Setiap pemilik bisnis ingin bisnis bertumbuh, tetapi sering kali tidak yakin di mana atau bagaimana mengalokasikan sumber daya untuk mencapai target tersebut. Sebuah dilema dalam strategi bisnis. Klasik, bukan?
Bila kamu mengalami hal tersebut, mungkin ini saatnya untuk melakukan analisis gap. Sudah bukan rahasia lagi bahwa setiap bisnis ingin tumbuh dan berkembang. Namun, saat outcome tidak sesuai dengan target yang ditetapkan, tentu ada kesenjangan yang perlu dianalisis.
Apa itu analisis gap?
Secara sederhana, analisis gap dapat diartikan sebagai proses membandingkan performa atau hasil bisnis saat ini dengan hasil yang diharapkan. Metode ini akan menunjukkan adanya struktur, kemampuan, proses, teknologi, atau keterampilan yang mungkin kurang optimal.
Dengan membandingkan kondisi saat ini dengan target, bisnis atau tim dapat menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki performa atau hasil. Dengan demikian, bisnis dapat segera kembali ke jalur yang tepat dalam mengejar target.
Bisnis juga dapat memanfaatkan analisis ini untuk meningkatkan performa karyawan atau tim. Kompetensi, kinerja, dan produktivitas dapat dievaluasi dengan analisis ini. Kamu jadi mengetahui hal apa yang perlu dipenuhi untuk mengisi kesenjangan yang ada pada bisnis.
Analisis gap dapat diterapkan baik pada strategi bisnis maupun pada level operasional. Penerapan pada strategi bisnis berarti fokus pada keseluruhan organisasi bisnis dan perencanaan. Sebaliknya, bila diterapkan pada level operasional, analisis hanya fokus pada aktivitas bisnis harian.
4 Langkah melakukan analisis gap
Di perusahaan besar, analisis kesenjangan pada bisnis mungkin akan dikerjakan oleh bagian business analyst, manajer proyek, atau bagian peningkatan proses. Namun, dengan sedikit latihan dan template yang benar, siapa saja sebetulnya bisa melakukan analisis ini.
Beberapa bisnis mungkin sudah memiliki panduan tentang cara melakukan analisis gap. Bila bisnismu belum memilikinya, di bawah ini beberapa langkah sederhana yang dapat dijadikan acuan:
1. Identifikasi kondisi bisnis saat ini
Hal ini mungkin terasa membingungkan. Tenang, kita bisa mulai dari rencana strategis. Cobalah kamu identifikasi hal yang menjadi prioritas dalam strategi bisnis yang sudah kamu susun.
Sebagai contoh, kamu memiliki rumah sangrai kopi dan dapat memproduksi 240 kuintal biji kopi, padahal target produksi adalah 300 kuintal biji kopi. Artinya, 240 kuintal biji kopi merupakan kondisi bisnis saat ini.
2. Tetapkan keadaan ideal
Selanjutnya, kamu perlu tahu kondisi seperti apa yang dianggap ideal bagi bisnis. Kadang, hal ini disebut sebagai desired state atau future goal. Untuk mencapai hal tersebut, kamu perlu menganalisis kondisi saat ini (poin nomor satu) dan ke mana bisnis akan menuju, dalam jangka waktu yang masuk akal.
Kamu bisa menetapkan target dicapai dalam satu tahun misalnya. Meskipun rentang tiga atau lima tahun biasanya waktu yang ideal untuk mengejar target bisnis. Pada kasus ini, targetnya adalah memproduksi 300 kuintal biji kopi per tahun.
3. Mengidentifikasi gap
Kini, kamu sudah mengetahui posisi bisnis saat ini dan posisi yang diharapkan. Saatnya menjembatani kesenjangan antara keduanya.
Dalam kasus rumah sangrai kopi tadi, kondisi produksi saat ini 240 kuintal dan target 300 kuintal, terdapat kesenjangan 20%. Inilah saatnya kamu menganalisis berbagai penyebab yang berpotensi menyumbang selisih 20% tersebut.
Mungkin kamu akan menemukan kapasitas mesin menyumbang 12% selisih, keterlambatan suplai biji kopi segar menyumbang 5% selisih, dan kekurangan karyawan yang terampil menyumbang 3% selisih.
4. Rancang perbaikan untuk menghilangkan kesenjangan tersebut
Berikutnya, kamu tinggal memutuskan perubahan atau langkah apa yang perlu diambil untuk memperbaiki kondisi tersebut. Bila dalam strategi bisnis sebelumnya kamu menetapkan akan menambah karyawan, mungkin hal tersebut tepat, tetapi tidak mendesak.
Berdasarkan analisis kesenjangan kamu mengetahui bahwa kontribusi kesenjangan terbesar dipengaruhi oleh kapasitas mesin. Maka, investasi mesin dengan kapasitas lebih besar menjadi prioritas. Sampai sini, kamu bisa menyusun strategi yang lebih mendekatkan bisnis kepada tujuan serta prioritas setiap rencana.
Terakhir, jangan lupa pastikan kamu memiliki target waktu yang jelas kapan kesenjangan tersebut terselesaikan dan target tercapai. Pastikan juga kamu memiliki parameter kemajuan yang dapat dievaluasi dari waktu ke waktu. Ada banyak kerangka untuk memantau hal tersebut, salah satunya dengan metode OKR. Selamat mencoba!