Dorong Karyawan Teladan, Suatu Upaya Jaga Retensi Karyawan

Memastikan tingkat retensi pelanggan selalu terjaga memang sudah menjadi acuan banyak sekali pelaku usaha, tapi bagaimana dengan retensi karyawan? Eits, jangan salah, lho! Sama seperti pelanggan, karyawan pun bisa saja beralih untuk menawarkan tenaganya ke pelaku usaha lain yang menjadi kompetitor kita.

Apa saja, sih, risiko yang harus diwaspadai ketika tingkat retensi yang dimiliki karyawan kita tergolong rendah? Apa yang harus dilakukan untuk menjaga agar tingkat retensi ini tetap tinggi? Daripada terlalu lama bertanya-tanya, langsung saja kita bahas bersama-sama, yuk!

Memperhatikan Tingkat Retensi di Tempat Usaha

Tak jauh berbeda dengan retensi pelanggan, tingkat retensi bagi karyawan membantu pelaku usaha untuk mengetahui seberapa ‘betah’ lingkungan kerja yang dijalankannya sehingga membuat karyawan pun tak buru-buru ingin pindah mencari pekerjaan baru di tempat lain.

Semakin tinggi tingkat retensi yang dimiliki, semakin sedikit pula karyawan yang masuk dan keluar perusahaan untuk posisi yang sama. Jika dilihat sebatas pengertian tersebut saja, mungkin rasanya agak sedikit sepele, ya? Namun, ternyata tidak juga, lho, karena perusahaan yang tak bisa menjaga tingkat retensi yang dimiliki karyawannya kerap dipandang secara negatif.

Wajar saja, dong. Jika tempat usaha tersebut baik-baik saja tanpa ada masalah apa pun, tentu karyawan akan betah untuk bekerja di sana, kan? Jadi, sangat wajar sekali jika orang curiga dengan pelaku usaha dengan karyawan yang terus berganti di tempat usahanya, kan?

Oleh karena itu, setiap pelaku usaha sebaiknya memberikan perhatian lebih terhadap tingkat retensi ini. Jangan sampai bisnis kehilangan kepercayaan masyarakat hanya karena ada indikasi yang buruk semacam ini. Rasanya tentu sayang sekali, dong.

Baca juga: Perhatikan Hal Ini saat Menilai Peluang Usaha

Dorong Karakteristik Karyawan Teladan sebagai Apresiasi

Baik untuk pelanggan maupun karyawan, menjaga tingkat retensi bisa dilakukan dengan secara teratur mengapresiasi kontribusi yang mereka berikan bagi bisnis. Untuk karyawan, misalnya saja, menerapkan sistem karyawan teladan bisa menjadi salah satu pilihan yang menarik untuk dilakukan.

Dengan menerapkan sistem ini, karyawan pun bisa memahami bahwa kontribusi mereka terhadap bisnis benar-benar diperhatikan, dan bahkan bisa menjadi bahan pertimbangan untuk penilaian kinerja mereka lebih lanjut. Secara tidak langsung, pelaku usaha dapat menanamkan gagasan bahwa performa yang baik dan dapat dijadikan teladan akan diapresiasi secara pantas melalui sistem ini.

Di samping itu, ada beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan dengan menerapkan sistem ini, lho! Apa saja, sih, kita ulas satu per satu, yuk!

• Memastikan Karyawan Merasa Dihargai

Tak jarang pemilik usaha terasa kurang berterima kasih dengan usaha yang diberikan oleh karyawannya karena merasa sudah memberikan apresiasi melalui pemberian gaji yang setimpal dengan hasil kerjanya. Namun, perlu diingat pula bahwa karyawan merupakan manusia yang membutuhkan interaksi dua arah yang tidak robotik.

Interaksi ini bisa diwujudkan dengan memberikan apresiasi tambahan terhadap kerja baik yang telah dilakukan oleh karyawan. Menobatkan karyawan yang mampu menunjukkan performa yang terbaik sebagai karyawan teladan dapat membuat karyawan tersebut merasa sangat dihargai dan tidak hanya bekerja selayaknya robot semata.

Baca juga: Perhatikan Hal Ini saat Menilai Peluang Usaha

• Menginspirasi Karyawan untuk Memaksimalkan Potensi

Tak jarang posisi karyawan terbaik di bulan ini juga disertai dengan bonus yang sesuai. Sudah barang tentu ini akan membuat setiap karyawan tak hanya merasa dihargai, tetapi juga sangat senang sehingga tertarik untuk mendapatkan bonus tersebut. Namun, karena hanya akan ada satu karyawan saja yang dipilih setiap bulannya, tentu seluruh karyawan akan berlomba-lomba untuk menunjukkan upayanya yang terbaik.

Jika situasi tersebut terjadi, setiap karyawan pun pasti akan termotivasi untuk memaksimalkan potensinya sebaik mungkin dalam bekerja. Meski tak selalu, performa yang baik dari karyawan umumnya akan menghasilkan performa bisnis yang sama baiknya dalam mendatangkan keuntungan. Jadi, tak ada salahnya juga, kan, menyisihkan sebagian dari keuntungan tersebut untuk mengapresiasi karyawan yang sudah bekerja dengan keras?

Baca juga: Perhatikan Hal Ini saat Menilai Peluang Usaha

• Memastikan Karyawan Memperoleh Kepuasan Kerja

Salah satu hal yang memengaruhi tingkat retensi adalah tingkat kepuasan. Oleh karena itu, memastikan karyawan merasa puas ketika bekerja patut dijadikan pertimbangan untuk memastikan kualitas kinerja yang baik.

Melalui sistem karyawan teladan, karyawan akan selalu merasa memperoleh apresiasi yang diperlukan setiap kali menyelesaikan pekerjaannya. Dengan penghargaan yang setimpal, jelas karyawan pun akan lebih mudah untuk merasa nyaman dalam bekerja sehingga tak buru-buru mencari pekerjaan lain yang mungkin lebih cocok untuknya.

Ingin mengelola karyawan dengan lebih baik, tapi waktu yang ada sudah habis tersita untuk mengelola bisnis sehingga tak sempat mengukur kinerja karyawan? Tenang saja, retensi karyawan dapat dijaga dengan mudah melalui aplikasi majoo yang sudah dilengkapi dengan beragam fitur unggulan untuk kemudahan pengelolaan bisnis.

Lebih dari sekadar aplikasi kasir, aplikasi majoo dapat membantu pelaku usaha untuk memonitor hasil kerja karyawannya tanpa perlu datang langsung ke tempat usaha. Cukup akses dasbor majoo dari handphone maupun laptop, pengelolaan karyawan pun bisa dilakukan dengan mudah, termasuk menghitung bonus yang patut mereka peroleh.

Menarik sekali, kan? Yuk, gunakan aplikasi majoo sekarang juga!

Baca juga: Perhatikan Hal Ini saat Menilai Peluang Usaha