Di antara banyak sekali pilihan ide usaha yang bisa digarap, bisa dibilang toko kelontong adalah salah satu gagasan bisnis yang paling banyak dilirik pelaku usaha, terlebih mereka yang mungkin baru mulai terjun di dunia bisnis.
Sederhana saja, toko kelontong umumnya tak membutuhkan modal yang terlalu besar, dan bisa dijalankan di rumah, berbeda dengan toko sembako yang umumnya digarap dengan skala usaha yang lebih besar. Yap, benar sekali! Kedua lini usaha ini sebenarnya berbeda, lho!
Apa saja, sih, perbedaan toko kelontong dan sembako yang penting untuk diketahui? Langsung saja kita ulas satu per satu, yuk!
Inilah 5 Perbedaan Toko Kelontong dan Sembako
Setidaknya, ada lima perbedaan toko kelontong dan sembako, mulai dari karakteristik utama yang dimilikinya, jenis produk yang ingin dipasarkan, skala usaha yang dimiliki, pilihan lokasi yang kerap digunakan, dan juga segmen pasar yang coba untuk ditargetkan.
Namun, sebenarnya dua jenis usaha yang benar-benar berbeda, sebenarnya ada beberapa perbedaan lain antara kedua bidang bisnis ini, seperti kisaran harga yang ditawarkan kepada pelanggan maupun ukuran toko yang dijadikan tempat usaha.
Namun, dengan lima kriteria berikut, sebenarnya kita sudah bisa dengan mudah membedakan antara toko kelontong dengan toko sembako, lho! Apa saja, sih, perbedaan yang dimaksud? Kita bahas bersama-sama, yuk!
Perbedaan Karakteristik Toko Kelontong adalah …
Jika toko kelontong adalah toko yang menjual berbagai macam barang-barang kebutuhan rumah tangga sehari-hari, toko sembako memiliki karakteristik yang sedikit berbeda.
Pasalnya, sesuai dengan nama yang dimilikinya, toko sembako adalah toko yang dikhususkan untuk menjual barang-barang kebutuhan pokok, baik yang digunakan sehari-hari maupun yang digunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Sekalipun sama-sama menjual barang konsumsi rumah tangga seperti bahan makanan maupun obat-obatan, apabila kamu membutuhkan barang tersebut dengan cepat, ada baiknya segera mencari toko kelontong. Sebaliknya, jika kebutuhanmu tersebut tidak terlalu genting, dan barang yang kamu cari sifatnya sekadar persiapan saja, mengunjungi toko sembako bisa menjadi pilihan yang tepat.
Perbedaan Produk Toko Sembako adalah …
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, toko sembako adalah tempat untuk mencari barang-barang yang menjadi kebutuhan pokok dalam rumah tangga, seperti gula, beras, atau minyak goreng.
Barang-barang tersebut, bisa saja kamu temukan sebagian di toko kelontong. Namun, bila kamu mencari variasi barang yang lebih lengkap, bisa jadi kamu akan kesulitan menemukannya, dan hanya bisa menemukannya di toko yang secara khusus menjual sembako.
Hanya saja, ingat kembali bahwa kebutuhan rumah tangga sehari-hari tak hanya mencakup kebutuhan pokok saja, tetapi juga kebutuhan lain yang mungkin terasa sepele seperti bolpen atau amplop.
Sebagai pelaku usaha, jika kamu ingin menekuni bisnis sembako, otomatis modal yang dibutuhkan pun akan lebih besar jika dibandingkan modal untuk toko kelontong. Wajar saja, kan, karena produk untuk sembako umumnya memiliki varian merek yang lebih luas, sehingga produk yang harus dipasok pun juga akan lebih banyak dan membutuhkan modal yang lebih besar pula.
Sebaliknya, bila kamu ingin membangun toko kelontong, otomatis kamu perlu memikirkan barang-barang kebutuhan rumah tangga yang terkesan sepele, tetapi sebenarnya dibutuhkan dalam keseharian target pasarmu. Dengan kata lain, modal yang harus disiapkan mungkin lebih kecil, tetapi persiapan yang dilakukan harus lebih teliti karena menyasar segmen kebutuhan yang niche.
Perbedaan Skala Usaha Toko Kelontong dan Toko Sembako
Selain jenis produk yang perlu disediakan, skala usaha juga menjadi perbedaan toko kelontong dan sembako yang harus diperhatikan dengan benar.
Secara umum, skala usaha untuk toko sembako akan lebih besar jika dibandingkan dengan toko kelontong. Tak hanya dari ragam atau variasi produk yang lebih banyak, jenis atau kuantitas produk yang dipasok pun akan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan toko kelontong.
Artinya, kamu perlu benar-benar memperhatikan pemasok yang dipilih untuk bisnis sembako yang ingin diseriusi. Jangan sampai, karena salah memilih pemasok, operasional bisnis sembako yang dijalankan pun terhambat karena kamu terlambat menyuplai produk-produk yang ketersediaannya mulai menipis.
Masalah ini mungkin tidak akan kamu hadapi bila kamu ingin menekuni bisnis kelontong. Sederhana saja, dengan skala usaha yang jauh lebih kecil, bahkan bisa digolongkan sebagai skala bisnis rumahan, ketelitian yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis kelontong pun tidak terlalu besar, tetapi dengan margin keuntungan yang juga lebih kecil.
Perbedaan Lokasi Antara Toko Kelontong dan Sembako
Dengan skala usaha yang kecil, bahkan bisa digolongkan sebagai usaha rumahan, toko kelontong umumnya bisa mudah ditemukan di daerah pemukiman, bahkan di dalam kompleks perumahan.
Namun, untuk target pasar tertentu, karena varian produk yang disediakan bisa dibilang cukup terbatas, mungkin sekali kamu menemukan beberapa toko kelontong sekaligus yang dikelola secara mandiri dalam kawasan pusat perbelanjaan maupun di pasar swalayan.
Situasi ini sedikit berbeda dengan toko sembako yang benar-benar dimaksudkan untuk menyasar segmen pasar kebutuhan pokok sehari-hari. Agar dapat memenuhi kebutuhan pokok pelanggan, lokasi toko sembako umumnya berada di kawasan yang mudah dijangkau oleh pelanggan akhir, misalnya saja di dalam pasar tradisional, atau di pinggir-pinggir jalan di dekat kawasan pemukiman.
Perbedaan Segmen Pasar yang Ingin Ditargetkan
Perbedaan utama lain yang mudah digunakan untuk membedakan antara toko kelontong dengan toko sembako adalah segmen pasar yang ingin ditargetkan.
Untuk toko kelontong, segmen pasar yang ditargetkan merupakan orang-orang yang membutuhkan sesuatu secara cepat dan pasti. Dengan kata lain, pelanggan toko-toko kelontong, umumnya sudah tahu pasti apa yang dibutuhkan, dan dapat menyelesaikan kegiatan belanjanya secara cepat.
Sedikit berbeda, segmen pasar yang ditargetkan oleh toko sembako umumnya akan lebih luas, karena bisnis ini menargetkan orang-orang yang ingin memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari, baik dalam jumlah kecil maupun besar.
Selain itu, toko sembako umumnya juga akan menyasar pelanggan dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Target ini bisa disasar karena pasokan untuk sembako biasanya dilakukan dalam jumlah besar, sehingga harga jualnya pun bisa lebih stabil dan terjangkau, cocok untuk pelanggan dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah yang ingin memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari.
Pun demikian, tergantung dari strategi bisnis yang ingin kamu terapkan, mengubah segmen pasar yang ingin ditargetkan sebenarnya bukanlah sesuatu yang aneh. Apabila dibutuhkan, baik untuk toko kelontong maupun sembako, kamu bisa menyusun strategi penjualan sesuai dengan target bisnis yang ingin dicapai.
Agar operasional bisnis dapat dijalankan dengan lebih efektif dan efisien, gunakan juga aplikasi majoo dengan beragam fitur unggulannya yang mampu membantumu mengelola bisnis dengan lebih mudah. Kapan pun dibutuhkan.
Yuk, gunakan aplikasi majoo sekarang juga!
Sumber: https://www.src.id/blog/inspirasi/perbedaan-toko-kelontong-dan-toko-sembako-jangan-sampai-salah-ya