Kebiasaan konsumen berubah dengan cepat sejak merebaknya virus corona. Kondisi ini mendorong para pemilik bisnis untuk memikirkan cara-cara baru agar dapat terlibat dengan pelanggannya.
Belakangan ini, banyak konsumen yang lebih memilih untuk bertransaksi melalui aplikasi atau layanan pesan antar, dibanding mengunjungi gerai fisik. Perubahan perilaku konsumen ini tentu berdampak secara langsung pada bisnis, terutama bagi bisnis ritel.
Bagi bisnis yang telah memiliki layanan online, tinggal mengubah strategi dengan fokus pada penjualan online. Persoalannya, cukup banyak bisnis yang selama ini hanya memiliki gerai fisik dan belum memiliki kanal online untuk memasarkan produk mereka.
Dalam situasi ini, bisnis harus merespons dengan cepat agar mampu bertahan. Tidak heran, banyak bisnis yang mulai menggunakan WhatsApp sebagai saluran penjualan mereka. Mengingat jumlah penggunanya, platform pengirim pesan yang satu ini memang menjadi media yang sangat potensial.
Kini, konsumen hampir dapat memesan atau membeli apa pun melalui aplikasi pengirim pesan. Mulai dari sayur mayur hingga produk perawatan tubuh.
Di samping bisnis kecil, bisnis-bisnis besar pun mulai menerapkan strategi ini. Sebut saja Hypermart, salah satu jaringan ritel terkemuka ini sekarang menyediakan layanan Park & Pick.
Konsumen dapat memesan groceries yang dibutuhkan melalui WhatsApp dan mengambil pesanan tersebut tanpa turun dari kendaraan, staf dari Hypermart akan mengantarkannya. Pembayaran dapat diselesaikan dengan pembayaran elektronik untuk meminimalisasi kontak. Meskipun pembayaran secara tunai pun dapat dilakukan.
Bukan hanya Hypermart yang melakukan penjualan melalui kanal pengirim pesan, The Body Shop pun kini telah melakukan hal serupa. Mereka menyebut fitur ini dengan Personal Shopper by WhatsApp. Konsumen dapat memesan produk yang dibutuhkan dan produk akan diantarkan ke rumah konsumen di hari yang sama. Layanan ini dikampanyekan melalui tagar #hadiruntukmu, didukung pula dengan berbagai promo paket produk #dirumahaja. Selaras dengan imbauan untuk tetap melakukan karantina di rumah.
Di luar kedua brand besar tersebut, masih banyak lagi bisnis lain yang menjalankan penjualan melalui kanal online dan aplikasi pengirim pesan. Hal ini perlu dilakukan oleh bisnis sebagai respons dari perubahan perilaku konsumen.
Cara ini memang relatif efektif, di mana bisnis tetap dapat mempromosikan produk dan melakukan penjualan, tetapi kesehatan dan keselamatan tetap menjadi prioritas.
Banyak dari ahli ekonomi memprediksi bahwa perilaku-perilaku dari konsumen yang terjadi selama pandemi kemungkinan besar akan tetap berlangsung, meski pandemi telah usai. Maka, layanan pesan antar, belanja dengan kontak minimal, serta transaksi tanpa uang tunai, akan terus menjadi tren. Sehingga para pelaku bisnis perlu terus menjadikannya sebagai bagian dari strategi pemasaran.