Saat bulan Ramadan, pola konsumsi masyarakat berubah. Terutama di negara yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam seperti Indonesia. Perubahan pola konsumsi tentu memengaruhi tren bisnis.
Mengingat perubahan perilaku konsumen selama Ramadan hampir seperti ritual, para pemilik bisnis bisa mempersiapkan diri berdasarkan pola-pola yang selalu terjadi.
Dari pola perilaku konsumen tersebut, kali ini kami ingin membagikan estimasi produk yang akan laris manis pada bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri nanti.
Kue Kering dan Stoples Kue
Kue kering memang bisa kamu jual kapan saja karena banyak orang yang suka menjadikan kue kering sebaga camilan. Begitu juga dengan stoples kue yang biasanya dibutuhkan oleh penjual kue kering.
Namun, di bulan puasa, pasar kue kering dan kebutuhan stoples kue meningkat signifikan. Maka dari itu, kamu bisa menjadikannya sebagai komoditas usaha rumahan, khususnya saat Ramadan.
Bila kamu tertarik berbisnis kue kering atau stoples kue, sebaiknya kamu sudah menyiapkan stok sebelum memasuki Ramadan. Kemudian, mulailah membuka pre-order untuk pemesanan kue kering.
Sistem PO jauh lebih menguntungkan karena kamu cukup membuat kue kering sesuai permintaan konsumen, risikonya relatif minim. Lebih dari itu, pelanggan melakukan pembayaran terlebih dahulu sehingga mengurangi beban modal yang perlu kamu persiapkan.
Baju Muslim dan Alat Salat
Tren bisnis yang sangat nyata lainnya terjadi di sektor fesyen. Transaksi pembelian baju selama Ramadan cukup tinggi di berbagai daerah. Tren ini dipicu oleh tradisi umat Islam yang berusaha mengenakan pakaian terbaik ketika Idul Fitri.
Karena itu, peluang bisnis busana muslim dan muslimah meningkat signifikan saat bulan puasa, terutama jelang lebaran.
Baca juga: Jelang Idulfitri, Tambah Omzet Baju Muslim dengan Cara Ini!
Opsi bisnisnya pun cukup bervariasi. Kamu bisa memproduksi sendiri, bahkan menjadi reseller atau dropshipper baju muslim. Jika modalmu terbatas, menjadi reseller atau dropshipper merupakan pilihan terbaik.
Dari beragam jenis produk fesyen, salah satu yang berpeluang meraup untung menjelang Idul Fitri ialah baju seragam untuk seluruh anggota keluarga. Kebiasaan memakai baju dengan warna senada atau motif yang mirip saat ini digemari banyak keluarga Indonesia.
Berikutnya, penjualan perlengkapan ibadah, mulai dari sarung, sajadah, hingga mukena juga mengalami peningkatan selama bulan puasa dan jelang lebaran. Kalau kamu sedang mencari ide jualan produk yang laris kala Ramadan, perlengkapan ibadah patut kamu pertimbangkan.
Amplop Custom untuk THR
Idul Fitri dirayakan dengan berbagai cara. Salah satu cara masyarakat Indonesia dalam merayakan kemenangan Idul Fitri ialah berbagi THR. Tentu THR dalam konteks ini bukanlah sejumlah uang yang setara satu bulan gaji.
Nominalnya bervariasi, kadang tidak harus terlalu besar dan diberikan kepada keluarga, kerabat, atau orang-orang terdekat. Sehubungan dengan tradisi ini, muncul satu peluang bisnis lain, yaitu amplop custom.
Untuk kamu yang sedang mencari peluang usaha, tren bisnis ini patut kamu manfaatkan. Kamu bisa mulai membuka usaha rumahan dengan menerima pesanan amplop THR custom sesuai keinginan pelanggan. Buatlah amplop THR dengan bentuk yang unik dan cantik.
Jika kamu dapat memproduksinya dalam jumlah banyak, kamu tidak perlu menjual semuanya sendiri. Kamu bisa coba bekerja sama dengan penjual lain dan menitipkan produkmu. Kerja sama tersebut dapat dilakukan dengan sistem konsinyasi atau sistem bagi hasil.
Makanan untuk Takjil dan Buka Puasa
Ramadan tentunya tidak bisa dipisahkan dari takjil. Hampir setiap orang akan berburu takjil sebelum buka puasa. Pilihan jenis takjil yang bisa kamu jual, misalnya gorengan, jajanan pasar, kue tradisional, aneka jenis kolak, dan lain-lain.
Kamu bisa berjualan takjil yang kamu buat sendiri atau membeli yang sudah jadi di pasaran dan mengemasnya dalam kemasan yang lebih representatif.
Jika kamu menggunakan cara kedua, keuntunganmu akan berasal dari selisih harga beli dan harga jual kembali. Sementara itu, potensi keuntungan akan lebih besar jika kamu mengolah sendiri takjil yang kamu jual.
Meskipun dikonsumsi pada jam buka puasa, takjil identik dengan makanan ringan atau makanan pembuka. Selain takjil, berjualan makanan utama untuk buka puasa juga tak kalah menguntungkan, lho.
Menu makanan berbuka puasa yang tersedia sebaiknya merupakan menu buatan sendiri yang mudah dibuat, rasanya enak, serta terjamin kebersihannya. Banyak konsumen yang gemar membeli makanan rumahan, apalagi bila kamu memberikan porsi besar.
Di beberapa daerah, pengusaha makanan menutup usahanya pada siang hari dan hanya beroperasi menjelang buka puasa. Sayangnya, dengan jam operasional yang relatif singkat, antrean pembeli pun biasanya tak terhindarkan.
Karena itu, kalau kamu berencana membuka usaha makanan berbuka atau takjil, pastikan bisnismu sudah bekerja sama dengan aplikasi layanan pesan antar. Sekarang mengatur pesanan online tidak sulit, apalagi kalau kamu sudah menggunakan aplikasi majoo yang memiliki fitur Food Order.
Enggak percaya? Yuk, coba majoo secara gratis sekarang!