Waspada Modus Penipuan QRIS! Ini Perbedaan QR Bayar dan QR Transfer yang Perlu Diketahui

Penulis Annisa Nur Indriyanti
19 June 2025

article thumbnail
Teknologi pembayaran digital seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) makin mempermudah transaksi masyarakat. Namun, di balik kemudahannya, muncul modus penipuan baru yang menyalahgunakan kode QR demi keuntungan pribadi.

Salah satu modus yang kini marak adalah menyalahgunakan QR Transfer alih-alih QR Bayar, yang bisa mengakibatkan kerugian bagi pelaku usaha maupun konsumen. Lantas, apa bedanya QR Bayar dan QR Transfer? Dan bagaimana cara membedakannya agar tidak jadi korban penipuan?

Apa Itu QRIS?
QRIS adalah standar pembayaran QR code yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia. QRIS menyatukan berbagai metode pembayaran digital, sehingga pengguna bisa membayar dari aplikasi dompet digital apa pun—seperti GoPay, OVO, DANA, ShopeePay, dan mobile banking—cukup dengan 1 kode QR saja.

Maraknya Penipuan QRIS: Modus QR Transfer
Modus penipuan QR terbaru adalah dengan memberikan QR code palsu yang bukan QRIS, melainkan QR transfer bank. Akibatnya:

Pembayaran tidak masuk ke akun merchant yang sah

Penjual mengira pembayaran sudah dilakukan

Pelaku langsung menerima uang ke rekening pribadi mereka

Ini sangat merugikan penjual dan konsumen yang tidak menyadari jenis QR yang digunakan.

Perbedaan QR Bayar (QRIS) dan QR Transfer
Perbedaan QR Bayar (QRIS) QR Transfer (Non-QRIS)
Tujuan Pembayaran ke merchant resmi Transfer uang antar rekening
Dikeluarkan oleh Penyelenggara QRIS (bank/fintech) Bank penerima transfer
Terhubung dengan Aplikasi pembayaran (OVO, DANA, dsb) Aplikasi mobile banking
Nama penerima Nama merchant (bisa nama toko) Nama pribadi pemilik rekening
Bukti pembayaran Bukti QRIS dengan kode transaksi Bukti transfer biasa
Legalitas Resmi dan terdaftar di BI Tidak masuk dalam sistem QRIS

Ciri-ciri QR Bayar (QRIS) yang Aman
Ada logo QRIS atau Bank Indonesia di atas/bawah kode

Saat dipindai, muncul nama toko/merchant, bukan nama pribadi

Bisa digunakan dari semua aplikasi dompet digital atau m-banking

Transaksi keluar sebagai "pembayaran", bukan "transfer"

Terdapat struk QRIS yang bisa dibagikan

Tips Mencegah Penipuan QRIS
Untuk Konsumen:
Selalu periksa nama penerima saat membayar

Hindari melakukan transfer ke QR yang mencurigakan atau tanpa logo QRIS

Gunakan aplikasi pembayaran resmi dengan sistem verifikasi

Simpan bukti transaksi untuk keperluan komplain

Untuk Penjual:
Cetak QRIS resmi dari mitra pembayaran (seperti Midtrans, Doku, ShopeePay, dsb)

Hindari menerima pembayaran dari QR transfer kecuali untuk rekening pribadi yang jelas

Edukasi staf kasir untuk mengenali perbedaan bukti QRIS dan bukti transfer

Pasang pemberitahuan “Hanya Terima Pembayaran Melalui QRIS”

Kesimpulan
Modus penipuan QR transfer yang mengaku QRIS semakin marak. Oleh karena itu, penting bagi pengguna dan pelaku usaha untuk memahami perbedaan antara QR Bayar (QRIS) dan QR Transfer biasa. QRIS adalah sistem resmi dari Bank Indonesia yang digunakan untuk pembayaran, sementara QR transfer digunakan untuk pengiriman uang antar rekening—dan lebih rentan disalahgunakan.

Jadi, selalu teliti sebelum scan QR dan pastikan kamu hanya membayar lewat QRIS resmi untuk mencegah jadi korban penipuan digital.

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo