Optimalkan Pemasaran Produk dan Jasa dengan Riset Pasar

Apa pun produk dan jasa yang bisnismu tawarkan, mengoptimalkan pemasaran dapat menjadi kunci yang menjamin keberlanjutan usahamu. Bagaimana tidak, dengan pemasaran yang optimal, tentu potensi prospek yang bisa digiring menjadi transaksi riil pun akan semakin besar. Nah, agar tujuan ini tercapai, banyak pelaku usaha yang memilih untuk memaksimalkan hasil riset pasar yang mereka lakukan. Jika kamu juga ingin mencobanya, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Kerucutkan target pasarmu terlebih dahulu

Tidak semua produk dapat dipasarkan ke semua orang. Misalnya saja, jika kamu bergerak di industri makanan dan perlengkapan bayi, menarget pelanggan yang masih lajang tentu akan menjadi sesuatu yang sia-sia. Hal yang sama juga berlaku untuk produk atau jasa yang lebih umum. Sebagai contoh, banyak orang mungkin senang menikmati aneka rasa yang dimiliki produk minuman dalam kemasan, tetapi jika kamu memasarkan produkmu sebagai minuman berenergi, mengerucutkan target pemasaran kepada mereka yang sudah bekerja tentu akan lebih efektif dalam meningkatkan angka penjualan, bukan? Riset pasar bisa kamu lakukan untuk menentukan kelompok pelanggan mana yang paling membutuhkan produkmu, sehingga ketika kamu memfokuskan pemasaran produkmu ke kelompok tersebut, potensi terjadi transaksi pun akan lebih tinggi.

2. Cari tahu target sekunder pasar produk dan jasamu

Setelah mengetahui target pasarmu, ada baiknya kamu mencari tahu pula target tak langsungnya. Misalnya saja, kamu mengetahui bahwa makanan dan perlengkapan bayi yang kamu jual merupakan produk yang pasti dibutuhkan oleh para ibu, maka perempuan di usia produktif merupakan target pasar utamamu. Meski demikian, mereka bukanlah target pemasaran yang baik karena umumnya perempuan yang baru melahirkan harus mengambil cuti atau tidak memiliki penghasilan yang aktif. Oleh karena itu, meski mereka menjadi target pasarmu, target pemasaran yang paling tepat adalah laki-laki usia produktif yang menjadi suaminya, bukan? Dengan mengemas pemasaran produkmu sebagai produk bagi suami yang sayang keluarga, potensi produk tersebut dibeli pun akan lebih besar. Tak berbeda, jika target pasar produk dan jasamu adalah untuk anak-anak, target pemasaranmu harus ditujukan kepada orang tuanya mengingat merekalah yang mampu membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan.

3. Gunakan riset pasar untuk mengetahui daya beli pelanggan

Misalnya saja kamu sudah mengetahui siapa target pasar utamamu dan target pemasarannya, berikutnya kamu harus menetapkan harga produk serta jasamu yang masih dapat dijangkau oleh pasar yang kamu targetkan. Jika kamu tak ingin menyesuaikan harga jual produk dan jasamu, kamu perlu mengubah target pasar itu sendiri agar produk dan jasamu dapat tetap terjual. Hasil riset yang kamu lakukan pada target pasar akan membantumu memastikannya. Cari tahu berapa uang yang ingin mereka keluarkan untuk membeli produk atau jasa yang memang mereka butuhkan. 

Pasar yang berbeda tentu membutuhkan gaya pemasaran yang juga berbeda. Dengan melakukan riset pasar, kamu dapat mengoptimalkan pemasaran produk dan jasamu sesuai dengan pasar yang kamu target. Misalnya saja, kelompok pelanggan dengan rentang pendapatan tertentu lebih suka model pemasaran dengan promo yang terjangkau untuk banyak pihak. Sebaliknya, kelompok pelanggan dengan rentang pendapatan yang lebih tinggi lebih suka model pemasaran yang lebih eksklusif. Agak sulit, memang, membedakan antara target pasar dengan target pemasaran, tetapi kamu dapat menggunakan fitur pencatatan penjualan serta data pelanggan yang dimiliki oleh aplikasi majoo untuk menyusun strategi pemasaran yang maksimal, lho!