga. Akan tetapi, untuk dapat memiliki kedekatan tersebut dibutuhkan pembangunan kultur serta leadership yang tepat.

Persamaan Kelompok Primer dan Sekunder

Jika ada perbedaan, tentunya ada persamaan. Nah, di bawah ini majoo berikan persamaan kelompok primer dan sekunder. 

  1. Keduanya saling menjalin hubungan dengan pola dan sifat yang berbeda. 
  2. Keduanya saling menghargai, saling berbagi meski bentuknya dalam wujud yang berbeda. 
  3. Keduanya terikat dalam satu kata “kelompok”. Nah, pengikatnya tergantung organisasi atau kelompok sosial yang diikuti. 
  4. Keduanya memiliki solidaritas, meskipun bentuk solidaritas keduanya pun tidak sama.

Contoh Sosialisasi Primer dan Sekunder 

Apakah kamu tahu yang dimaksud dengan contoh sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder? Contoh sosialisasi primer dan sekunder adalah hal-hal yang majoo cantumkan di bawah ini, ya. 

1. Contoh Sosialisasi Primer

Contoh sosialisasi primer adalah sosialisasi yang akan dialami seseorang pertama kali dalam keluarga ketika berumur 1-5 tahun untuk belajar menjadi anggota keluarga seperti contoh di bawah ini:

  • Seorang Ibu yang sedang mengajari anaknya umur 3 tahun belajar merangkak
  • Seorang Ayah yang sedang mengajari anaknya belajar berbicara
  • Seorang Kakek yang sedang mengajak cucunya bermain

2. Contoh Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder adalah tahapan kedua setelah sosialisasi primer. Di dalam tahap ini seseorang akan mulai dikenalkan dengan kelompok masyarakat di luar keluarganya untuk mendapatkan identitas barunya. Berikut ini terdapat contoh sosialisasi sekunder :

  • Ibu mengajak anaknya bermain di lingkungan sekitar untuk memperkenalkan anaknya dengan anak lainnya yang seumuran.
  • Ayah membiarkan anak ke sekolah sendiri dan bermain dengan temannya yang ada di lingkungan sekolah untuk melatih kemandirian.
  • Seorang guru mengajarkan murid-muridnya di kelas dan memberi penjelasan tentang tema pelajaran yang baru.

Tidak lupa, kamu juga perlu mengelola tim dengan baik. Manajemen karyawan yang terkenal rumit ini dapat disederhanakan bila kamu menggunakan aplikasi kasir online majoo. Cek selengkapnya di situs majoo.id!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo