Sebagai pemilik restoran, memahami semua komponen yang memengaruhi pengalaman pelanggan ialah kunci kesuksesan bisnis, termasuk dalam hal penetapan biaya tambahan seperti service charge atau biaya layanan.
Penerapan biaya layanan tidak hanya berperan dalam kesejahteraan karyawan, tetapi juga membantu memastikan pelayanan berkualitas bagi pelanggan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai arti service charge, cara menetapkannya dengan bijak, serta dampaknya terhadap operasional bisnis dan kepuasan pelanggan. Mari simak selengkapnya!
Apa Arti Service Charge?
Dalam industri restoran, biaya layanan atau service charge adalah biaya yang ditambahkan ke tagihan pelanggan. Biaya ini biasanya berupa persentase tetap dari total jumlah tagihan dan umumnya berkisar antara 5% hingga 15%.
Penting untuk dicatat bahwa biaya layanan bukanlah tip, kita akan bahas perbedaan service charge dan tip dalam poin selanjutnya.
Biaya ini merupakan praktik umum di banyak restoran, khususnya di restoran mewah atau restoran full service. Pasalnya, di restoran full service pelanggan tidak hanya membayar makanan dan minuman, tetapi juga pelayanan yang mereka terima.
Bagi banyak restoran, biaya layanan kerap bersifat wajib sebab digunakan untuk menutupi biaya yang terkait dengan penyediaan layanan, seperti gaji staf, pemeliharaan, atau biaya administrasi.
Meskipun begitu, fungsi utama dari biaya layanan ialah memberikan apresiasi kepada karyawan restoran, seperti pelayan, kasir, hingga koki. Dana ini biasanya dialokasikan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Lebih jauh lagi, service charge dapat bermanfaat untuk hal-hal di bawah ini.
Meningkatkan kesejahteraan karyawan
Biaya layanan dapat menjadi tambahan income atau tunjangan bagi karyawan, di luar gaji pokok yang diberikan oleh pemilik restoran.
Hal ini menjadi salah satu cara untuk menjaga atau meningkatkan kesejahteraan staf tanpa harus menaikkan harga menu.
Menjaga kualitas pelayanan
Dengan adanya biaya layanan, karyawan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Pemilik restoran juga mungkin saja mengalokasikan sebagian dari biaya layanan untuk investasi pada program latihan dan pengembangan bagi karyawan sehingga karyawan bisa mempertahankan standar layanan yang tinggi.
Pelayanan yang baik tentu berpengaruh besar terhadap kepuasan pelanggan dan kemungkinan mereka untuk kembali lagi.
Menyeimbangkan biaya makanan dan harga
Menerapkan biaya layanan dapat membantu menyeimbangkan biaya bahan-bahan berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif bagi pelanggan.
Restoran yang beroperasi dengan kisaran harga yang lebih tinggi sering kali menggunakan bahan-bahan premium, dan biaya layanan membantu mengimbangi biaya tersebut tanpa perlu menaikkan harga menu secara signifikan.
Perbedaan Service Charge dan Tip
Tak jarang service charge dan tip dianggap sama, padahal keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Pemilik bisnis restoran perlu memahami perbedaan ini agar bisa menjelaskan kepada pelanggan dengan tepat dan mengelola sistem penghargaan kepada staf secara efisien.
Di bawah ini, kita akan membahas perbedaan service charge dan tip, serta dampak keduanya terhadap operasional bisnis restoran kamu.
Tip
Tip adalah pemberian sukarela dari pelanggan sebagai bentuk apresiasi atas pelayanan yang baik. Jumlahnya tidak ditentukan oleh restoran dan bersifat opsional. Artinya, pelanggan bebas memberi atau tidak memberi tip, tergantung dari kepuasan mereka.
Service charge
Sebaliknya, service charge adalah biaya tambahan yang sudah ditentukan oleh restoran dan wajib dibayar oleh pelanggan. Jumlahnya sudah termasuk dalam total tagihan dan biasanya ditetapkan sebagai persentase dari harga makanan dan minuman.
Cara Menghitung Service Charge Restoran
Setelah kamu memahami arti service charge, penting juga untuk mengetahui cara menghitungnya. Penghitungan ini penting agar kamu bisa menerapkannya dengan tepat di restoranmu.
Bagaimana cara menghitung service charge restoran? Umumnya, biaya ini ditetapkan berdasarkan persentase dari total tagihan makanan dan minuman yang dipesan.
Persentasenya bervariasi, tetapi seperti yang disebutkan sebelumnya, nilai persentase biaya layanan yang lazim ialah 5% hingga 15%. Berikut ini, contoh perhitungan biaya layanan jika persentasenya 10%.
Jika total tagihan sebesar Rp100.000 dan restoran menerapkan biaya layanan sebesar 10%, maka biaya tambahannya adalah Rp10.000 (10% x Rp100.000). Jadi, total yang harus dibayar oleh pelanggan ialah Rp110.000.
Penghitungan ini cukup sederhana dan dapat dilakukan secara otomatis oleh sistem POS atau mesin kasir di restoranmu.
Risiko Menerapkan Service Charge Restoran
Sebelumnya telah dibahas bahwa biaya layanan menawarkan beberapa manfaat bagi pemilik dan staf restoran. Namun, biaya layanan juga memiliki implikasi bagi pelanggan. Berikut ini beberapa risiko menerapkan service charge restoran.
Pengurangan pemberian tip
Pelanggan mungkin percaya bahwa biaya layanan merupakan pengganti tip sehingga mengurangi potensi konsumen memberikan tip.
Surprise cost
Pelanggan yang tidak mengetahui adanya biaya layanan mungkin akan terkejut atau frustrasi ketika mereka menerima tagihan tersebut.
Hal ini dapat dianggap sebagai biaya tersembunyi yang mungkin berdampak negatif pada pengalaman bersantap mereka secara keseluruhan.
Peningkatan pengawasan terhadap kualitas layanan
Ketika pelanggan mengetahui bahwa biaya layanan akan ditambahkan ke tagihan, pelanggan mungkin akan meneliti kualitas layanan yang diberikan dengan lebih cermat sehingga pelanggan cenderung akan kecewa jika terjadi kesalahan kecil dalam layanan.
Dengan demikian, kalau kamu mau menambahkan biaya layanan, pastikan kamu mengomunikasikannya dengan jelas kepada konsumen, misalnya dengan memberi keterangan di menu bahwa harga menu belum termasuk tax dan service charge.
Selain itu, kamu juga perlu memastikan restoranmu dapat memberikan layanan terbaik sebagai bentuk tanggung jawab dari penagihan biaya layanan.
Penutup
Penerapan biaya layanan dapat berdampak signifikan terhadap pendapatan restoran. Dari sudut pandang keuangan, biaya layanan dapat menghasilkan aliran pendapatan yang lebih mungkin diprediksi daripada tip.
Jika tip cenderung berubah-ubah dan belum tentu diperoleh, biaya layanan bersifat tetap dan pasti dibayarkan oleh konsumen sehingga bisa menjadi tambahan pendapatan restoran yang konsisten.
Namun, keberhasilan penerapan service charge sangat bergantung pada persepsi pelanggan dan karyawan.
Jika pelanggan merasa bahwa biaya layanan tidak berkorelasi dengan kualitas layanan atau biaya tersebut meningkatkan total tagihan secara signifikan, konsumen mungkin berpikir ulang untuk bersantap di restoranmu.
Akibatnya, frekuensi kunjungan konsumen bisa menurun dan pada akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan restoran.
Di sisi lain, jika biaya layanan digunakan untuk memastikan distribusi upah yang adil dan memberikan pendapatan yang stabil bagi karyawan, hal ini dapat membentuk staf yang lebih puas dan termotivasi.
Secara tidak langsung, service charge dapat berkontribusi terhadap pendapatan restoran dengan mengurangi pergantian karyawan, meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan, serta menciptakan lingkungan makan yang positif dan menyenangkan bagi pelanggan.
Dengan kata lain, dampak positif dari penerapan biaya layanan tetap lebih besar bagi bisnis restoran selama keuangan bisnismu dikelola dengan baik.
Merasa sulit kelola keuangan restoran? Manfaatkan aplikasi POS yang dilengkapi dengan fitur akuntansi dan laporan keuangan lengkap, ya!
Sumber:
https://legalindonesia.id/restaurant-tax-tariffs-and-calculation-part-1/#
https://pos.toasttab.com/blog/on-the-line/service-charge-vs-tip
https://kickfin.com/blog/restaurant-service-charges/