Pengertian Kebutuhan Sekunder: Faktor dan Contohnya

Ditulis oleh Dini N. Rizeki

article thumbnail

Kebutuhan sekunder adalah penunjang kebutuhan primer

Kebutuhan sekunder adalah salah satu jenis kebutuhan manusia selain kebutuhan primer dan tersier. Pada dasarnya, memang ada banyak lagi hal-hal yang termasuk dalam kebutuhan hidup manusia. Kebutuhan ini digunakan sebagai salah satu sarana untuk bertahan hidup. 

Antara manusia yang satu dengan lainnya, kebutuhan yang dimiliki tidaklah sama persis. Yang menjadi kebutuhan anak-anak, bisa jadi tidak dibutuhkan oleh manusia dewasa. Hal-hal yang menjadi kebutuhan orang lanjut usia juga belum tentu dibutuhkan oleh remaja. 

Kebutuhan seorang pegawai kantoran mungkin berbeda dengan seorang pemilik bisnis, begitu pun kebutuhan orang yang hidup di kota besar, umumnya memiliki perbedaan dengan orang-orang yang hidup di desa atau pinggir kota. 

Bila diartikan, kebutuhan terhadap setiap hal, baik besar maupun kecil, dibutuhkan oleh manusia untuk bertahan hidup. Bisa juga didefinisikan sebagai bentuk keinginan manusia terhadap barang, benda, atau jasa yang bisa memberikan kepuasan jasmani dan rohani bagi mereka.

Kebutuhan hadir dari adanya proses internal manusia itu sendiri, namun pada kenyataannya tidak jarang mendapat pengaruh dari berbagai faktor. Dari sinilah, akhirnya muncul kategori kebutuhan. Jenis-jenis kebutuhan ini nyatanya dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan fungsinya. Ada 3 kelompok penggolongan kebutuhan yang disebut dengan kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. 

Dari namanya, bisa kamu lihat bahwa sebenarnya kebutuhan sekunder adalah hal-hal yang dibutuhkan setelah kebutuhan primer bisa dipenuhi. Namun, kenyataannya, seiring berjalannya waktu manusia semakin susah membedakan mana yang termasuk kebutuhan primer dan mana yang sekunder atau bahkan tersier. 

Ini bisa terjadi karena adanya gaya dan pola hidup yang mereka adaptasi dari perkembangan zaman. Hal-hal yang dulunya tergolong sebagai kebutuhan sekunder atau tersier mendadak berubah status menjadi kebutuhan primer alias yang paling penting.

Kali ini secara khusus kita akan membahas mengenai pengertian kebutuhan sekunder, faktornya, sampai dengan contoh kebutuhan sekunder menurut profesi yang dijalankan. 

Baca Juga: Perbedaan Debit dan Kredit yang Perlu Kamu Ketahui

Pengertian Kebutuhan Sekunder

Kata sekunder diambil dari bahasa latin “secundus”, yang artinya kedua. Dari situ, secara singkat, bisa disimpulkan bahwa pengertian kebutuhan sekunder adalah kebutuhan pendamping atau penunjang yang pemenuhannya bisa dilakukan setelah kebutuhan primer sudah terpenuhi lebih dulu. 

Sebenarnya, ada beberapa hal di dalam kebutuhan sekunder yang jika tidak terpenuhi tidak akan mengganggu kelangsungan hidup orang itu sendiri. Walau ada juga yang memang akan sedikit mengganggu jalannya kegiatan dalam hidup bila belum bisa terpenuhi. Intinya, kehidupan akan bisa dinilai menjadi lebih baik bila kebutuhan sekunder bisa terpenuhi dengan baik.

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang lebih bersifat psikologis, jadi hal-hal yang dibutuhkan biasanya berupa kemandirian, pencapaian, dan juga pengasuhan. Dulunya orang-orang akan berusaha memenuhi kebutuhan sekunder saat kebutuhan primernya sudah terpenuhi dengan baik, namun saat ini, kebanyakan kebutuhan sekunder berusaha dipenuhi oleh orang-orang karena adanya faktor impulsif untuk membeli dan memiliki barang-barang yang sebenarnya kurang penting fungsinya. 

Selain itu, kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang sifatnya subjektif. Masing-masing orang bisa berpikir dan menentukan kebutuhannya sendiri. Di sini, kebijakan manusia bisa dinilai. Apakah mereka bisa membedakan mana kebutuhan penting yang benar-benar dibutuhkan dan mana kebutuhan yang sebenarnya hanyalah keinginan atau ambisi semata. Hal ini nantinya secara otomatis akan berpengaruh juga pada kondisi keuangan. 

Baca Juga: Pentingnya Memahami Manfaat Laporan Keuangan

Faktor Kebutuhan Sekunder

Seperti yang sudah sedikit disinggung tadi, ada faktor kebutuhan sekunder yang mempengaruhi pola konsumsi seseorang, selain karena memang faktor jenis kebutuhan yang tidak sama antara satu individu dengan yang lainnya. Faktor kebutuhan sekunder tersebut, antara lain:

Faktor Lingkungan

Faktor kebutuhan sekunder yang pertama adalah dari lingkungan. Meskipun masih banyak yang belum memahami bahwa hal ini bisa sangat berpengaruh. Individu yang tinggal di lingkungan yang berbeda, akan memiliki kebutuhan sekunder yang berbeda pula.

Misalnya, orang yang tinggal di daerah dekat dengan laut, kebutuhan sekunder mereka tentunya tidak akan sama dengan orang yang tinggal di tengah kota besar. 

Faktor Perkembangan Zaman dan Teknologi

Perkembangan zaman dan teknologi adalah faktor kebutuhan sekunder berikutnya. Kedua hal ini umumnya tumbuh beriringan. Zaman yang semakin maju saling mempengaruhi dengan teknologi yang semakin berkembang dengan pesat. Dan manusia ada di tengah-tengahnya.

Hal yang paling mudah untuk dijadikan contoh adalah kepemilikan dan penggunaan smartphone. Dulu, beberapa tahun yang lalu, orang-orang belum mengenal smartphone sebagai salah satu sarana komunikasi dan hiburan. Karena itu, smartphone mungkin masih bisa dimasukkan dalam kategori kebutuhan tersier.

Namun, saat ini, hampir semua orang memiliki smartphone di rumah. Hal yang dulunya adalah kebutuhan tersier berubah status menjadi kebutuhan sekunder. Tidak sampai di situ, banyak orang yang menganggap aktivitas hidupnya sehari-hari akan terganggu jika tidak ada smartphone di genggaman. 

Faktor Agama

Agama adalah salah satu faktor kebutuhan sekunder yang mungkin bisa dijadikan sebagai landasan utama dalam menentukan penting atau tidaknya suatu barang untuk dimasukkan dalam kategori contoh kebutuhan sekunder

Kamu pasti paham bahwa secara mendasar, kebutuhan umat Islam akan memiliki perbedaan dengan umat Kristen. Umat Kristen pun kebutuhannya tidak sama dengan umat Hindu, dan seterusnya.

Ajaran agama Islam menganggap babi adalah bahan makanan yang haram untuk dikonsumsi, namun ternyata diperbolehkan dalam agama Kristen. Sesajen, mungkin tidak dikenal dalam ajaran agama Islam dan Kristen, namun menjadi sesuatu yang penting dan sakral keberadaannya dalam ajaran agama Hindu.Hal-hal seperti inilah yang secara tidak langsung mempengaruhi jenis kebutuhan sekunder masing-masing individu dan kelompok menjadi tidak sama.

Faktor Adat Istiadat

Adat istiadat dan budaya juga merupakan salah satu faktor kebutuhan sekunder yang memiliki peran penting pada pola konsumsi individunya. Di Indonesia, yang terdiri dari banyak suku dan budaya, perbedaan kebutuhan sekunder pun bisa dilihat dengan mudah.

Misalnya, ada kelompok yang menganggap bahwa pernikahan itu adalah hal sakral yang perlu dilaksanakan hanya dengan melibatkan keluarga dan kerabat dekat. Namun, ada juga yang menganggap bahwa yang namanya menikah harus diperingati dengan perayaan besar yang bahkan pelaksanaan dan upacara tradisinya bisa berlangsung selama berhari-hari. Dalam hal ini, maka kebutuhan sekundernya pun akan berbeda. 

Contoh kebutuhan sekunder masing-masing orang tidaklah sama

Contoh Kebutuhan Sekunder

Setelah kamu mengetahui dan memahami pengertian kebutuhan sekunder dan juga faktor kebutuhan sekunder yang berpengaruh pada aktivitas kehidupan masing-masing individu atau kelompoknya, maka sekarang kita akan memberikan beberapa contoh kebutuhan sekunder itu sendiri. 

Contoh kebutuhan sekunder bisa dibagi menjadi dua jenis. Pertama, kebutuhan dalam pemenuhan jasmani, yang biasanya benda-benda berbentuk fisik atau sesuatu yang berwujud. Kedua, kebutuhan dalam bentuk pemenuhan rohani.

Contoh Kebutuhan Sekunder dalam Pemenuhan Jasmani

Alat Elektronik

Alat elektronik memang pada dasarnya hanyalah kebutuhan penunjang dalam kehidupan manusia. Walaupun memang penggunaannya bisa membantu manusia menyelesaikan tugasnya dengan mudah dan praktis. Sehingga waktu yang dibutuhkan juga bisa lebih efektif. 

Contoh kebutuhan sekunder dalam hal ini antara lain:

  • Televisi
  • Laptop
  • Mesin cuci
  • Setrika
  • Kulkas

Baca Juga: 5 Merek Produk Elektronik Lokal untuk Kebutuhan Kafe

Alat Komunikasi

Sebenarnya, fungsi alat komunikasi di sini hampir sama dengan alat elektronik yang tadi sudah sempat dijelaskan. Alat komunikasi ini bisa dibilang tidak termasuk barang yang benar-benar penting, namun jika tidak ada, nyatanya kegiatan hidup manusia bisa terhambat. Contohnya: smartphone.

Perlengkapan Rumah Tangga

Dalam hal ini, adanya peralihan dari kebutuhan tersier menjadi sekunder juga bisa terlihat dengan jelas. Dulu, ada beberapa peralatan atau perlengkapan rumah tangga yang jika tidak dimiliki, orang tersebut hidupnya akan baik-baik saja. 

Saat ini, tidak adanya alat-alat tersebut di rumah akan membuat sebagian orang menjadi bingung, tidak nyaman, sampai panik. Jadi, bisa dibilang bahwa contoh kebutuhan sekunder alat rumah tangga ini akan membuat hidup jadi lebih aman dan nyaman bila terpenuhi dengan baik. 

Contohnya:

  • Kompor gas
  • Kursi dan meja makan
  • Kipas angin
  • Oven atau microwave

Alat Transportasi

Alat transportasi yang dimaksud di sini adalah kendaraan pribadi. Sama seperti perabotan rumah tangga, dulunya kendaraan pribadi mungkin hanyalah barang yang ada dalam kelompok kebutuhan tersier, yang jika tidak dimiliki pun tidak akan membawa pengaruh apa-apa.

Bedanya, saat ini, orang akan kesusahan jika tidak memiliki kendaraan pribadi. Misalnya jarak dari rumah dan tempat kerja yang cukup jauh membuat mereka merasa membutuhkan sepeda motor agar bisa lebih cepat sampai dan tidak lelah. 

Contoh Kebutuhan Sekunder dalam Pemenuhan Rohani 

Hiburan

Kebutuhan sekunder akan bentuk hiburan masing-masing orang memang tidak sama. Setiap orang butuh sesuatu yang bisa menghibur mereka, membuat mereka merasa tenang, santai, bahkan tertawa kencang.

Contohnya:

  • Playstation bagi para pecinta game
  • Karaoke bagi yang suka bernyanyi

Olahraga

Sama halnya dengan hiburan, ada sebagian orang yang menganggap bahwa kegiatan olahraga adalah suatu kebutuhan sekunder yang harus terpenuhi. Selain untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, orang-orang tersebut sudah menjadikan olahraga sebagai suatu kebutuhan sehari-hari yang mirip dengan kebiasaan (habit). 

Contoh kebutuhan sekunder dalam olahraga:

  • Membeli road bike untuk yang gemar berolahraga sepeda
  • Membeli sepatu jogging atau sepatu khusus untuk olahraga lainnya
  • Datang ke tempat pilates atau yoga

Rekreasi atau Berwisata

Salah satu contoh kebutuhan sekunder yang mungkin disetujui oleh semua orang mungkin adalah rekreasi. Piknik, tamasya, wisata, liburan, jalan-jalan, apa pun namanya, intinya tetap sama, Tujuannya untuk melepas penat, menghindari stress, dan mendapatkan kesenangan dengan melihat atau mendatangi tempat yang berbeda dengan yang biasa didatangi setiap harinya. 

Bentuk rekreasi yang dilakukan masing-masing orang pun tidak sama. Ada yang mungkin lebih suka mendatangi lokasi yang dekat dengan alam, seperti gunung, air terjun, atau pantai. Ada juga yang lebih senang berjalan-jalan di mal atau pusat perbelanjaan atau malah city tour. Semuanya tergantung dari keinginan dan budget dana masing-masing.

Surat Kabar

Banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa surat kabar adalah contoh kebutuhan sekunder juga. Mengetahui informasi atau berita paling up to date diperlukan oleh manusia sebagai salah satu penyeimbang hidupnya. 

Dulu, orang-orang mendapatkan surat kabar secara fisik, sekarang lebih banyak yang mencarinya dalam bentuk digital, meskipun surat kabar fisik masih beredar luas. 

Baca Juga: Apa itu Laporan Keuangan? Yuk, Pahami Sama-sama!

Contoh Kebutuhan Sekunder Menurut Profesi

Selain beberapa contoh kebutuhan sekunder yang sudah kamu ketahui tadi, ternyata ada juga contoh kebutuhan sekunder menurut profesi. Maksudnya adalah menentukan apa saja kebutuhan sekunder seseorang berdasarkan profesinya atau apa yang dia kerjakan setiap hari.

Contoh kebutuhan sekunder menurut profesi tersebut, antara lain:

  • Seorang penjahit membeli mesin jahit keluaran terbaru untuk menunjang pekerjaannya, agar bisa lebih cepat menyelesaikan pesanan pelanggan.
  • Nelayan membeli jaring ikan yang baru dan lebih besar agar hasil tangkapan ikannya bisa lebih banyak.
  • Pemilik usaha katering memenuhi kebutuhannya akan peralatan memasak yang lebih canggih dan efisien.
  • Pebisnis berlangganan aplikasi pengelolaan bisnis agar mempermudah pekerjaannya. 
  • Pegiat UMKM membeli laptop dan kamera agar bisa memulai digitalisasi bisnis pada usaha yang dijalankan. 

Baca Juga: Langkah UMKM Go International dengan Go Digital

Pada dasarnya, kebutuhan sekunder adalah pendamping, dengan kata lain kembali lagi kepada makna awalnya yaitu sebagai penunjang. Jika dalam perkembangannya, ternyata ada sebagian orang yang menganggap hidup akan menjadi lebih susah dan ribet tanpa adanya hal tersebut, itu adalah sesuatu yang wajar. 

Itu artinya orang-orang tersebut memahami bahwa ada beberapa hal yang merupakan contoh kebutuhan sekunder bisa membuat hidup mereka menjadi lebih nyaman, aman, dan tenang. 

Bila dilihat dari contoh kebutuhan sekunder menurut profesi tadi, penggunaan aplikasi keuangan majoo memang sudah menjadi kebutuhan sekunder bagi para pebisnis seperti kamu yang menyukai hal-hal praktis dan bisa mempermudah pekerjaan. Dengan begitu, pengembangan bisnis juga akan memiliki peluang yang lebih besar. Kamu sudah menjadikan majoo sebagai kebutuhan bisnismu kan? 

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo