Apa Itu Open Order dalam Bisnis Online?

Pernahkah kamu mendengar istilah open order? Istilah ini sering digunakan dalam operasional bisnis online. Open order membuka kesempatan bagi pelanggan untuk melakukan pemesanan atau pembelian produk atau layanan yang mereka inginkan saat itu. 

Secara singkat, arti open order adalah suatu produk atau barang tersebut sudah siap untuk dipesan oleh customer. Penerapan open order biasanya dilakukan oleh pemilik bisnis online untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis. 

Pengertian Open Order dalam Bisnis Online

Jadi, apa itu open order? Open order adalah istilah dalam bahasa Inggris. Terdiri dari kata "Open" yang berarti terbuka atau buka, dan "Order" yang berarti pesanan atau orderan. 

Secara sederhana, arti open order adalah pesanan yang masih dibuka atau aktif. Ketika sebuah online shop menggunakan status open order, artinya barang atau produk yang mereka jual sudah tersedia. Mereka siap menerima pesanan dan mengirimkannya kepada konsumen.

Lebih lengkapnya begini, dalam status open order, konsumen dapat melakukan pemesanan atau pembelian. Penjual akan mengambil langkah-langkah untuk memproses pesanan tersebut, seperti verifikasi informasi pembeli, persiapan produk, dan pengaturan pengiriman.

Dengan adanya open order, konsumen dapat mengamankan pesanan mereka dan menunggu hingga barang atau layanan tersedia untuk dikirimkan. Ini memberikan fleksibilitas kepada konsumen dan meningkatkan peluang penjualan bagi penjual.

Namun, perlu diingat bahwa open order adalah konsep yang memiliki batas waktu. Jika jumlah pesanan sudah mencapai batas maksimum atau barang telah habis, status pesanan akan berubah menjadi closed order. Artinya penjual tidak lagi menerima pesanan untuk saat itu. Untuk dapat memesan lagi, konsumen harus mau menunggu hingga status pesanan berubah kembali menjadi open order. 

Baca Juga: Pre Order adalah: Pengertian, Sistem, hingga Keuntungannya

Kenapa Bisnis Online Perlu Menerapkan Konsep Open Order?

Bisnis online perlu menerapkan konsep open order karena memiliki beberapa manfaat yang penting. Dengan menggunakan konsep open order, pemilik bisnis online dapat memaksimalkan ketersediaan produk, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mengoptimalkan potensi penjualan.

Beberapa alasan lainnya mengapa bisnis online perlu menggunakan konsep open order adalah:

Meningkatkan Ketersediaan Produk

Dengan menerapkan open order, pemilik bisnis online dapat memperluas ketersediaan produk kepada konsumen. Produk yang siap dikirim dan tersedia untuk dipesan akan menarik lebih banyak pembeli potensial, karena mereka dapat dengan mudah memperoleh produk yang mereka inginkan.

Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Dengan memperbolehkan konsumen melakukan open order, artinya bisnis online memberikan fleksibilitas kepada pelanggan untuk memesan produk yang diinginkan saat itu juga. Ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan karena mereka dapat mengamankan pesanan mereka dan menunggu sampai produk tersedia dan siap dikirim.

Mengurangi Risiko Kehilangan Penjualan

Dalam beberapa kasus, jika pemilik bisnis online tidak menerapkan open order, pelanggan potensial yang tertarik pada produk tersebut mungkin akan mencari alternatif dari penjual lain. Dengan menerapkan open order, bisnis online dapat meminimalkan risiko kehilangan angka penjualan. 

Pengelolaan Persediaan yang Lebih Baik

Konsep open order memungkinkan bisnis online untuk memiliki gambaran yang lebih jelas tentang permintaan produk tertentu. Dengan memperhatikan jumlah open order, bisnis dapat mengelola persediaan mereka dengan lebih baik.

Selain itu dapat pula membantu dalam membuat keputusan yang lebih baik terkait produksi atau pengadaan barang. Ini tentunya akan membantu menghindari adanya stok kosong atau kelebihan persediaan yang tidak perlu.

Meningkatkan Perencanaan dan Pengaturan Waktu

Dengan menerapkan open order, pemilik bisnis online memiliki keuntungan untuk merencanakan dan mengatur waktu dengan lebih baik. Mereka dapat mengalokasikan waktu yang cukup untuk mempersiapkan, mengemas, dan mengirimkan pesanan yang telah diterima. 

Contoh Open Order dalam Bisnis Online

Prinsip open order dapat diterapkan dalam berbagai industri dan jenis bisnis online untuk memberikan keleluasaan kepada konsumen dalam melakukan pemesanan atau pembelian. Berikut adalah beberapa contoh open order dalam bisnis online. 

E-commerce

Situs e-commerce seperti Amazon, eBay, atau Tokopedia memungkinkan pihak penjual untuk menerapkan open order pada produk yang mereka tawarkan. 

Restoran atau Tempat Makan yang Membuka Orderan Online

Platform pemesanan makanan seperti GrabFood atau GoFood memungkinkan pelanggan untuk melakukan open order untuk makanan atau minuman dari restoran yang sedang sibuk atau memiliki waktu tunggu yang lebih lama. 

Penjualan Tiket Acara

Contoh open order berikutnya adalah pada situs atau platform penjualan tiket online. Konsumen dapat melakukan pemesanan tiket untuk acara yang akan datang, bahkan jika tiket belum tersedia secara fisik. Mereka akan mendapatkan tiket tersebut ketika acara mendekati tanggal pelaksanaannya.

Pre order Produk Baru

Bisnis online juga seringkali menggunakan konsep pre order untuk produk baru yang akan segera diluncurkan. Saat online shop tersebut membuka status open order, konsumen bisa langsung melakukan pemesanan sebelum produk tersedia secara resmi di pasaran. 

Kelebihan Penerapan Open Order dalam Bisnis Online

Seperti pada konsep pemasaran lainnya, open order juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Kelebihan dan kekurangan ini perlu dipahami oleh para pemilik bisnis online sebelum  menerapkannya.

Beberapa kelebihan penerapan konsep open order adalah:

Meningkatkan Fleksibilitas Pelanggan

Dengan open order, pelanggan memiliki fleksibilitas untuk melakukan pemesanan. Fleksibilitas ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperluas kemungkinan penjualan.

Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Dengan open order, pelanggan memiliki kesempatan untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan, bahkan jika stok terbatas. Ini membantu memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan kepuasan mereka. 

Meningkatkan Penjualan

Dengan open order, bisnis online dapat mengoptimalkan potensi penjualan. Ini membuka peluang untuk meningkatkan pendapatan dan menjaga pelanggan tetap terlibat dengan bisnis.

Mengelola Persediaan dengan Lebih Baik

Open order adalah konsep yang membantu bisnis online dalam mengelola persediaan dengan lebih baik. Dengan melihat jumlah pesanan yang masuk, pemilik bisnis dapat mengantisipasi permintaan dan mengatur persediaan dengan lebih efisien. 

Meningkatkan Perencanaan dan Produksi

Dengan mengetahui jumlah open order, bisnis online dapat merencanakan produksi atau pengadaan barang dengan lebih baik. Mereka dapat memperkirakan permintaan yang akan datang dan mengatur produksi atau pengadaan secara tepat waktu. 

Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Dengan memberikan opsi open order, bisnis online dapat membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan. Pelanggan yang puas dengan kemampuan untuk melakukan pemesanan bahkan saat produk tidak tersedia cenderung kembali lagi untuk melakukan pembelian di masa depan.

Baca Juga: Cara Berdagang Online bagi Pemula: Tips Sukses Bisnis Online

Kekurangan Penerapan Open Order dalam Bisnis Online

Meskipun konsep open order adalah konsep yang memiliki banyak kelebihan, ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam penerapannya dalam bisnis online. Inilah beberapa kekurangan yang ada pada penerapan open order.

Risiko Keterlambatan atau Ketidaktersediaan Produk

Dalam beberapa kasus, terutama ketika permintaan melebihi kapasitas atau ada masalah produksi, peluang terjadi risiko keterlambatan atau ketidaktersediaan produk menjadi besar. Ini dapat menyebabkan kekecewaan bagi pelanggan yang telah melakukan open order.

Kompleksitas Manajemen Persediaan

Dengan adanya open order, manajemen persediaan menjadi lebih kompleks. Pemilik bisnis online harus secara akurat mengelola permintaan, persediaan, dan pesanan yang masuk. Jika tidak dikelola dengan baik, akan dapat mengakibatkan kesalahan dalam pengaturan persediaan, kesalahan pengiriman, atau stok kosong yang tidak diinginkan.

Ketidakpastian Pembelian

Dalam beberapa kasus, konsumen mungkin melakukan open order dan kemudian membatalkan pesanan atau tidak mengambil langkah selanjutnya dalam proses pembelian. Ini dapat menyebabkan ketidakpastian dalam pengelolaan persediaan dan keuangan bisnis.

Pengelolaan Pengiriman yang Cukup Rumit

Dengan open order, bisnis online harus mengatur pengiriman produk sesuai dengan waktu yang dijanjikan kepada pelanggan. Ini dapat menjadi tugas yang rumit, terutama jika ada pesanan yang harus diatur ulang atau terjadi perubahan dalam permintaan pelanggan.

Kehilangan Potensi Penjualan Lainnya

Fokus pada open order mungkin saja akan menyebabkan bisnis online tersebut kehilangan peluang penjualan lainnya. Misalnya, jika penjual terlalu fokus pada pesanan yang sedang dibuka, mereka mungkin tidak memperhatikan produk baru atau promosi lain yang dapat menarik minat pelanggan.

Pengelolaan Ekspektasi Pelanggan

Dalam beberapa kasus, pelanggan mungkin mengharapkan produk yang dipesan dalam waktu yang singkat setelah melakukan open order. Pemilik bisnis harus dapat mengelola ekspektasi pelanggan dengan jelas mengenai waktu pengiriman dan ketersediaan produk.

Meskipun terdapat beberapa kekurangan, dengan perencanaan, manajemen persediaan yang efisien, dan komunikasi yang baik dengan pelanggan, banyak kelemahan dari penerapan konsep open order dapat diatasi atau diminimalkan.

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan aplikasi wirausaha majoo dalam bisnis online milikmu. Jadi, saat menerapkan apa itu open order, kamu sudah lebih siap dengan manajemen produksi, pemasaran, promosi, dan inventory yang lebih matang. 

Dengan begitu, beberapa aspek kekurangan dari penerapan order online dapat diminimalisir. Bahkan mungkin dapat dialihkan menjadi aspek kelebihan yang menguntungkan bagi bisnis. So, tidak ada alasan lagi untuk tidak pakai majoo, kan?