Keberadaan coffee shop di Indonesia memang sedang menjamur. Ada banyak sekali coffee shop di masing-masing wilayah, mulai dari kota kecil sampai besar. Sebagian mampu bertahan, sebagian lagi collapse. Alasannya banyak.
Ada coffee shop yang tidak bisa bertahan karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, ada yang tidak bisa mengikuti kemauan pasar, ada juga yang mengalami hambatan terkait kondisi keuangan.
Namun, coffee shop yang bisa sukses pun ada banyak, dengan berbagai alasan pula. Ada yang memang didukung oleh kondisi finansial yang mumpuni, ada yang memiliki strategi pemasaran yang baik, ada juga yang memang owner coffee shop-nya mencintai yang dia lakukan. Cinta yang berawal dari hobi lalu diterapkan dalam bisnis. Hasilnya? Sukses.
Baca juga: 5 Daerah Penghasil Biji Kopi Terbaik di Indonesia
One Refinery Coffee Shop dan Hobi
Tidak berlebihan bila dibilang bahwa One Refinery Coffee Shop adalah kafe yang didirikan pemiliknya, Irwan A. Jalil, karena kecintaannya pada kopi. Irwan sangat suka mencicipi berbagai jenis kopi, yang dimulai sejak sekitar tahun 2013.
Lantaran suka sekali pada kopi, dia mulai berpikir kenapa hobi dan kesukaannya ini tidak dituangkan saja dalam bentuk bisnis? Membangun bisnis kopi yang diproses sendiri sepertinya akan menyenangkan. Ide ini lalu direalisasikan dalam bentuk usaha kecil-kecilan yang saat itu hanya beroperasi sejak jam 3 sore sampai dengan jam 8 malam. Waktu itu kopi yang digunakan masih merupakan hasil pesan dari orang lain.
Setelah mulai agak berkembang dan melebarkan sayap, jam operasional pun berubah, dari jam 8 pagi sampai jam 1 malam. Selain itu, setelah bisnisnya semakin berkembang, One Refinery Coffee Shop mulai mencoba untuk memproduksi kopi dari kebun sendiri lokasinya ada di Aceh.
Apakah bisnis yang dimulai dari hobi akan bisa bertahan dengan mudah? Tentu tidak. Diperlukan berbagai hal untuk bisa mempertahankan yang sudah dimulai. Irwan, sebagai pemilik coffee shop yang berlokasi di Riau ini juga merasakannya langsung. Khususnya di momen pandemi menyerang Indonesia. Peraturan dan larangan pembatasan kegiatan juga berdampak pada jam operasional coffee shop. Kafe hanya bisa dibuka sejak siang sampai sekitar jam 8 malam, dan mengurangi kapasitas dine in menjadi hanya 50 persen.
Efeknya pada pemasukan juga pasti cukup terasa. Saat itulah, mereka mencoba strategi pemasaran baru dengan melakukan inovasi bisnis. Irwan mencoba berinovasi dengan menciptakan kopi dalam kemasan. Bukan dalam bentuk minuman siap minum, melainkan beans yang di-roasting lalu dikemas dan dipasarkan secara online. Inovasi bisnis inilah yang ternyata memang bisa membantu One Refinery Coffee Shop untuk bisa terus bertahan tanpa harus mengalami kebangkrutan.
Baca juga: Memulai Bisnis dari Hobi yang Menguntungkan Ternyata Seru!
One Refinery Coffee Shop dan Manajemen Karyawan
Apakah dengan begitu permasalahan sudah bisa selesai? Tidak, dong. Namanya bisnis, ya akan selalu berhubungan dengan kondisi keuangan dari bisnis itu sendiri. Penghasilan karyawan bergantung penuh pada kemampuan owner untuk mengelola bisnisnya dengan baik.
Irwan menyadari bahwa kesejahteraan karyawan adalah tanggung jawab dari pemilik bisnis. Singkatnya, jika owner menyerah dan tidak mau berjuang, otomatis penghasilan karyawan pun akan berkurang atau bahkan menghilang. Irwan memegang prinsip bahwa orang yang bekerja di One Refinery Coffee Shop adalah keluarganya. Jadi apapun yang terjadi, mereka akan sama-sama berjuang.
Salah satu contohnya adalah, meskipun pendapatan kafe mengalami naik dan turun, Irwan tetap akan mengusahakan gaji karyawannya tetap full, tidak ada potongan. Irwan tidak ingin cepat menyerah, karena jika itu yang terjadi, dia merasa usaha yang sudah dirintisnya selama ini akan sia-sia. Apapun masalahnya, sebisa mungkin harus dirundingkan dengan baik dan dicarikan jalan keluarnya secara bersama-sama.
Baca juga: Memperhatikan Kesejahteraan Karyawan, Tanda Bisnis Sehat!
One Refinery Coffee Shop dan Kontribusi di Masyarakat
Selaku pemilik usaha, jika ditanya kontribusi apa yang telah ia berikan di masyarakat, Irwan menjawab bahwa ia berusaha untuk membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.
Itulah alasannya, Irwan ingin membuka lebih banyak cabang ke depannya. Bukan hanya di Riau dan Aceh. Nantinya akan ada cabang lagi, kemungkinan di area Padang. Prinsipnya, semakin banyak cabang berarti semakin banyak pekerja.
Bukan itu saja, Irwan juga memiliki rencana untuk membuka perkebunan kopi di Aceh yang merangkap sebagai destinasi wisata kebun kopi. Jadi, pengunjung yang datang bisa melihat secara langsung cara proses kopi, mulai dari kebun sampai bisa diminum. Untuk itu, Irwan akan memanfaatkan sumber daya manusia di dekat cabang sebagai tenaga kerja. Jadi, nantinya, pekerja bukan hanya bisa mendapatkan penghasilan, melainkan juga bisa mendapatkan ilmu dan wawasan dari usaha coffee shop yang dijalankan.
Dengan melakukan berbagai hal dalam pengembangan dan inovasi bisnis, Irwan juga memilih untuk menggunakan digital tools yang dapat mempermudah pengelolaan operasional bisnisnya. One Refinery Coffee Shop menggunakan majoo sebagai aplikasi point of sale (POS) yang didesain sesuai dengan kebutuhan kafe. Mulai dari pencatatan transaksi sampai dengan fitur inventory yang dapat membantu perhitungan penggunaan bahan mentah, baik secara satuan maupun per porsi. Jadi, pengelolaan inventory kafe pun selalu akurat! Ingin sukses seperti ini? Pastikan bisnis kamu juga sudah pakai majoo, ya!