Tak ada bisnis yang maju tanpa melewati proses atau perjuangan. Hal tersebut berlaku juga bagi Mina Family Resto milik Iwan Sofa. Dari take over bisnis yang tak bisa bertahan, kini kita bisa menyimak kisah sukses Mina Family Resto.
Penasaran, bagaimana bisnis restoran olahan seafood ini bergerak maju? Yuk, dengarkan cerita lengkapnya di sini!
Memulai dengan Inovasi
Seperti dituturkan oleh Iwan kepada tim majoo, Mina Family Resto pertama kali dibuka pada 13 Desember 2021. Usia yang masih relatif muda untuk sebuah bisnis.
Restoran yang berlokasi di Pangandaran ini semula merupakan kafe. Karena pandemi, sayang sekali kafe tersebut tak mampu bertahan. Memang bukan rahasia lagi, pandemi menghantam berbagai sektor ekonomi, termasuk sektor F&B.
Baca juga: Rahasia Sukses Bisnis F&B ala Eight Burger
Lokasi tempat kafe tersebut merupakan kawasan khusus yang diberi izin oleh pemerintah untuk menjadi sentra olahan seafood. Melihat peluang yang ada, Iwan bersama Atlantic Grup memutuskan untuk mengambil alih kafe tersebut dari pemilik sebelumnya.
Sebelum membuka ulang atau reopening, Iwan melakukan langkah yang cukup esensial, yaitu inovasi konsep. Bisnis F&B yang semula hanya kafe, Iwan fokuskan menjadi bisnis restoran olahan seafood.
Bahkan, tak hanya konsepnya, Iwan juga merombak seluruh bangunan agar restoran tersebut tampak fresh dan menarik bagi konsumen.
Terus Meningkatkan Skill
Sebelum membuka Mina Family Resto, Atlantic Grup telah membangun tiga rumah makan lain. Menyadari bahwa pengelolaan restoran cukup rumit, selama dua bulan pertama Iwan Sofa menghabiskan waktu untuk “training” di salah satu rumah makan tersebut.
Ia mempelajari cara menghadapi tamu, menangani komplain, dan lain-lain. Tantangan tentu tidak seketika hilang hanya karena telah berlatih. Akan tetapi, Iwan jadi lebih siap membangun Mina Family Resto pasca program “training” tersebut.
Meskipun demikian, seperti kebanyakan pemilik bisnis lain, waktu Iwan tetap habis tercurah pada bisnis barunya. Dalam kurun enam bulan pertama, “jam kerja’ Iwan mulai dari restoran buka sampai tutup, tepatnya sejak jam delapan pagi hingga dua belas malam.
Bukan waktu yang ideal dan tentunya kurang baik bagi kesehatan fisik dan mental. Namun, kini Mina Family Resto sudah berjalan lebih teratur sehingga -sebagai pemilik- Iwan cukup mengalokasikan waktu 3-4 jam saja per hari untuk mengontrol restoran miliknya.
Baca juga: Mau Capai Work-Life Balance? Intip Tips Atur Jadwal di Sini!
Perpaduan Memahami Keinginan Konsumen dan Upsale
Menurut Iwan, ada dua tipe konsumen yang berkunjung ke restorannya, yaitu konsumen yang mengerti tentang seafood dan konsumen tidak memiliki pemahaman soal seafood.
Dalam pandangan Iwan, perlakuan untuk keduanya tida bisa disamakan. Karena itu, di Mina Family Resto, Iwan dan staf selalu berupaya mengobrol dan menanyakan preferensi konsumen.
Biasanya, dari obrolan singkat tersebut akan terlihat sejauh mana konsumen memahami soal seafood. Bila konsumen cukup paham, Iwan dan staf akan menyiapkan pesanan sesuai keinginan konsumen.
Akan tetapi, jika konsumen tidak begitu memahami seafood, tim Mina Family Resto akan membantu mengarahkan atau merekomendasikan menu. Tujuannya, supaya konsumen bisa menikmati menu seafood dengan rasa yang maksimal.
Iwan yakin bahwa Mina Family Resto unggul dari aspek cita rasa hidangan. Sayangnya, cita rasa tersebut tak selalu bisa ditemukan secara optimal bila konsumen tidak begitu mengenal seafood. Karena itu, dirinya dan staf sangat melibatkan diri dalam proses pemesanan menu.
Keunggulan lainnya, merekomendasikan menu tentu sekaligus bisa jadi ajang upsale. Jadi, konsumen memperoleh pengalaman makan yang maksimal, restoran pun diuntungkan dengan penjualan optimal.
Tak hanya itu, Mina Family Resto menerapkan excellence customer service dalam berbagai aspek. Saat tamu masuk ke restoran, staf langsung menyambut, mengajak mengobrol, dan mencarikan tempat duduk. Seluruh staf akan memastikan konsumen merasa nyaman.
Kelola Bisnis Restoran Lebih Mudah Berkat majoo
Dalam satu rumah makan, Mina Family Resto mempunyai tiga outlet sekaligus. Terdapat outlet kopi, BBQ, dan seafood. Setiap outlet tersebut berjarak kurang lebih 20 meter.
Terbayang bila konsumen memesan menu dari ketiga outlet tersebut, waiter atau waitress tentu harus berlari ke sana kemari untuk menyerahkan pesanan kepada bagian dapur.
Kabar baiknya, Mina Family Resto sudah menggunakan aplikasi majoo yang dilengkapi fitur e-Menu. Staf yang menerima pesanan tinggal scan di meja dan pesanan langsung muncul di layar gawai di dapur.
Seketika staf dapur bisa langsung mengolah menu pesanan tersebut. Waktu tunggu setiap menu pun jadi lebih singkat. Sungguh praktis dan efisien, bukan?
Saat proses pembayaran, kasir tinggal mengeklik pesanan dan total nominal yang perlu dibayar konsumen langsung muncul otomatis. Tak perlu lagi menghitung secara manual.
Tak hanya itu, sebelum menggunakan aplikasi majoo, Iwan perlu menunggu 2-3 hari untuk memperoleh laporan penjualan harian. Kini, laporan penjualan dapat diakses secara otomatis setiap harinya.
Yakin, kamu enggak tertarik pakai aplikasi majoo? Yuk, coba sekarang!