Beras adalah kebutuhan pokok masyarakat Indonesia yang tak pernah sepi permintaan. Tak heran, usaha beras menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan dan stabil. Namun, banyak calon pelaku usaha masih bingung berapa modal yang dibutuhkan dan bagaimana cara memulainya dari nol.
Artikel ini akan membahas secara lengkap perkiraan modal usaha beras skala kecil hingga menengah, serta tips memulai bisnis beras agar bisa langsung jalan dan menghasilkan cuan.
Kenapa Usaha Beras Layak Dipertimbangkan?
Sebelum membahas modal, pahami dulu potensi dari usaha ini:
Kebutuhan rutin: Hampir setiap rumah tangga membeli beras setiap minggu atau bulan.
Target pasar luas: Mulai dari individu, warung makan, restoran, hingga pengecer lain.
Bisa dimulai dari skala kecil: Tidak selalu harus punya gudang besar.
Keuntungan stabil: Harga beras relatif stabil dengan margin keuntungan 10–20%.
Estimasi Modal Usaha Beras
Berikut rincian perkiraan modal awal jika kamu ingin membuka usaha beras skala kecil (rumahan):
Kebutuhan Perkiraan Biaya
Pembelian awal stok beras (1 ton, campuran premium dan medium) Rp10.000.000 – Rp12.000.000
Timbangan digital/manual Rp300.000 – Rp700.000
Karung plastik + sealer Rp300.000
Etalase/pajangan (jika buka di rumah) Rp1.000.000 – Rp2.000.000
Sewa tempat (opsional, jika tidak di rumah) Rp1.000.000 – Rp2.500.000/bulan
Modal promosi awal (spanduk, banner, WA Business, dll) Rp500.000
Total Modal Awal:
Tanpa sewa tempat: Rp12 – 14 juta
Dengan sewa tempat: Rp14 – 16 juta
Jika ingin mulai lebih kecil, kamu bisa coba mulai dari stok 100–300 kg beras terlebih dahulu dengan modal sekitar Rp3 – 5 juta saja.
Tips Memulai Usaha Beras dari Nol
1. Tentukan Target Pasar
Tentukan apakah kamu ingin menyasar:
Konsumen rumah tangga (eceran)
Warung makan atau UMKM
Penjualan grosir ke toko lain
Setiap segmen punya cara pendekatan dan kebutuhan stok yang berbeda.
2. Cari Supplier yang Terpercaya
Pastikan kamu membeli beras dari pemasok atau penggilingan yang:
Memberi harga kompetitif
Konsisten kualitasnya
Mau kerja sama jangka panjang
Lebih baik ambil langsung dari penggilingan beras untuk margin yang lebih besar.
3. Tentukan Jenis Beras yang Dijual
Kamu bisa menjual beberapa jenis sekaligus:
Beras premium (panduan, rojolele super)
Beras medium (IR 64, beras lokal)
Beras merah/coklat untuk konsumen sehat
Variasi produk akan memperluas target pasar.
4. Gunakan Kemasan Menarik dan Ukuran Variatif
Kemasan berpengaruh pada kepercayaan konsumen. Gunakan plastik bening dengan branding sendiri dan sediakan ukuran:
1 kg
2,5 kg
5 kg
10 kg
5. Promosi Digital & Offline
Manfaatkan WhatsApp Business, Facebook, dan Instagram.
Tawarkan layanan antar untuk konsumen sekitar.
Cantumkan testimoni pelanggan lama sebagai bentuk bukti sosial.
6. Catat Semua Transaksi
Gunakan buku kas sederhana atau aplikasi kasir gratis untuk memantau:
Stok beras
Keuntungan harian
Pengeluaran rutin
Transparansi keuangan penting agar bisnis bisa berkembang.
7. Skalakan Bisnis Secara Bertahap
Setelah berjalan beberapa bulan:
Tambah varian beras (organik, impor, dll)
Gandeng reseller/ dropshipper
Buka cabang kecil atau kolaborasi dengan toko kelontong
Kesimpulan
Memulai usaha beras tidak membutuhkan modal besar, namun perlu strategi yang tepat. Dengan modal sekitar Rp10–15 juta, kamu sudah bisa mulai usaha beras skala kecil di rumah. Pastikan kamu teliti dalam memilih supplier, menjaga kualitas beras, serta aktif memasarkan produk secara offline dan online.
Dengan perencanaan matang, usaha beras bisa menjadi sumber penghasilan stabil yang menjanjikan di 2025 dan seterusnya.