Olahraga padel tengah naik daun di Indonesia. Banyak kalangan, mulai dari anak muda, eksekutif, hingga komunitas olahraga, menjadikan padel sebagai gaya hidup baru. Tren ini membuka peluang besar bagi pengusaha untuk membangun bisnis lapangan padel.
Namun, tantangan utama ada pada modal awal yang bisa mencapai miliaran rupiah. Pertanyaannya: apakah mungkin balik modal hanya dalam 1 tahun? Jawabannya: sangat mungkin, asalkan pengusaha punya strategi yang tepat.
Estimasi Modal Awal Usaha Lapangan Padel
Sebelum bicara strategi, mari pahami dulu gambaran modal:
Pembuatan 1 lapangan padel: Rp800 juta – Rp1,2 miliar
Fasilitas pendukung (toilet, parkir, ruang tunggu): Rp150 – Rp300 juta
Legalitas & izin usaha: Rp20 – Rp50 juta
Marketing & promosi awal: Rp30 – Rp70 juta
Total modal awal: sekitar Rp1,2 – Rp1,6 miliar per lapangan.
Strategi Balik Modal dalam 1 Tahun
1. Optimalkan Tingkat Okupansi
Tetapkan harga sewa rata-rata Rp400.000 – Rp500.000 per jam.
Operasikan lapangan minimal 12 jam per hari.
Targetkan okupansi 70–80% atau sekitar 8–10 jam terpakai per hari.
Dengan perhitungan ini:
Rp450.000 x 9 jam x 30 hari = Rp121,5 juta/bulan
Atau sekitar Rp1,4 miliar setahun hanya dari penyewaan lapangan.
2. Tambahkan Sumber Pendapatan Lain
Jangan hanya mengandalkan sewa lapangan. Tambahkan layanan:
Membership eksklusif dengan harga tahunan Rp5–10 juta.
Pelatihan & coaching clinic dengan biaya tambahan.
Kafe atau resto kecil untuk pemain & penonton.
Retail perlengkapan padel (racket, sepatu, apparel).
Event & turnamen yang bisa disponsori brand besar.
Strategi ini bisa menambah 20–30% revenue tambahan setiap bulan.
3. Efisiensi Biaya Operasional
Gunakan pencahayaan LED hemat energi.
Optimalkan sistem booking online untuk mengurangi biaya admin.
Manfaatkan promosi digital (Instagram, TikTok, Google Ads) ketimbang iklan offline mahal.
Rekrut karyawan sesuai kebutuhan, tanpa membengkakkan payroll.
Dengan efisiensi ini, biaya operasional bulanan bisa ditekan di kisaran Rp30–40 juta.
4. Manfaatkan Komunitas & Sponsorship
Bentuk komunitas padel lokal untuk menjaga lapangan selalu ramai.
Gandeng sponsor dari brand olahraga, minuman energi, atau apparel untuk menambah pemasukan.
Selenggarakan turnamen rutin agar lapangan dikenal luas.
5. Strategi Pricing Dinamis
Gunakan sistem dynamic pricing:
Tarif lebih tinggi di jam prime time (pukul 17.00 – 22.00).
Tarif promo di jam sepi untuk menarik pemain baru.
Paket hemat untuk sewa 10 jam sekaligus.
Strategi ini terbukti bisa meningkatkan average revenue per court hingga 15–20%.
Simulasi Balik Modal dalam 1 Tahun
Pendapatan sewa lapangan: Rp1,4 miliar/tahun
Pendapatan tambahan (membership, coaching, retail, event): Rp300–400 juta/tahun
Total pendapatan: Rp1,7 – Rp1,8 miliar
Biaya operasional: Rp400–500 juta/tahun
Laba bersih tahun pertama: Rp1,2 – Rp1,3 miliar
Jika modal awal sekitar Rp1,2 – Rp1,6 miliar, maka balik modal dalam 1 tahun sangat mungkin tercapai.
Kesimpulan
Balik modal bisnis lapangan padel dalam 1 tahun bukan hal mustahil. Kuncinya ada pada:
Menjaga okupansi tinggi dengan promosi tepat sasaran.
Menambah revenue stream dari membership, event, dan retail.
Mengelola biaya operasional dengan efisiensi.
Dengan tren olahraga padel yang terus berkembang, membangun lapangan padel sekarang bisa jadi salah satu investasi olahraga paling menjanjikan di 2025.