Apa Perbedaan Pemasaran dan Penjualan? Inilah Jawabannya!

Penulis Nisa Destiana
17 April 2021

article thumbnail

Pemasaran berfokus pada menarik perhatian calon konsumen kepada bisnis serta produk atau layanan

Apa sih perbedaan pemasaran dan penjualan? Mungkin kamu pernah bertanya-tanya atau bahkan masih kebingungan sampai saat ini. Tidak perlu khawatir lagi karena kita akan membahas perbedaan konsep penjualan dan konsep pemasaran secara tuntas dalam artikel ini.

 

Secara sederhana, pemasaran menginformasikan dan menarik calon konsumen kepada produk atau layanan yang kamu tawarkan. Sementara itu, bagian penjualan akan bekerja secara langsung dengan prospek tersebut dalam rangka memperkuat nilai solusi yang ditawarkan oleh bisnismu sehingga prospek bertransaksi.

 

Meskipun terpisah dalam divisi bisnis yang berbeda, pemasaran dan penjualan memiliki tujuan yang sama yaitu menarik calon konsumen dan mengubahnya menjadi konsumen. Dalam gambaran lebih besar, tujuan kedua divisi bisnis ini adalah menghasilkan keuntungan.

 

Lalu, apa saja sebetulnya yang dilakukan masing-masing divisi tersebut dan bisakah keduanya bekerja sama?

Mengenal pemasaran dan penjualan lebih dalam

Umumnya, penjualan merujuk kepada berbagai aktivitas yang mengarah pada terjadinya transaksi barang atau jasa. Tim sales bertanggung jawab untuk mengelola relasi dengan calon konsumen yang potensial serta menyediakan solusi atas kebutuhan mereka sehingga berujung terjadi transaksi.

 

Di sisi lain, pemasaran mencakup seluruh aktivitas yang meningkatkan ketertarikan para calon konsumen terhadap bisnismu. Tim marketing memanfaatkan riset pasar atau berbagai analisis lainnya untuk memahami ketertarikan calon konsumen.

 

Tidak hanya itu, menjalankan kampanye untuk menarik audiens kepada bisnis, brand, produk, ataupun jasa merupakan bagian dari tanggung jawab divisi pemasaran.

 

Secara umum, memang terdapat beberapa perbedaan pemasaran dan penjualan. Misalnya, tim marketing akan fokus pada populasi pasar yang luas, sedangkan tim sales cenderung fokus mengelola target pasar yang lebih spesifik.

 

Namun, untuk memahaminya secara detail, berikut ini perbedaan penjualan dan pemasaran dalam setiap aspek operasional.

Proses pemasaran dan penjualan, apa bedanya?

Baik dalam perencanaan pemasaran maupun penjualan, keduanya akan menyertakan sejarah perusahaan, tujuan, serta inisiatif yang sudah dijalankan. Berikutnya, tujuan tersebut akan mengerucut ke dalam rencana spesifik bagi tiap divisi.

 

Dalam proses perencanaan pemasaran, fokus akan terpusat pada detail produk, harga produk, kepada siapa produk tersebut akan dijual, serta di mana bisnis akan menjualnya.

 

Proses tersebut dikenal sebagai 4P dalam dunia marketing yaitu product, price, place, and promotion. Dari perencanaan tersebut, biasanya tujuan ditetapkan, kanal pemasaran dipilih, berikut dengan bujet yang dibutuhkan untuk menjalankan kampanye tersebut.

 

Di sisi lain, perencanaan penjualan memasukkan detail terkait proses penjualan, struktur tim, target pasar, serta goal. Tambahan pula, dalam rencana penjualan biasanya ada kerangka tentang action plan, perangkat penjualan, serta sumber daya yang akan dimanfaatkan untuk menjangkau target.

Apakah goal pemasaran dan penjualan sama?

Penjualan dan pemasaran sama-sama bertujuan mendatangkan keuntungan bagi bisnis. Meskipun begitu, masing-masing bagian tersebut memiliki goal spesifik yang berbeda dalam mencapai tujuan besar tadi.

 

Tujuan utama dari pemasaran adalah melihat gambaran besar serta mempromosikan bisnis, produk atau layanan, dan brand. Dengan kata lain, tim pemasaran bertugas untuk menentukan harga produk dan mengomunikasikan bagaimana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

 

Di sisi lain, penjualan memastikan calon konsumen merasa produk atau layanan yang ditawarkan adalah solusi bagi masalahnya sehingga mereka bertransaksi.

Goal tersebut biasanya ditetapkan dalam bentuk tujuan jangka panjang. Pasalnya pelaksanaan kampanye marketing sering kali membutuhkan waktu berbulan-bulan.

 

Sementara itu, dalam hal penjualan, fokus utama terletak pada pencapaian kuota dan volume penjualan. Pengukurannya cenderung lebih singkat, misalnya dalam bentuk target per bulan.

 

Begitu target ditetapkan, umumnya tim sales akan menyusun strategi divisi atau tim sales dapat mencapai goal penjualan tersebut.

Tools dan resources bagi pemasaran dan penjualan

Beberapa dari kamu mungkin sudah familier dengan CRM atau Customer Relationship Management. Perangkat tersebut dapat digunakan oleh tim sales, marketing, dan hampir seluruh bagian dalam perusahaan.

 

Basis data CRM membantu seluruh divisi dalam bisnis mengelola hubungan dengan konsumen. Selain itu, media sosial juga dapat menjadi tools yang bermanfaat, baik bagi pemasaran maupun penjualan.

 

Tim marketing dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan konten, sedangkan tim sales  dapat menjadikannya sebagai bagian dari strategi penjualan.

 

Terlepas dari tools serta resources yang dapat dimanfaatkan secara kolaboratif, ada juga perangkat tertentu yang sangat spesifik bagi masing-masing tim.

 

Misalnya, Conversion Rate Optimization (CRO) atau Search Engine Optimization (SEO) yang khusus dimanfaatkan oleh tim pemasaran. Sebaliknya, perangkat lunak untuk mengelola inventori dan pemesanan produk yang lebih dibutuhkan oleh tim sales.

Perbedaan strategi penjualan dan pemasaran

Tim marketing bisa menetapkan pendekatan tertentu dalam strategi pemasaran, tergantung pada jenis kampanye dan target konsumen yang ingin disasar. Adapun internet marketing merupakan salah satu strategi pemasaran yang umum dilakukan.  

 

Sesuai namanya, strategi ini merupakan kegiatan mempromosikan suatu bisnis atau brand, termasuk produk dan layanannya, melalui internet. Istilah ini sebetulnya cukup luas, mencakup konten, email, hingga iklan berbayar.

 

Di dalam internet marketing juga terdapat kampanye yang dapat dilakukan melalui blog dan mengutamakan Search Engine Optimization (SEO). Beberapa dari kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah SEO.

 

Secara sederhana, SEO berarti suatu proses untuk meningkatkan kemungkinan situs bisnis milikmu muncul dalam pencarian yang relevan. Makin sering situs milikmu muncul dalam pencarian, makin besar pula potensinya untuk menarik perhatian audiens atau calon konsumen.

 

Seperti strategi pemasaran, strategi penjualan pun sangat tergantung pada industri itu sendiri, produk, pasar, serta target konsumen. Ada banyak strategi penjualan yang bisa diterapkan antara lain customer centric selling dan SPIN selling.

 

SPIN adalah kependekan dari Situation, Problem, Implication, dan Need payoff. Dalam penjabaran singkat, kamu perlu mengumpulkan informasi (situation), identifikasi persoalan (problem), pahami mengapa persoalan tersebut perlu diselesaikan (implication), terakhir biarkan konsumen menyimpulkan bisnismu sebagai solusinya atas inisiatif mereka sendiri (need payoff).

 

Bila metode tersebut kurang sesuai bagi bisnismu, kamu bisa menerapkan strategi penjualan lain. Contohnya, Customer Centric Selling. Artinya, kamu fokus kepada kebutuhan konsumen.

 

Mulailah dari berpikir apa yang dapat kamu lakukan untuk menyelesaikan persoalan konsumen. Berikutnya, kamu bisa mempertimbangkan solusi yang dapat ditawarkan oleh bisnismu. Jadi, konsumen menjadi pusat dari strategi penjualan ini.

 

Masing-masing strategi penjualan tersebut akan membantu konsumen menyelesaikan masalahnya, mencapai tujuannya, serta memenuhi kebutuhannya. Harapannya, teknik yang diterapkan tim sales akan menciptakan penjualan dan mendatangkan konsumen baru.

 

Terlepas dari berbagai strategi pemasaran dan penjualan yang ada, kamu tetap perlu menemukan cara yang paling sesuai bagi bisnismu. Satu strategi yang terbukti berhasil di bisnis lain belum tentu memberikan hasil serupa bagi bisnismu.

Kaitan pemasaran dan penjualan

Jadi, dalam bisnis, sebaiknya kamu tidak hanya fokus pada perbedaan pemasaran dan penjualan. Alih-alih memperjelas hal tersebut, kamu justru perlu memastikan kedua tim tersebut bekerja sama.

 

Salah satu cara untuk memastikan tim marketing dan sales bekerja sama secara optimal dengan membuat  Service-Level Agreement (SLA). Dengan SLA, terdapat kesepakatan terkait dukungan yang akan diberikan kepada satu sama lain.

 

Kesepakatan semacam ini bisa dibuat antara bisnis dengan konsumen atau klien. Namun, bisa juga dibuat antara satu divisi dengan divisi lain yang memberikan dukungan atau layanan tertentu bagi divisi lainnya dalam sebuah bisnis.

 

SLA antara tima marketing dan sales umumnya berisi tentang rincian tujuan pemasaran, jumlah prospek dan jalur pendapatan, hingga jumlah aktivitas penjualan yang akan mendukung aktivitas pemasaran. Contohnya, menarik target pasar yang dinilai memenuhi syarat oleh tim pemasaran.

 

Jadi, dalam SLA, tim dari divisi pemasaran dan penjualan akan berbagi tujuan bersama, mengidentifikasi persona pembeli, serta menetapkan standar terkait prospek yang akan ditindaklanjuti.

 

Lebih dari itu, SLA juga akan mencakup protokol manajemen prospek sampai menetapkan cara mengukur performa penjualan dan pemasaran.

 

Nah, tim marketing dan sales menjadikan dokumen SLA sebagai acuan dan komitmen untuk mendukung satu sama lain, dengan basis tujuan angka yang jelas dan konkret.  

 

Ketika penjualan dan pemasaran selaras, bisnis mampu menarik lebih banyak prospek dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Wajar saja jika 65% bisnis yang mengimplementasikan SLA cenderung menerima return investasi lebih tinggi dari bujet inisiatif pemasaran yang dikeluarkan. Menarik, bukan?

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo