Bicara tentang tokoh inspiratif di dunia bisnis, Yasa Singgih merupakan salah satu nama yang tak boleh sampai terlewatkan. Pengusaha yang terlahir pada tanggal 23 April 1995 dengan nama lengkap Yasa Paramita Singgih ini kiprahnya sudah tak perlu diragukan lagi. Kesuksesannya sebagai pengusaha muda bahkan membawanya sebagai salah satu dari 30 tokoh di bawah usia 30 tahun paling berpengaruh versi Forbes, 2016. Tak heran, meski usianya yang mungkin masih tergolong muda, torehan bisnisnya sudah bisa dibilang cukup banyak.
Memulai karier di usia dini
Kebanyakan anak berusia 15 tahun mungkin masih sibuk menyelesaikan urusan sekolahnya. Namun, tidak demikian dengan Kang Yasa ini. Di usia yang tergolong dini tersebut ia sudah mulai rutin menjadi Master of Ceremony (MC) di berbagai acara demi tidak memberatkan kedua orang tuanya. Tak jarang pula ia mengisi tiga acara sekaligus dalam satu hari, masing-masingnya dengan mengantongi upah hingga Rp350.000.
Terjun ke dunia bisnis
Ketekunannya untuk mencari pendapatan sendiri membawanya masuk ke dunia bisnis. Berbagai macam usaha pernah dicobanya. Mulai dari bisnis lampu hias hingga konveksi. Semangatnya yang saat itu baru duduk di bangku SMA patut dicontoh. Di antara kesibukannya sebagai pelajar, ia rela menjelajahi Pasar Tanah Abang untuk mencari baju-baju yang dapat dijualnya kembali. Meski belum dibarengi dengan strategi bisnis yang matang, kerja kerasnya tetap membuahkan hasil yang memuaskan, dan memberinya modal yang cukup untuk mengembangkan sayap lebih lebar lagi.
Tidak lepas dari kegagalan
Dari bisnis konveksi, Kang Yasa beralih merambah bisnis kuliner. Usaha pertamanya di bidang ini dimulai dengan membuka gerai kopinya sendiri yang dipasarkan dengan merek "Ini The Kopi". Pada awalnya, perjalanannya di bisnis kuliner ini terbilang mulus, usahanya berkembang dengan pesat hingga mampu membuka cabang di salah satu pusat perbelanjaan di ibu kota. Sayangnya, kesibukannya mengurus berbagai macam bisnis tanpa dibarengi perencanaan yang tepat justru menjadi bumerang baginya. "Ini The Kopi" terpaksa gulung tikar dengan kerugian ratusan juta yang harus ditutup dari pendapatan bisnisnya yang lain.
Belajar untuk fokus
Kegagalannya bermain di bisnis kuliner tidak menjadikan pengusaha muda yang satu ini putus asa. Justru, dari pengalaman pahit tersebut ia memetik banyak pelajaran berharga. Mulai dari fokus pada bisnis yang ingin ditekuni dan juga membarengi usahanya dengan strategi yang juga sesuai dengan keadaan. Buah dari pelajaran tersebut adalah lahirnya merek Men's Republic yang awalnya berpusat pada bisnis sepatu, hingga akhirnya terus berkembang dan mulai membuka lini produk lain seperti ikat pinggang, tas, dan juga celana. Bersama merek Men's Republic inilah nama Kang Yasa mulai melambung sebagai pengusaha sukses.
Pengusaha muda sukses pilihan Forbes
Kisah perjalanan bisnisnya yang penuh inspirasi diapresiasi secara luas di tahun 2016 ketika Forbes, sebuah majalah bisnis terkemuka asal Amerika Serikat, mendapuknya sebagai salah satu dari 30 tokoh paling berpengaruh di bawah usia 30 tahun. Keuletan serta ketekunan Yasa Singgih ini patut diteladani oleh setiap pelaku usaha yang juga ingin meraih kesuksesan. Kepiawaiannya dalam melihat peluang bisnis juga tak perlu diragukan. Ketika pandemi COVID-19 merebak sejak awal tahun 2020 ini, bisnisnya tak lantas gulung tikar, tetapi justru semakin berkembang dengan melirik pasar e-commerce yang menjanjikan.