Tantangan yang Dihadapi Usaha Kecil Selama Pandemi

.

Pada masa-masa awal pengembangan bisnis, usaha kecil sering kali harus menghadapi berbagai tantangan. Seiring bertumbuhnya bisnis, ragam tantangan pun hadir silih berganti, terlebih dalam situasi krisis seperti ketika pandemi COVID-19 ini.

Beberapa tantangan lebih sulit diatasi dibandingkan sebagian lainnya. Terdapat laporan statistik yang menyebutkan, 20% bisnis kecil gagal mengatasi tantangan yang muncul pada awal pengembangan bisnis. 

Dalam kurun lima tahun, 50% bisnis mengalami kebangkrutan karena tidak dapat menghadapi tantangan. Sementara itu, angkanya terus meningkat sampai 80% bisnis yang gagal ketika menginjak tahun kesepuluh.

Angka-angka tersebut meningkat signifikan di tengah krisis akibat pandemi COVID-19. Pasalnya, bisnis dihadapkan dengan ragam tantangan yang muncul serentak dan relatif sulit diantisipasi.

Apa saja tantangan yang dihadapi oleh usaha kecil tersebut? Adakah cara efektif untuk mengatasinya? Mari simak penjelasan di bawah ini!

Menemukan konsumen baru

Hal ini sebetulnya bukanlah isu eksklusif milik bisnis kecil. Pasalnya, perusahaan-perusahaan yang sudah mapan pun mengerahkan timnya untuk bekerja keras mencari konsumen baru setiap hari.

Namun, persoalan ini tentu jauh lebih menantang bagi bisnis kecil. Bagaimana kamu bisa menemukan konsumen baru saat merek milikmu belum ternama? Selain itu, terdapat banyak kanal yang perlu dikelola untuk memperoleh konsumen, manakah yang harus kamu prioritaskan?

Menemukan konsumen juga berkaitan erat dengan biaya pemasaran. Bisnis kecil kebanyakan tidak mempunyai bujet marketing sebesar perusahaan mapan. Hal ini makin sulit sebab di tengah pandemi alokasi bujet untuk pemasaran mungkin makin tipis.

Akan tetapi, bukan berarti hal ini tidak dapat diatasi. Pertama, kamu perlu memahami terlebih dahulu siapakah target pasar ideal untuk bisnis milikmu. Jadi, kamu bisa memastikan bahwa penawaran disampaikan kepada orang yang tepat.

Baca Juga: Riset Pasar Secara Online: Cara Mudah Tahu Selera Konsumen

Susunlah gambaran spesifik terkait target customer, kebiasaan mereka, serta kanal online favorit mereka atau dikenal dengan buyer persona. Dengan begitu, kamu bisa mencapai hasil yang lebih signifikan. Alasannya, ketika kamu sudah membuat buyer persona, kamu dapat membuat konten spesifik untuk calon konsumen tersebut.

Meningkatkan brand awareness

Apabila konsumen tidak mengenal bisnis kamu, bagaimana mungkin mereka akan membeli dari geraimu? Berbagai statistik menunjukkan, 70% brand manager beranggapan bahwa membangun basis pelanggan lebih penting dibandingkan penjualan langsung.

Karena itu, membangun brand awareness disebut-sebut sebagai fokus utama dalam kampanye pemasaran. Hal ini perlu menjadi fokus sebab peningkatan citra brand membantu membangun kepercayaan dari konsumen dan membantu konsumen mengasosiasikan merek dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan.

Kedua faktor tersebut akan mendorong terjadinya penjualan serta membentuk basis pelanggan setia.

Ketika pandemi menyerang, brand awareness kembali menjadi isu, bahkan bagi bisnis yang sudah dikenal oleh konsumen sebelumnya. Situasi pandemi mendorong konsumen memiliki kebiasaan serta fokus baru. Wajar saja bila banyak bisnis yang seolah-olah terlupakan selama pandemi.

Baca Juga: Solusi Meningkatkan Brand Awareness melalui Konten Instagram

Maka dari itu, kamu perlu kembali fokus meningkatkan brand awareness selama menghadapi pandemi. Jika kamu tidak dapat mengeluarkan bujet untuk spot iklan, kamu bisa fokus meningkatkan citra brand dengan cara-cara yang tidak memakan biaya.

Meningkatkan penjualan

Salah satu isu utama yang dihadapi oleh bisnis, baik yang skala kecil maupun besar selama pandemi adalah penjualan yang turun signifikan. Namun, peningkatan penjualan menjadi sangat sulit bagi usaha kecil.

Banyak tim pemasaran yang menyampaikan bahwa peningkatan penjualan merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh 58% bisnis kecil. Karena itu, mengelola calon konsumen yang berkualitas baik secara kualitas maupun kuantitas sangatlah penting.

Kesuksesan menggiring calon konsumen dapat mengubah ‘calon’ menjadi pelanggan setia sehingga mendorong penambahan angka penjualan secara berkelanjutan.

Mengingat pemasaran selama pandemi sangat terbatas dan perlu dioptimalkan di platform digital, kamu perlu mengoptimalkan tampilan bisnis pada kanal-kanal online. Optimalisasi situs resmi bisnis perlu dilakukan sebab situs resmi merupakan wadah esensial untuk mengubah target menjadi konsumen. Selain website, kamu juga dapat berupaya meningkatkan penjualan dengan optimalisasi toko online di marketplace.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Penjualan Yang Murah Dan Mudah

Mengelola alur kerja

Pasca hantaman pandemi, pengelolaan alur kerja juga menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis kecil. Terdapat banyak peraturan terkait keselamatan selama pandemi sehingga operasional beberapa bisnis mungkin tidak dapat berlangsung seperti biasa.

Meskipun begitu, kamu perlu memastikan tim tetap memiliki proses dan alat untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan melakukannya secara efisien.

Pada saat yang sama, kamu mungkin tidak bisa berada di mana-mana sekaligus sebagai pemimpin bisnis. Jadi, bagaimana kamu fokus pada bisnis sambil memastikan bahwa setiap orang yang bekerja dalam bisnis memiliki apa yang mereka butuhkan?

Solusinya, kamu bisa mengimplementasikan sistem yang memungkinkan kamu memantau bisnis dari mana saja dengan biaya efisien. Untuk itu, kamu dapat memilih aplikasi POS yang memenuhi kebutuhan.

Masa pandemi memang membuat tantangan yang harus dihadapi bisnis kecil makin berlipat ganda. Namun, bukan berarti tantangan-tantangan tersebut tidak dapat diatasi. Lakukan analisis dan temukan strategi yang sesuai untuk mengatasi tantangan yang tengah dihadapi oleh bisnismu!