Dalam dunia bisnis, konsep konglomerasi telah menjadi topik yang menarik dan relevan. Konglomerasi adalah kepemilikan dan pengelolaan berbagai bisnis yang berbeda dalam satu entitas dan banyak perusahaan besar di seuruh dunia menggunakan strategi ini.
Artikel ini akan membahas dengan lebih mendalam tentang pengertian, manfaat, hingga contoh konglomerasi. Tak perlu berlama-lama lagi, yuk, simak, ya!
Apa Itu Konglomerasi?
Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, terdapat istilah konglomerasi dan perusahaan konglomerasi. Agar kamu memahami keduanya, berikut ini penjelasannya, ya.
Konglomerasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi satu perusahaan atau kelompok entitas memiliki berbagai jenis bisnis atau usaha yang berbeda, semuanya dikelola dan dikendalikan oleh entitas yang sama. Yang perlu diperhatikan adalah, usaha-usaha yang dimiliki oleh konglomerasi ini tidak selalu berkaitan erat atau saling terkait dalam industri yang sama.
Konglomerasi sering kali terbentuk melalui akuisisi, di mana perusahaan utama membeli perusahaan lain yang beroperasi di sektor yang berbeda atau melalui strategi diversifikasi yang kuat.
Sebagai contoh, konglomerasi ini terjadi ketika satu perusahaan atau kelompok entitas memiliki bisnis di bidang teknologi, makanan, properti, energi, dan layanan keuangan, tetapi semua bisnis ini terintegrasi ke dalam satu entitas utama. Bisa dikatakan, bahwa perusahaan yang sama memiliki kontrol atas berbagai macam bisnis yang mungkin tidak memiliki hubungan langsung satu sama lain, ya.
Perusahaan konglomerasi adalah jenis entitas bisnis yang secara aktif mengelola beberapa anak perusahaan atau unit bisnis yang beroperasi di berbagai sektor industri. Perusahaan konglomerasi mengambil pendekatan strategis untuk menciptakan portofolio bisnis yang beragam. Tujuan utama dari perusahaan konglomerasi adalah mengurangi risiko bisnis dengan tidak terlalu bergantung pada satu sektor atau pasar tertentu.
Perusahaan konglomerasi biasanya memiliki kepemilikan yang signifikan atau sepenuhnya pada anak perusahaannya, tetapi seringkali membiarkan anak perusahaan tersebut beroperasi secara mandiri. Artinya, setiap anak perusahaan mungkin memiliki manajemen dan operasi yang terpisah.
Dalam praktiknya, perusahaan konglomerasi dapat berinvestasi dalam berbagai sektor ekonomi seperti manufaktur, jasa keuangan, teknologi, properti, makanan, dan masih banyak lagi. Tentunya hal ini akan membantu mereka menciptakan keragaman dalam pendapatan dan mendiversifikasi risiko yang terkait dengan fluktuasi pasar.
Baca Juga: Pengusaha Adalah: Pengertian, Macam, dan Contohnya
Konsep Konglomerasi
Konglomerasi dapat termanifestasi dalam dua konsep yang berbeda yaitu sebagai perusahaan induk dan sebagai penyokong gurita bisnis. Apa maksudnya? Yuk, simak penjelasannya, ya!
1. Konglomerasi Perusahaan Induk
Konglomerasi perusahaan induk mengacu pada situasi sebuah perusahaan yang memiliki berbagai anak perusahaan atau unit bisnis dari berbagai sektor atau industri berbeda. Di sini, perusahaan induk memiliki kepemilikan mayoritas atau kendali penuh atas anak perusahaannya, tetapi anak perusahaan tersebut mungkin beroperasi secara independen.
Contoh dari konsep ini yaitu sebuah perusahaan konglomerasi memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, real estate, F&B (Food and Beverage), dan layanan keuangan, semuanya berada dalam satu entitas tetapi dengan manajemen terpisah. Perusahaan induk ini menciptakan portofolio bisnis yang beragam dan mengelola variasi risiko di bisnis berbeda.
2. Konglomerasi Penyokong Gurita Bisnis
Konglomerasi sebagai penyokong gurita bisnis ialah peran konglomerasi dalam mendukung dan memfasilitasi pertumbuhan dan diversifikasi bisnis di dalam dan luar kelompoknya sendiri. Maksudnya, konglomerasi berperan sebagai entitas yang memberikan modal, keahlian, dan sumber daya kepada berbagai bisnis yang beroperasi di bawahnya atau bahkan berinvestasi di luar entitas induknya, ya.
Sebagai contoh, nih, sebuah konglomerasi memiliki bisnis di bidang energi dapat berinvestasi dalam perusahaan startup teknologi energi yang lebih kecil untuk mendukung inovasi dan pertumbuhan industri tersebut. Dari sinilah diketahui bahwa konglomerasi dapat menjadi penyokong gurita bisnis yang membantu berbagai usaha untuk berkembang dan mencapai potensi maksimal mereka.
Kedua konsep konglomerasi ini mencerminkan kompleksitas dan fleksibilitas dalam strategi bisnis modern karena mereka mendiversifikasi risiko untuk pertumbuhan lintas sektor bisnis.
Baca Juga: Ecopreneur: Pengusaha yang Berfokus pada Lingkungan
Manfaat Konglomerasi
Konglomerasi adalah strategi bisnis yang melibatkan kepemilikan dan operasi di berbagai sektor bisnis serta membawa beragam manfaat signifikan. Berikut ini manfaat konglomerasi yang perlu kamu ketahui, yakni:
Melindungi Aset Pribadi Milik Perusahaan
Salah satu manfaat konglomerasi adalah melindungi aset pribadi milik perusahaan. Dalam struktur konglomerasi, aset perusahaan dalam satu sektor bisnis dapat diisolasi dari aset di sektor lain. Jadi, jika salah satu unit bisnis mengalami masalah hukum atau keuangan, aset dari unit bisnis lainnya tidak akan terlibat dalam proses hukum atau risiko keuangan tersebut.
Melindungi Perusahaan Inti dari Kebangkrutan
Dalam kasus kebangkrutan salah satu anak perusahaan, perusahaan konglomerasi dapat memisahkan dan melindungi perusahaan inti atau unit bisnis lain yang menguntungkan dari dampak kebangkrutan tersebut. Oleh karena itu, manfaat strategi konglomerasi yaitu memungkinkan perusahaan konglomerasi untuk menjaga kelangsungan operasional bisnis yang lebih vital.
Mengurangi Risiko Anak Perusahaan Gagal Bayar
Dalam situasi anak perusahaan mengalami kesulitan keuangan, perusahaan konglomerasi memiliki kemampuan untuk memberikan dukungan finansial atau sumber daya dari anak perusahaan lainnya. Hal ini dapat membantu anak perusahaan gagal bayar atau mengalami kebangkrutan yang bisa berdampak pada kesehatan finansial keseluruhan perusahaan, ya.
Membatasi Beban Perusahaan Induk atas Kewajiban Keuangan dan Hukum
Perusahaan konglomerasi sering memiliki struktur hukum yang memisahkan kewajiban perusahaan induk dari anak perusahaan. Jadi, jika salah satu anak perusahaan terlibat dalam masalah hukum atau harus menanggung kewajiban keuangan yang besar, perusahaan induk tidak secara otomatis terlibat atau bertanggung jawab atas kewajiban tersebut.
Menurunkan Biaya Modal atau Cost of Capital
Perusahaan konglomerasi memang memiliki beragam bisnis sehingga bisa mengurangi biaya modal atau cost of capital. Strategi konglomerasi ini tentunya dapat mengurangi risiko investasi keseluruhan, sehingga meminimalisir biaya pinjaman dan memperoleh akses pembiayaan bunga yang lebih rendah.
Diversifikasi Pendapatan dan Laba
Konglomerasi dapat menciptakan diversifikasi pendapatan dan laba. Bisa dikatakan, bahwa ketika satu sektor bisnis mengalami fluktuasi atau penurunan performa, pendapatan dan laba dari sektor lainnya dapat menjaga stabilitas keuangan keseluruhan perusahaan.
Meningkatkan Kapabilitas Manajemen
Dalam perusahaan konglomerasi, manajemen memiliki peluang untuk mengembangkan keahlian yang lebih luas karena mereka harus mengelola berbagai bisnis dengan karakteristik yang berbeda, sehingga dapat meningkatkan kapabilitas manajemen perusahaan.
Konglomerasi membawa berbagai manfaat, termasuk perlindungan aset, pengurangan risiko, efisiensi keuangan, dan diversifikasi pendapatan. Manfaat-manfaat ini menjadikan konglomerasi sebagai strategi bisnis yang menarik bagi perusahaan yang ingin mengurangi risiko, meningkatkan kinerja keuangan, dan memperoleh keunggulan kompetitif dalam lingkungan bisnis yang berubah-ubah.
Baca Juga: 25 Daftar Perusahaan Terbesar di Indonesia, Siapa Saja?
Contoh Perusahaan Konglomerasi
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki sejumlah perusahaan konglomerasi yang berperan penting dalam berbagai sektor ekonomi. Contoh perusahaan konglomerasi yang terkenal di Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Lippo Group
Lippo Group adalah salah satu perusahaan konglomerasi terkenal di Indonesia. Perusahaan ini memiliki berbagai jenis sektor bisnis, antara lain sektor properti, ritel, keuangan, kesehatan, dan media. Lippo Group terkenal karena portofolio bisnisnya yang beragam, termasuk pusat perbelanjaan, rumah sakit, universitas, dan bank. Keberagaman bisnis ini membantu mereka menciptakan stabilitas pendapatan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
2. Astra International
Astra International adalah perusahaan konglomerasi yang bergerak dalam sektor otomotif, pertambangan, dan agrobisnis. Mereka memiliki anak perusahaan seperti Toyota Astra Motor, United Tractors, dan Astra Agro Lestari. Astra International telah berhasil menggabungkan berbagai bisnis ini dalam portofolio mereka, sehingga menjadikannya salah satu perusahaan terbesar dan paling sukses di Indonesia.
3. Salim Group
Salim Group yang dimiliki keluarga Liem Sioe Liong ini merupakan perusahaan konglomerasi dengan berbagai sektor bisnis, antara lain sektor makanan dan minuman (Indofood), properti, telekomunikasi, dan infrastruktur. Melalui anak perusahaannya, Salim Group telah menjadi salah satu perusahaan konglomerasi yang berperan penting dalam ekonomi Indonesia.
4. Bakrie Group
Bakrie Group adalah perusahaan konglomerasi yang memiliki bisnis di berbagai sektor, antara lain sektor pertambangan, energi, agrobisnis, dan properti. Mereka memiliki anak perusahaan seperti PT Bumi Resources Tbk dan PT Energi Mega Persada Tbk. Bakrie Group adalah contoh lain dari perusahaan konglomerasi yang mengelola bisnis dengan fokus yang berbeda, ya.
5. Sinar Mas Group
Contoh perusahaan konglomerasi terakhir yaitu Sinar Mas Group. Perusahaan ini telah menjadi salah satu perusahaan konglomerasi terbesar di Indonesia yang memiliki beragam sektor bisnis, antara lain sektor pulp dan kertas, agrobisnis, properti, dan jasa keuangan. Melalui anak perusahaan seperti Asia Pulp & Paper (APP) dan Golden Agri-Resources (GAR), Sinar Mas Group beroperasi secara global dalam sejumlah bisnis yang berbeda.
Indonesia memiliki sejumlah perusahaan konglomerasi yang sukses dalam mengelola bisnis di berbagai sektor ekonomi. Contoh-contoh perusahaan konglomerasi di atas menunjukkan bagaimana perusahaan konglomerasi di Indonesia menerapkan strategi diversifikasi bisnis untuk menciptakan stabilitas, pertumbuhan, dan keberlanjutan dalam lingkungan bisnis yang beragam. Dengan fokus pada berbagai bidang usaha, perusahaan konglomerasi ini berperan penting dalam perkembangan ekonomi Indonesia.
Kesimpulan
Nah, setelah membaca penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa konglomerasi adalah strategi bisnis memiliki beragam manfaat untuk menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks. Dengan diversifikasi bisnis dan perlindungan aset yang optimal, konglomerasi bisnis ini dapat meminimalisir risiko bisnis, meningkatkan efisiensi bisnis, dan menciptakan peluang pertumbuhan bisnis yang lebih besar.
Namun, pengelolaan berbagai bisnis dalam satu entitas ini tentunya memerlukan penggunaan teknologi yang efektif untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan dan efisiensi operasional. Nah, kamu bisa menggunakan aplikasi majoo, lho!
Ketika kamu memiliki bisnis dan terdapat beberapa cabang bisnis, aplikasi majoo akan sangat membantumu. Mengapa demikian? Pasalnya, aplikasi majoo adalah aplikasi wirausaha online berbasis cloud storage yang bisa mengelola operasional bisnis antar cabang. Adanya fitur yang bisa mengelola operasional antara cabang ini tentunya akan memudahkan kamu dalam mengakses, menyimpan, dan berbagi informasi antar cabang di bisnismu.
Penggunaan aplikasi majoo juga dapat mengoptimalkan kinerja bisnis antar cabang, membantu bisnismu menjadi lebih responsif terhadap peluang dan tantangan bisnis yang cepat berubah saat ini.
Jadi, enggak perlu ragu lagi untuk menggunakan aplikasi majoo, bukan? Yuk, berlangganan segera!
Sumber Data:
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2023/08/25/konglomerasi-adalah