7 Strategi Bisnis Untuk Menjangkau Anak Muda

Ditulis oleh Nisa Destiana

article thumbnail

Pemasaran itu selalu tentang mengerti keinginan dan kebutuhan target pasar dan merangkumnya dalam strategi bisnis. Saat ini, terdapat prioritas baru, yaitu milenial dan generasi Z, yang menantang para profesional di bidang pemasaran untuk berkembang dengan cepat. Kemampuan untuk cepat fokus pada prilaku sosial baru memberi manfaat yang besar bagi industri apa pun yang melayani anak muda.

Namun, tidak mengherankan bila hal itu lebih mudah dikatakan daripada dilakukan. Strategi apa yang sebenarnya bisa beresonansi dengan anak muda sekaligus sejalan dengan bisnismu?

Berikut ini beberapa strategi bisnis yang bisa kamu terapkan dalam rangka menjangkau pasar yang lebih muda.

1. Buat konten yang segar dan relatable

Generasi muda membutuhkan konten yang segar dan berhubungan dengan mereka. Sebagai contoh, membuat konten untuk merek makeup yang akan meluncurkan blush on, diaplikasikan pada model remaja dengan teknik ‘no make-up make-up’ ala Korea, lalu mengunggahnya di Instagram bisa jadi cara yang akan bekerja dengan baik.

2. Gunakan merek yang modern

Kamu bisa kehilangan bisnis karena orang kesulitan mengenali merek dagangmu. Generasi milenial dan generasi Z hanya akan mau melibatkan diri dengan merek dagang yang mereka percaya, maka memiliki citra layak dipercaya yang merefleksikan nilai-nilai perusahaan akan meningkatkan peluang penjualan.

Jadi, bila saat ini brand yang kamu bangun terasa usang, lakukanlah rebranding. Buatlah merek dagang dengan citra yang lebih modern dan dapat dipercaya.

Membangun kepercayaan terhadap brand tentu bukanlah pekerjaan satu malam. Hal ini perlu dilakukan secara konsisten dan terus menerus. Media sosial bisa menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan cerita tentang bisnismu, terutama Instagram. Selengkapnya terkait strategi penggunaan Instagram bisa kamu baca di sini.

3. Kenali idola mereka

Untuk bisa terhubung dengan anak muda, kamu perlu mengerti siapa yang memengaruhi mereka. Meskipun selama ini kamu sangat mengerti siapa figur publik yang dapat berhasil menyampaikan kampanye atau iklan, tipe figur publik yang beresonansi dengan pasar yang lebih muda bisa berbeda. Misalnya, Youtuber atau Instagrammer akan lebih berpengaruh dibanding aktor atau atlet.

4. Bangun brand yang tulus dan memiliki ‘good cause’

Generasi muda saat ini sangat tertarik dan peduli dengan lingkungan sekitar. Mereka ingin ambil bagian dalam menjaga kelestarian alam, melindungi hewan, membantu tunawisma, berbagi dengan mereka yang kelaparan, dan alasan-alasan lain yang dianggap perlu dan layak diperjuangkan. Lebih jauh lagi, mereka ingin menggunakan produk atau jasa dari bisnis yang memiliki atau peduli terhadap nilai-nilai yang sama.

Bila kamu ingin menjangkau generasi muda, kamu perlu menunjukkan bahwa bisnismu bukan hanya ingin meraup keuntungan, tetapi juga memiliki  ‘good cause’. Dan kamu benar-benar peduli terhadap isu tersebut serta terlibat semaksimal mungkin. Berpartisipasilah dalam penggalangan dana yang berhubungan dengan isu tersebut atau sisihkan sebagian keuntungan dari produkmu untuk donasi.

Biarkan pengikutmu tahu apa yang kamu lakukan. Unggah kegiatan atau inisiatif yang berhubungan dengan isu yang bisnismu perjuangkan di media sosial, tanyakan opini mereka mengenai hal tersebut, carilah informasi dari pengikutmu tentang bagaimana cara agar kamu bisa terlibat lebih banyak, dst.

Anak muda akan sangat mengapresiasi hal seperti ini, bahwa bisnismu ‘lebih dari sekadar bisnis’. Dan kamu akan mendapatkan bukan hanya konsumen, melainkan pelanggan setia yang berbagi kesamaan nilai.

5. Manfaatkan media sosial

Milenial dan generasi Z sangat terikat dengan media sosial. Sayangnya cukup banyak perusahaan yang masih lemah dalam pemasaran secara digital.

Bila kamu ingin menyasar generasi muda, maka pastikan media sosial merupakan bagian dari strategi pemasaranmu. Konten yang kamu buat pun harus relevan dan aktual. Menyampaikan fitur produk yang kamu miliki saja tidak cukup untuk menarik anak muda. Jangan melulu bicara soal penjualan.

Sajikan informasi yang menarik bagi mereka. Pastikan generasi muda merasa terhubung dengan konten tersebut dan jadikan itu bagian dari cerita bisnismu. Percayalah bila mereka sudah menyukai bisnismu karena dianggap cerdas, lucu, dan memiliki konten yang interaktif, mereka akan mencoba produk atau jasamu dengan sendirinya.

Kamu bisa membuat unggahan tentang kegiatan sehari-hari yang mendorong pengikutmu untuk memberikan respon, seperti menanyakan rencana akhir pekan mereka, lagu apa yang mereka dengarkan sebagai mood booster, atau kebiasaan mereka untuk menghilangkan penat setelah bekerja. Kamu juga bisa rutin membuat unggahan yang berhubungan dengan industri yang kamu geluti. Misal bila kamu menjual pakaian dan aksesoris, kamu bisa membuat unggahan mengenai tren terbaru di industri fashion atau apa yang dipakai selebritas ke event tertentu.

Berhubungan dengan poin sebelumnya, kamu juga perlu berbagi secara rutin terkait inisiatif atau kegiatan yang berhubungan dengan ‘good cause’ yang bisnismu miliki. Jika memungkinkan, ajak pengikutmu untuk bisa terlibat aktif dalam hal ini.

Targetmu adalah untuk membuat mereka tertarik dengan konten media sosial, selebihnya biarkan mereka memutuskan sendiri apakah mereka mau mempelajari lebih lanjut terkait produkmu atau bahkan membelinya.

6. Cari demografis yang tepat untuk memperoleh insight

Kamu perlu mencari orang-orang dalam rentang usia yang sesuai target pasarmu. Belajarlah dari mereka, pelajari apa yang mereka lakukan, bagaimana mereka berinteraksi, dan aplikasi apa yang mereka gunakan sehari-hari.

Berbicaralah dengan orang dalam rentang usia mereka dan kamu akan mendapatkan semua jawaban yang kamu cari. Semakin kamu mengerti target pasarmu dengan baik, semakin mudah untuk membuat mereka tertarik dan menjual produk atau jasamu pada mereka.

7. Temukan di mana mereka berada

Platform media sosial terus menyediakan cara yang cepat, serba guna, dan hemat untuk menjangkau audiens, yang kebanyakan sangat sering menggunakan aplikasi pada gawainya. Sehingga penargetan iklan pada aplikasi juga bisa sangat berguna.

Misalnya kamu ingin menjangkau penggemar olahraga, kamu bisa memasang iklan pada aplikasi yang berhubungan.

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo