Secara berkala, orang membeli sepatu baru. Menariknya, semangat orang merawat sepatu tidak selalu berbanding lurus dengan semangat membelinya. Karena itu, bisnis cuci sepatu menjadi salah satu usaha yang terbilang menjanjikan.
Selama orang masih memakai sepatu dan gaya hidup masyarakat cenderung makin praktis, laundry sepatu bisa terus bertahan. Tampaknya, peluang ini dilihat oleh Shoeborn, bisnis yang spesialisasinya pada jasa cuci dan reparasi sepatu.
Mulai beroperasi sejak 2020 hingga saat ini, bisa dibilang bisnis ini survive melewati pandemi. Apa rahasia keberhasilan Shoeborn? Yuk, simak kisahnya!
Excellent Service Dimulai dari Manajemen Karyawan
“Bisnis jasa itu harus mengedepankan service.” ungkap Frans, pemilik Shoeborn, kepada tim majoo.
Frans menyadari bahwa excellent service merupakan elemen krusial dan keunggulan kompetitif bagi bisnis sehingga harus diupayakan dengan maksimal. Tentunya, layanan prima tersebut akan diberikan kepada konsumen oleh para staf.
Tidak heran bila Frans cukup fokus dalam manajemen karyawan. Langkah ini bukanlah strategi yang asing dalam bisnis. Telah banyak studi yang dilakukan untuk melihat kaitan antara manajemen karyawan yang baik dengan terciptanya sikap karyawan yang service-oriented.
Baca juga: Tips Optimalkan Layanan Pelanggan untuk Daya Tarik Produk
Salah satu studi tersebut menyatakan bahwa pemilik usaha atau manajer perlu fokus pada relasinya dengan karyawan. Relasi internal yang baik di suatu organisasi bisnis akan tercermin dalam cara karyawan bersikap kepada pihak eksternal atau konsumen.
Tak hanya itu, karyawan juga memerlukan panduan yang jelas tentang cara bersikap atau cara menghadapi konsumen. Menyadari hal ini, Frans juga menyiapkan Standard Operating Procedure (SOP) sehingga siapa pun staf yang bertugas, konsumen selalu memperoleh pelayanan dengan standar tertentu.
Perlu diingat, pembuatan SOP merupakan satu hal, tetapi penerapannya merupakan persoalan berbeda. Karena itu, Frans juga selalu menjalankan supervisi agar SOP pelayanan diterapkan secara disiplin oleh para staf.
Menariknya, Frans tidak hanya menuntut staf menjalankan tugasnya dengan baik, tetapi juga mengapresiasi mereka. Jika karyawan menunjukkan performa kerja optimal, Frans memberikan reward sesuai dengan performa tersebut.
Analisis Matang Setiap Kali Hadapi Tantangan
Tantangan merupakan kata yang hampir tak bisa dipisahkan dari bisnis. Tak sedikit bisnis yang berhadapan dengan tantangan sampai jatuh di titik kritis. Shoeborn bukanlah bisnis yang sampai menyentuh titik terendah. Namun, tak berarti, usaha ini berjalan mulus tanpa tantangan.
Usaha laundry sepatu ini sering mengalami keterbatasan SDM. Permintaan atau order yang masuk cukup ramai, tetapi tenaga staf untuk mengerjakannya tidak mencukupi.
Di satu sisi, masalah ini bisa dikatakan sebagai masalah yang baik sebab order tinggi. Akan tetapi, permintaan yang tinggi dan staf yang terbatas sering mengakibatkan panjangnya antrean hingga timbul komplain dari konsumen.
Situasi ini tentu tidak ideal. Pasalnya, saat muncul komplain, artinya bisnis gagal memberikan excellent service. Mungkin solusi yang terlihat nyata untuk mengatasi tantangan ini ialah merekrut karyawan tambahan.
Baca juga: Proses Rekrutmen untuk Menjaring Calon Karyawan Potensial?!
Namun, bagi Frans solusinya tidak sesimpel itu. Rekrutmen staf bukanlah hal sederhana. Sebagai pemilik bisnis, ia perlu mengecek kekuatan dan kestabilan finansial bisnis dengan adanya beban gaji tambahan. Belum lagi, beban biaya dan waktu untuk melakukan training karyawan baru.
Lebih dari itu, seperti kebanyakan bisnis lain, bisnis cuci sepatu ini juga berhadapan dengan tantangan-tantangan yang sangat dipengaruhi faktor eksternal, misalnya soal relevansi dengan pasar.
Menurut Frans, bisnis perlu perlu melakukan diversifikasi dan inovasi agar tetap relevan di pasar. Sebagai gambaran, usaha laundry sepatu miliknya ini awalnya hanya menyediakan jasa cuci sepatu.
Akan tetapi, Frans melihat perkembangan pasar dan menganggap layanan cuci sepatu saja tak akan cukup membuat bisnis ini bertahan. Karena itu, ia membuka layanan tambahan, yaitu jasa reparasi sepatu.
Sukses Bisnis Tak Lepas dari Digital Tools
Wawasan dan pemahaman bisnis pemilik usaha tentu berpengaruh signifikan terhadap kemajuan bisnis. Meskipun demikian, sebagai pemililk bisnis, Frans mengakui bahwa dirinya sangat terbantu dengan adanya digital tools seperti majoo.
majoo adalah aplikasi point of sale (POS) yang membantu mempermudah para pemilik usaha dalam mengelola bisnisnya. Hadir dengan fitur lengkap, mulai dari kasir online hingga laporan keuangan, majoo berusaha menjawab berbagai kebutuhan pemilik usaha.
Adapun fitur yang sangat membantu Frans dalam menjalan strategi di bisnis cuci sepatunya ialah fitur absensi. Sepintas, fitur ini memang terlihat cukup simpel, yaitu mendokumentasikan jam masuk dan jam keluar karyawan. Namun, data tersebut menjadi insight bagi Frans untuk mengetahui kedisiplinan karyawan.
Menariknya lagi, fitur absensi dilengkapi dengan pengaturan komisi. Fitur yang sangat memudahkan Frans sebagai pemilik. Dengan fitur komisi, pembagian bonus bisa dilakukan secara fair sebab penentuan staf yang handle pekerjaan bisa dilakukan dengan mudah dan terdokumentasi.
Kamu juga mau kelola bisnis secara praktis? Yuk, pakai majoo sekarang!