Kolaborasi dalam bisnis merupakan “alat bantu” yang ampuh, baik untuk bisnis besar maupun usaha kecil, terlepas dari sektor industri yang kamu tekuni.
Seperti yang sudah diketahui, kolaborasi adalah praktik kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain, kamu membangun koneksi dengan orang lain yang akan membantumu mengembangkan bisnis ke tingkat yang baru.
Jika umumnya tim atau individu berkolaborasi untuk mencapai tujuan jangka pendek, kolaborasi perusahaan biasanya melibatkan koneksi yang terus berjalan dari waktu ke waktu.
Jadi, kolaborasi bisa menjadi elemen kunci yang membawa bisnis lebih maju dan menjadi strategi membangun bisnis yang kuat. Sayangnya, strategi ini sering dikesampingkan.
Padahal, menyatukan sumber daya, energi, bakat, dan tujuan secara efektif dapat membuka jalan bagi kemajuan bisnis serta membuka banyak peluang yang tidak terduga.
Lau, bagaimana cara memanfaatkan kekuatan kolaborasi dalam bisnis? Kalau kamu mau berkolaborasi, miliki perspektif di bawah ini!
Sadari bahwa Kolaborasi Menghasilkan Energi Lebih Besar
Kolaborasi dimulai saat kamu terinspirasi untuk menjalankan proyek bersama. Bahkan, jika kamu belum tahu siapa yang akan kamu ajak untuk berkolaborasi.
Pasalnya, pemikiran kolaboratif merupakan proses yang berbeda dibandingkan dengan merencanakan pekerjaan untuk satu bisnis saja. Tidak heran bila energi yang dihasilkan pun lebih besar.
Ya, bukan rahasia lagi, saat dua atau beberapa bisnis berkolaborasi, energi baru akan tercipta. Energi ini tentu lebih besar daripada daya kerja setiap bisnis.
Supaya proyek kolaborasi tersebut berhasil, bisnis-bisnis yang berkolaborasi perlu menggabungkan teknik dan strategi yang dikuasainya masing-masing.
Miliki Tujuan Bersama
Kalau kamu mempelajari contoh kolaborasi bisnis yang berhasil, pasti bisnis tersebut mempunya visi khusus atau tujuan bersama yang disepakati.
Maka dari itu, bisnis yang akan berkolaborasi perlu berdiskusi jika ada pandangan berbeda tentang suatu tujuan. Tentukan sudut pandang setiap pihak dapat diakomodasi atau aspek tersebut perlu dibuang.
Memiliki agenda sendiri yang terpisah dari tujuan bersama akan merusak, bahkan menyabotase upaya kolaboratif.
Dari visi bersama ini, buatlah tujuan spesifik yang singkat dan jelas secara tertulis. Buat pernyataan misi dan kembangkan action plan dari misi tersebut. Buat rencana yang detail dan tuliskan tugas dan peran masing-masing pihak secara jelas.
Baca juga: Action plan: Rencana Untuk Mencapai Tujuan Bisnis
Lakukan Meeting Reguler
Kolaborasi tak mungkin kamu harapkan berjalan dengan sendirinya. Agar upaya kolaboratif berhasil, kamu perlu mengatur waktu meeting reguler dengan agenda yang jelas.
Setiap rapat yang dilakukan harus mempunyai tujuan yang spesifik dan jelas. Lalu, setiap hasil rapat atau tindak lanjut harus diberi tenggat waktu.
Perlu diingat, pemilik usaha biasanya sudah sangat sibuk dengan urusan bisnisnya sendiri. Karena itu, sangat mudah bagi pemilik usaha kehilangan fokus dan menjauh dari visi proyek kolaborasi.
Jadi, perlu ada rapat rutin yang memantau setiap tahapan proyek kolaborasi dilaksanakan sesuai rencana.
Menghargai Cara Kerja dan Manfaatkan Keterampilan Kolaborator
Saat berkolaborasi dengan bisnis lain, tidak mungkin pihak lain menjalankan bisnis dengan cara yang persis sama seperti kamu. Jadi, kamu perlu bisa menerima keterampilan dan metode kerja orang lain.
Kamu tidak bisa meminta kolaborator bekerja dengan cara yang sama seperti kamu sebab hal ini berisiko menimbulkan gesekan dan ketegangan yang konstan di lingkungan kerja.
Di samping metode kerja yang berbeda, pihak yang bekerja sama dengan bisnismu mungkin memiliki skill set yang berbeda pula. Jadikan perbedaan ini peluang baik bagi bisnis.
Maka dari itu, dalam proses kolaborasi, kamu perlu mengenali bidang keahlian masing-masing pihak. Lalu, manfaatkan keterampilan khusus yang dimiliki oleh kolaborator secara optimal.
Kepercayaan ialah kunci dalam kolaborasi. Kamu harus bisa percaya bahwa pihak lain memiliki kapabilitas dan bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Berkomunikasi Secara Efektif
Dalam proses kolaborasi, friksi sangat mungkin terjadi. Kamu tidak perlu ragu mengungkapkan perasaan, termasuk keraguan dan kekhawatiran. Jangan sampai kamu berlarut-larut dalam perasaan kurang nyaman.
Pertahankan jalur komunikasi terbuka dan setara dengan kolaborator. Pada saat yang sama, kenali jika kekhawatiran kamu beralasan dan tidak berlebihan. Pastikan keraguanmu memiliki latar belakang yang kuat, bukan asumsi semata.
Selain poin-poin di atas, hal yang tidak kalah penting dalam proses kolaborasi ialah membuat perjanjian kerja sama resmi di hadapan notaris. Dengan demikian, kerja sama tersebut terlindungi secara hukum.
Apakah kamu tertarik untuk berkolaborasi dengan bisnis lain? Belakangan ini, kolaborasi yang banyak berhasil umumnya dalam bentuk co-brand.
Beberapa contoh kolaborasi bisnis tersebut, antara lain Samsung X BTS, Oreo X Supreme, merek kosmetik X influencer, dan lain-lain. Mungkin kamu bisa mulai kolaborasi dengan influencer atau bisnis lain yang punya exposure lebih besar.
Kalau kamu perlu inspirasi lain seputar strategi bisnis, klik tautan ini, ya!