Pengertian Siklus Akuntansi
Dalam buku Akuntansi Pendidikan oleh Indra Bastian (2007), siklus akuntansi diartikan sebagai sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasannya, dan pelaporan keuangan. Siklus akuntansi merupakan proses penyediaan laporan keuangan organisasi atau perusahaan selama periode tertentu.
Buku Pengantar Akuntansi: Pendeketan Siklus Akuntansi karya Muhammad Rinaldi, Rahyuni Rahayu, Ilham Ilham, Harfiani Harfiani, menjelaskan bahwa siklus akuntansi dapat diartikan sebagai suatu proses berulang yang digunakan oleh perusahaan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan menyajikan informasi keuangan di dalam laporan keuangan.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?
Jenis Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi terdiri dari satu jenis utama, tetapi dapat diterapkan dalam berbagai konteks seperti siklus perusahaan dagang, jasa, atau jenis perusahaan lainnya. Berikut adalah jenis-jenis siklus akuntansi berdasarkan konteks penggunaannya:
1. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Digunakan oleh perusahaan yang menjual jasa, bukan barang. Contoh perusahaan jasa, antara lain konsultan, bengkel, salon, dan firma hukum.
Tahapan utamanya terdiri dari pencatatan transaksi ke jurnal umum, posting ke buku besar, penyusunan neraca saldo, penyesuaian (jurnal penyesuaian), neraca saldo setelah penyesuaian, penyusunan laporan keuangan, penutupan buku (jurnal penutup), dan neraca saldo setelah penutupan.
2. Siklus Akuntansi Perusahaan Daganng
Digunakan oleh perusahaan yang membeli dan menjual barang dagangan, seperti toko kelontong, supermarket, dan distributor.
Tambahan proses yang membedakan dengan siklus akuntasi perusahaan jasa adalah akun khusus yang berisi catatan pembelian, penjualan, retur, dan potongan, lalu pencatatan transaksi persediaan (metode periodik atau perpetual), serta perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP).
3. Siklus Akuntansi Pemerintah
Mengacu pada sistem akuntansi sektor publik, mengutamakan akuntabilitas dan transparansi, menggunakan basis kas atau akrual, tergantung regulasi.
Meskipun konteks berbeda, setiap siklus akuntansi memiliki tahapan inti yang sama, yaitu dari pencatatan transaksi hingga penyusunan laporan keuangan dan penutupan buku.
Tahapan Siklus Akuntansi
1. Identifikasi dan Analisis Transaksi
Tidak semua transaksi dapat dicatat. Akuntan perlu mengidetifikasi transaksi yang bisa dicatat, yakni transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan dn bisa dinilai ke dalam unit moneter secara objektif.
Transaksi yang dicatat harus memiliki bukti yang sah, seperti nota, kuitansi, fraktur, dan sebagainya.
Setelah melakukan identifikasi, akuntan harus melakukan analisis untuk menentukan pengaruh suatu transaksi terhadap posisi keuangan. Setiap transaksi yang dicatat akan berpengaruh pada posisi keuangan di kolom debit (D) dan kredit (K) dalam jumlah yang sama (double entry system).
2. Tahap Pencatatan
Akuntan mencatat bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal. Jurnal merupakan catatan kronologis terkait transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu periode.
Lalu, memindahbukukan (posting) dari jurnal ke dalam akun buku besar berdasarkan kelompok atau jenisnya. Buku besar merupakan kumpulan dari berbagai rekening pembukuan yang dilaporkan dalam satu periode.
3. Tahap Pengikhtisaran
Menyusun neraca saldo berdasarkan akun buku besar, membuat ayat jurnal penyesuaian, menyusun kertas kerja, membuat ayat jurnal penutup, lalu membuat neraca saldo setelah penutupan, dan membuat ayat jurnal pembalik atau reversing entries.
4. Tahap Pelaporan
Terakhir, membuat laporan surplus defisit, laporan arus kas, neraca, dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang dapat digunakan untuk perusahaan dalam mengambil keputusan.
Kesimpulan
Kesimpulannya, siklus akuntansi adalah serangkaian tahapan sistematis yang dilakukan secara berulang setiap periode untuk mencatat, mengklasifikasi, meringkas, dan melaporkan transaksi keuangan perusahaan. Hasil dari siklus akuntansi menjadi informasi yang berguna bagi perusahaan.
Aplikasi majoo adalah pilihan tepat untuk membantu kamu membuat catatan akuntansi. majoo merupakan aplikasi wirausaha lengkap dengan berbagai fitur yang menyajikan operasional bisnis yang efektif dan efisien. Salah satu fitur dalam majoo adalah fitur akuntansi. Dengan majoo, kamu bisa bikin laporan laba rugi bisnis secara real-time.