Program Kredit Usaha Rakyat: Pengertian dan Cara Pengajuan

Ditulis oleh Andiana Moedasir

article thumbnail

Pahami pengertian dan tujuan penyediaan program kredit usaha rakyat oleh pemerintah bagi UMKM.

Kamu mungkin sering mendengar istilah Kredit Usaha Rakyat, yang biasa disingkat KUR. Istilah ini sudah sejak lama beredar di kalangan masyarakat dan sudah banyak membantu siapa saja yang membutuhkan kredit usaha.

Sekarang majoo akan ajak kamu membaca artikel tentang kredit usaha rakyat ini. Siapa tahu, nanti kamu bisa mendapatkan kredit yang diharapkan.

Hampir setiap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki masalah yang sama saat hendak membangun usahanya, yaitu masalah penambahan modal. Mungkin Majoopreneurs juga merasakan hal yang sama?

Memang sudah terlihat seperti masalah klasik yang dialami para pengusaha UMKM. Tidak bisa dielakkan, tambahan modal usaha itu ibarat amunisi bagi pengusaha UMKM untuk bisa melebarkan sayap bisnisnya. 

Inilah saatnya kamu mengetahui program pemerintah bernama kredit usaha rakyat atau KUR. Program rilisan pemerintah ini memang bertujuan untuk memberdayakan usaha UMKM.

Termasuk di dalamnya adalah usaha menciptakan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan sehingga nantinya dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

Jika melihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sedikitnya ada 64 juta unit UMKM yang ada di Indonesia saat ini. 

Angka tersebut berarti bahwa 99,9 persen usaha yang beroperasi di Indonesia adalah UMKM. Saat ini, suku bunga KUR mencapai angka 6% per tahun. 

Apa Itu Kredit Usaha Rakyat?

Mengutip dari laman KUR Kemenko Perekonomian, Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan. 

Program KUR dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, pemerintah menerbitkan Instruksi Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM.

Program KUR secara resmi diluncurkan pada tanggal 65 November 2007. Pembiayaan yang disalurkan KUR bersumber dari dana perbankan atau lembaga keuangan yang merupakan Penyalur KUR. 

Dana yang disediakan berupa dana keperluan modal kerja serta investasi yang disalurkan kepada pelaku UMKM individu atau perseorangan, badan usaha, dan/atau kelompok usaha yang memiliki usaha produktif dan layak, tapi belum memiliki agunan tambahan atau feasible tapi belum bankable. 

Baca Juga: Contoh Neraca Saldo Untuk Pebisnis Pemula 

Tujuan Kredit Usaha Rakyat

Selain memberikan modal, tujuan KUR adalah menciptakan lapangan pekerjaan. Berdasarkan data dari BPS, kontribusi penyerapan tenaga kerja di UMKM sebesar 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja di Indonesia. 

Itu sebabnya, pemerintah menerbitkan berbagai kebijakan dalam pengembangan serta pemberdayaan untuk meningkatkan daya saing UMKM.

Beberapa kebijakan pengembangan serta pemberdayaan yang dimaksud dapat berupa:

  • Pengembangan kewirausahaan
  • Peningkatan akses pada sumber pembiayaan
  • Peningkatan pasar produk UMKM
  • Reformasi regulasi dari UMKM

Bunga KUR dan Plafonnya

Kemenko Perekonomian menetapkan beberapa perubahan yang menguntungkan para pelaku usaha yang hendak memanfaatkan KUR:

Suku bunga 6 persen per tahun

Total plafon KUR ditingkatkan dari Rp140 triliun menjadi Rp190 triliun pada tahun 2020 dan akan ditingkatkan bertahap sampai dengan Rp325 triliun di tahun 2024

Peningkatan plafon KUR Mikro dari Rp25 juta menjadi Rp50 juta per debitur

Perubahan pada total akumulasi plafon KUR Mikro untuk sektor perdagangan yang awalnya Rp100 juta berubah menjadi Rp200 juta. 

Skema Penyaluran KUR

Untuk saat ini, ada tiga skema penyaluran KUR. Pertama adalah penyaluran langsung dari bank pelaksana kepada UMKM. 

Kedua, penyaluran tidak langsung melalui lembaga linkage dengan pola executing. Ketiga adalah penyaluran tidak langsung melalui lembaga linkage dengan pola channeling

Linkage program pola executing merupakan sebuah model pembiayaan yang diberikan Bank Umum Syariah (BUS) kepada Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS).

Skema pembiayaan linkage program pola executing ini dioperasikan dengan menggunakan prinsip akad mudharabah. 

Sementara pembiayaan pola channeling adalah pembiayaan yang diberikan bank kepada UMKM melalui lembaga linkage yang berperan sebagai agen/wali. 

Koperasi Sekunder, Koperasi Primer (Koperasi SImpan Pinjam, Unit Simpan Pinjam Koperasi), Kelompok Usaha, Lembaga Keuangan Non Bank, Bank Perkreditan Rakyat/Syariah (BPR/BPRS), Badan Kredit Desa (BKD), Baitul Mal Wa Tanwil (BMT), dan Lembaga Keuangan Mikro adalah lembaga yang termasuk ke dalam linkage itu. 

Sebelum Majoopreneurs mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) ini, ada baiknya mengetahui jenis-jenis KUR yang ada. Setelah mengetahui jenis KUR tersebut, kamu bisa mengetahui dengan tepat jenis KUR yang sesuai dengan kebutuhan.

Alasannya karena KUR memiliki banyak jenis dan setiap bank menyalurkan KUR yang berbeda. 

Jenis KUR yang berlaku di Indonesia adalah KUR Mikro, KUR Retail, dan KUR TKI. Semua jenis KUR ini memiliki sistem, besaran kredit, dan segmen berbeda. 

Jenis Kredit Usaha Rakyat

Di bawah ini adalah jenis KUR yang ada di Indonesia. 

KUR MIKRO

Sesuai dengan namanya, jenis kredit usaha rakyat ini memang ditargetkan untuk usaha kecil berskala mikro. Besar modal atau plafon kreditnya dibatasi maksimal Rp25 juta. 

Namun besaran maksimal pinjaman KUR Mikro ini bisa saja berbeda, tergantung dari aturan bank pelaksana penyedia KUR.

KUR Mikro ini memang menyasar jenis usaha kecil yang dinilai produktif dan prospektif dari sisi profit. Pelaku usahanya diharapkan dapat membayar cicilan kredit dalam waktu yang disepakati dengan pihak bank, bisa per bulan atau per tahun. 

Untuk waktu pelunasan dana pinjaman, ada dua kategori yang umumnya diberikan kepada debitur yaitu tiga tahun untuk usaha kredit modal kerja dan lima tahun untuk usaha kredit investasi. 

Syarat untuk mendapatkan dana KUR Mikro yang harus dipenuhi calon debitur (peminjam) antara lain:

  • Pelaku usaha memang benar dan serius menjalankan usahanya dalam tiga bulan terakhir
  • Pelaku usaha pernah mengikuti pelatihan kewirausahaan dan bersertifikat
  • Usaha yang dijalankan termasuk kategori produktif dan layak

KUR RETAIL

Dari sisi jumlah pinjaman, KUR Retail lebih besar dari yang didapatkan di KUR Mikro. Pinjaman modal yang bisa diterima maksimal sebesar Rp500 juta. 

Itu sebabnya, segmen yang disasar oleh KUR Retail lebih kepada kalangan menengah yang memiliki potensi membayar cicilan dengan bunga flat atau anuitas setara. 

Anuitas bisa diartikan sebagai cicilan pembayaran atau penerimaan yang tetap jumlahnya saat dibayar atau diterima selama jangka waktu tertentu.

Agak berbeda dengan KUR Mikro, jangka waktu pinjaman untuk KUR Retail pun lebih longgar. Paling lama empat tahun untuk kredit pembiayaan modal kerja dan lima tahun untuk pembiayaan investasi. 

Syarat untuk memperoleh KUR Retail hampir sama dengan KUR Mikro dengan sedikit tambahan, yaitu adanya agunan atau pinjaman. 

KUR TKI (Tenaga Kerja Indonesia)

KUR TKI merupakan bantuan permodalan dari pemerintah kepada tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. 

Kredit ini digulirkan agar dapat digunakan sebagai modal awal TKI untuk melakukan perjalanan ke negara tujuan tempatnya bekerja. 

Terkait KUR TKI, pemerintah melalui jalur APBN telah menjalankan struktur dengan pemerataan alokasi, distribusi dan stabilisasinya. Tujuannya agar bantuan modal ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara adil.

Nominal yang bisa diterima calon TKI dari KUR ini maksimal Rp25 juta dengan tingkat suku bunga 7 persen per tahun. Waktu pengembaliannya maksimal tiga tahun dari pencairan pinjaman. 

Dokumen yang dibutuhkan seorang TKI untuk mendapatkan KUR adalah KTP, KK, surat keterangan domisili, paspor, surat keterangan sehat dari dokter, dan surat perjanjian kontrak kerja dari negara penempatan yang dirilis oleh Pelaksana Penempatan TKI Swasta. 

 Cermati syarat dan kriteria penerima KUR agar pengajuanmu tidak ditolak oleh penyedia layanan kredit usaha rakyat.

Kriteria Penerima KUR dan Sektor Usaha

Kriteria penerima KUR yang diprioritaskan adalah:

  • Usaha mikro, kecil, dan menengah
  • Calon TKI yang akan bekerja di luar negeri
  • Calon pekerja magang di luar negeri
  • Anggota keluarga dari karyawan yang berpenghasilan tetap atau bekerja sebagai TKI
  • Pekerja yang terkena PHK
  • UMKM di wilayah perbatasan dengan negara lain
  • TKI yang pernah bekerja di luar negeri
  • Kelompok usaha seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Gabungan Kelompok Tani dan Nelayan (Gapoktan), dan kelompok usaha lainnya.

Sektor Usaha Penerima KUR:

  • Sektor pertanian (termasuk tanaman pangan, tanaman hortikultura, peternakan, dan perkebunan)
  • Perdagangan (termasuk kuliner dan pedagang eceran)
  • Pembiayaan calon TKI di luar negeri
  • Pembiayaan calon pekerja magang di luar negeri 
  • Sektor perikanan (termasuk penangkapan dan pembudidayaan ikan)
  • Industri pengolahan (termasuk industri kreatif di bidang periklanan, fashion, film, video, animasi, dan alat mesin pendukung kegiatan ketahanan pangan)
  • Jasa-jasa (sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan, jasa perusahaan, sektor jasa pendidikan, sektor real estate, jasa kemasyarakatan, pergudangan, sektor transportasi, sektor komunikasi, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya)

Baca Juga: Memahami Definisi dan Contoh Aktiva dalam Dunia Bisnis 

Syarat Pinjam KUR BRI

Contoh kredit usaha rakyat yang bisa dipilih adalah program KUR dari BRI. Bank tertua di Indonesia ini telah menjadi salah satu penyalur KUR dengan target penyaluran dana terbesar. 

Hingga akhir Mei 2020, penyaluran KUR BRI senilai Rp47,4 triliun kepada lebih dari 1,7 juta pelaku UMKM.

Dibandingkan bank lain, produk KUR BRI paling lengkap, mulai dari Mikro hingga TKI. Semakin menarik karena KUR BRI online melalui channeling online mampu menggandeng Grab, Gojek, Shopee, dan Tokopedia. 

KUR Mikro BRI

KUR Mikro BRI adalah kredit modal kerja atau kredit investasi paling terkenal dengan plafon sampai dengan Rp50 juta per debitur dengan tenor maksimal 3 tahun untuk modal kerja dan 5 tahun untuk kredit investasi. 

Persyaratan KUR Mikro BRI pada tahun 2020 sebagai berikut.

  • Individu atau perorangan yang punya usaha produktif dan layak.
  • Telah aktif menjalankan usaha minimal 6 bulan.
  • Tidak sedang menerima kredit dari perbankan, kecuali KPR, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan kartu kredit.
  • Syarat administrasi: Identitas berupa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan surat izin usaha.
  • Tidak dipungut biaya provisi dan administrasi.
  • Tenor KMK maksimal 3 tahun, sedangkan kredit investasi 5 tahun.

KUR Ritel BRI

Kredit ini diberikan kepada debitur yang punya usaha produktif dan layak dengan plafon hingga Rp500 juta per debitur. Tenor KUR Ritel maksimal 4 tahun sebagai kredit modal kerja, dan 5 tahun sebagai kredit investasi.

Persyaratan KUR Ritel BRI adalah sebagai berikut.

  • Memiliki usaha produktif dan layak dibiayai.
  • Telah aktif menjalankan usaha minimal 6 bulan.
  • Tidak sedang menerima kredit dari perbankan, kecuali KPR, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan kartu kredit.
  • Memiliki Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) atau surat izin usaha lain yang dapat dipersamakan.
  • Tenor KMK 4 tahun, dan kredit investasi maksimal 5 tahun.
  • Tidak dipungut biaya provisi dan administrasi.
  • Agunan sesuai ketentuan bank.

KUR TKI BRI

KUR TKI diberikan untuk membiayai keberangkatan calon TKI ke negara penempatan dengan plafon sampai dengan Rp25 juta dengan tujuan Singapura, Hongkong, Taiwan, Brunei, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia.

Persyaratan KUR TKI BRI adalah sebagai berikut.

  • Individu calon TKI yang akan berangkat bekerja ke negara penempatan (Singapura, Hong Kong, Taiwan, Brunei, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia).
  • Syarat administrasi: KTP dan KK, perjanjian kerja dengan pengguna jasa, perjanjian penempatan, paspor, visa, dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan.
  • Tidak dipungut biaya provisi dan administrasi.
  • Jangka waktu maksimal 3 tahun atau sesuai kontrak kerja.

Kesimpulan

Jika usahamu membutuhkan tambahan modal, pastikan bisa usahamu termasuk usaha produktif, seperti pertanian, kuliner, kerajinan, hingga usaha jasa. 

Jangan lupa siapkan dokumen dan berkas lengkap untuk pengajuan kredit usaha rakyat yang sudah kamu pilih. Datangi bank penyalur dan ikuti prosedur untuk mendapatkan KUR tersebut. 

Semoga dengan adanya artikel tentang kredit usaha rakyat ini, kamu bisa mempertimbangkan langkah dan pilihan permodalan yang dibutuhkan. 

Jangan ragu untuk berkembang. Ada majoo dengan aneka artikel menarik lainnya yang bisa membuka wawasanmu agar bisnismu semakin bersinar. 

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo