Tagline adalah: Pengertian, Fungsi, serta Contohnya

Ditulis oleh Retna Kumalasari

article thumbnail

Pemilihan kata yang tepat untuk sebuah tagline dapat mempengaruhi proses pemasaran produk tersebutKita semua memahami bahwa strategi pemasaran merupakan aspek penting dalam sebuah bisnis. Nah, salah satu cara yang bisa dilakukan agar mampu bersaing adalah dengan menciptakan tagline yang menarik. Tagline bukan cuma sekedar slogan, tapi juga identitas dan ciri khas sebuah produk.

Tagline juga sering dilibatkan ke dalam proses promosi untuk menyampaikan keunikan merek atau perusahaan tersebut secara langsung, sehingga efektif untuk memperkenalkan produk kepada calon konsumennya.

Tidak sedikit konsumen akan lebih mudah menghafalkan produk melalui tagline yang menarik daripada nama perusahaannya. Untuk itu, sebuah tagline merupakan hal yang sangat penting dalam membangun brand perusahaan.

Apa Itu Tagline?

Di dalam sebuah bisnis, tagline dapat diartikan sebagai sebuah frasa yang mengomunikasikan pesan dari sebuah brand secara ringkas, menarik, dan mudah diingat. Seringkali, tagline hadir bersamaan dengan logo produk dan digunakan untuk membedakan produk yang dipasarkan dengan produk dari perusahaan lain.

Tagline merupakan kumpulan kata yang mampu mendeskripsikan suatu brand agar konsumen yang membacanya dapat mengenali dan mengingat brand tersebut. Umumnya, sebuah tagline diimplementasikan melalui kata-kata singkat yang mampu menjelaskan bisnis secara tepat dan cepat.

Secara sederhana, tagline adalah suatu ungkapan singkat yang mudah diingat dan digunakan oleh suatu perusahaan untuk memasarkan produknya sehingga orang akan lebih mudah mengenali produk tersebut.

Baca juga: Brand Image: Pengertian, Contoh, dan Indikatornya

Ciri-Ciri Tagline

Secara umum, terdapat beberapa karakteristik yang melekat pada tagline, di antaranya adalah:

  • Tagline sebagai perwakilan dari sebuah merek atau brand yang digunakan sebagai pembeda dengan merek atau brand lain
  • Sebagai frasa, tagline biasanya sangat pendek, ringkas, dan mudah diingat. Sebab, tujuan utamanya adalah Untuk menyampaikan visi dan misi dari sebuah produk dalam bentuk teks.
  • Umumnya, panjang tagline terdiri dari tiga kata dan tidak lebih dari delapan kata. Maksudnya adalah tagline harus dibuat secara ringkas, jelas, dan padat.
  • Tagline yang dibuat harus mudah diingat, jadi konsumen dapat mengaitkan produk dengan mereknya dengan mudah.

 Tagline menjadi media untuk menjelaskan cerita dari sebuah perusahaan

Jenis-Jenis Tagline

Jenis tagline dapat dilihat dari tujuan pembuatan tagline itu sendiri. Di sisi lain, perusahaan juga mempunyai tujuan pemasaran berbeda satu dengan yang lain. 

Ada perusahaan yang ingin menyampaikan pesan emosional, ada pula perusahaan yang ingin menyampaikan makna dari produk yang dipasarkan melalui tagline. Sebagai suatu frasa yang digunakan untuk menarik perhatian konsumen dalam bisnis, tagline terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Tagline Deskriptif

Tagline deskriptif merupakan sebuah tagline yang berbentuk penjelasan untuk suatu produk. Biasanya, penjelasan ini berupa keunikan atau kelebihan produk tersebut. Misalnya, “Save money. Live better” dari Walmart, atau tagline milik TEBS yaitu “Tea With Soda”.

2. Tagline Imperative

Tagline imperatif adalah tagline yang cenderung untuk mengajak seseorang untuk melakukan suatu aksi yang berhubungan dengan produk atau jasa dari bisnis tersebut. Salah satu contohnya adalah “LA Light, Enjoy Aja” atau “Santai, ada Sanken.

3. Tagline Superlative

Tagline yang satu ini merupakan jenis tagline yang menyebutkan keunggulan dari suatu bisnis dengan lebih menantang dan berani. Tagline superlatif mempunyai berbagai unsur penegasan dan membuatnya terlihat lebih provokatif seperti, “Semakin di Depan” dari Yamaha, atau “Jelas Lebih Enak” dari Kapal Api.

4. Tagline Spesifik

Jenis selanjutnya adalah tagline spesifik. Penggunaan tagline ini akan menimbulkan kesan bahwa brand tersebut yang paling unggul di antara para kompetitor lainnya. Contohnya adalah “Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro” dari Teh Botol Sosro, atau Relaxa dengan “Permen wangi ya Relaxa”.

5. Tagline Provokatif

Jenis tagline provokatif mempunyai unsur tantangan atau ajakan yang akan memancing logika serta emosi publik. Tidak jarang, pada beberapa tagline provokatif akan menggunakan tanya di akhir tagline-nya. Contoh yang paling sederhana dari tagline ini adalah “Impossible is Nothing” milik Adidas, atau “Orang Pintar Minum Tolak Angin”.

Fungsi Tagline

Fungsi tagline adalah untuk meningkatkan Brand Awareness serta mempengaruhi keputusan calon konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan perusahaan. 

Tapi ternyata tidak hanya berhenti di situ. Tagline juga memiliki fungsi lain yang tidak kalah pentingnya, di antaranya adalah: 

1. Meningkatkan Identitas suatu Bisnis

Tagline adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperkuat identitas suatu brand. Adanya tagline akan meningkatkan kesadaran terhadap sebuah merek atau brand sebuah perusahaan. 

2. Merepresentasikan Visi dan Misi sebuah Bisnis

Kemudian, penggunaan tagline juga dapat menjadi cara yang tepat untuk merepresentasikan visi dan misi perusahaan secara langsung melalui frasa yang singkat.

3. Membedakan dengan Kompetitor

Tagline juga berfungsi sebagai pembeda atau pembanding dengan pesaing yang ada di pasar yang sama. Maksudnya, tagline yang mudah diingat dan unik akan lebih mudah dipadukan dengan produk yang akan dibuat oleh perusahaan.

4. Positioning Market Size

Fungsi terakhir adalah yang berkaitan dengan positioning market size perusahaan yang akan memudahkan konsumen untuk mengingat brand perusahaan saat membeli produk dari perusahaan tersebut.

Baca juga: Apa Itu Positioning? Simak Definisi dan Contohnya

Contoh Tagline

Setelah kamu mengetahui definisi dan jenis-jenis tagline, selanjutnya kamu perlu mengetahui contoh tagline perusahaan ternama di dunia dan contoh tagline menarik yang mungkin bisa kamu jadikan inspirasi untuk pada perusahaanmu.

Adidas - “Impossible is Nothing”

Pada awal kehadirannya, Adidas merupakan sebuah brand yang memproduksi pakaian olahraga untuk atlet Jerman. Sempat berganti tagline beberapa kali, akhirnya Adidas melabuhkan pilihannya untuk mengusung tagline “Impossible is Nothing” sejak tahun 2004.

Menurut Adidas, tagline ini mampu mewakili semangat para atlet yang berusaha untuk melangkah lebih jauh, melampaui batas diri, serta membuat terobosan-terobosan baru.

Toyota - “Moving Forward

Tagline berikutnya adalah berasal dari produk otomotif Jepang, yakni Toyota. Salah satu merek ternama itu mempunyai tagline “Moving Forward” yang berarti melangkah ke depan atau jalan terus.

Dengan tagline tersebut, Toyota ingin menciptakan gambaran perusahaan yang mempunyai visi dan misi terdepan. Toyota selalu ingin mengembangkan ide-idenya yang cemerlang dan mewujudkan perusahaannya menjadi perusahaan yang maju dan terdepan.

Tagline ini juga bisa digunakan sebagai pengingat, bahwa kita harus selalu melihat ke depan agar mencapai masa depan yang lebih baik.

Nike - “Just Do It

Menjadi salah satu tagline paling ikonis, tidak ada yang menyangka bahwa tagline ini terinspirasi dari kalimat terakhir yang diucapkan oleh terpidana mati yang akan dieksekusi.

Just Do It menjadi tagline yang mengandung pesan positif yaitu untuk memberi motivasi orang-orang yang ragu dalam mengambil keputusan.

Gambaran sederhana dari merek ini juga terpancar dari logo yang hanya berupa simbol centang ini. Meskipun terlihat sederhana, namun logo dan tagline ini mampu memberikan kesan yang dalam kepada konsumennya.

Nokia - “Connecting People

Tagline brand besar di masanya ini mampu mendeskripsikan produknya berupa handphone yang dapat kamu gunakan untuk menghubungkan satu dengan yang lainnya. 

Connecting People dapat memberikan kesan bahwa sesama makhluk sosial, kita perlu sama sama menjaga hubungan baik antar sesama termasuk orang-orang terdekat kita. 

Dan melalui produk Nokia, kita bisa terus menjalin hubungan tanpa terbatas wilayah, jarak, maupun waktu.

Honda - “The Power of Dreams

Brand perusahaan yang mempunyai tagline “The Power of Dreams” ini memiliki arti kekuatan impian. Didirikan oleh Soichiro Honda, Honda mampu menginspirasi orang-orang bahwa kekuatan dari impian ini tidak bisa dianggap sepele.

Soichiro menunjukkan bahwa tanpa pendidikan formal pun, dia tetap bisa bermimpi tinggi dan mewujudkan mimpinya tersebut. Bahkan perusahaannya kini menjadi salah satu perusahaan otomotif terbesar dunia, lho.

ASICS - “Anima Sana In Corpore Sano

Brand yang didirikan sejak tahun 2977 ini memiliki tagline yang mungkin tidak asing di telinga, yaitu “Anima Sana In Corpore Sano”. Tagline ini tersembunyi dan menjadi sebuah singkatan yang menjadi nama brand tersebut, yakni ASICS.

Tagline ini hadir dengan tujuan untuk dapat menciptakan gaya hidup yang sehat sekaligus menyenangkan lewat produk-produknya.

Apple - “Think Different

Melalui taglineThink Different”, Apple ingin menunjukan bahwa mereka selalu berpikir kreatif dan out of the box. Dengan nilai positif yang disebarkan oleh Apple, kita bisa mengambil pelajaran bahwa saat menjalani hidup, kita perlu terus berpikir kreatif dan inovatif agar bisa bertahan serta mencapai tujuan hidup yang kita inginkan.

Brand ini berhasil membuktikan bahwa Apple dapat menjadi salah satu perusahaan penghasil produk berbeda dari yang lain.

Baca juga: Memahami Branding Sebagai Strategi Kesuksesan Bisnis

Tips Membuat Tagline yang Menarik

Nah, untuk membantu kamu membuat tagline yang cocok untuk perusahaan, di bawah ini ada beberapa tips yang perlu kamu perhatikan saat akan menentukan tagline di perusahaan. 

1. Singkat, jelas, dan sederhana

Membuat tagline yang berisi pesan yang singkat dan jelas. Maksudnya, tagline tersebut harus bisa menggambarkan segala sisi dari bisnis kamu. Mulai dari produk, manfaat, tujuan bisnis, hingga keunggulannya.

Tapi, jangan sampai tagline yang dibuat membingungkan konsumen, ya. Cukup dengan kalimat sederhana yang singkat, padat, dan mudah dipahami. 

2. Sesuaikan dengan produk yang ditawarkan

Kalimat tagline memang identik dengan kalimat yang singkat, namun kamu tetap bisa memilih kata yang benar-benar merepresentasikan bisnis kamu dengan baik, lho!

Contohnya saja tagline milik Disneyland, yaitu “The happiest place on earth”. Dari tagline tersebut, Disneyland berusaha menjelaskan bahwa bisnis mereka menyediakan taman rekreasi terbaik di dunia.

3. Tunjukan kepribadian dan keunggulan bisnis kamu

Tagline yang baik adalah tagline yang mampu menunjukan karakter dan kepribadian dari sebuah bisnis. Seperti halnya taglineJust Do It” dari Nike. Tagline ini menjadi sumber motivasi agar setiap orang berani mengambil sebuah keputusan. 

4. Bersifat persuasif (ajakan)

Kemudian, buatlah tagline yang memiliki sifat persuasif atau mampu mengajak konsumen agar mudah mengingat produk yang kamu pasarkan.

Contohnya adalah tagline milik Tolak Angin yakni “Orang Bijak Taat Pajak”. Tagline ini bertujuan untuk mengajak para wajib pajak untuk mau membayar pajak tepat waktu.

5. Pahami target konsumennya

Selain bersifat ajakan, kamu juga bisa membuat tagline yang disesuaikan dengan target konsumennya. Hal ini dilakukan agar para calon konsumen tahu produk tersebut dibuat untuk mereka.

Salah satu contoh tagline yang menjelaskan pangsa pasar mereka adalah majalah Gadis, dengan tagline “Dunia Cewek, Dunia Gadis”.

6. Fokus pada manfaatnya

Seringkali, konsumen hanya akan fokus kepada manfaat yang ditawarkan dari produk yang kamu jual, tidak hanya fitur atau fisik dari produk tersebut. Hal ini juga berlaku pada pemilihan tagline untuk perusahaanmu. 

Maka dari itu, buatlah tagline yang mampu menyampaikan informasi kepada konsumen mengenai layanan dan manfaat yang akan konsumen dapatkan dari brand atau produk yang kamu pasarkan.

7. Memancing konsumen untuk merespon

Ada baiknya tagline yang akan kamu gunakan adalah tagline yang mampu menggerakkan konsumen untuk dapat merespon dalam hal yang positif. Umumnya, kalimat yang dipilih untuk membuat tagline adalah kalimat pernyataan atau pertanyaan.

8. Buat tagline yang jujur 

Sebaik-baiknya tagline adalah yang mampu memperlihatkan kebenaran dari produk yang kamu jual. Jangan sampai tagline tersebut dibuat berdasarkan klaim yang dilakukan sepihak.

Sebab, jika kalimat tersebut disalahartikan oleh konsumen, hingga membuat konsumen berekspektasi terlalu tinggi pada perusahaanmu. Dampaknya akan cukup buruk pada perusahaan, apabila konsumen tersebut sampai merasa dikecewakan.

9. Lakukan brainstorm

Tantangan yang paling utama dalam membuat tagline adalah bagaimana merangkum informasi perusahaanmu dengan beberapa kata saja. Oleh karena itu, kamu perlu meluangkan waktu untuk brainstorming dan mencari tahu informasi penting apa saja yang bisa mewakili perusahaanmu.

Pada akhirnya, kata-kata yang dihasilkan dapat menjadi frasa yang menunjukkan siapa kamu, hal apa saja yang kamu lakukan, serta permasalahan apa saja yang bisa kamu selesaikan.

10. Hindari plagiat

Tagline yang baik selanjutnya adalah tagline yang autentik. Jangan sampai kamu menggunakan atau bahkan meniru tagline yang sudah ada. Hal ini dapat berakibat buruk dan merugikan perusahaan. 

Apalagi saat ini kamu bisa dengan mudah mendapatkan informasi dengan bantuan media digital. Rekam jejaknya akan selalu tertanam dan sulit untuk dihilangkan.

Asal kamu tahu, biasanya pada bisnis yang sudah besar, perusahaan dapat mendaftarkan tagline-nya pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, lho. Dan jika ada yang melakukan plagiat pada tagline yang telah terdaftar, kamu bisa mendapatkan sanksi berupa royalti.

Penutup

Tagline adalah kumpulan kata atau frasa yang mampu mendeskripsikan merek perusahaan agar para calon konsumen dapat terus mengenali dan mengingat merek tersebut. Seringkali, sebuah tagline yang digunakan mampu menjelaskan sebuah bisnis secara ringkas.

Dalam perjalanan sebuah bisnis, penggunaan tagline menjadi penting untuk membantu proses pemasarannya. Selain berfungsi sebagai identitas sebuah bisnis, tagline juga mampu memperkuat merek dagang dari perusahaan tersebut.

Nah, jika kamu sudah memiliki gambaran tentang tagline, maka ini saatnya bagi kamu untuk segera membuat tagline yang menarik. Setelah itu, tentukan strategi pemasaran yang tepat dan lakukan manajemen akuntansi yang baik agar kondisi keuangan bisnis tetap terjaga.

Untuk membantu kamu dalam menjalankan manajemen akuntansi yang baik, pastikan kamu menggunakan tools yang tepat untuk mempermudah dan meningkatkan pengalaman pelanggan seperti aplikasi POS ini ya!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo