Pemakai QRIS untuk Pembayaran 2024 Makin Bertambah, Ini Datanya

Dalam beberapa tahun terakhir, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah menjadi solusi pembayaran digital yang populer di Indonesia. Di tahun 2024, penggunaan QRIS diprediksi akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital dan preferensi konsumen yang beralih ke transaksi non-tunai. Artikel ini akan membahas perkembangan pemakaian QRIS pada 2024 dan memberikan data terbaru mengenai tren ini.

Mengapa Penggunaan QRIS Meningkat?

Ada beberapa faktor yang mendorong peningkatan penggunaan QRIS di Indonesia, antara lain:

1. Kemudahan Transaksi

QRIS menawarkan kemudahan dalam melakukan transaksi. Konsumen hanya perlu memindai kode QR dengan aplikasi e-wallet atau mobile banking untuk menyelesaikan pembayaran. Proses ini menghilangkan kebutuhan membawa uang tunai dan mempercepat transaksi.

2. Peningkatan Adopsi di UMKM

Pemerintah Indonesia terus mendorong adopsi QRIS, terutama di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui kampanye dan program edukasi, banyak pelaku usaha yang mulai mengadopsi QRIS sebagai metode pembayaran utama. Hal ini memudahkan konsumen untuk melakukan pembayaran di warung, toko kecil, hingga pasar tradisional.

3. Dukungan dari Perbankan dan E-Wallet

Bank dan penyedia layanan e-wallet seperti OVO, GoPay, DANA, dan ShopeePay aktif mempromosikan penggunaan QRIS. Dengan berbagai promosi cashback dan diskon, konsumen semakin tertarik untuk menggunakan QRIS dalam transaksi sehari-hari.

4. Keamanan Transaksi

Dengan QRIS, transaksi menjadi lebih aman karena mengurangi kontak fisik dan risiko uang palsu. Pengguna cukup memindai kode QR tanpa harus memberikan kartu atau uang tunai kepada penjual, sehingga mengurangi risiko kehilangan atau pencurian.

Data Penggunaan QRIS di 2024

Menurut data terbaru dari Bank Indonesia, jumlah pengguna QRIS di Indonesia terus meningkat pesat. Berikut adalah beberapa poin data mengenai penggunaan QRIS pada 2024:

Jumlah Pengguna QRIS: Pada awal 2024, jumlah pengguna QRIS diperkirakan telah mencapai lebih dari 40 juta orang, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya.

Transaksi Harian: Rata-rata, terdapat lebih dari 5 juta transaksi harian menggunakan QRIS di berbagai sektor, seperti ritel, kafe, restoran, hingga layanan transportasi.

Volume Transaksi: Volume transaksi melalui QRIS pada 2024 diproyeksikan mencapai Rp 300 triliun, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan di Sektor UMKM: Lebih dari 80% UMKM di kota-kota besar telah mengadopsi QRIS sebagai salah satu metode pembayaran, berkat dukungan dari pemerintah dan program edukasi.

Keuntungan Menggunakan QRIS

Berikut beberapa keuntungan menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran:

Fleksibilitas: QRIS dapat digunakan dengan berbagai aplikasi e-wallet dan mobile banking, sehingga konsumen memiliki banyak pilihan.

Efisiensi Biaya: Biaya transaksi dengan QRIS lebih rendah dibandingkan metode pembayaran tradisional seperti kartu kredit atau debit.

Transaksi Cepat dan Mudah: Hanya membutuhkan ponsel dan aplikasi pembayaran untuk menyelesaikan transaksi dalam hitungan detik.

Aman dan Terjamin: Data konsumen terlindungi karena tidak perlu memberikan informasi pribadi seperti nomor kartu saat bertransaksi.

Tantangan dalam Penggunaan QRIS

Walaupun penggunaannya meningkat, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan:

Keterbatasan Akses Internet: Di beberapa daerah terpencil, akses internet yang terbatas menghambat adopsi QRIS secara menyeluruh.

Edukasi Pengguna: Masih banyak konsumen dan pelaku usaha yang belum sepenuhnya memahami cara menggunakan QRIS dengan benar, sehingga diperlukan edukasi yang lebih intensif.

Keamanan Digital: Meski relatif aman, risiko kejahatan siber seperti phising atau pemalsuan kode QR masih perlu diwaspadai.

Masa Depan QRIS di Indonesia

Dengan melihat tren pertumbuhan yang pesat, masa depan QRIS di Indonesia terlihat cerah. Bank Indonesia berencana untuk terus mengembangkan fitur dan layanan QRIS agar lebih inklusif dan dapat digunakan di berbagai platform pembayaran digital. Beberapa inovasi yang diharapkan muncul di masa mendatang meliputi:

QRIS Cross-Border: Fitur yang memungkinkan penggunaan QRIS di negara-negara lain di Asia Tenggara, memudahkan wisatawan dan pebisnis dalam melakukan transaksi internasional.

Integrasi dengan Layanan Pemerintah: QRIS diharapkan bisa digunakan untuk berbagai pembayaran kepada pemerintah, seperti pajak, retribusi, dan layanan publik lainnya.

Pembayaran Tanpa Kontak: Pengembangan QRIS tanpa perlu memindai secara langsung, menggunakan teknologi Near Field Communication (NFC) atau bluetooth untuk pembayaran yang lebih cepat dan efisien.

Kesimpulan

Penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran digital di Indonesia terus meningkat pada tahun 2024, didukung oleh kemudahan transaksi, dukungan pemerintah, serta promosi dari berbagai penyedia layanan keuangan. Dengan semakin banyaknya konsumen dan pelaku usaha yang mengadopsi QRIS, teknologi ini diharapkan menjadi salah satu tulang punggung ekonomi digital Indonesia di masa depan.

Majoo, sebagai penyedia layanan kasir digital, juga mendukung integrasi QRIS dalam aplikasi mereka, sehingga memudahkan pelaku usaha dalam menerima pembayaran digital dan meningkatkan efisiensi bisnis. Dengan semakin banyaknya data yang menunjukkan pertumbuhan pengguna QRIS, pelaku usaha yang belum mengadopsi metode ini sebaiknya mempertimbangkan untuk segera menggunakannya agar tidak tertinggal dalam persaingan di era digital.

Untuk memaksimalkan penggunaan QRIS dalam bisnis Anda, pastikan untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru dari fitur dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan penyedia layanan keuangan lainnya.