Laundry Praktis dan Higienis ala The Coin Laundry Room

Setiap orang mungkin punya cita-cita menjadi seorang pebisnis yang sukses, tapi realitanya tidak banyak yang bisa mewujudkannya. Ada banyak alasan yang menjadi latar belakang hal tersebut, antara lain adalah ketidakmampuan melihat peluang bisnis dan ketidaktahuan bagaimana mempertahankan bisnis yang sudah dimulai.

Laundry adalah salah satu bisnis yang tidak mengenal musim, artinya layanan yang ditawarkan di sini akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Apalagi dengan semakin tingginya populasi dan bertambahnya aktivitas dalam kehidupan sosial, membuat waktu dan tempat untuk mencuci menjadi sangat berkurang. 

Peluang inilah yang dilihat oleh Matthew Waworuntu, co-founder dari The Coin Laundry Room. Usaha ini didirikan lebih dari 5 tahun yang lalu dan saat ini sudah memiliki 15 cabang yang tersebar di wilayah Jakarta Selatan dan Cinere.

Baca Juga: 4 Langkah Analisis Peluang Pasar untuk Bisnis Baru

Saat awal berdiri, belum banyak usaha laundry yang berani menerapkan konsep mencuci dengan koin ini. Masyarakat saat itu lebih akrab dengan laundry berkonsep on demand, yang melayani konsumennya dengan cara konvensional: terima barang, dicucikan, dilipat atau disetrika, selesai. Jika dilihat dari sisi ini, The Coin Laundry Room termasuk berani sekali mengambil langkah bisnis ya?

Seiring berjalannya waktu, masyarakat sepertinya mulai menyadari bahwa laundry berkonsep konvensional kurang higienis, karena satu mesin cuci yang dipakai bersama-sama. Saat itulah, bisnis laundry koin mulai dilirik. Satu mesin, satu konsumen. Jelas, jauh lebih higienis. Apalagi bila ternyata ada yang kurang percaya dengan pelayanan dari karyawan laundry tersebut, konsumen bisa langsung mencuci sendiri bajunya di sini. 

Selain mengutamakan kenyamanan konsumen dengan layanan yang bersih dan higienis, The Coin Laundry Room ternyata juga sudah menerapkan digitalisasi pada bisnisnya. Hal ini terlihat dari keputusan mereka untuk berlangganan majoo dan menggunakannya untuk operasional bisnis sehari-hari.

Menurut Matthew, fitur aplikasi majoo sangatlah membantu dalam operasional bisnisnya. Fitur yang dirasa paling bermanfaat adalah dashboard karena memudahkan owner untuk melihat laporan keuangan, berapa dana yang masuk dan berapa pula yang keluar. Selain itu juga berguna untuk mengecek jumlah barang, jadi owner bisa tahu dengan pasti kapan harus mencari, membeli, dan juga memasukkan barang baru. Semuanya real time dan penggunaannya juga sangat mudah.

Di mata karyawannya, fitur aplikasi majoo yang dianggap membantu operasional adalah fitur absensi. Ada yang istimewa pada fitur ini, yaitu live photo. Dengan live photo, jam masuk dan pulang karyawan lebih mudah dihitung dan sama sekali tidak bisa dimanipulasi, menjadikannya minim kecurangan. Owner pun bisa memantau dengan tenang bagaimana kinerja karyawannya tanpa perlu mengecek langsung ke lokasi, karena aplikasi majoo memungkinkan untuk bisa dicek dari mana saja. 

Fitur kasirnya pun ternyata sangat mudah digunakan dan dapat meminimalisasi kesalahan saat input data.

Matthew menyarankan kepada para pebisnis baru ataupun pebisnis lama untuk berlangganan majoo. Mengapa demikian? Hal ini karena aplikasi majoo sangat membantu dalam mengatur operasional bisnis yang sedang dijalankan.

Di era seperti saat ini memang masa sulit bagi semua orang, termasuk pebisnis. Akan tetapi, Matthew percaya bahwa dengan konsep bisnis yang sudah tersusun rapi, dengan adanya keberanian untuk mengambil #langkahmajoo untuk menerapkan digitalisasi, bisnis apapun akan bisa bertahan. 

Dengan kemampuan melihat peluang bisnis, memilih bisnis yang akan dijalankan, lalu menyeimbangkan layanan yang berbasis kepuasan pelanggan dengan konsep digitalisasi bisnis, maka The Coin Laundry Room bisa bertahan sampai saat ini. 

The Coin Laundry Room sudah membuktikan bahwa bisnis laundry yang praktis dan higienis itu bisa bertahan di masa sulit sekalipun, bahkan masih bisa lebih berkembang. So, jangan pernah takut untuk mencoba, ya!