.
Ada yang bilang bahwa pricing adalah salah satu kunci yang bisa membawa bisnis pada keuntungan besar, bahkan mengalahkan bisnis serupa milik kompetitor dalam persaingan bisnis. Wah, kok, bisa?! Bagaimana caranya?
Eits, sebelum mulai membahas bagaimana cara pricing membantu pelaku usaha memenangkan persaingan, ada baiknya kita tahu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pricing itu sendiri, dong. Yuk, langsung saja simak pembahasannya berikut!
Apa Itu Pricing?
Secara harfiah, kita dapat mengartikan pricing sebagai penetapan harga. Tak asal, lho, penetapan harga harus dilakukan dengan hati-hati dan banyak sekali pertimbangannya. Namun, tak perlu khawatir, sekalipun rasanya repot karena harus memperhatikan strategi pricing, penetapan harga yang baik dapat membantu kita mengungguli produk sejenis yang ada di pasaran.
Wajar saja, kan, hampir semua pelanggan tentu akan memilih untuk membeli produk serupa yang harganya lebih murah dibandingkan dengan produk yang dibandrol dengan harga mahal. Namun, jangan salah, jika kita menetapkan harga yang terlalu murah untuk produk atau jasa kita, bisa jadi pelanggan justru akan curiga, “Jangan-jangan kualitasnya jelek, nih!”
Untuk menghindari hal tersebut, penetapan harga harus dipikirkan dengan matang dan tak bisa sembarangan, kan? Jangan sampai pricing yang bisa menjadi keunggulan bisnis kita justru membuatnya kalah saing jika dibandingkan dengan bisnis serupa yang dikelola kompetitor.
Baca Juga: Memilih Strategi Pricing yang Tepat Untuk Bisnis
Mengenal Jenis Jenis Pricing
Ada jenis jenis pricing yang kerap digunakan oleh pelaku usaha. Setiap jenis pricing ini memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Dengan kata lain, dari tahapan memilih jenis pricing yang ingin diterapkan saja kita sudah tidak boleh asal, lho!
Mengenali dengan baik setiap jenis pricing yang umum digunakan merupakan langkah pertama agar kita tidak sembarangan dalam menetapkan harga. Jadi, tak perlu menunggu terlalu lama, langsung saja kita bahas setiap jenis pricing yang bisa dicoba, yuk!
Cost-plus Pricing
Cost-plus pricing merupakan strategi pricing yang paling umum digunakan, tetapi sebenarnya tidak terlalu disarankan. Dalam jenis penetapan harga yang satu ini, pelaku usaha tidak harus memperhatikan kecenderungan pasar maupun harga yang ditetapkan oleh kompetitor.
Penetapan harga dengan jenis cost-plus dilakukan dengan menghitung biaya produksi dalam menyediakan setiap unit produk maupun jasa yang ditawarkan. Setelahnya, kita menambahkan jumlah keuntungan yang ingin didapatkan, dan hasil penjumlahan itu pun akan menjadi harga jual.
Jenis pricing ini tidak begitu disarankan karena harga produk atau jasa kita bisa jadi akan jauh lebih mahal atau jauh murah daripada komoditas bisnis sejenis di pasaran. Umumnya, jenis penetapan harga ini hanya digunakan jika bisnis kita sudah besar dan memiliki nama, sehingga harga yang terlalu mahal atau murah dapat menjadi ciri khas produk atau jasa yang kita sediakan.
Competition-based Pricing
Competition-based pricing atau competitive pricing adalah jenis penetapan harga yang dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan riset kompetitor. Andal dalam bidang bisnis yang banyak kompetitornya, jenis penetapan harga ini dilakukan dengan menjadikan harga produk atau jasa serupa di pasaran sebagai patokan.
Setelahnya, kita cukup memasang harga yang tak jauh berbeda dari harga pasaran tersebut. Harga yang ditetapkan bisa lebih murah untuk menarik perhatian pasar yang cenderung senang dengan produk atau jasa yang lebih terjangkau; atau justru dibuat lebih mahal untuk menunjukkan eksklusivitas bisnis kita dibandingkan dengan kompetitor.
Untuk jenis yang satu ini, riset kompetitor harus dilakukan dengan baik dan benar agar harga yang kita pasang tak berbalik menjadi bumerang yang dapat merugikan bisnis kita.
Baca Juga: Margin pricing: Pengertian dan cara menghitungnya
Premium Pricing
Di antara jenis jenis pricing lainnya, premium pricing bisa dibilang yang paling unik karena dalam jenis penetapan harga yang satu ini, kita akan berusaha mengambil keuntungan sebesar-besarnya dengan menjual nilai premium yang dimiliki oleh produk atau jasa yang ditawarkan.
Cocok untuk bisnis yang sudah memiliki nama, kita bisa menunjukkan bahwa produk atau jasa yang kita miliki mempunyai kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan produk atau jasa serupa milik kompetitor. Namun, bagi pelaku usaha yang tertarik untuk memilih jenis pricing ini, pastikan juga ada nilai tambah yang bisa dirasakan oleh pelanggan.
Tanpa adanya nilai tambah, pelanggan akan menganggap bisnis kita sekadar mahal saja, tetapi tidak worth it untuk dibeli. Waduh!
Freemium Pricing
Berguna untuk menarik pelanggan, freemium pricing menyediakan produk atau jasa dengan harga yang sangat terjangkau–bahkan tak jarang yang hampir gratis, tetapi selanjutnya pelanggan akan dikenakan biaya premium apabila ingin terus menikmati produk maupun jasa tersebut.
Cocok untuk model jualan berlangganan, kita dapat menarik minat pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang ditawarkan terlebih dahulu dengan harga murah. Setelah pelanggan terjerat dengan nikmat yang dirasakan, fase trial akan berhenti, berganti dengan harga normal atau premium.
Dalam strategi pricing ini, pelanggan umumnya tak akan merasa keberatan untuk membayar dengan harga lebih karena sudah mencoba dan benar-benar tahu sebaik apa kualitas produk dan jasa yang mereka dapatkan.
Bundle Pricing
Bundle pricing bisa dibilang juga sebagai penetapan harga yang unik karena dalam strategi ini, kita dapat menjual produk atau jasa yang kita miliki secara satuan, tetapi pelanggan bisa mendapatkan produk atau jasa tersebut dengan harga yang lebih murah apabila membeli secara bundel.
Jenis pricing ini cocok bagi pelaku usaha yang mengejar omzet, karena dengan cara bundel, pembelian yang dilakukan oleh pelanggan akan lebih banyak, sekalipun ada potongan harga yang lebih besar pula. Jika dikemas dengan menarik, paket atau bundel yang kita tawarkan bisa membuat bisnis kita berbeda dari kompetitor, lho!
Bagaimana Cara Menentukan Pricing?
Setelah mengetahui jenis pricing yang diinginkan, selanjutnya tentu kita perlu tahu cara menentukan pricing. Tergantung dari jenis penetapan harga yang dipilih, riset kompetitor dan juga riset pasar menjadi sesuatu yang perlu dilakukan agar harga yang ditetapkan nanti mampu menarik minat pelanggan.
Namun, cara paling aman yang sebenarnya bisa dilakukan adalah dengan menghitung terlebih dahulu biaya produksi serta operasional yang harus dilakukan, barulah setelahnya kita bisa memilih besarnya laba yang diinginkan. Beberapa jenis penetapan harga, misalnya saja competition-based dan bundle pricing mungkin mengharuskan kita memasang harga jual di bawah ongkos produksi.
Pertimbangkan dengan baik. Di awal, tak ada salahnya juga menjual komoditas bisnis kita di bawah biaya yang harus dikeluarkan, tetapi pastikan situasi ini tidak terjadi dalam waktu yang lama jika tidak ingin mengalami kerugian. Lakukan penyesuaian dalam cara menentukan pricing agar menemukan harga terbaik yang bisa kita tawarkan.
Memaksimalkan Manfaat Pricing dan Strategi Pricing
Secara umum, manfaat pricing yang paling sering ingin dicapai oleh pelaku usaha adalah untuk menembus pasar, khususnya di kolam yang memang sudah penuh dengan kompetitor. Namun, ingat pula bahwa harga yang akan kita tetapkan juga aka memengaruhi brand dari bisnis yang dijalankan.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk melakukan beragam analisis yang dibutuhkan agar manfaat pricing yang ingin dicapai bisa benar-benar terwujud. Melakukan evaluasi secara berkala dan perlahan mengubah harga merupakan langkah yang wajar untuk dilakukan. Jika memang ingin memasang harga jual di bawah harga pasar, coba lakukan penghematan di sisi lain.
Coba gunakan aplikasi majoo yang dapat membantu mengelola operasional bisnis secara efektif dan efisien. Dengan demikian, biaya pun dapat ditekan sehingga leluasa menentukan pricing adalah hasil yang bisa dengan mudah dicapai. Yuk, gunakan aplikasi majoo!
Sumber Data:
https://glints.com/id/lowongan/strategi-penetapan-harga/