Prive: Definisi, Karakteristik, dan Cara Menghitungnya

Penulis Andiana Moedasir
31 January 2022

article thumbnail

Pengaruh prive dalam laporan keuangan perusahaan

Bayangkan kamu adalah pemilik sebuah CV. Di awal pendiriannya, usahamu didukung oleh beberapa investor. Para pemilik modal ini menanamkan baik uang, aset, dan sebagainya.

Suatu waktu, investor ini ingin menarik sebagian atau keseluruhan modal yang mereka tanam. Apakah diperbolehkan? Tentu saja boleh. Karenanya, di dunia usaha ada istilah prive.

Jika kamu masih awam mengenai istilah prive, ya, wajar saja. Tapi jika kamu sedang akan atau sudah menjalani sebuah usaha, kamu harus mempelajari istilah ini. Mengenai seperti apa ketentuan prive dan bagaimana cara menghitungnya.

Tak kalah pentingnya, tentang langkah menuangkan besaran prive ke dalam laporan atau jurnal milik perusahaan. Mari kita ulas secara lengkap di bawah ini.

Prive, Istilah Apakah Itu?

Prive merupakan penarikan modal atau aset yang dilakukan oleh para investor, senilai modal awal yang ditanamkannya. Tujuan penarikan ini bisa apa saja, tapi utamanya adalah untuk keperluan pribadi pemilik modal, bukan perseroan.

Prive dalam akuntansi tergolong pada kolom saldo debit pada pembukuan perusahaan. Meski akan memengaruhi ekuitas perusahaan, prive tetap merupakan hak investor yang harus dipenuhi jika diminta.

Walaupun para investor ini bebas menarik kembali modal yang ditanam dalam usahamu, tentu harus mengikuti sejumlah peraturan dan prosedur yang berlaku. Ya, karena keadaan tersebut akan berimbas pada jalannya perusahaan.

Singkatnya, proses penarikan modal harus melewati komisaris. Itupun jika dewan komisaris menyetujuinya. Jika semua sudah setuju, maka modal atau aset yang diminta untuk ditarik bisa dipergunakan oleh investor untuk keperluan pribadinya.

Bentuk Modal Yang Bisa Ditarik

Seperti yang sudah disebut di atas, prive adalah modal yang bisa ditarik oleh investor. Tapi bentuknya bisa berupa aset tak tetap dan aset tetap. Bukan hanya berbentuk aset, namun juga produk dari badan perseroan.

Maksudnya, sebetulnya investor bebas melakukan penarikan dalam bentuk apa saja asal besarannya senilai dengan modal awal yang ia tanam di perusahaan. Apa pun bentuknya, asalkan semua disetujui penarikannya oleh dewan komisaris.

Baca Juga: Endorse: Pengertian, Manfaat, dan Kerugiannya

Pengaruh Prive

Prive yang dilakukan oleh para penanam modal akan memengaruhi ekuitas. Ekuitas perusahaan akan berkurang di akhir tahun. 

Mengapa? Ya, jawabannya karena prive dalam akuntansi masuk dalam ranah saldo debit. Terlihat jika dituangkan dalam pembukuan perusahaan.

Namun, perlu diingatkan kembali. Bahwa meski prive memengaruhi ekuitas (hak kepemilikan investor) perusahaan, prive adalah hak para investor. Sebenarnya, pengambilan prive merupakan hal yang sah atau wajar.

Meski demikian, jika dilakukan berlebihan tentu perusahaan akan berada di ambang kebangkrutan. Jadi, walaupun kamu merupakan pemilik perusahaan, kebijaksanaanmu sangat diperlukan. Terlebih untuk membedakan kebutuhan pribadi dan perusahaan.

Terbayang, kan, jika perusahaan tidak memiliki dana operasional hanya karena pengajuan prive? Wah, kinerja perusahaan tentu akan menurun drastis. Akhirnya perusahaan tak mampu memenuhi permintaan konsumen.

Boleh saja mengambil prive, asal tidak melebihi laba yang dihasilkan. Jangan sampai karena perkara prive, perusahaanmu kehilangan reputasinya.

Perlu dipahami bahwa mendirikan perusahaan bersama dengan investor adalah memudahkan. Namun, yang perlu disiapkan adalah mengatur keuangan perusahaan karena ada kemungkinan pengajuan prive oleh investor.

Karakteristik Prive Dalam Akuntansi

Sebelum kita membahas mengenai cara mengatur prive dalam perusahaan dan detail cara menghitung prive, kita pelajar dahulu karakteristik prive dalam akuntansi. Ada tiga ciri yang menjadi kekhasan prive:

  • Melacak modal. Akun prive membantu melacak total modal yang ditarik selama proses bisnis.

Ini berarti mengetahui modal yang dipakai untuk pengeluaran pribadi. Hal tersebut penting untuk membantu pengawasan aset pemilik dan menjaga saldo modal keseluruhan yang bisa dipergunakan untuk operasional.

  • Bukan akun berkelanjutan. Prive bukan merupakan catatan yang berkelanjutan. Artinya pada akhir tahun, pada buku besar, debit prive akan diseimbangkan dengan kredit. Sisanya ditransfer ke total modal.

Lalu, perlu dicatat bahwa akun prive dalam akuntansi hanya akan digunakan lagi tahun depan untuk melacak penarikan dari bisnis tahun tersebut. Itu pun jika ada. Karenanya bisa dibilang, akun ini bukan permanen.

  • Bukan akun pengeluaran. Ingat ya, meski prive masuk dalam akun debit dan memperlihatkan pengurangan total uang yang tersedia, prive bukan biaya pengeluaran.

Ini hanyalah pengurangan total ekuitas bisnis untuk pengeluaran pribadi. Akun penarikan ada dalam akun pengeluaran yang dicatat dalam laporan laba rugi. Sedangkan prive tidak.

Seperti Apa Kategori Transaksi Prive?

Kamu tentu sudah tahu bahwa prive tak melulu menyoal uang. Prive bisa berupa aset/aktiva yang tetap dan tidak tetap. Bahkan prive juga bisa berupa barang produk dari sebuah perusahaan.

Agar lebih jelas lagi, terdapat beberapa transaksi yang dikategorikan sebagai prive. Berikut di antaranya:

  • Modal yang ditarik oleh penanam modal (sekutu) aktif maupun pasif.
  • Sejumlah gaji yang dibayarkan kepada penanam modal aktif maupun pasif, dengan ketentuan yang modalnya tidak terbagi dalam saham.
  • Pengeluaran yang dipakai untuk kepentingan pribadi.
  • Pembagian laba dalam bentuk apa pun

Tidak ada batasan waktu bagi investor untuk melakukan penarikan dalam bentuk prive. Walaupun prive bisa diambil kapan saja namun perhitungannya dilakukan pada akhir tahun sebagai pengurang pendapatan bersih maupun modal pada periode tersebut.

Apabila pengambilan prive melebihi bagian keuntungan yang diterima oleh investor, maka pengambilan prive tersebut harus mengembalikan kelebihannya.

Cara Menghitung Prive

Oleh karena prive ditarik dari besaran modal investor, yang berarti mengurangi total modal dalam perusahaan, maka aktivitas penarikan ini harus dicatat dalam akuntan. Dicantumkan dalam laporan perubahan modal.

Ada tiga cara yang umum dipakai untuk menghitung prive dalam laporan perubahan modal. Mari kita pelajari ketiganya.

  • Tak Tercantum dalam Laporan Laba Rugi

Bisa dibilang, cara yang pertama ini adalah cara yang paling sering dilakukan oleh para akuntan. Hal ini karena dianggap sebagai alternatif paling baik dalam pencatatan prive.

Caranya adalah prive yang dicatat di bagian debit tidak akan masuk sebagai beban pada laporan laba rugi. Akan tetapi dicatat sebagai pengurang modal. Sesuai dengan perhitungan di laporan perubahan modal.

Alasan di balik cara ini adalah prive sendiri tidak dianggap sebagai bagian operasional bisnis. Hal ini karena bisa saja bisnis tetap untung meskipun prive-nya besar.

Sehingga bisa kamu bayangkan, jika prive dimasukkan ke dalam laporan laba rugi maka hasilnya tidak proporsional.

  • Dicatat dalam Bentuk Piutang

Memang cara kedua ini agak jarang dilakukan. Di sini prive dimasukkan ke dalam laporan perubahan modal. Cara ini memperlakukan penarikan prive sebagai piutang pemilik modal.

Sebagai konsekuensi, pemilik modal harus mengembalikan besaran dana yang ditarik dalam prive. Karenanya, cara ini ditempuh jika memang pemilik modal punya komitmen besar untuk tak mengganggu arus kas dan modal perusahaan.

  • Dicatat dalam Bentuk Pengurang Modal

Sebenarnya cara memperlakukan prive di laporan perubahan modal ini mirip dengan cara pertama.

Bedanya adalah jika cara pertama prive dianggap mengurangi modal baru di akhir periode. Maka di cara ketika, modal langsung dikurangi seketika saat pemilik modal melakukan prive.

Walau cara ini memudahkan pencatatan, namun sebenarnya ada sisi negatifnya. 

Kamu bisa saja akan menjadi kesulitan untuk membedakan antara pengurangan modal karena kerugian usaha atau karena pengambilan modal oleh pemilik (prive).

  Ada beberapa cara menghitung prive

Contoh Pencantuman Prive dalam Laporan

Setelah kamu mempelajari cara menghitung prive dalam laporan perubahan modal perusahaan, mari kita coba pelajari cara memasukan prive dalam laporan.

Misalnya saja ada perusahaan bernama PT Angin Berembus Sore Hari. Salah satu investor atau pemilik modalnya, Bapak Freddy melakukan prive. Begini cara menuangkannya dalam laporan.

Jurnal Umum

PT Angin Berembus Sore Hari

31 Desember 2021

Transaksi

Keterangan

Ref

Debit

Kredit

A

Kas

   Modal Bapak Freddy

 

2.500.000

-

-

2.500.000

B

Peralatan

   Kas

   Utang

 

1.700.000

-

-

-

1.000.000

700.000

C

Perlengkapan

   Kas

 

500.000

-

-

500.000

D

Kas

   Pendapatan Jasa

 

1.000.000

-

1.000.000

E

Biaya Gaji dan Upah

Biaya Listrik

Biaya Serba-Serbi

   Kas

 

300.000

200.000

50.000

-

-

-

550.000

F

Biaya Perlengkapan

   Perlengkapan

 

250.000

-

-

250.000

G

Biaya Penyusutan

    Akumulasi Penyusutan

 

50.000

-

-

50.000

H

Prive Bapak Freddy

    Kas

 

300.000

-

-

300.000

 

Neraca Saldo

PT Angin Berembus Sore Hari

31 Desember 2021

Nama Perkiraan

Neraca Saldo

Debit

Kredit

Kas

950.000

-

Perlengkapan

500.000

-

Peralatan

1.700.000

-

Akumulasi Penyusutan

-

100.000

Utang

-

700.000

Modal Bapak Freddy

-

2.500.000

Prive Bapak Freddy

300.000

-

Pendapatan Jasa

-

1.000.000

Biaya Gaji dan Upah

300.000

-

Biaya Listrik

200.000

-

Biaya Perlengkapan

250.000

-

Biaya Penyusutan

50.000

-

Biaya serba-serbi

50.000

-

 

4.300.000

4.300.000

 

Laporan Laba Rugi

PT Angin Berembus Sore Hari

31 Desember 2021

Pendapatan Jasa

 

1.000.000

Biaya-biaya Usaha

1.    Biaya Gaji dan upah

2.    Biaya Listrik

3.    Biaya Perlengkapan

4.    Biaya Penyusutan

5.    Biaya Serba-Serbi

Total Biaya Usaha

 

300.000

200.000

250.000

50.000

50.000






800.000

Laba Bersih

 

200.000

 

 Laporan Perubahan Modal

PT Angin Berembus Sore Hari

31 Desember 2021

Modal Bapak Freddy, awal Periode

 

2.500.000

Laba Bersih Sebulan

200.000

 

Pengambilan Prive

300.000

 

Penanaman Modal

 

-100.000

Modal Bapak Freddy, Akhir Periode

 

2.400.000

 

Bisa dilihat dari simulasi laporan keuangan di atas bahwa ada penurunan modal dari Rp2.500.000 menjadi sebesar Rp2.400.000. 

Hal itu dikarenakan pengambilan prive lebih besar dibandingkan dengan laba bersih yang diterima perusahaan.

Bisa saja modal akhir menjadi lebih tinggi, namun jika laba bersih yang diterima lebih besar daripada pengambilan prive. 

Inilah alasan mengapa prive diletakkan di akhir penghitungan agar pengaruhnya bisa lebih terlihat terhadap laba.

Lalu, bisa diamati juga bahwa prive tak tercantum pada laporan laba rugi.

Pajak Atas Prive

Apakah prive dikenakan pajak? Jawabannya tidak. Dasar hukum dari hal ini adalah UU PPh pada pasal 4 ayat (3) i, yang berbunyi:

“Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif.”

Penarikan modal ini bukan objek pajak penghasilan bagi penerima modal. Tetapi, penerimaan ini harus dilaporkan dalam SPT Tahunan 1770 PPh wajib pajak orang pribadi sebagai penghasilan bukan objek pajak.

Di sisi lain, penarikan modal ini tidak menjadi biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak.

Mengenai prive bukan biaya pengurang penghasilan kena pajak juga tercantum dalam SE 37/PJ.42/1989 tentang Gaji Pegawai Merangkap Anggota dari Suatu CV yang Modalnya Tidak Terbagi atas Saham, Firma, Kongsi atau persekutuan.

Baca Juga: Kepanjangan CEO Adalah: Apakah Perbedaan CEO dan Direktur?

Tips Mengatur Prive Dalam Perusahaan

Untuk menghindari adanya gangguan dalam kegiatan operasional bisnis karena adanya prive, maka kamu perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.

  • Pengambilan aktiva maupun kas dalam bentuk prive tidak melebihi dari pembagian laba yang dimiliki masing-masing pemilik modal.
  • Mengalokasikan sejumlah dana cadangan. Dengan ketentuan tidak bisa diambil sebagai prive. Bisa dibilang ini adalah dana darurat jika perusahaan mengalami kondisi yang genting.
  • Hal utama adalah adanya garis tegas yang memisahkan keperluan pribadi dan perusahaan. Sehingga pemodal tak mengandalkan prive untuk kepentingan dirinya.
  • Berlakukan pembatasan pengambilan prive. Hal ini penting karena prive tak bisa dibebankan sebagai biaya dalam urusannya dengan pajak.
  • Rutin melakukan evaluasi dalam penggunaan prive. Cara ini dilakukan agar pemakaian prive tidak melampaui laba yang diterima.

Kesimpulan

Jalannya bisnis memang dipermudah dengan adanya andil dari para pemilik modal atau investor. Meski begitu, sebagai pemilik usaha, kamu perlu menyiapkan strategi jika ada kemungkinan pemilik modal melakukan prive.

Operasional bisnis harus tetap berjalan. Dan produktivitas tetap efektif dan berjalan sesuai target. 

Karena itulah, pencatatan yang rapi dalam laporan keuangan perusahaan, menjadi sebuah hal wajib. Hal ini dimaksudkan agar bisnismu memiliki informasi yang jelas untuk setiap transaksi dan alur keuangan.

Ingat, setiap laporan keuangan yang detail, aktual, valid, dan berkesinambungan adalah penting. Majoopreneurs ingin bisnis yang mudah dipantau, diawasi, dan dievaluasi agar selalu bertumbuh, bukan?

Setelah selesai membaca artikel tentang prive di atas, sekarang kamu bisa membuka artikel lain yang ada di blog majoo agar wawasanmu tentang bisnis semakin berkembang. 

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo