Sebagai seorang pelaku usaha, pengertian biaya tentu tidak menjadi sebuah istilah yang asing, kan? Wajar saja, dong, karena dalam pengelolaan bisnis, tentu akan muncul biaya-biaya yang perlu dihitung dengan tepat, dengan demikian penghitungan untung ruginya bisnis pun dapat dilakukan.
Nah, apakah pengertian biaya yang umum diketahui tersebut akan sama dengan apa itu biaya dalam akuntansi? Atau, apakah ada perbedaan antara biaya yang sehari-hari kita hitung dengan biaya yang dimaksud dalam akuntansi?
Agar pengelolaan bisnismu dapat lebih efektif, tak ada salahnya untuk mencoba mengenal biaya-biaya ini secara mendetail, tak hanya sekadar pengertian yang dimilikinya saja, tetapi juga jenis-jenis yang dimiliki, contoh, dan juga fungsinya dalam akuntansi.
Daripada terlalu lama, langsung saja kita mulai pembahasan seputar serba-serbi biaya ini, yuk!
Apa Itu Biaya dalam Akuntansi?
Sebelum membahas terlalu jauh, tak ada salahnya kita memahami terlebih dahulu apa itu biaya dalam akuntansi. Secara singkat, akuntansi biaya atau cost accounting merupakan sebuah sistem yang dapat diterapkan untuk mengelola seluruh biaya yang ada secara efisien.
Seperti yang kita ketahui bersama, mengelola bisnis atau suatu perusahaan tentu akan memunculkan banyak sekali biaya. Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah seperti perencanaan biaya, pengawasan, pengukuran penghasilan, dan juga pengambilan keputusan terkait biaya tersebut.
Akuntansi biaya merupakan sistem yang dapat membantu kita mengelola setiap biaya yang muncul dengan mengakomodasi keempat langkah di atas. Dengan demikian, biaya yang muncul pun bisa dengan tepat dianggarkan, dengan penyerapan anggaran yang benar-benar dikelola sebaik mungkin sehingga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan maupun bisnis yang dijalankan pun bisa dengan efisien dimaksimalkan.
Namun, apa, sih, sebenarnya pengertian biaya itu sendiri? Langsung saja kita simak dengan lebih mendetail, ya!
Mengenal Pengertian Biaya secara Mendetail
Tidak perlu terburu-buru langsung mengelola biaya secara asal. Yuk, kita simak dulu pengertian biaya itu sendiri. Sebenarnya, apa, sih, yang dimaksud dengan biaya?
Pada dasarnya, biaya adalah seluruh pengeluaran dari modal, baik yang dikumpulkan sendiri maupun bersifat utang, yang digunakan untuk memastikan tersedianya produk atau jasa yang menjadi komoditas bisnis.
Biaya ini nantinya akan menjadi komponen pengurang dari total pendapatan untuk mengetahui besarnya keuntungan atau kerugian bisnis yang dialami. Apabila total biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada pendapatan yang masuk, artinya bisnis mengalami kerugian. Sebaliknya, apabila pendapatan yang masuk justru lebih besar dibandingkan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan, artinya bisnis tersebut memperoleh keuntungan.
Dari pengertian biaya tersebut, jelas sekali, kan, mengapa kita sebagai pelaku usaha perlu mengelola biaya dengan seefektif serta seefisien mungkin? Mudah saja, karena dengan menekan biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan produk serta jasa, margin keuntungan yang dihasilkan pun akan lebih besar. Tentunya, tak ingin, kan, bisnis merugi karena tidak mampu mengelola biaya dengan baik?
Jenis-Jenis Biaya Akuntansi
Sebenarnya, ada banyak sekali jenis jenis biaya akuntansi, mulai dari biaya produksi yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk agar dapat dijual, atau biaya operasional yang dibutuhkan untuk memastikan bisnis dapat terus berjalan.
Biaya produksi dan juga biaya operasional umumnya menjadi dua komponen biaya yang paling utama dalam menjalankan bisnis. Apabila modal yang kamu kumpulkan masih belum cukup untuk menutup kedua jenis biaya ini, besar kemungkinan bisnismu akan sulit untuk dikembangkan atau memperoleh keuntungan.
Selain kedua jenis biaya tersebut, ada sejumlah jenis biaya lainnya yang sebenarnya juga harus diperhitungkan. Misalnya saja biaya pemasaran yang dibutuhkan untuk memperluas jangkauan bisnis seperti biaya beriklan atau biaya untuk meluncurkan berbagai program promo yang dapat menarik minat pelanggan.
Namun, agar lebih mudah dalam mengelola biaya, yuk, kita fokus pada jenis-jenis biaya akuntansi yang utama seperti biaya produksi dan biaya operasional.
Salah satu fungsi biaya dalam akuntansi adalah untuk menetapkan harga pokok penjualan.
Biaya Produksi
Secara singkat, biaya produksi adalah seluruh biaya yang terjadi saat kami tengah memproduksi produk, baik produk jadi maupun produk setengah jadi. Biaya ini termasuk dalam komponen biaya yang utama dalam bisnis, karena biaya ini nantinya akan menghasilkan produk serta jasa yang menjadi komoditas bisnismu. Dengan kata lain, tanpa adanya biaya produksi, bisnis tidak akan bisa dijalankan karena kamu tidak memiliki apa pun untuk dijual.
Dalam praktiknya, jenis biaya produksi dapat dibagi lagi menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Sesuai dengan namanya, biaya langsung merupakan biaya yang muncul secara langsung ketika proses produksi dilakukan. Biaya bahan baku, misalnya saja, dapat digolongkan sebagai biaya produksi langsung karena biaya ini secara langsung muncul ketika kamu ingin memproduksi sesuatu.
Ada pula biaya produksi tidak langsung yang juga berkaitan dengan biaya produksi, tetapi tidak secara langsung disebabkan oleh proses produksi itu sendiri. Sebagai contoh, kamu bisa menghitung besarnya penyusutan nilai dari mesin produksi yang digunakan.
Setiap tahunnya, umumnya akan muncul penyusutan nilai mesin produksi. Penyusutan ini dapat dihitung sebagai biaya yang mengurangi keuntungan bisnis, tetapi tidak secara langsung berkaitan dengan biaya produksi itu sendiri.
Biaya Operasional
Sedikit berbeda dengan biaya produksi, biaya operasional juga termasuk salah satu komponen biaya utama yang perlu ada dalam setiap pengelolaan bisnis. Tanpa adanya biaya operasional, bisnis tidak mungkin dapat dijalankan sekalipun kamu sudah memiliki produk atau jasa yang siap dipasarkan sebagai komoditas bisnis.
Secara umum, biaya operasional dapat diartikan sebagai setiap jenis biaya yang muncul dalam pengelolaan bisnis, tetapi di luar biaya produksi. Biaya ini sifatnya penting karena memastikan bisnis dapat tetap berjalan.
Salah satu contoh biaya operasional adalah sewa tempat usaha. Secara sekilas, biaya sewa tempat usaha tidak termasuk dalam biaya produksi, tetapi tanpa adanya sewa tempat usaha, bisnis tidak dapat dijalankan karena kamu tidak memiliki ruang untuk menjual produk maupun jasa yang dimiliki, kan?
Contoh lain yang tak kalah penting adalah gaji karyawan. Tentunya, tanpa adanya karyawan, kamu pasti akan kesulitan dalam mengelola serta mengembangkan bisnis. Padahal, gaji karyawan, terutama karyawan yang tidak secara langsung mengoperasikan mesin produksi, tentu tidak terkait dengan proses produksi.
Apa Fungsi Biaya dalam Akuntansi?
Salah satu fungsi biaya dalam akuntansi yang paling utama adalah untuk menghitung harga pokok penjualan yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan harga jual untuk produk maupun jasa yang kamu tawarkan.
Ingat kembali bahwa biaya adalah seluruh komponen pengeluaran modal yang dibutuhkan untuk menyediakan produk maupun jasa sebagai komoditas bisnismu. Ingat juga bahwa tujuan pengelolaan bisnis umumnya adalah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan pengeluaran yang seminimal mungkin.
Oleh karena itu, seluruh biaya tersebut perlu dijumlahkan dan dihitung terlebih dahulu untuk mengetahui harga jual minimal yang perlu ditetapkan agar bisnis tidak merugi. Apabila harga jual ditetapkan secara asal, bukan tidak mungkin, kan, biaya yang dikeluarkan ternyata lebih besar daripada pendapatan yang akan diperoleh. Padahal, jika situasi tersebut terjadi, bisnis pun otomatis akan mengalami kerugian.
Fungsi biaya dalam akuntansi juga membantumu memastikan setiap transaksi selalu tercatat secara tepat. Dengan demikian, kamu pun tidak akan kebingungan saat menyusun laporan keuangan atau keperluan lain yang membutuhkan pencatatan biaya yang telah dikeluarkan.
Contoh Biaya dalam Akuntansi
Contoh biaya dalam akuntansi mudah sekali ditemukan apabila kamu mencatat seluruh transaksi yang terjadi terkait bisnismu. Semua transaksi yang mendebit modal dapat menjadi contoh biaya, mulai dari gaji karyawan, sewa tempat usaha, biaya bahan baku produksi, biaya penyusutan nilai mesin produksi, dan beragam biaya lainnya yang muncul dalam pengelolaan bisnis.
Melakukan pencatatan untuk setiap transaksi yang terjadi merupakan langkah yang penting agar pengeluaran-pengeluaran bisnismu tidak tercampur dengan penghitungan pengeluaran pribadi.
Agar kamu dapat tenang memastikan semua transaksi tercatat secara tepat, akurat, dan otomatis, jangan lupa untuk menggunakan fitur keuangan dari aplikasi majoo. Tak hanya fitur keuangan saja, aplikasi majoo juga dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan lainnya yang dapat mempermudah pengelolaan operasional harian bisnis.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, langsung saja berlangganan layanan aplikasi majoo!
Sumber: -