Transaksi Bisnis: Jenis-Jenis, Sistem, dan Contoh Nyatanya

Memahami apa itu transaksi adalah langkah awal yang penting dalam menjalankan aktivitas ekonomi, baik secara pribadi maupun dalam bisnis. Di balik setiap pembelian, penjualan, atau pertukaran jasa, selalu ada proses transaksi yang menjadi fondasi dari alur keuangan. 

Sayangnya, banyak orang yang hanya memahami transaksi sebatas “keluar-masuknya uang”, tanpa menyadari betapa pentingnya mencatat dan mengelolanya dengan tepat. Padahal, dengan pemahaman yang benar tentang transaksi, kamu bisa mengontrol keuangan dengan lebih baik, mengambil keputusan bisnis yang tepat, hingga menghindari kesalahan pencatatan yang merugikan. 

Jika kamu sedang menjalankan bisnis, pemahaman mengenai apa itu transaksi adalah pondasi penting. Dengan begitu kamu akan lebih mudah mengatur arus kas, membuat laporan keuangan yang akurat, dan menghindari kesalahan pencatatan yang bisa berdampak besar bagi bisnismu di masa depan.

Memahami Apa Itu Transaksi

Secara umum, transaksi adalah suatu bentuk pertukaran antara dua pihak atau lebih yang melibatkan perpindahan barang, jasa, uang, atau hak kepemilikan lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, transaksi bisa terjadi kapan dan di mana saja. 

Misalnya, saat seseorang membeli makanan di warung, membayar ongkos transportasi, atau menukar barang dengan orang lain, semua itu merupakan bentuk dari transaksi.

Transaksi tidak selalu harus melibatkan uang. Misalnya, dalam barter, terjadi pertukaran barang dengan barang, dan itu tetap dikategorikan sebagai transaksi karena ada nilai yang dipertukarkan dan disepakati oleh kedua belah pihak.

Sementara, di dalam dunia bisnis, apa itu transaksi menjadi lebih spesifik. Transaksi bisnis adalah setiap aktivitas ekonomi yang berdampak terhadap kondisi keuangan perusahaan. Aktivitas ini biasanya melibatkan pihak internal, seperti pegawai atau departemen perusahaan, dan pihak eksternal, seperti pelanggan, pemasok, mitra bisnis, atau lembaga keuangan.

Transaksi bisnis bisa bersifat moneter yang melibatkan uang secara langsung maupun nonmoneter yang tidak langsung terkait uang, tapi berdampak pada nilai keuangan perusahaan. Semua bentuk transaksi ini harus dicatat dengan cermat karena akan menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan dan analisis kinerja bisnis.

Elemen Penting dalam Transaksi

Setiap transaksi, baik yang sederhana maupun kompleks, memiliki beberapa elemen penting, di antaranya: 

• Pihak-pihak yang terlibat. Biasanya terdiri dari penjual dan pembeli, atau pemberi dan penerima manfaat dari transaksi tersebut.

• Nilai atau objek transaksi. Bisa berupa uang, barang, jasa, atau hak-hak tertentu yang bernilai ekonomis.

• Kesepakatan atau persetujuan. Ada persetujuan antara pihak yang terlibat bahwa pertukaran dilakukan atas dasar sukarela dan dengan syarat yang disetujui bersama.

• Bukti transaksi. Dalam dunia bisnis, setiap transaksi idealnya didukung oleh dokumen seperti kwitansi, nota, invoice, atau bukti transfer sebagai catatan sah.

Jenis-Jenis Transaksi Berdasarkan Berbagai Aspek

Dalam dunia keuangan dan bisnis, transaksi tidak hanya satu macam. Terdapat berbagai jenis transaksi yang dapat dikategorikan berdasarkan sifatnya, bentuknya, serta cara pembayarannya. Memahami jenis-jenis transaksi ini penting bagi kamu sebagai pelaku bisnis, baik untuk keperluan pencatatan akuntansi maupun untuk pengambilan keputusan.

Berikut adalah pengelompokan jenis-jenis transaksi yang umum dikenal:

1. Jenis Transaksi Berdasarkan Bentuk Pembayarannya

a. Transaksi Tunai

Transaksi tunai adalah transaksi yang pembayarannya dilakukan secara langsung saat barang atau jasa diterima. Pembayaran bisa dilakukan dengan uang fisik (uang kertas atau logam) maupun nonfisik seperti kartu debit atau dompet digital.

b. Transaksi Kredit

Transaksi kredit adalah transaksi di mana saat pembayaran dilakukan secara tertunda atau dicicil. Barang atau jasa bisa langsung diterima, tetapi pembayaran dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.

c. Transaksi Nontunai

Ini adalah jenis transaksi yang dilakukan tanpa menggunakan uang tunai secara langsung. Biasanya menggunakan metode pembayaran digital seperti transfer bank, e-wallet, kartu kredit, atau pembayaran melalui sistem online.

2. Jenis Transaksi Berdasarkan Sifatnya

a. Transaksi Internal

Transaksi internal adalah transaksi yang terjadi di dalam perusahaan dan tidak melibatkan pihak luar. Meskipun tidak melibatkan uang secara langsung, transaksi ini tetap berpengaruh terhadap kondisi keuangan atau operasional perusahaan. Contohnya pemakaian bahan baku dari gudang untuk produksi.

b. Transaksi Eksternal

Kebalikan dari transaksi internal, transaksi eksternal melibatkan pihak luar, seperti pelanggan, pemasok, bank, atau lembaga keuangan lainnya. Transaksi jenis ini biasanya berkaitan dengan pertukaran barang, jasa, atau uang. Contoh paling mudah adalah penjualan barang ke pelanggan.

3. Jenis Transaksi Berdasarkan Wujudnya

a. Transaksi Barang

Transaksi ini umumnya terjadi ketika ada pertukaran barang fisik antar pihak. Nilai ekonomisnya mudah dihitung dan biasanya berkaitan dengan stok atau inventaris.

b. Transaksi Jasa

Jenis transaksi ini melibatkan pertukaran jasa atau layanan profesional yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain.

4. Jenis Transaksi Berdasarkan Aktivitas Bisnisnya

a. Transaksi Operasional

Ini adalah jenis transaksi yang berhubungan langsung dengan kegiatan utama bisnis, seperti produksi, distribusi, penjualan, dan layanan pelanggan.

b. Transaksi Non-operasional

Transaksi non-operasional adalah transaksi yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas inti bisnis, tetapi tetap berdampak pada laporan keuangan. Contohnya penjualan aset tetap, penerimaan bunga bank, atau pembayaran pajak.

5. Jenis Transaksi Berdasarkan Frekuensinya

a. Transaksi Rutin

Sesuai namanya, transaksi ini biasanya dilakukan secara berkala atau terjadwal, seperti transaksi mingguan, bulanan, atau tahunan. Contohnya pembayaran gaji karyawan setiap akhir bulan.

b. Transaksi Insidental

Transaksi ini bersifat tidak teratur dan hanya terjadi jika ada kebutuhan atau kejadian tertentu.

6. Jenis Transaksi Berdasarkan Cara Pencatatannya dalam Akuntansi

a. Transaksi Realisasi

Ini merupakan jenis transaksi yang sudah benar-benar terjadi dan dapat diukur secara pasti dengan nilai uang. Pencatatannya akan dilakukan langsung dalam laporan keuangan.

b. Transaksi Akrual

Akrual adalah transaksi yang diakui walaupun belum terjadi pembayaran atau penerimaan secara nyata, tetapi sudah menjadi hak atau kewajiban perusahaan.

Berbagai Contoh Bentuk Transaksi dalam Dunia Usaha

Untuk memberikan gambaran yang lebih konkret, berikut beberapa contoh bentuk transaksi yang umum terjadi dalam aktivitas usaha atau bisnis sehari-hari:

Penjualan Produk

Seseorang membeli sepatu dari toko online dan melakukan pembayaran melalui transfer bank. Transaksi ini termasuk transaksi eksternal, tunai, dan operasional.

Pembelian Bahan Baku

Sebuah pabrik makanan membeli tepung dan minyak dari pemasok dan pembayarannya dilakukan 30 hari setelah barang diterima. Ini merupakan contoh transaksi kredit dan eksternal.

Pembayaran Gaji Karyawan

Perusahaan membayarkan gaji kepada seluruh karyawan pada akhir bulan. Transaksi ini tergolong internal dan operasional.

Investasi oleh Pemilik Usaha

Pemilik menambahkan modal dengan menyetor uang ke rekening perusahaan. Ini tergolong contoh bentuk transaksi eksternal nonoperasional.

Penjualan Aset

Perusahaan menjual kendaraan operasional lama kepada pihak ketiga. Transaksi ini bersifat eksternal dan nonoperasional.

Sistem Transaksi dalam Bisnis sebagai Pengelolaan Keuangan yang Efisien

Dalam dunia bisnis, keberhasilan suatu usaha tidak hanya ditentukan oleh seberapa besar keuntungan yang diperoleh, tetapi juga oleh seberapa rapi dan teraturnya sistem transaksi yang dijalankan. Sistem transaksi dalam bisnis menjadi tulang punggung pengelolaan keuangan karena semua aliran masuk dan keluar uang akan tercatat dalam sistem ini.

Sistem transaksi dalam bisnis adalah serangkaian prosedur dan alat yang digunakan untuk mencatat, mengelola, memproses, dan memverifikasi seluruh kegiatan transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu usaha. Sistem ini mencakup metode pencatatan, sistem pembayaran, teknologi pendukung, hingga pelaporan.

Sederhananya, sistem transaksi berfungsi untuk memastikan bahwa semua aktivitas bisnis, seperti pembelian, penjualan, pembayaran, dan penerimaan, dapat diproses dengan efisien, akurat, dan terorganisir.

Tujuan dan manfaatnya antara lain: 

• Menerapkan sistem transaksi yang baik memiliki banyak keuntungan, antara lain:

• Meningkatkan akurasi pencatatan keuangan, sehingga meminimalkan kesalahan.

• Memudahkan proses pelaporan, baik untuk keperluan internal maupun eksternal seperti pajak.

• Menghemat waktu dan tenaga dalam proses administrasi transaksi.

• Meningkatkan transparansi dan kepercayaan, terutama ketika ada audit atau laporan kepada investor.

• Mengontrol arus kas secara real time, sehingga memudahkan pengambilan keputusan.

Kesimpulan

Memahami transaksi, baik dari pengertian, jenis-jenis, hingga sistem yang digunakan, adalah langkah penting dalam menjalankan usaha yang tertib dan efisien. Di era digital, pencatatan transaksi secara manual sudah mulai ditinggalkan karena dianggap kurang efektif, rawan kesalahan, dan memakan waktu. 

Untuk itulah penggunaan aplikasi keuangan seperti majoo hadir sebagai solusi modern yang memudahkan pebisnis dalam mencatat, mengelola, dan memantau transaksi secara real time. Dengan fitur lengkap mulai dari sistem kasir, laporan keuangan otomatis, hingga manajemen inventori, majoo bisa membantu mengelola bisnismu lebih rapi, cepat, dan efisien. 

Jadi, jika kamu ingin bisnis lebih terkontrol dan berkembang, kini saatnya beralih ke sistem transaksi digital yang lebih cerdas bersama majoo!

Referensi:

• https://pintu.co.id/blog/sistem-pemrosesan-transaksi-adalah
• https://kelas.work/blogs/mengetahui-beberapa-jenis-transaksi-bisnis-dan-contohnya