Siapa yang tak kenal dengan Susi Pudjiastuti? Sosok yang satu ini berhasil mencuri perhatian masyarakat dengan gayanya yang cenderung slebor, tapi tetap tegas dalam menjalankan pekerjaannya. Belum lagi saat beliau didapuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Kerja 2014. Wah, namanya sudah tentu melambung tinggi.
Baru Lulus SMA Setelah Menjadi Menteri
Meski kiprah Bu Susi, begitu ia sering dipanggil di media sosial, sudah tak perlu diragukan lagi, nyatanya beliau baru menyelesaikan pendidikan formalnya justru setelah dilantik dan menjalankan tugas sebagai menteri.
Terlahir pada tanggal 15 Januari 1965, sebenarnya mudah saja bagi Bu Susi untuk menyelesaikan pendidikan formalnya mengingat keluarganya bisa dibilang mampu membiayai pendidikannya dari bisnis ternak yang sudah dijalankan dari generasi ke generasi.
Kakek buyut Bu Susi sendiri, Haji Ireng, terkenal sebagai tuan tanah di daerahnya. Meski demikian, latar belakang keluarga yang cukup baik tersebut tak berhasil memotivasi Bu Susi untuk menamatkan pendidikannya SMA Negeri Yogyakarta.
Menurut Bu Susi sendiri, ia tidak cocok dengan sistem sekolah yang harus dijalaninya, belum lagi keterlibatannya dalam gerakan golput dianggap terlalu kritis, sehingga Bu Susi pun dikeluarkan dari sekolah ketika beliau menduduki bangku kelas dua di sekolahnya tersebut.
Untungnya, Bu Susi tidak berhenti mengejar pendidikannya, bahkan setelah ia dilantik sebagai menteri sekalipun. Bu Susi mendaftar untuk Paket C di PKBM Bina Pandu, dan berhasil menamatkan pendidikan setara SMA melalui ujian susul di bulan Mei 2018, setelah beliau melewatkan ujian yang semestinya diikuti pada tahun 2017.
Memulai dengan Bisnis Lobster dan Ikan
Mungkin saat ini kita mengenal Bu Susi sebagai mantan Menteri Kelautan dan Perikanan. Namun, karier Bu Susi sudah dimulai jauh sebelum itu.
Bu Susi bisa dibilang sebagai pebisnis andal yang mampu melihat peluang. Tumbuh dan besar di Pangandaran yang memang terkenal hasil lautnya, Bu Susi tak keberatan untuk memulai kiprah bisnisnya dari nol dengan menjual seluruh perhiasan yang dimilikinya dan menjadikannya modal usaha.
Dengan model awal sebesar Rp750.000, Bu Susi mulai menjadi pengepul ikan di Pangandaran pada tahun 1983. Bisnis yang dilakoni dengan tekun tersebut semakin berkembang hingga akhirnya pada tahun 1996, Bu Susi mengambil langkah besar dengan mendirikan pabrik pengolahan ikan dalam naungan PT ASI Pudjiastuti Marine Product.
Bisnis lobster yang dibandrol dengan merek Susi Brand menjadi produk unggulan pabrik pengolahan ikan yang didirikannya. Pasar yang ditargetnya pun mulai meluas hingga ke Asia dan Amerika, tentunya juga didukung dengan kualitas produk yang selalu dijaganya agar tetap baik dan kayak dipasarkan dengan harga jual yang tinggi.
Membangun Bisnis Penyokong Bisnis Utama
Saat menjadikan bisnis lobster sebagai produk andalannya, Bu Susi menyadari adanya satu masalah yang cukup krusial dalam pengembangan bisnisnya: harga lobster dapat jatuh dengan tingkat kematian lobster yang tinggi jika waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan atau mendistribusi produk tersebut terlalu panjang.
Kesegaran lobster sebagai produk andalan merupakan salah satu kualitas yang perlu dijaga Bu Susi sebagai seorang pelaku usaha. Beliau pun memutar otak untuk memikirkan cara yang dapat dipakai memotong waktu transportasi.
Pada tahun 2004, Bu Susi mengambil keputusan bisnis yang juga tak kalah besar: membeli dua buah pesawat Cesna Caravan menggunakan modal yang dipinjam dari salah satu bank BUMN.
Kedua buah pesawat tersebut kemudian digunakannya untuk memotong waktu tempuh yang diperlukan dalam mengantarkan produk-produk bisnisnya dari Pangandaran ke Jakarta. Dengan waktu tempuh yang jauh lebih singkat, lobster yang menjadi produk andalan bisnisnya bisa diantarkan dalam keadaan yang tetap segar, tentunya dengan tingkat kematian yang lebih rendah pula.
Keberhasilannya dalam menyingkat waktu tempuh membuatnya berpikir bahwa bisnis aviasi merupakan sesuatu yang akan membuahkan hasil jika ditekuni secara serius. Buah pemikiran tersebut pun membuatnya menjadi salah satu tokoh yang disegani dalam dunia aviasi dengan PT ASI Pudjiastuti Aviation yang dimilikinya.
Tokoh Bisnis yang Peduli Lingkungan
Salah satu alasan yang membuat Bu Susi dikagumi sebagai seorang pelaku bisnis adalah kepeduliannya yang sangat tinggi terhadap lingkungan di sekitarnya.
Bagi Bu Susi, keuntungan bisnis seharusnya bisa sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan yang sudah sepatutnya dilakukan oleh semua orang, termasuk para pelaku usaha.
Dalam bisnis lobster, misalnya Bu Susi justru memiliki anggapan bahwa memastikan lobster memiliki habitat yang terjaga akan memberikan keuntungan yang jauh lebih besar baik secara bisnis maupun kelestarian lingkungan. Demikian juga bisnis-bisnis yang lain, Bu Susi selalu beranggapan bahwa penting bagi pelaku usaha untuk memperhatikan lingkungan alam di mana mereka mencari keuntungan, karena menjaga lingkungan tersebut tetap lestari dapat memberikan keuntungan dalam jangka panjang, alih-alih menghabiskan sumber daya alam untuk keuntungan yang dapat dinikmati sekali saja di awal.
Keuletan Bu Susi Pudjiastuti sebagai seorang pelaku usaha sudah tak perlu diragukan lagi. Kita bisa melihatnya dengan caranya mengembangkan bisnis lain demi menyokong operasional bisnis utama yang dijalankannya. Ketelitian serta kecermatan beliau dalam melihat peluang bisnis ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi setiap pelaku usaha yang ingin meraup nilai keuntungan yang sama besarnya, bukan?
Jika kunci bisnis yang dimiliki oleh Bu Susi terdapat pada caranya mengelola sumber daya, sebagai pelaku usaha kamu dapat menirunya dengan memanfaatkan aplikasi majoo untuk mengelola bisnismu secara efektif dan efisien!