Bagi kamu yang mempunyai bisnis, penting sekali mengetahui arus transaksi dan keberadaan aset bisnis. Mengapa demikian? Karena kamu bisa memastikan bahwa data dari laporan keuangan yang disajikan sudah sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Untuk itu kamu membutuhkan seorang auditor yang melakukan proses audit.
Selain untuk mengetahui laporan keuangan yang disajikan sudah wajar dan akurat, proses audit juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan apakah sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
Hasil dari proses audit dapat menjadi indikator kesehatan perusahaanmu. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami dan mengetahui dengan baik proses audit secara rinci, ya. Supaya audit berjalan lancar dan sukses, perlu melalui tahapan proses audit.
Sebelum kita bahas lebih detail tentang tahapan proses audit, kita kenali dulu arti audit dan prosesnya, yuk!
Pengertian Audit
Audit adalah kegiatan yang dilakukan untuk meninjau ulang semua data yang ada pada setiap laporan yang telah dibuat suatu perusahaan atau bisnis.
Proses audit adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh auditor atau tim audit untuk memeriksa dan mengevaluasi secara sistematis rekam jejak, dokumen, catatan, dan informasi lainnya yang terkait dengan kegiatan bisnis.
Tujuan dari proses audit adalah untuk menilai keabsahan, keandalan, dan kepatuhan bisnis terhadap standar, peraturan, kebijakan, prosedur, atau persyaratan yang berlaku.
Proses audit ini biasanya melibatkan pengumpulan bukti, analisis data, pengujian, serta penyusunan laporan audit, dan kesimpulan terkait kondisi, kinerja, dan kepatuhan perusahaan yang diaudit.
Baca Juga: Memahami Apa Itu Audit Beserta Penjelasan Lengkapnya
Tahapan Proses Audit
Untuk membuat proses audit menjadi sukses, ada pun langkah-langkah proses audit yang harus dilakukan auditor. Setiap tahap dan langkah ini punya peranan besar dalam keberhasilan audit perusahaan.
Nah, berikut ada 6 tahapan proses audit yang bisa menentukan seberapa maksimalnya hasil auditnya nanti.
Menyiapkan Dokumen
Sebelum auditor mulai melakukan audit, mereka akan menghubungi klien terlebih dahulu. Setelah jadwal audit dikonfirmasi, auditor akan meminta klien untuk menyiapkan dokumen yang diperlukan.
Jika perlu, auditor akan mengirimkan daftar dokumen yang harus disiapkan oleh klien sebelum audit dimulai. Daftar ini dikenal sebagai audit checklist.
Dokumen yang harus disiapkan oleh klien meliputi salinan laporan audit sebelumnya, rekening koran, buku besar, dan nota keuangan. Auditor juga mungkin meminta klien mengirimkan struktur organisasi perusahaan yang akan diaudit. Hal ini penting agar auditor dapat mengetahui nama-nama anggota dewan dan komite lain yang berperan dalam perusahaan yang akan diaudit.
Merencanakan Proses Audit
Langkah kedua yaitu merencanakan proses audit. Proses audit akan disesuaikan dengan dokumen yang telah dikirim oleh pihak manajemen. Setiap auditor memiliki cara yang berbeda dalam melakukan proses audit, tergantung pada karakteristiknya. Namun, auditor tetap harus mengikuti kode etik dan menjalankan beberapa poin penting.
Dalam beberapa situasi, auditor dan timnya dapat merekomendasikan workshop risiko. Workshop ini bertujuan untuk membangun pemahaman agar proses audit berjalan lancar tanpa ada suatu masalah apa pun. Jika di dalam workshop ditemukan masalah, auditor akan menyusun rencana audit yang sesuai dengan masalah yang ditemukan tersebut.
Mengatur Rapat Terbuka Sebelum Proses Audit Dimulai
Setelah dokumen siap dan jadwal sudah ditentukan, langkah berikutnya adalah mengatur rapat terbuka sebelum proses audit dimulai. Dalam rapat ini, auditor akan mengundang beberapa staf penting perusahaan, seperti Senior Manajemen, Staf Administrasi Utama, atau General Affair.
Rapat terbuka ini bertujuan untuk menjelaskan kepada pihak perusahaan tentang ruang lingkup audit, yang juga dikenal sebagai audit scope.
Rapat ini memberikan gambaran mengenai proses audit yang akan dilakukan. Selain itu, auditor juga dapat menyampaikan poin penting kepada kepala staf perusahaan yang berkaitan dengan organisasi yang dipimpinnya. Hal ini penting karena proses audit sering melibatkan wawancara dengan karyawan atau staf penting di dalam perusahaan. Pelaksanaan rapat terbuka ini akan memengaruhi kelancaran proses audit.
Mulai Melakukan Proses Audit Usai Rapat Terbuka
Setelah rapat terbuka selesai, auditor akan mendapatkan informasi penting terkait proses audit. Berdasarkan informasi tersebut, auditor dapat mulai mengimplementasikan rencana audit bersama klien.
Auditor akan terlibat dalam tugas lapangan dengan berkomunikasi dengan staf dan meninjau prosedur audit yang dilakukan. Auditor seringkali melakukan pemeriksaan terhadap kepatuhan klien dalam pencatatan dan pelaporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Selain itu, auditor juga perlu mengevaluasi kontrol internal untuk memastikan bahwa klien menjalankan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab. Jika klien dianggap telah mematuhi kode etik yang berlaku, auditor dapat melanjutkan persiapan audit ke tahap selanjutnya.
Proses audit tugas lapangan ini juga memberikan kesempatan bagi auditor dan klien untuk berdiskusi mengenai masalah yang mungkin muncul. Dengan demikian, klien dapat memberikan umpan balik kepada auditor tentang masalah yang muncul dalam proses audit yang akan dilakukan.
Menyiapkan Laporan Untuk Diaudit
Setelah proses audit selesai, langkah selanjutnya adalah menyiapkan laporan untuk diaudit. Dalam laporan ini, auditor akan merangkum semua informasi yang diperoleh dari audit yang telah dilakukan bersama klien.
Laporan audit memuat secara detail temuan dan informasi yang diungkapkan selama proses audit. Auditor akan mencatat kesalahan matematis yang terjadi di perusahaan serta temuan lainnya, baik yang bersifat signifikan maupun tidak signifikan. Informasi mengenai pembayaran yang belum diotorisasi juga akan dicatat dalam laporan audit.
Dengan adanya laporan audit yang berisi temuan tersebut, auditor akan memberikan komentar dan masukan. Melalui laporan ini, klien dapat mengetahui solusi yang direkomendasikan oleh auditor terkait kesalahan matematis dan temuan lain yang ditemukan.
Menyampaikan Tanggapan Klien Saat Rapat Penutup
Setelah auditor menyusun laporan audit dan menerima komentar dari klien, bisa dikatakan proses audit telah selesai. Namun, untuk memberikan penjelasan lebih rinci tentang hasil audit kepada klien, auditor perlu mengadakan rapat penutup dengan klien.
Dalam rapat penutup ini, auditor akan meminta tanggapan dan persetujuan dari klien terkait temuan yang dilaporkan dalam laporan audit. Auditor juga akan menjelaskan rencana tindakan yang direkomendasikan untuk mengatasi temuan dan masalah tersebut.
Pada rapat penutup, auditor juga akan menyampaikan tanggal penyelesaian proses audit yang disepakati oleh kedua belah pihak. Selain itu, klien dan auditor akan berdiskusi secara mendalam mengenai isi laporan audit. Auditor akan mendapatkan tanggapan yang lebih detail dan komprehensif dari pihak manajemen mengenai proses audit yang telah berlangsung.
Jika dalam diskusi tersebut terungkap masalah lain terkait proses audit, auditor dan klien akan bekerja sama untuk mencari solusinya dalam rapat penutup ini. Dengan demikian, setelah rapat penutup selesai, proses audit dapat ditutup secara resmi dan tidak ada lagi hal yang perlu dibahas bersama, karena semua temuan dari audit telah berhasil diselesaikan.
Baca Juga: Auditor Adalah: Pengertian, Jenis, Tugas, dan Kode Etik
Kapan Proses Audit Bisa Dilakukan?
Setelah kamu mengetahui tahapan audit, lalu kapan proses audit bisa dilakukan? Seperti kita tahu, audit penting dilakukan agar mengetahui kondisi perusahaan. Ketika melakukan audit, tidak ada waktu khusus untuk menentukan waktunya. Dalam satu tahun, sebenarnya bisa lakukan audit kapan aja. Misalnya, tiap kuartal, dua kali satu tahun, atau bahkan setiap bulan. Tentunya waktu ini disesuaikan dengan keadaan perusahaan.
Waktu yang baik untuk melakukan audit kinerja diantara bulan Januari hingga Maret. Proses audit membutuhkan waktu lama yaitu hitungan bulan. Semakin sering audit dilakukan secara tepat waktu, perusahaan akan lebih cepat memperbaiki kesalahan yang ditemukan auditor dan bisa memperbaiki kinerja karyawannya.
Kesimpulan
Tujuan utama dari melakukan proses audit adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih detail terkait kondisi keuangan suatu perusahaan atau bisnis Melalui audit, perusahaan dapat mengidentifikasi semua aspek yang terkait dengan kondisi keuangan, termasuk transaksi yang mungkin terlewat atau masalah keuangan lainnya.
Selama pelaksanaan audit, auditor akan menghadapi berbagai hambatan. Namun, hambatan tersebut dapat diminimalisasi dengan melakukan persiapan yang matang dan membuat perencanaan audit yang baik.
Baik auditor internal maupun eksternal membutuhkan data dalam bentuk dokumen seperti buku besar akuntansi dan laporan keuangan untuk keperluan audit.
Pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan mudah jika perusahaan atau akuntan menggunakan alat keuangan modern. Contohnya adalah aplikasi majoo.
majoo adalah aplikasi berbasis cloud storage yang dapat membuat laporan keuangan secara cepat dan komprehensif untuk keperluan audit.
Dokumen-dokumen seperti nota, bukti pembayaran, dan dokumen lainnya dapat dilacak dengan cepat dan mudah melalui fitur kasir online yang ada di aplikasi majoo.
Dengan menggunakan aplikasi majoo, pengelolaan keuangan perusahaan menjadi lebih mudah. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, coba aplikasi majoo secara gratis sekarang juga!